Deg'..deg...
Tiba tiba saja jantungku berdetak dengan kencang, aku tersentak menatap kearah Anggela yang berdiri didepanku dengan seorang pria yang well...sempurna batinku.
"Almera ini yang aku bilang tadi, gimana nggak mengecawakan kan?"'tanyanya sambil tersenyum smrik kearahku.
"ekhm..ya "jawabku dengan tatapan tajam kearahnya .
"jadi ini menu baru yang ingin dicobanya tadi, pantas saja dia tanya mau yang impor atau lokal,"sial ternyata Anggela sudah berhasil mengerjaiku.
Rasanya saat ini aku ingin menenggelamkannya kelaut pasifik agar tubuhnya tidak bisa ditemukan lagi.
'Dasar iblis' rutukku dalam hati.
Tapi, pria yang bersamanya itu memang benar benar sempurna aku rasa nilanya 9,8 sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan.
wajah indo yang tampan dengan alis mata tebal membingkai indah diatas kedua mata tajam berwarna coklat,rahang kokoh yang berada dibawah bibir sensual yang dimilikinya.
Postur tinggi dengan dada yang terlihat bidang dibalik kemeja pendek warna hitam yang dikenakannya membuatku rasa ingin berada dipelukannya.
'so jadi ini "?tanyaku dengan ekspresi gemas
"sarana kita bersenang senang malam ini,"bisik Angel.
"dasar iblis"jawabku lirih padanya.
Dia hanya tertawa mendengarnya.
Sepanjang malam itu Anggel terlihat akrab dengan laki laki yang mengaku bernama Alex,membuat aku geram melihat kedekatan mereka.
Sebagai seorang gigolo dia memang sangat mempesona dan pandai untuk membuat para wanita tergila gila padanya.
Pasti sudah lama dia menjalani profesi itu batinku, dengan muak melihat bagaimana Anggel tampak bersandar manja padanya.
ku amati wajahnya diam diam aku merasa ini bukan pertama kalinya aku bertemu dengannya .
Tiba tiba ingatanku kembali pada malam saat pertama kali aku mengunjungi bar ini sebulan lalu dimana aku melihat seorang pria muda yang berciuman dengan perempuan yang sudah bau tanah diparkiran Bar malam itu.
'Oh shitt,dasar iblis tampan' batinku dengan hati bergemuruh' ternyata dia 'rutukku dalam hati .
Apa lagi saat aku melihat tangan Anggel sudah berada didada Alex sambil berusaha merabanya,bukannya menepis ku lihat Alex malah menggenggam tangan Anggel yang berada didadanya.
**** makiku dalam hati melihat kemesraan mereka.
Dadaku semakin bergemuruh melihat pemandangan itu.
Dengan kasar kutarik tangan Anggel dari genggaman Alex agar berdiri dari sana dan mengajaknya pulang.
"Ayo kita pulang" kataku ketus padanya.
"Why..Almer ini masih seru"katanya dengan suara parau karena terlalu banyak minum.
"Aku sudah lelah "kataku menarik paksa tangannya untuk keluar dari bar itu.
"Tapi kitakan akan bersenang senang sepanjang malam dengan Alex, iyakan lex"kata Anggela sambil berusaha memeluk Alex lagi.
"kita pulang sekarang kamu sudah terlalu mabuk malam ini,"kataku sambil menarik tubuh Anggela agar tidak menempel pada Alex.
'Dasar laki laki ada perempuan cantik memeluknya malah diam saja'makiku pada Alex dalam hati.
"Biar kuantar kalian keluar"kata Alex dengan lembut,rasanya ingin kusobek mulutnya yang **** itu saat bicara.
"no"kataku dengan keras padanya "aku bisa membawanya pulang sendiri'.
"Kalau begitu biar ku panggilkan taxi didepan untuk Anggel".
Aku ingin menolak tapi melihat keadaan Anggel yang sangat mabuk membuatku berubah pikiran dan membiarkan Alex memapahnya sampai lobi depan tempat taxi menunggu.
Dengan pelan kulihat Alex mendorong tubuh Anggel untuk masuk kedalam taxi itu,kemudian dia menoleh kepadaku,
''Dimana alamat Anggel "tanyanya,
aku menyebutkan sebuah alamat padanya dan dia mengatakan itu kepada sopir taxi yang mengantar Anggel.
"Mari kuantar "tawarnya setelah taxi yang membawa Anggel meluncur pergi.
"tidak perlu aku bisa pulang sendiri"jawabku dengan ketus, sambil berjalan melewatinya menuju parkiran Bar.
"kalau begitu biar kuantar kamu sampai masuk mobil"pintanya
"Tidak perlu aku bisa kesana sendiri"
"pliss Almer"
dengan kesal aku berbalik menghadap kearahnya,"dengar alex aku tidak tertarik bermain dengan tipe laki laki sepertimu".
"Tapi aku sangat tertarik padamu Almer"jawabnya sambil berjalan kearahku.
"No biar kutegaskan lagi,kamu bukan tipeku dan aku tidak tertarik bermain dengan mu jadi jangan pernah berharap.kataku sambil berusaha melangkah mundur karena kulihat dia berjalan semakin mendekat kearahku,aroma maskulin dari parfum yang dipakainya mulai tercium diinderaku.
"Aku tau tapi aku benar benar tertarik padamu,aku menyukaimu.
aku tertawa sumbang mendengar ucapannya,
"kamu pikir aku Anggel dan para tante tante genit yang bisa percaya rayuan dari mulut manismu itu, kamu salah"kataku sambil berbalik untuk pergi.
"tunggu Almer,"tiba tiba alex menarik tanganku membuatku terkejut dan hampir saja jatuh,secara reflek kutarik kemejanya agar dapat berdiri tegak lagi,tapi oh sial tubuh kami sangat dekat sampai aku dapat mencium aroma cologne maskulin yang dipakainya.
Tatapan kami bertemu,aku seperti terhipnotis dengan mata coklatnya,tanpa kusadari pandanganku turun pada bibirnya yang **** itu.
Hanya sepersekian detik tiba tiba kurasakan bibir Alex sudah menempel di bibirku awalnya hanya sapuan ringan, tapi tiba tiba alex ******* bibirku dengan rakus.
Kepalaku seperti kosong,tubuhku serasa melayang tanpa kusadari aku juga membalas pagutan bibirnya dengan sama rakusnya.
kami seperti berlomba untuk saling membuktikan siapa yang lebih pandai berciuman saat itu.
Kami tidak sadar bahwa masih berada di tempat parkir,untung saat itu suasana parkiran sudah mulai sepi sehingga tidak ada yang melihat ciuman liar kami.
kami menghentikan ciuman itu setelah sama sama kehabisan nafas,aku mendorong tubuh Alex menjauh dan meraup oksigen sebanyak banyaknya untuk mengisi paru paruku yang terasa kosong, tersedot karena ciuman tadi.
"Almer"
"No jangan katakan apapun" kataku sambil berlalu dari hadapannya menuju kearah mobil ku.
Aku langsung masuk kedalam mobil tanpa menengok kepadanya lagi,aku bermaksud untuk segera pergi dari sana,tapi belum sempat menutup pintu, Alex menahan pintu itu dengan lengannya.
"### Aku ingin kita bertemu lagi"
"tidak perlu"
"pliss Almer"
"cukup Alex aku lelah ingin pulang dan beristirahat,minggir dari pintu itu" kataku sambil mendorongnya,kupikir alex akan melawan tapi ternyata dia membiarkan aku pergi dari sana.
Dari dalam mobil masih bisa kulihat Alex berdiri menatap kearah mobilku sampai aku tak melihatnya lagi dari kaca spion mobilku.
'Selamat tinggal alex' kataku dalam hati.
Senin pagi....
dengan lesu aku berjalan melewati lobi kantor, kulihat Anggel sudah menungguku didepan lift khusus direktur,aku menghela nafas saat melihat sosoknya.
"Almer," panggilnya saat kami berdua sudah didalam lift.
"hem"
"bagaimana laki laki yang bernama Alex kemaren"tanyanya dengan antusias.
"ini kantor aku tidak mau membahas masalah pribadi disini"
"ayolah aku hanya ingin tau pendapatmu,dia tampan sekali bukan, apalagi bibirnya **** sekali aku ingin tau bagaimana rasanya mencium bibir itu, pasti nikmat sekali."kicaunya.
"Anggel aku ingin kamu menemui bagian HRD hari ini "
"oke"
"bilang pada bagian HRD untuk mencarikanku asisten baru"
"untuk Apa Mer,kan sudah ada aku"
"karena mulai hari ini aku akan menyuruhmu menggantikan pak Yudi menangani proyek kita yang ada diPapua".jawabku sambil berjalan keluar dari pintu lift.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Ira Wati
aslinya mau ngejauhin anggel dari Alex tuh 🙈
2022-05-14
0
Maritza Hanan
lanjut mulai asik ni alurnya
2022-05-08
1
Ranran Miura
bau tanah gak tuh 🤣
2022-04-07
0