Terlalu Polos

Rea menatap penuh kebingungan, wajah mungil itu berkerut penuh tanya melihat sosok yang menyorotnya sepanjang proses pembelajaran. Rea ingin abai, tetapi anak muda ini sudah melewati batasannya terlalu jauh.

Sebelumnya, tidak ada siswa laki-laki yang berani menyentuhnya tanpa izin. Tetapi sosok tak dikenal ini melakukannya, bahkan menimbulkan rasa sakit di kulitnya.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan." mencoba menarik tangannya dari genggaman pria itu. Akan tetapi, pria jangkung dengan tubuh yang kekar ini terlalu kuat baginya yang bertubuh mungil.

"Lihat betapa malangnya nasibmu." suara berat anak muda itu mendengung di telinga Rea.

Rea dipenuhi kebingungan, dia tidak mengerti anak muda ini.

Kali ini bukan hanya Sheril, Adam memberikan isyarat pada siswa yang masih ada di dalam kelas itu untuk keluar. Mereka menurut, hingga kini hanya tersisa Adam dan calon kacungnya.

Adam sama sekali tidak peduli gurat kebingungan di wajah Rea.

"Katakan padaku, siapa orang tuamu!" cetus Adam tanpa melepaskan genggamannya.

Rea yang memang memiliki kepolosan tak terkira, "Ayahku? Kenapa kau menanyakan Ayahku? Apakah kau mengenalnya?"

Adam menyipitkan matanya, tidak habis pikir akan jawaban gadis manis di depannya ini.

"Bodoh! Katakan saja, siapa orang tuamu dan apa jabatannya!" kini suara Adam tak lagi ramah seperti tadi.

Rea mengangkat bahunya, "Baiklah kalau kau mau tahu siapa orang tuaku. Nama Ayahku John Michael, dan ibuku Elsa Michael. Ayahku bukan pekerja kantoran. Tapi kami punya gerai makan di taman kota." tutur Rea dengan polosnya.

Jawaban Rea terlalu mengejutkan Adam, anak muda itu tidak menyangka gadis manis seperti Rea ternyata berasal dari keluarga biasa saja. Rambut panjang menjuntai halus di punggungnya, serta wajah cantik yang bersih tanpa noda jerawat, tentunya tidak akan membuat orang-orang berpikir bahwa Rea berasal dari keluarga biasa. Dan Adam salah satu dari mereka.

Adam menarik salah satu sudut bibirnya, semakin tertantang pada gadis ini. "Hanya gadis miskin ternyata."

Rea menatap lekat, mendengar itu dia tidak sakit hati, karena ia sudah biasa mendengar hal itu dari orang lain, Adam bukanlah orang pertama.

"Kau sudah tahu orang tuaku siapa. Sekarang, bisa aku pergi?" tanya Rea.

Adam tersenyum licik, "Jangan terlalu terburu-buru." menahan Rea. Adam mengunci tatapan gadis itu, "Dengarkan aku baik-baik gadis. Hari dimana kau menatapku dengan mata birumu tanpa ketakutan sedikit pun, saat itu juga kau tidak akan bisa lepas dariku." kecam Adam.

"Apa maksudmu, aku tidak mengerti?" tanya Rea. Karena dia memang benar-benar bingung. Anak muda ini tiba-tiba muncul di kelas pagi ini dan membuat suasana tegang. Dan kini dia mengklaim dirinya tanpa alasan yang jelas.

Lagi dan lagi, Adam menahan geram di dalam dirinya.

"Siapa namamu?!" dengan nada ketus.

"Rea." jawab gadis itu.

"Rea, aku bertanya padamu. Apakah kau tahu siapa orang yang berdiri di hadapanmu saat ini?" tanya Adam dengan tegas.

Rea menggeleng, "Tidak. Aku tidak mengenalmu. Aku tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya. Apakah kau...."

"Diam! Jangan lanjutkan." menunjuk wajah Rea, "Sekarang dengarkan aku baik-baik, dan camkan!" Adam sudah cukup menahan rasa geramnya.

"Lihat aku dan ingat wajah ini. Orang yang berdiri di depanmu ini adalah putra dari pemilik sekolah ini!"

"Aku tahu itu, tadi temanku Sheril sudah mengatakannya."

"Diam! Aku belum siap bicara!" bentak Adam. Pria itu baru kali ini dipotong saat bicara, dan Rea adalah orang pertama.

Terpopuler

Comments

ana Imaa

ana Imaa

adam siap2 kamu harus punya stok sabar dan kewarasan yang banyak untuk menghadapi kepolosan rea😃😃😃😃

2022-07-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!