Makan

..."Tidak usah bersikap malu-malu, karena biasanya juga malu-maluin"...

...Diandra Latasha Jonshon...

...-------------------...

Tok..tok.

"Permisi," ucap seseorang.

Alden dan Rara yang mendengarnya segera melihat.

"Maaf pak, ini pesenannya," lanjut orang itu.

Alden yang mendengar jika pesanan nya sudah datang segera mengambil dan membayarnya.

"Nih," ucap Alden memberikan kantong plastik berisi makanan.

"Untuk apa?" tanya Rara menatap bingung bungkusan plastik tersebut.

"Ya untuk kamu lah," ucap Alden ketus.

"Ya gak usah galak-galak juga kali pak," ucap Rara mengambil bungkusan itu.

Rara yang melihat jika dalam plastik itu berisi makanan segera mengembangkan senyumnya.

"Makasih pak," ucap Rara.

"Hmm"

"Ini saya makannya di sini ya pak?" tanya Rara yang bingung apakah ia harus makan disini atau membawa ke kelas.

"Tidak, kamu makan di lantai sana. Ya iyalah makan di sini," ketus Alden sambil menunjuk pojokkan.

"Wahh bapak jahat banget," ucap Rara menirukan suara yang sedang viral.

"Jangan ketus-ketus mulu pak, entar makin tua," lanjut Rara.

"Maksud kamu saya tua?" kesal Alden saat mendengar ucapan gadis di depannya.

"Lah? Kan bapak emang udah tua," jawab Rara polos.

"Sembarangan kamu, umur saya aja masih 27 tahun," ucap Alden yang tak terima di katakan tua.

"Itu udah tua pak, saya aja masih 20 tahun, masih imut-imut," ucap Rara dengan pede.

"Huh yang ada saya mau muntah ngeliat muka kamu,"

"Ihh bapak punya mulut pedas juga yah, laki atau emak-emak sih," ucap Rara mengatai Alden.

"Saya dosen kamu loh, kalo kamu lupa," ucap Alden mengingatkan

"Hehe maaf pak," ucap Rara cengengesan.

"Ini aman kan pak?" lanjut Rara menunjuk kentucky yang di belikan Alden.

"Kamu pikir saya mau bunuh kamu," ucap Alden kesal.

"Ya kan siapa tau pak, karna dendam tersembunyi, seorang dosen nekad meracuni mahasiswi nya," ucap Rara asal.

"Makan!" ucap Alden penuh penekanan.

Rara yang mendengar suara ngeri dari sang dosen segera melahap makanannya.

"Galak amat, Ahmat aja gak segalak itu" batin Rara.

"Akhh kenyang," ucap Rara memegang perutnya setelah menghabisi makanannya.

"Ini gratis kan pak?" tanya Rara menatap sang dosen.

Alden yang mendengarnya tentu di buat bingung, tiba-tiba terlintas ide jahilnya.

"Tentu tidak, kamu harus bayar," ucap Alden tersenyum miring.

"Lah? Saya gak minta bapak beliin loh, bapak yang beliin sendiri tanpa persetujuan saya, jadi saya tidak perlu bayar. Lagian bapak kok pelit banget, masa cuman makanan segini doang pakai di gantiin segala," cerocos Rara yang tak terima jika harus bayar.

"Terus kenapa kamu menanyakannya jika kamu tidak mau menggantinya," ucap Alden dengan menautkan kedua alisnya.

"Ya namanya juga basa-basi pak," ucap Rara menggaruk kepala yang tidak gatal.

"Tapi ini seriusan di bayar pak?" lanjut Rara memastikan.

"Hmm" Alden hanya berdehem.

"Lah? Saya ini manusia loh pak, hmm itu artinya apa?" ucap Rara kesal.

"Tidak perlu, kamu bisa keluar," ucap Alden datar, ia sudah sangat kesal dengan gadis di depannya.

"Lah? Saya gak di hukum nih pak?" tanya Rara polos.

Alden yang mendengarnya tentu dibuat bingung dengan gadis di depannya, apakah ia sangat ingin sekali di hukum.

"Apakah kamu sanggup lari 50 kali putaran di lapangan?" tanya Alden menautkan alisnya.

Rara yang mendengarnya tentu melongo, bagaimana mungkin ia sanggup lari 50 kali putaran di lapangan yang sangat luas tersebut, dapat dipastikan besoknya terdapat bendera hijau didepan rumahnya.

"Haha bapak bisa aja becandanya," ucap Rara sambil tertawa garing.

"Saya tidak becanda," ucap Alden memasang wajah serius.

"Hah? Bapak mau buat saya mati?" ucap Rara kesal.

"Hmm, silahkan pergi," ucap Alden mengusir.

"Pergi lari?" tanya Rara lagi, ia benar-benar bingung maksud sang dosen, apakah pergi lari atau pergi belanja eakk.

"Ckk.. Kembali ke kelas kamu," Ucap Alden yang benar-benar kesal dengan gadis didepannya.

Rara yang mendengarnya seketika mengembangkan senyumnya, tanpa basi-basi ia segera pamit pada sang dosen.

"Kalo gitu saya permisi pak," ucap Rara tersenyum manis.

"Hmm"

Rara segera keluar dari ruangan tersebut, kemudian dia pergi dengan sedikit berlari, tanpa ia sadari..

Bughh

"Aduhh, perasaan gue nabrak orang mulu dah," ucap Rara pelan sambil memegang bokongnya yang sakit.

"Lo kalo jalan pakai mata dong," ucap Rara kesal sambil membersihkan celananya yang kotor.

"Dari mana sejarahnya orang jalan pakai mata beg*," ucap seseorang sambil menyentil pelan kening Rara.

Rara yang seperti mengenal suaranya langsung mengangkat kepalanya, dan benar saja orang yang ia tabrak adalah Clarissa.

"Lo ngapain sih disini?" tanya Rara kesal.

"Santai dong, gue tadi mau nyusulin lo,"

"Makasih ya ba*u yang udah mau nyusulin majikannya," ucap Rara sambil menyibakkan rambutnya, kemudian pergi.

"Rara anj*ng, rambut lo bau," teriak Rissa.

Rara yang mendengarnya seketika berhenti, ia lalu mencium rambutnya, tetapi tidak bau meskipun ia lupa berkeramas tadi pagi.

"Sembarangan lo, orang wangi juga," ucap Rara membalikkan tubuhnya dan menatap tajam sahabatnya itu.

Rissa hanya tertawa mendengarnya, kemudian sedikit berlari menyusul sahabatnya itu.

"Lo di apain sama pak Alden?" tanya Rissa sambil merangkul sahabatnya itu.

"Makan," jawab Rara singkat.

Rissa yang mendengarnya seketika melepaskan rangkulannya dan menatap lekat sahabatnya itu.

"Maksud lo? Tapi lo masih utuh, masih punya kaki, tangan dan lain-lain," ucap Rissa yang memang tak mengerti maksud sahabatnya itu.

"Maksud gue di kasih makan," ucap Rara menjelaskan.

"Lah? Baru tau gue ada hukuman di kasih makan, tau gitu gue juga ikut telat, biar dikasih makan sama dosen ganteng," ucap Rissa senyum-senyum sendiri membayanginya.

"Ngapa lo senyam-senyum, kesurupan?"

"Pak Alden ganteng banget ya Ra," ucap Rissa yang justru mengabaikan pertanyaan Rara.

"Iya, dan lo harus ingat, sadar diri, gak mungkin pak Alden suka yang modelan kayak lo," ucap Rara yang memang memiliki mulut pedas.

"Gila Ra, mulut lo pedas amat dah, itu mulut atau cabe sekilo?" ucap Rissa kesal, tetapi meskipun demikian ia tidak pernah tersinggung, ia sudah terbiasa dengan mulut pedas sahabatnya itu.

Rara yang mendengarnya hanya bersikap bodo amat, terkadang ia juga heran, mulutnya memang susah untuk di kontrol.

Rara dan Rissa kemudian pergi ke dalam kelas karena masih tersisa 1 mata kuliah hari ini.

.

.

Skip...

Sekarang sudah waktunya untuk pulang, Rara dan Rissa pun berjalan menuju parkiran.

"Lo tadi ke kampus jalan Ra?" tanya Rissa saat mereka sedang berjalan menuju parkiran.

Rara hanya mengangguk saja.

"Mau gue anterin?"

Tanpa pikir panjang, Rara segera mengangguk.

"Boleh boleh, gue lagi malas jalan," ucap Rara tidak tahu malu.

"Padahal gue cuman basa-basi" lirih Rissa tapi masih bisa di dengar oleh Rara.

Rumah Rissa dan Rara memang berlawan arah.

"Ckk.. lo kalo gak ikhlas ya gak usah Sa," ucap Rara kesal yang masih bisa mendengar lirihan Rissa.

"Berarti gak usah ya?"

"Ya gak bisa gitu lah Sa, orang lo udah nawarin, kata orang kalo udah ngasih sesuatu terus di ambil lagi bisa buruk tangan," cerocos Rara tak tahu malu.

"Tapi kan gue gak ngasih lo apa-apa," ucap Rissa yang bingung karna tidak ada sangkut pautnya pikirnya.

"Ya lo kan udah nawarin nganter gue, kalo lo ambil lagi omongan lo alias gak jadi nganterin gue, mulut lo bisa jadi buruk Sa. Lo bayangin aja kalo mulut lo jadi buruk, ihh kagak buruk aja udah jelek, apalagi buruk bisa kagak ada yang kenal sama lo," cerocos Rara sambil pura-pura merinding.

Dughh

Satu sentilan melayang tepat di kening Rara.

"Maksud lo apaan Ra? Lo bisa gak sih kalo ngomong manis dikit. Mulut lo pedas banget tau gak," ucap Rissa yang kesal dengan ucapan sahabatnya itu.

"Gue kan cuman ngomongin fakta Ra," ucap Rara.

"Maksud lo gue jelek gitu?" sewot Rissa.

"Kan emang iya, lo gak sadar ya Sa?" tanya Rara polos

"Sabar Sa, sabar, anak sabar di sayang Sehun" batin Rissa.

"Ya udah, gue bakal anterin lo Ra, ayo pulang," ucap Rissa dengan suara lembut dan senyum manis tapi terpaksa. Rissa benar-benar tidak sanggup meneruskan obrolan, karna dapat dipastikan akan semakin banyak kata-kata pedas yang keluar dari mulut sahabatnya itu.

Rara hanya mengangguk, kemudian pak Asep yang merupakan supir yang bertugas mengantarkan Rissa terpaksa harus mengantarkan Rara terlebih dahulu.

Ketika sudah sampai di rumah Rara, Rara segera pamit dan turun dari mobil.

"Makasih ya pak Asep," ucap Rara berterima kasih pada supir Rissa.

Pak Asep hanya tersenyum mendengarnya.

"Lah? Lo kagak berterima kasih sama gue Ra?" tanya Rissa saat Rara sudah turun.

"Lah? Kan yang nganter gue pak Asep bukan lo," ucap Rara polos.

"Tapi kan, kalo gue yang gak nyuruh, pak Asep gak bakalan nganterin lo," ucap Rissa kesal.

"Kebiasaan lo Sa, suka nyuruh-nyuruh orang, Allah gak suka lo sama orang yang cuman bisanya nyuruh-nyuruh doang, sadar diri Sa, dosa lo udah banyak," ucap Rara yang justru menceramai sahabatnnya itu.

"Jalan pak!" perintah Rissa pada supirnya itu.

Pak Asep yang mendengar perintah anak majikannya segera menjalankan mobilnya.

Rara yang melihatnya hanya menatap bingung.

"Ada yang salah ya?" batin Rara dengan tampang polos.

"Bod* lah"

Rara pun segera masuk ke dalam rumah, ia ingin segera bertemu ibunya dan mengintrogasinya.

"BUNDAAA"

.

.

.

Author

Hi hi semuanya, jangan lupa like dan love ya biar aku makin semangat, kalo bisa sekalian hadiah ya.

Maruk lo thor.

hehe bejanda, tapi kalo ikhlas juga gak papa.

komen juga ya gaess biar aku semangat gituuuu.

Terpopuler

Comments

Iin Nurchayati

Iin Nurchayati

🤣🤣🤣🤣🤣

2022-06-15

0

Amy Adek Hyra

Amy Adek Hyra

kog alur ceritanya mirip kyk novel sebelah yg tentang Ella dan rangga
nama panggilan buat abangnya juga sama bang sat??

2022-06-08

0

Siti Fatimah

Siti Fatimah

Semangat terus ya 💪💪💪

2022-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Diandra Latasha Jonshon
2 Maaf Pak
3 Makan
4 Salah bunda.
5 Perjodohan?
6 Dia?
7 Alden
8 Kekesalan Rara
9 Gaun Pernikahan
10 Restoran
11 SAH....
12 Dangdut (Kehebohan Rara dan Rissa)
13 Keributan di pagi hari
14 Cieee
15 Rumah Baru
16 Kecupan Manis
17 Bertemu Sahabat lama
18 CUPPP
19 Belanja Bareng
20 Masakan Rara
21 Berkunjung
22 Gara-Gara Drakor (Kissing)
23 Masakan Alden
24 Camella?
25 Kecelakaan
26 Rumah Sakit
27 Anda Siapa?
28 Aku Juga Sayang Sama Kamu
29 MAS? (Ciuman Kebahagiaan)
30 Malu (CCTV Meresahkan)
31 Pulang
32 Kembali ke Kampus
33 Masak Bersama
34 Romantic Dinner
35 Dosen Baru (Cemburu)
36 Klarifikasi
37 Satya And Rissa?
38 Malam Pertama
39 Diintai?
40 Orang Tua & Mertua Gila!!
41 Mahasiswa Baru
42 Marah
43 Marah (2)
44 Sudah Tahu
45 Mual (Drama Pagi)
46 Pingsan
47 Hamil?
48 Pengen Anak Bencong?
49 Maling Mangga Tetangga yang Berujung Malapetaka
50 Perdebatan Puanas Rara VS Buk Diyah
51 Pengen Badak?
52 Badak 50 juta (Kejeniusan Rara?)
53 Jangan Pernah Tinggalkan Aku
54 Pengen Martabak Bang Sat
55 Kesabaran bang Sat di Uji!
56 Ngidam Nabok Papah Mike
57 Minta Jatah!
58 Kesedihan Rissa
59 Gas Menghalalkan Rissa
60 Keusilan Rara (Senjata Makan Tuan)
61 Pernikahan Rissa (Rara iri)
62 Mereka Yang Sebenarnya
63 Kesepakatan Misterius
64 D- dia (Apakah Dia Kembali?)
65 Seperti Mengenali
66 Menemukan Selembar Foto
67 Akhirnya Bercerita
68 Bertemu Kembali
69 Ditinggal (Kembalinya Kenzo)
70 Kebohongan Alden
71 Cinta atau Kasihan?
72 Kemarahan Mike!
73 Tangisan Rara
74 Bukan Wanita Biasa!!!
75 Se br*ngsek itukah?
76 Akan Bertahan!!
77 Keselak Berjamaah
78 Sakit Yang Tak Terlihat
79 Seperti Ada Yang Tidak Beres!
80 Sahabat Rasa Saudara
81 Ayah Rina Yang Sebenarnya
82 Air Mata & Air Hujan
83 Reza?
84 Jangan Diberitahukan!
85 Sebuah Tamparan Keras
86 Kesedihan Alden
87 Memilih Untuk Pergi
88 Nasihat Abimanyu
89 Siapa Abimanyu dan Elmira Sebenarnya?
90 Dokter Bule
91 Keterpurukkan Rara
92 Hancur!
93 Pertemuan Yang Menyakitkan!
94 Tangisan Pilu Rara Untuk Yang Pertama Kalinya
95 Melahirkan Tanpa Suami
96 Twins K (Kelvin & Kanaya)
97 Berbahagialah! Aku Pergi .... (Isi Surat)
98 Dari Author Polos plus Cakep ><
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Diandra Latasha Jonshon
2
Maaf Pak
3
Makan
4
Salah bunda.
5
Perjodohan?
6
Dia?
7
Alden
8
Kekesalan Rara
9
Gaun Pernikahan
10
Restoran
11
SAH....
12
Dangdut (Kehebohan Rara dan Rissa)
13
Keributan di pagi hari
14
Cieee
15
Rumah Baru
16
Kecupan Manis
17
Bertemu Sahabat lama
18
CUPPP
19
Belanja Bareng
20
Masakan Rara
21
Berkunjung
22
Gara-Gara Drakor (Kissing)
23
Masakan Alden
24
Camella?
25
Kecelakaan
26
Rumah Sakit
27
Anda Siapa?
28
Aku Juga Sayang Sama Kamu
29
MAS? (Ciuman Kebahagiaan)
30
Malu (CCTV Meresahkan)
31
Pulang
32
Kembali ke Kampus
33
Masak Bersama
34
Romantic Dinner
35
Dosen Baru (Cemburu)
36
Klarifikasi
37
Satya And Rissa?
38
Malam Pertama
39
Diintai?
40
Orang Tua & Mertua Gila!!
41
Mahasiswa Baru
42
Marah
43
Marah (2)
44
Sudah Tahu
45
Mual (Drama Pagi)
46
Pingsan
47
Hamil?
48
Pengen Anak Bencong?
49
Maling Mangga Tetangga yang Berujung Malapetaka
50
Perdebatan Puanas Rara VS Buk Diyah
51
Pengen Badak?
52
Badak 50 juta (Kejeniusan Rara?)
53
Jangan Pernah Tinggalkan Aku
54
Pengen Martabak Bang Sat
55
Kesabaran bang Sat di Uji!
56
Ngidam Nabok Papah Mike
57
Minta Jatah!
58
Kesedihan Rissa
59
Gas Menghalalkan Rissa
60
Keusilan Rara (Senjata Makan Tuan)
61
Pernikahan Rissa (Rara iri)
62
Mereka Yang Sebenarnya
63
Kesepakatan Misterius
64
D- dia (Apakah Dia Kembali?)
65
Seperti Mengenali
66
Menemukan Selembar Foto
67
Akhirnya Bercerita
68
Bertemu Kembali
69
Ditinggal (Kembalinya Kenzo)
70
Kebohongan Alden
71
Cinta atau Kasihan?
72
Kemarahan Mike!
73
Tangisan Rara
74
Bukan Wanita Biasa!!!
75
Se br*ngsek itukah?
76
Akan Bertahan!!
77
Keselak Berjamaah
78
Sakit Yang Tak Terlihat
79
Seperti Ada Yang Tidak Beres!
80
Sahabat Rasa Saudara
81
Ayah Rina Yang Sebenarnya
82
Air Mata & Air Hujan
83
Reza?
84
Jangan Diberitahukan!
85
Sebuah Tamparan Keras
86
Kesedihan Alden
87
Memilih Untuk Pergi
88
Nasihat Abimanyu
89
Siapa Abimanyu dan Elmira Sebenarnya?
90
Dokter Bule
91
Keterpurukkan Rara
92
Hancur!
93
Pertemuan Yang Menyakitkan!
94
Tangisan Pilu Rara Untuk Yang Pertama Kalinya
95
Melahirkan Tanpa Suami
96
Twins K (Kelvin & Kanaya)
97
Berbahagialah! Aku Pergi .... (Isi Surat)
98
Dari Author Polos plus Cakep ><

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!