Gadis Luar Biasa
Di dalam sebuah ruangan yang remang-remang.
Serra Adelion membuka matanya. Dia masih bisa merasakan airmata mengalir dari sudut matanya.
Serra terbaring di lantai. Darahnya terus mengalir. Sampai-sampai bernafas pun menjadi semakin sulit.
Hal terakhir yang dia lihat adalah Sitta Adelion, yang juga terbaring di lantai, dengan mata terbuka.
Sitta Adelion sudah meninggal. Serra Adelion kemudian mencabut pisau dari dadanya, menikamkannya kembali, dan memilih untuk mati bersamanya.
Sitta Adelion adalah saudaranya, sekaligus juga orang yang paling dia percaya di dunia ini.
Tentu saja, Sitta Adelion telah memanfaatkan Serra. Akhirnya dia menginginkan semua yang dimiliki oleh Serra selama hidupnya.
Sitta memanfaatkannya untuk mendekati Farrel hanzou.
Dia memanfaatkannya untuk menjadi pelukis top.
Dia memanfaatkannya untuk menjadi ratu film.
Dia memanfaatkannya untuk membuat bisnis real estate Adelion berkembang menjadi perusahaan top 500 di dunia.
Sitta mengambil semua yang ada dalam genggamannya. Dia tampak polos dan tidak berbahaya, tapi ternyata dia yang mendorong Serra Adelion ke dalam lubang kematian.
Karena iri dengan bakat melukis Serra, Sitta melakukan berbagai cara untuk mematahkan tangannya.
Hingga pada akhirnya, Serra tidak bisa lagi melukis. Makanan serta minuman yang diberikan Sitta padanya juga sudah diberi racun.
Sitta menghancurkannya, mengambil keluarganya dan semuanya darinya.
Sekarang apa?
Bukannya dia mati dengan Sitta?
Kenapa dia berbaring di tempat asing?
Serra berangsur menjadi lebih tenang.
Serra memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Rumah bata bobrok, penuh selimut apek, dan tempat tidur yang tidak cukup panjang untuk tingginya. Sangat familiar.
"Tunggu, Rumah Keluarga Franz. Apakah aku kembali ke waktu itu?"
Serra terdiam untuk waktu yang lama. Suaranya terdengar kebingungan.
Dia mencengkram dadanya. Dia tidak pernah melupakan rasa sakitnya.
Karena dulu dia tinggal di tempat ini selama 17 tahun.
Segala sesuatu yang terjadi di sini telah menjadi mimpi buruk yang tidak akan pernah Serra lupakan seumur hidupnya.
Kenapa dia sekarang ada disini?
Di saat yang bersamaan, suara tidak sabaran seorang wanita terdengar, "Gadis sialan! Kenapa kamu belum bangun juga?"
"Sudah kubilang, jika kamu membuat adikmu menunggu, aku tak akan mengampunimu!"
Sheren damzon melangkah masuk dengan menggunakan apron.
Melihat Serra duduk di tempat tidur, Sheren damzon menjadi semakin marah, "Kamu masih tidak segera bangun! Hanya karena demam sedikit, kamu berbaring di tempat tidur selama dua hari. Apakah kamu pikir kamu ini nona besar?! Cih, kamu hanya seorang bajingan kecil!"
Serra mengalami demam, dan Sheren damzon enggan mengeluarkan uang untuk membawanya pergi ke dokter ataupun membeli obat. Jadi Serra hanya bisa tidur di tempat tidur selama dua hari.
Nyonya Sheren mengusap tangannya dengan celemeknya, "Orang itu sudah datang, jadi cepatlah berkemas."
Mendengar ini, hati Serra serasa diremas dan wajahnya menjadi dingin.
Sepertinya dia sudah dilahirkan kembali. Terlahir kembali di hari dia dibawa kembali ke rumah keluarga Adelion.
Nyonya Sheren menjadi tidak sabar ketika melihat Serra masih tidak bergerak, "Menungguku untuk melayanimu?"
Bau terbakar datang dari dapur.
"Ikanku!"
Keluarga Franz sangat miskin, sehingga nyonya Sheren harus menjalani hidup yang sangat hemat setiap harinya. Makan ikan adalah hal yang mewah.
Pada saat ini, ikannya terbakar. Nyonya Sheren menyalahkan Serra.
"Gadis sialan! Kamu sungguh membawa kesialan. Tak ada hal baik yang terjadi sejak kamu tinggal disini!" nyonya Sheren mengutuk dan pergi.
Serra bangun dari tempat tidur. Dia belum makan selama dua hari. Ada daging, sayuran, dan nasi putih di atas meja makan.
Serra tidak bisa makan lagi setelah dia memakan semangkuk nasi. Selama tujuh belas tahun di keluarga Franz, nyonya Sheren enggan memberinya makanan. Kapasitas perutnya sudah sangat kecil. Bahkan jika dia belum makan selama dua hari, dia hanya bisa makan semangkuk nasi putih.
"Sudah?" Seorang pria berjas masuk ke dalam ruangan.
Nyonya Sheren sudah selesai memasak ikannya. Mendengar suara pria itu, dia keluar dari dapur dan tersenyum, "Segera."
Begitu pria itu pergi, Nyonya Sheren memelototi Serra, "Gadis sialan, kamu masih belum bersiap."
Serra juga tidak ingin tinggal di rumah keluarga Franz lagi. Dia kembali ke kamar dan mengemasi barang-barangnya.
Dia tidak memiliki banyak barang, jadi tidak butuh waktu lama untuk membereskannya.
Nyonya Sheren dan yang lainnya sudah menunggu di halaman.
Ketika Serra keluar, Nyonya Sheren memperingatkan dengan kejam, "Gadis sialan, ketika kamu kembali ke keluarga Adelion, kamu harus memperlakukan adikmu dengan baik. Jika bukan karena dia, kamu tidak akan bisa kembali ke keluarga Adelion. Paham?"
Setelah Nyonya Sheren mengatakan ini, dia mencubit lengan Serra. Tapi Serra menepisnya dengan dingin.
Serra ketakutan, lalu nyonya Sheren menarik tangannya.
Dia mengerutkan kening. 'Ada apa dengan Serra?'
Nyonya Sheren menunjuk Serra. Dia ingin memakinya lagi.
Mata Serra terlihat tidak sabar. Dia langsung memutar jari nyonya Sheren, kemudian berkata dengan samar, "Kamu tidak pantas untuk memarahiku."
Wajah nyonya Sheren berubah menjadi marah, dan dia berteriak pada Serra, "Gadis nakal, apakah kamu ingin memberontak? Jangan berpikir hanya karena kamu menjadi nona dari keluarga Adelion, aku tidak dapat menghajarmu."
Jeritan itu sangat keras, dan Serra akhirnya melepaskannya.
Dia sedikit membungkuk dan tertawa di telinga nyonya Sheren, "Jangan khawatir, bagaimana keluargamu memperlakukanku selama ini. Aku akan membalas semuanya satu per satu, termasuk putrimu yang baik itu."
Setelah mengatakan itu, dia mengeluarkan permen, merobek bungkus permen itu, dan memasukkannya ke dalam mulutnya, lalu masuk ke dalam mobil.
"Gadis sialan! Dia benar-benar tidak tahu terima kasih. Aku telah membesarkanmu selama bertahun-tahun, dan sekarang kamu berbicara seperti itu kepadaku. Jika bukan karena aku, kamu bahkan tidak akan pernah tahu bagaimana kamu mati." nyonya Sheren terkejut oleh perilaku Serra. Ketika Serra berani melawannya, mulutnya mengucapkan semua sumpah serapah.
"Ayo pergi." Perintah Serra.
Dia sudah terbiasa dengan pukulan dan kemarahan nyonya Sheren sejak lama. Dia tidak pernah tahu mengapa orang tuanya membencinya. Dia tidak tahu bahwa dia bukan putri kandung mereka dan ternyata adalah dia adalah anak dari keluarga Adelion.
Identitasnya dan Sitta Adelion ditukar. Sitta Adelion menikmati identitas nona muda di keluarga Adelion, sementara dia disiksa di keluarga Franz.
Setelah dibawa kembali di keluarga Adelion, orang tua kandungnya tetap hanya melihat Sitta sebagai putri mereka.
Lucunya lagi adalah dia selalu menutupi keinginannya agar keluarganya memberinya sedikit cinta, dan bahkan dia hanya bisa mengais-ngais sedikit kehangatan yang diberikan oleh Sitta Adelion.
Serra duduk di dalam mobil dan melihat pemandangan di luar jendela.
Sudut bibirnya sedikit melengkung, dan bagian bawah matanya memancarkan aura dingin.
Baiklah, karena aku di sini, Aku akan melakukan mengembalikan semuanya satu per satu beserta bunganya.
Sitta dan semua keluarga Adelion, aku akan datang menjadi malaikat maut kalian. hihihihi
Saat Serra kembali ke keluarga Adelion, keluarga Adelion sedang makan malam.
Pengurus rumah tangga membawa Serra masuk, dan anggota keluarga Adelion terdiam beberapa saat.
Nyonya Adelion memandang Serra dan mengerutkan kening saat dia melihat penampilannya.
"Kakak."
Sitta adalah yang pertama kali bereaksi. Dengan senyum di wajahnya, dia meletakkan sumpitnya, dan mendatangi Serra dengan penuh kasih sayang. Dia mencoba untuk memegang lengan Serra, tetapi dihindari oleh Serra, penolakannya itu terlihat dengan jelas.
Wajah Sitta seketika terlihat kaku, tapi dia dapat menyesuaikan diri dengan cepat, "Kakak, kamu pasti lapar. Kemarilah. Kita makan malam bersama."
Setelah mengatakannya, dia memerintahkan seorang pembantu, "Bawakan sepasang peralatan makan untuk kakakku."
Serra melirik ke meja makan. Rupanya mereka lupa bahwa dia akan kembali hari ini. Tatapannya terlihat sinis. Serra lalu berjalan mendekat dan langsung duduk di kursi.
Sitta memberikan sepotong daging untuk Serra, "Kak, makanlah yang banyak. Kamu pasti jarang makan makanan seperti ini di desa."
Haikal Adelion juga berkata, "Serra, di sini berbeda dengan di desa. Kamu harus cepat beradaptasi dengan kehidupan di kota H."
Haikal Adelion tidak memiliki ikatan perasaan yang mendalam antara ayah dan anak dengan Serra, putri yang baru saja dia ambil kembali ini. Dia mengambilnya kembali hanya untuk menikahkannya dengan keluarga kaya untuk memperkuat kekuatan keluarga Adelion.
Setelah melihat Serra, tatapan jijik terlintas di matanya dengan jelas.
Benar saja, Serra datang dari pedesaan sehingga tidak pantas untuk ditunjukkan pada orang lain. Dia tidak berharap Serra akan sukses.
Serra mengabaikan hubungan antara ayah dan anak yang munafik ini.
Dia melihat makanan di dalam mangkuk, mengerutkan kening dan mendorong mangkuk ke samping kemudian berdiri. Dia lalu berjalan ke dapur dan membawa mangkuk lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 474 Episodes
Comments
kutu kupret🐭🖤🐭
cuuiiiihhh bukan karena dia serta ada di rumah kuntilanak milikmu dasar nyai Kunti otak nol 🐽🐽
2024-01-16
0
Aya Vivemyangel
Bentar ,, bentar ,,, laahh ini ortu kandungy gimna ,,, anky ketuker skrg dbalikin mlh kyk g suka ma ank sndri ,, piye toh kiiiieee 😂😂😂
2023-03-16
0
Anonymous
awal yg menarik.nyimak dl
2023-03-13
0