"Jendra minta dibuka kotaknya?" tanya Sekar ke putra sulungnya.
Rajendra pun mengangguk antusias.
Sekar mengusap kepala putranya dengan sayang lalu mengambil kotak dari dalam paper bag dan mulai membukanya.
"Waaaahhh! Aaii! Ini beyond dari ekspektasi aku!" seru Sekar sumringah lalu bumil itu mencium pipi Aidan. "Terimakasih!" Mata coklat Sekar tampak berbinar-binar.
"Wah keren Ai. Tak disangka elu bisa bikin" kekeh Arjuna yang kagum melihat kemampuan sepupunya.
"Kamu meremehkan aku, Jun?"
"Idiiihhh, sewot!" balas Arjuna.
"Sudah-sudah, malah berantem!" Sekar lalu mengambil sebuah cupcake nya dan memakannya. Bumil cantik itu langsung ber 'hhhmmmm' sambil tersenyum. "Ini enak banget Ai! Ya ampun, sumpah lebih enak dari buatanku."
"Ya beda! Aidan kan chef profesional, kamu chef abal-abal. Adduuuhhh!" Arjuna mengusap bahunya yang di pukul Sekar keras. "Kamu semenjak hamil kok powernya makin kuat sih?"
"Karena kamu njelehi pak Arjuna!" Sekar melotot ke arah suaminya.
"Jangan melotot sayang, nanti cantiknya hilang" rayu Arjuna dengan wajah menggoda.
"Oh Astaga!" keluh Aidan yang sebal melihat kerecehan sepupunya.
"Oom Ai. Besok Minggu pagi, kita mancing yuk! Sudah lama tidak mancing. Kangen aku" ucap Rajendra yang cuek melihat kemesraan kedua orangtuanya seolah sudah biasa.
"Yuk! Kebetulan Oom juga libur besok Minggu. Jun, ikut?" tanya Aidan ke Arjuna.
"Ikutlah! Aku juga sudah lama tidak dapat Trout" jawab Arjuna sambil memangku Sekar yang asyik memakan cupcakenya.
"Oke deh. Besok Minggu jam lima, aku sudah kemari." Aidan pun duduk di kursi makan karena acara makan malam akan segera dimulai.
***
Hari Minggu ini Elang, Arjuna, Aidan dan Rajendra sudah berada Fishing London, sebuah tempat memancing yang berupa danau menuju anak sungai ke arah sungai Thames.
Keempat pria berbeda usia itu sudah menyiapkan semua perlengkapan bahkan Sekar sudah membawakan keranjang piknik berisikan banyak makanan yang dibuatnya bersama dengan bik Sum dan Gina, kepala dapur rumah Arjuna.
Elang yang dikabari cucunya hendak memancing pada hari Minggu, langsung semangat ikut dan Sabtu pagi, hot Opa itu datang bersama Oma Rain dan keenam anjingnya yang selalu diminta Jendra dibawa ke rumahnya. Rajendra memang penyayang binatang, bahkan Opanya memberikan hadiah seekor kuda poni untuknya belajar berkuda. Kuda poni yang diberi nama Apple Jack itu sangat dekat dengan putra Arjuna.
Kini keempatnya sudah menyewa dua buah kapal motor untuk memancing di tengah danau. Arjuna bersama Aidan sedangkan Rajendra bersama Opanya Elang.
"Gimana resto, Ai? Aku lihat makin ramai ya?" bisik Arjuna supaya ikan-ikan di danau tidak kabur mendengar suara berisik.
"Alhamdulillah ramai yang di London. Manchester juga, laporan yang di New York, LA dan Chicago juga. Cabang RR's Meal seluruh dunia juga melaporkan hasil yang bagus" bisik Aidan juga.
"Memang kamu tuh tangannya dingin, bisa menghandle semua peninggalan Opa Ryu." Arjuna menatap sepupunya. "Tampaknya Jendra ingin mengikuti jejakmu, Ai."
"Kalau Jendra menjadi chef, itu wajar. Opa buyutnya siapa dulu, Omanya juga" senyum Aidan. "Lagipula aku juga senang ada penerus usaha keluarga Jun apalagi Jendra cicit langsung Opa Ryu Reeves, dia punya hak disana."
"Bukannya Abi dan Reana juga masuk cicit Duncan McGregor yang memiliki restoran MB Enterprise pertama yang merger dengan Opa Edward?" komentar Arjuna.
"Dua anak itu mana mau urus resto, Jun. Mbak Kaia dan Rhett sudah tahu kalau si kembar lebih tertarik dengan science" kekeh Aidan.
Suara teriakan Rajendra membuat dua pria tampan itu menoleh dan tampak Elang berhasil mendapatkan ikan Trout ukuran lumayan.
"Papaaa! Opa dapat ini!" teriak Jendra.
"Congrats Dad!" ucap Arjuna yang dijawab senyuman oleh Elang.
"Kalian belum dapat?" tanya Elang.
"Bel... Whoah!" tiba-tiba joran Arjuna seperti tertarik dan pria itu langsung menarik joran dan menggulung reel. Arjuna menggunakan teknik tarik ulur hingga akhirnya dia mendapatkan ikan Trout nya.
"Yeeeaahhh! Akhirnya dapat juga!" seru Arjuna yang kemudian meminta difoto untuk dikirimkan ke Sekar.
"Dasar!" kekeh Aidan.
Setelah itu mereka pun panen pancingan. Arjuna berhasil menangkap dua ekor lagi, Aidan dua, Elang tiga dan Rajendra satu. Bocah tampan itu pun manyun karena hanya dapat satu ikan.
"Ikannya sentimen sama Jendra!" cebik bocah itu sambil bersidekap dan memajukan bibirnya saat mereka berada di dalam mobil untuk pulang ke rumah Arjuna.
"Eh bagus kan dapat satu daripada tidak sama sekali" hibur Elang kepada cucu tampannya.
"Tapi kan Opa..." wajah Rajendra yang merajuk itu tampak menggemaskan.
"Jendra, ingat pesan mama tidak? Sekecil apapun rejeki, harus disyukuri. Hari ini Rajendra mendapatkan rejeki satu ekor ikan itu harus bersyukur daripada pulang tidak dapat apa-apa?" Arjuna menoleh ke belakang dari balik kursi pengemudi sebelum menjalankan mobilnya.
"Iya sih Pa...tapi kan..." Rajendra masih mode merajuk.
"Jendra, nanti bantu Oom Ai masak ikannya ya. Gimana?" bujuk Aidan.
Wajah Rajendra berubah bahagia. "Iya Oom Ai? Maaaauuuu!" seru bocah berusia lima tahun itu.
"Iya lah! Jendra jadi asisten chef Oom ya" mata biru Aidan menatap mata hazel bocah itu.
"Oke! Nanti Jendra diajarin ya Oom bikin saus lemonnya." Aidan dan Jendra lalu bertos ria.
***
Sekar memperhatikan bagaimana Aidan dengan telaten mengajari Jendra untuk membersihkan ikan terutama cara mencabut duri ikan dengan twizer.
"Durinya harus dicabut ya Oom?" tanya Jendra tanpa mengalihkan perhatiannya dari mencabut duri ikan.
"Iya dong! Bahaya kan kalau makan ikan kena duri bisa tertusuk di leher. Nanti Oom bisa dituntut dan restauran bisa tutup" senyum Aidan.
"Wah! Harus teliti ya Oom kalau kita mau masak" komentar Jendra.
"Iya, harus teliti semuanya. Bahan makanan harus segar, tidak boleh ada yang busuk, ikan jangan sampai ada durinya, semua seafood harus fresh."
"Waaaahhh, Aidan. Kamu sudah pantas lho jadi Daddy" komentar Rain ketika masuk dapur.
"Memang kok Ma. Aku perhatikan dari tadi, Ai udah cocok jadi Daddy" timbrung Sekar.
"Masih nanti lah Tante. Sekarang aku jadi Oom Ai dulu" kekeh Aidan.
"Oom, sudah!" ucap Rajendra. Aidan memeriksa hasil kerja keponakannya dan memberikan jempolnya.
"Hebat Jendra! Benar-benar Cicitnya Opa Ryu!"
Sekar dan Rain duduk manis di meja dapur untuk membuat mashed potatoes sembari memperhatikan bagaimana Aidan dengan sabar mengajari memasak Butter Garlic Lemon Trout. Rajendra pun tampak antusias memperhatikan semua bahan. yang disiapkan Aidan, sesekali bocah tampan itu menanyakan berbagai macam teknik untuk memasak.
Elang dan Arjuna sendiri memilih membicarakan bisnis McC custom mobil dan motor mewah di ruang tengah sambil mendengarkan pembicaraan keempat orang di dapur.
"Kayaknya Jendra bakalan milih jadi chef deh Dad" ucap Arjuna.
"Tidak apa-apa, yang penting dia serius, Dad selalu mendukung" ucap Elang. "Meskipun Jendra anaknya Lily, tapi darah dan gen Opa Ryu mu itu tetap tidak bisa dicolong, Jun."
Arjuna pun mengangguk setuju dengan ucapan Elang sang ayah.
Aidan Richard Giandra Blair
***
Yuhuuu Up di jam Brunch Yaaaaa
Sembari nunggu Summer lolos review, Eike kasih bonus deh cerita Aidan.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
INDRA
Thor maaf lagi dan lagi mau tanya ini klan pratomo baca awalnya dr yg paling atas atau yg paling bawah soalnya bingung asli pengen tau dr awal mula klan pratomo baca yg dr bawah blm nemu titiknya harus baca yg dr mana awal mula
2025-01-22
1
Chantika Boutique
cantik banget kuenya, kok eman eman yo mau maemnya 😂😂😂
2024-10-21
1
Murti Puji Lestari
kuenya cakep banget, sayang mo makannya 😁
2024-09-09
1