Misi Perdana dari Sistem

Ding

[Misi pemula]

[ Bantu orang tua yang sedang dirampok di gang sebelah]

> Berhasil : mendapatkan kotak harta perunggu

> Gagal : Sistem akan nonaktif selama satu bulan penuh

Nb : Misi tidak bisa ditolak. Jika misi ditolak akan langsung dinyatakan gagal.

[Selesaikan misi dengan sepenuh hati tuan]

"Sistem ini mempunyai niat baik, namun kata-katanya terkadang sangat tidak beradab untuk didengar." Gumam Teng Huan tetapi dirinya tetap melaksanakan tugas tersebut dan langsung keluar dari gang tersebut lalu menyeberang jalan untuk pergi ke gang sepi disana.

Setelah sampai didepan gang sepi tersebut, benar apa yang dikatakan sistemnya itu. Terlihat sebuah nenek tua yang sedang dikerumuni oleh tiga orang dewasa berpakaian layaknya berandalan.

"Nenek tidak mempunyai uang untuk diberikan untuk kalian nak. Ini biaya untuk berobat cucu nenek yang sedang sakit." kata nenek tua tersebut sembari melindungi tas dengan mendekap erat tas tersebut.

"Aku tidak peduli dengan cucumu yang sedang sakit atau apalah itu aku sama sekali tidak peduli. Cepat berikan tas itu kepada kami sebelum kami merebutnya paksa darimu nenek tua." kata salah satu berandalan tersebut yang bertubuh paling besar.

Nenek tersebut tidak mengindahkan perkataan berandalan tersebut hanya mendekap tasnya lebih erat kembali sembari menundukkan kepalanya.

"Sepertinya kau memilih cara kekerasan ya, nenek tua." kata berandalan bertubuh besar itu, lalu memerintahkan kedua orang lainnya. "Kalian cepat rebut paksa tas itu dari nenek tua ini, yang kita butuhkan ada didalam tasnya itu." kata orang yang bertubuh besar itu dengan seringai lebar dengan suara yang dipaksa-paksakan.

"Baik kak." kata kedua orang tersebut lalu langsung berusaha merebut tas yang didekap oleh nenek tua tersebut.

"Oi tua bangka, cepat serahkan tas itu atau kau akan menyesali akibatnya nanti." kata salah satu berusaha menarik tas tersebut namun masih didekap erat oleh nenek tersebut.

"Jangan ambil tas nenek, ini uang untuk berobat cucuku." kata nenek tersebut dengan nada sedu mempertahankan tasnya mati-matian.

Teng Huan yang melihat itu merasa sangat iba dan dirinya langsung berteriak.

"Hentikan itu baji*gan ! kalau berani jangan melawan yang lemah kepar*t." teriak Teng Huan menarik perhatian kedua orang tersebut terutama satu orang yang berbadan besar itu.

"Hah. . . . .Kau bilang apa tadi ?" kata orang yang berbadan besar berjalan mendekati Teng Huan. Teng Huan sendiri dirinya sangat tenang, entah kenapa setelah dirinya mendapatkan sistem. Kepercayaan dirinya menjadi naik dan tidak ragu kembali dalam melakukan apapun.

"Aku bilang, jangan hanya berani yang lemah saja sampah." kata Teng Huan dengan nada yang mengejek membuat berandalan yang paling besar langsung naik darah.

"Kep*rattttt jangan harap setelah ini kau akan hidup tenang setelah menghinaku." teriak berandalan itu maju menerjang kearah Teng Huan dengan kecepatan penuhnya. Teng Huan sendiri yang melihat berandalan itu maju menerjang kearahnya entah kenapa terlihat sangat lambat dimatanya.

"Mati kau baji*gan !" teriak berandalan itu menargetkan wajah Teng Huan namun sangat disayangkan. Teng Huan dapat menghindarinya dengan mudah.

Teng Huan sendiri bingung dengan kejadian yang terjadi didepannya.

"Kenapa ini ? berandalan itu yang bergerak sangat lambat, atau waktunya yang diperlambat." batin Teng Huan yang bisa melihat gerakan berandalan itu dengan sangat jelas. bukan hanya itu saja, Teng Huan mengalihkan pandangannya kearah nenek tua dan benar saja seakan-akan semua yang dimatanya itu sangat lambat dan Teng Huan bisa melihat dengan jelas semua itu.

[Setelah tuan mempraktekkan metode pernafasan langit dan bumi, tubuh tuan sudah mengalami peningkatan. Tubuh tuan yang sekarang ini sudah lebih baik dari tubuh manusia normal. Bisa dibilang tuan adalah orang terkuat diantara manusia-manusia biasa disini.]

Penjelasan Sistem membuat Teng Huan mendapatkan sedikit pencerahan dan teringat dengan film yang pernah ditontonnya tentang seorang manusia biasa namun bisa menjadi kuat dan mengalahkan musuh-musuhnya dengan mudah.

"Apakah maksudmu aku sekarang sudah menjadi seorang kultivator sistem ? dan eksistensi yang kau ceritakan itu adalah jalan menuju keabadian" batin Teng Huan menanyakan hal tersebut.

[Bisa dibilang seperti itu tuan]

Teng Huan yang mendengar itu mengangkat sebelah alisnya heran apa maksud dari sistem.

[Jika tuan ingin mengetahui hal tersebut saat ini masih tidak bisa. Karena, tuan saat ini masih sangat lemah untuk mengetahui semua tentang hal tersebut]

Teng Huan yang mendengar itu hanya menghela nafas panjang saja dan tidak menanyakan kembali. Sementara Teng Huan masih berkecamuk dengan pikirannya, orang berandalan itu berusaha melancarkan serangannya namun sama sekali tidak bisa mengenai Teng Huan.

"Sialan ! apa-apaan orang ini, aku sudah berusaha menyerangnya namun sama sekali tidak bisa mengenai dirinya. Dirinya sangat gesit sampai aku mengira sudah mengenainya padahal tidak sama sekali." batin berandalan tersebut yang mulai lelah, karena Teng Huan hanya menghindari setiap pukulan yang dilancarkan kearahnya.

"Kepa*at !! kenapa kau hanya bisa menghindari tinju saja. Jika kau berani diam berdiri disitu dan terima tinjuku." teriak berandalan itu yang sudah mulai lelah terlihat dari nafasnya yang sudah tidak teratur.

"Apakah kau bodoh, mana ada orang yang akan diam saja jika ingin disakiti." kata Teng Huan membuat berandalan itu terdiam merasa bodoh.

"Cih, jika kau berani mari kita adu tinju." kata berandalan itu terpikirkan sebuah ide supaya Teng Huan tidak menghindari serangannya lagi. Teng Huan sendiri hanya tersenyum membatin.

"Ohhoooo. . . .siapa takut, ayo kita lakukan." kata Teng Huan menyetujui perkataan berandalan tersebut. Berandalan tersebut yang mendengar Teng Huan menyetujuinya, sudah tertawa bahagia didalam hatinya.

"Kau jangan menyesal bocah setelah menerima tinjuku dan jangan ingkari janjimu bahwa kau tidak akan menghindar." kata berandalan itu memasang kuda-kuda layaknya seorang petinju sungguhan.

Teng Huan sendiri hanya memperhatikannya sembari tersenyum kecil tercetak diwajahnya.

"Siapa yang tahu kedepannya, mungkin saja kau yang akan kalah nantinya." kata Teng Huan dengan senyuman yang tidak luntur.

"Cih, akan kuhancurkan sifat terlalu percaya dirimu itu bocah Kepa*at." kata berandalan itu langsung menerjang maju meninju sekuat tenaga. Teng Huan yang melihat itu hanya mundur satu langkah dan melakukan tinju biasa yang terlihat lemah. Berandalan itu yang melihat itu hanya tertawa bahagia didalam hatinya namun siapa sangka yang terjadi malah sebaliknya.

"Mati kau bocah !!!!!" teriak berandalan itu dan

Krekkkk

"Akhhhhhhhhhhhhhhh"

Swusssshhhh

Terlihat berandalan itu terpental terbang kebelakang setelah beradu tinju dengan Teng Huan dengan konsekuensi lengan yang beradu tinju tersebut menjadi remuk.

"Akhhhhhhhhhhhhhhh !!! tanganku !!!. Sakit sekali !!!! Akhhhhhhhhhhhhhhh !!!" teriak berandalan tersebut guling-guling menggenggam erat lengan yang beradu tinju dengan Teng Huan.

Dua orang tersebut yang awalnya terdiam terpaku seketika terkejut dan langsung mendekati berandalan berbadan besar itu.

"Kakakkkkkk" teriak kedua orang tersebut sembari mendekatinya berandalan yang mereka panggil kakak.

Teng Huan sendiri hanya biasa saja tidak mengalami patah tulang atau semacamnya setelah beradu tinju dengan berandalan itu.

"Badan saja besar, beradu tinju saja sudah terbang melayang." kata Teng Huan dengan nada mengejek lalu berjalan mendekati nenek tua yang masih terdiam melihat kejadian itu.

"Nenek apakah kau tidak apa-apa ?" tanya Teng Huan dengan senyuman tercetak diwajahnya mengulurkan tangannya kepada nenek tersebut.

"Oh iyah, nenek tidak apa-apa nak. Terima kasih sudah membantu nenek dari para berandalan-berandalan itu." kata nenek tersebut mengucapkan terima kasih.

"Sudah tidak perlu sungkan nek. kita sudah seharusnya saling tolong menolong." kata Teng Huan terkekeh kecil menggaruk-garuk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. Lalu terdengar sebuah notif dikepalanya membuat Teng Huan tersenyum semakin lebar.

Ding

[Selamat ! Tuan sudah menyelesaikan misi pemula. Hadiah akan langsung otomatis dipindahkan kedalam storage]

>>>>> Bersambung

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

Ten Huan menolong nenek nenek dari perampokan

2022-12-06

0

Don T

Don T

sebuah🤣🤣🤣🤣

2022-11-09

1

Sucipto Cokro

Sucipto Cokro

hiburan menyegarkan

2022-05-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!