Raysa duduk di depan cermin, memandangi wajahnya, memikirkan nasib dirinya. Hari ini dia sudah akan di ikat oleh seorang laki-laki. Dia sendiri belum pernah melihatnya, Ya Allaah ikhlaskanlah hati ini ya Allaah....
Ceklek......
Nak... keluarga Om Andre sudah datang, yuk kita kebawah. Maa sya Allaah anak mama sangat cantik, semoga ini adalah jalan dan jodoh yang terbaik untukmu ya nak...."
Raysa hanya mengangguk pelan, sambil memasang cadarnya.
Dengan balutan gamis syar'i warna soft purple Raysa digandeng mama Veli menuruni anak tangga, dengan perasaan yang tidak bisa lagi di ucapkan Raysa hanya mampu berjalan meraih takdirnya.
Raysa didudukkan berseberangan dengan Albar, Raysa masih terus menundukkan kepalanya, sambil ******* ***** tangannya yang sudah dingin karena kegugupannya.
Acara di mulai dengan diawali sambutan atau perkenalan dai masing-masing keluarga. Hingga tiba Albar yang mengutarakan tujuannya.
Nama saya Albar Dallat Mujasworo, bisa di panggil Albar. Saya datang untuk mengikatmu sebagai calon istriku, sebelumnya apakah saya diperkenankan melihat wajahmu.
Raysa masih bingung dengan fikirannya, dia merasa mengenal suara ini, merasa pernah mendengar namanya, hingga kakaknya memanggil halus dirinya..
Dek, apa yang sedang kau fikirkan. In sya Allaah ini yang terbaik bagimu, dan yang sesuai keinginanmu.. " ucap Fahrezi
Ta... tapi kak.....
Sssssttttt....... Hadapilah jangan lupa baca basmalah, Fahrez sambil memegang erat tangan adeknya.
Bismillaah, nama saya Raysa Kamila Al Hanifa. Saya biasa di panggil Raysa, Sa... Saya bersedia membuka cadar saya, tapi sebelumnya apakah anda tidak jika saya adalah gadis yang buruk rupa..."tanya Raysa
Saya tidak takut, saya ikhlas menerima takdir saya. Silahkan Ustadzah Hanifah...." ucap Albar
Deggg...... Seketika Raysa mendongakkan wajahnya, matanya seketika bertemu dengan matanya. Mereka berdua saling beradu pandang, setelahnya Raysa melihat ke arah kakaknya......
Takdir Allaah dek, in sya Allaah yang terbaik.
Ayo sayang jangan dibuat lama menunggu calon suamimu.... "ucap Mama Veli
Bismillaah.... "batin Raysa . Sambil membuka cadarnya, seketika orang yang melihatnya memandang takjub.
Maa sya Allaah..... "batin Albar
Bagaimana nak Albar? " tanya papa Hendra
Maa sya Allaah Om.....
Bagaimana Dre, jadi kita besanan...?
Pasti.... "dijawab om Andre dengan gelagak tawa semua orang yang di dalamnya.
Acara tunanganpun berlangsung secara lancar dan hangat dengan suasana kekeluargaan. Sudah di putuskan acara pernikahannya 2 minggu lagi sepulang Raysa dari Dubai. kini Raysa, Fahrez dan Albar ke taman belakang untuk berbincang-bincang.
Karena masih dalam suasana kikuk dan canggung sehingga mereka hanya menunduk dan diam.
Hei... hei.... sampai kapan kalian disini, aku tak punya waktu banyak untuk jadi obat nyamuk... "sentak gurau Fahrez kakak Raysa
Ish... kakak..." ucap lirih Raysa
Hemmm.... senengkan ternyata yang didepan mata orang yang diharapkan.... "ledek Rahferz
Ish... Kakak....
Ha...ha...ha....
Albar hanya bisa senyum sambil menutupi kegugupannya, tak di telak diapun mengucap syukur ternyata gadis yang dijodohkan dengannya adalah gadis yang beberapa hari ini terus mengganggu dalam fikirannya...
Oh iya Al... apa kesibukanmu sekarang..... "tanya Fahrez
Saya menggantikan papa memimpin perusahaan kak...
Dek calonmu CEO lo dek.....
kakak apaan sih..... "dengan wajah merah merona andai tak bercadar sudah sangat malu Raysa di buat kakaknya.
Emmm.... maaf mas Albar apakah Raysa boleh bertanya?
Silahkan Ray.... "balas Albar. Suaranya lembut sekali
Mas Albar tidak malu, memiliki istri seperti Raysa dengan baju yang Raysa pakai. Karena tidak jarang Raysa di ejek dengan ejekan wanita sok suci, wanita kolot dll. tidak takutkah mas Albar nantinya jika mendapatkan hal serupa nantinya?
Tidak, saya tidak takut. Saya akan lebih merasa bangga dengan memiliki istri sepertimu." ucap Albar
Alhamdulillaah, Semoga Allaah mudahkan jalan kita hingga hari pernikahan kita. Ray izin kedalam dulu ya Mas Albar dan Kak Fahrez. Assalamualaikum.....
Waalaikumussalam.... "jawab bersamaan Fahrez dan Albar
Jangan tegang Al, aku tau kamu kaget melihatku tadi begitupun denganku. tapi dengan demikian aku cukup lega Allaah mengirimkan adekku laki-laki yang yang sudah mencuri lihat wajahnya sebelum menikah... ha ha ha.... kau tau Al, adikku sangat menjaga dirinya bahkan bersentuhan dengan selain mahromnyapun tidak pernah. dia sangat kecewa dengan dirinya saat engkau melihatnya tanpa hijab di rumah sakit tempo hari. Jagalah adikku jangan sakiti dia, kami tidak pernah membuatnya nangis ataupun bersedih.
In sya Allaah kak, Saya akan menjaga dengan baik.. "jawab Albar
Raysa sedang mengobrol dengan mama Veli di kamarnya selesai sholat.
Oh ya ma pekan depan Ray berangkat ke Dubai, Ray harus ada yang nemani paling tidak kakak atau papa....
Hmmmm.... gimana ya nak mama tanyakan dulu ke papa ya....
Sedangkan diruang keluarga masih ramai dengan candaan dan tawa kebahagiaan... Albar dan Fahrez juga sudah bergabung disana
Dimana Raysa jeng..... "tanya mama widuri
Dikamarnya mbak Widuri baru selesai sholat sebentar lagi turun....
Pa.... pekan depan Raysa harus berangkat ke Dubai, papa bisa menemani Raysa karena kan safar perlu mahrom.... Klo kakak bisa nemenin adek?
Ada acara apa ke Dubai jeng? "tanya mama widuri
Ikut Musabaqah Hifdzul Qur'an mbak, ini bagian dari cita-cita Raysa. dan kemungkinan disana selama 1 pekan....
Hmmmm.... klo Albar dan Raysa di nikahkan dulu gimana mbak, jadi Albar bisa menemani Raysa pergi? gimana Al?"tanya mama widuri ke Al. Setelah wisuda baru acara resepsi pernikahannya. Bagaimana pa....
Raysa yang baru saja turun mendengar itu, seketika hatinya berdebar tak karuan antara gugup dan senang, tapi kenapa harus secepat ini?"batin Raysa
Emmm.... Ma.... in sya Allaah Albar siap menikah kapan saja, semua tergantung Raysa. "ucap Albar
Jika demikian kita bicarakan sekarang, Raysa berangkat akhir pekan depan. jika disegerakan maka sebelum hari itu... "kata om Andre Bagaimana menurutmu Hen.... ?
Kita serahkan pada Albar dan Raysa saja Ndre..."ucap Papa Hendra
Dek.... duduk sini.... bagaimana menurutmu....?
Kak apa tidak terlalu cepat, Raysa hanya akan pergi ke Dubai dan memerlukan mahram untuk menemani Raysa.....
Kakak qadarullaah tidak menemani, kakak ada kegiatan di sekolah tempat kakak ngajar.... Papa juga akan ke luar negri ada kerjaan yang harus di selesaikan....
Bagaimana Ray.... apakah perlu waktu nak.....
Ma.... Sebenarnya hati Ray sudah mantap menikah dengan ma Albar, haya apakah tidak terlalu cepat....?
Bukankah sesuatu yang baik, lebih baik di segerakan Ray... "ucap Albar In sya Allaah saya sudah siap lahir batin
Bismillaah.... Raysa ikut keputusan Mas Albar....
Alhamdulillaah.... "jawab serentak semua orang.
Bagaimana jika hari rabu kita jadwalkan akadnya, in sya Allaah 2 persiapan cukup...."tanya papa Andre
Bagaimana Al? Kamu siap hari rabu besok? "tanya papa Hendra
In sya Allaah siap Om....."jawab Albar, sambil menatapke arah Raysa tanpa berkedip. Raysa semoga engkau adalah bidadari yang diturunkan untukku Ray, semoga aku bisa menjadi suami yang baik untukmu, ajari aku mencintaimu hinga cinta kita menjadi tali oengikat yang kokoh untuk meraih rahmatNya."ucap Albar tertuju ke Ray, yang seketika Ray mendongakkan wajahnya dengan mata berkaca-kaca.
Aamiin.... in sya Allaah Mas... kita sama-sama belajar..."jawab Raysa
Acara di akhiri dengan sangat bahagia, semua sangat senang dan sukacita. Albar tidak menyangka jika jodohnya adalah wanita yang selama sepekan membayang-bayanginya. Begitupun Raysa, hanya bisa berucap syukur.....
"
"
"
"
------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments