Misi Menolong Permasalahan Nenek

Ding

[Selamat ! Tuan sudah menyelesaikan misi pemula. Hadiah akan langsung otomatis dipindahkan kedalam storage]

"Kita lihat apa yang akan didapatkan dari kotak harta ini." batin Teng Huan sudah berharap akan mendapatkan hadiah yang bagus.

"K-Kau berani memukul kakak besar. Kau pasti akan diburu oleh Geng Serigala Hitam mulai dari sekarang." kata anak buah dari orang badan besar yang saat ini telah tidak sadarkan diri akibat pukulan Teng Huan.

Teng Huan yang mendengar itu membalikkan badannya sembari berkata.

"Kalian berdua masih disini ? atau harus kubuat kalian berdua seperti kakakmu itu baru pergi dari sini." kata Teng Huan sembari memasang raut wajah tersenyum lebar. Namun senyuman itu terlihat menyeramkan dimata kedua orang tersebut. Seperti melihat sebuah malaikat maut yang sedang tersenyum kepada mereka.

Kedua orang tersebut langsung pergi dengan cepat sembari memapah berandalan badan besar itu pergi dari gang tersebut. Kini hanya ada Teng Huan dan nenek tua itu saja.

"Sekali lagi terima kasih sudah membantu nenek dari para berandalan itu." kata nenek tua tersebut berterima kasih lagi kepada Teng Huan.

Teng Huan sendiri yang melihat itu langsung buru-buru berkata.

"Sudahlah nek tidak perlu dibahas lagi." kata Teng Huan. Lalu tiba-tiba muncul kembali jendela hologram didepan wajah Teng Huan.

Ding

[Selamatkan cucu nenek yang sedang sakit dalam waktu tertentu. Cucu dari nenek tersebut mengalami penyakit aneh yang dokter rumah sakit ternama sekalipun tidak akan bisa menyembuhkannya.]

> Berhasil: Mendapatkan 50.000 PS, Keterampilan Tabib Kuno, kotak harta misteri.

> Gagal: Alat Penyambung Keturunan akan diamputasi.

"Highhhkkks. . . .sistem kau ingin membuat ku menderita seumur hidupkah." batin Teng Huan secara spontan menutup alat kelaminnya.

[Selesaikan misi sepenuh hati Tuan >_<]

"Jangan malah memasang ekspresi seperti itu, sistem sialan !!!!" Teng Huan teriak membatin sangat kesal kepada sistemnya. Nenek tua yang melihat Teng Huan bertingkah aneh mengkerutkan keningnya.

"Nak apa yang terjadi padamu ?" tanya nenek tua itu menyentuh pundak Teng Huan. Teng Huan yang sedang berbicara dengan sistemnya terkejut membuat sang nenek ikut terkejut juga.

"Eh nenek, maaf-maaf. Aku sedikit tidak fokus tadi." kata Teng Huan menggaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal merasa canggung.

"Begini saja, aku dengar tadi cucu nenek sedang sakit." kata Teng Huan tiba-tiba, membuat sang Nenek langsung teringat kondisi cucunya yang sedang sakit.

Teng Huan yang melihat raut wajah nenek tersebut menjadi sedih langsung berkata.

"Bagaimana aku mencoba untuk menyembuhkan cucu nenek yang sedang sakit." perkataan Teng Huan langsung membuat nenek tersebut memandang Teng Huan seperti secercah harapan yang ditunggunya selama ini.

"Apakah kau sungguh bisa membantu cucu nenek nak ?" kata nenek tersebut dengan sorot mata yang sendu berharap perkataan anak muda didepannya bukanlah candaan.

Teng Huan yang melihat tatapan harapan dari nenek tersebut, tersenyum lembut dan mengangguk kepalanya.

"Aku bisa nek tenang saja, mari kita pulang ke rumah nenek secepatnya." kata Teng Huan, membuat sang nenek langsung merasa sangat senang dan langsung mengajak Teng Huan kerumahnya.

Teng Huan yang melihat nenek tersebut merasa senang dirinya juga ikut merasa senang. Dalam hatinya, Teng Huan merasakan kehangatan pasca melihat nenek tersebut merasa senang.

[Tuan sepertinya, sedang dalam suasana hati yang baik]

"Kau tau sistem, terkadang saat melihat orang lain bahagia, dan kebahagiaan itu disebabkan oleh kita. Rasa bahagia yang mereka rasakan akan ikut dirasakan oleh kita." batin Teng Huan kepada sistemnya.

[Sistem tidak mengetahui hal tersebut, sistem hanyalah sebuah AI yang dirancang untuk membantu tuan untuk sampai ke puncak saja]

Jawaban dari sistem tentang perkataan Teng Huan. Teng Huan sendiri yang mendengar itu hanya tersenyum menggelengkan kepalanya saja dan mengikuti nenek tersebut kembali ke rumahnya.

Rumah nenek tersebut hanyalah berada di kawasan kumuh nan miskin jauh dari kota, hal inilah yang membuat dirinya harus bolak-balik membeli obat-obatan cucunya.

Teng Huan sampai disalah satu rumah di daerah kawasan yang kumuh itu. Bahkan rumah didepannya ini sudah tidak layak huni. Teng Huan yang melihat itu sungguh tidak menyangka, seorang nenek yang sudah berumur tinggal bersama dengan cucu yang sedang sakit dirumah yang tidak layak huni.

"Maaf ya rumahnya seperti ini." kata nenek tersebut. Teng Huan yang mendengar itu berkata kembali. "Tidak papa nek, santai saja." kata Teng Huan tidak masalah dengan hal tersebut.

"Cucu nenek ada didalam mari masuk nak." kata nenek tersebut langsung mempersilahkan Teng Huan untuk masuk kedalam dan langsung menuntun ke salah satu kamar.

Setelah masuk kedalam kamar tersebut fokus perhatian Teng Huan langsung kepada wanita yang tidak sadarkan diri sedang berbaring di tempat tidur seadanya. Wanita tersebut terlihat seperti sedang tidur. Namun sebenarnya wanita tersebut sudah tidak sadarkan diri selama hampir dua Minggu lamanya.

"Nenek sudah mencoba membeli obat untuk menyembuhkan Ning'er. Namun sudah banyak yang dikonsumsi oleh Ning'er. Tidak ada yang berhasil menyembuhkan penyakitnya." kata nenek tersebut duduk di samping tubuh Ning Xian yang tidak sadarkan diri dua Minggu lamanya.

Nama wanita tersebut adalah Ning Xian cucu dari nenek yang telah ditolong oleh Teng Huan tadi.

"Sistem apakah ada obat yang bisa menyembuhkan penyakitnya." kata Teng Huan kepada sistemnya.

[Tuan beli saja pil pembersih tubuh yang tersedia di shop sistem. Pil tersebut bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti ini]

Teng Huan yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya memerintahkan sistem untuk membeli pil tersebut.

"Berapa harganya ?" tanya Teng Huan sembari berjongkok dan pura-pura seperti seorang dokter kuno dengan mengecek nadi dari tangan wanita tersebut.

[Satu pil pembersih tubuh harganya 9.000 PS]

[Apakah tuan ingin membelinya ?]

>Y

>N

Teng Huan yang mendengar harga yang cukup fantastis untuk satu buah pil saja. Langsung terbatuk-batuk ketika mendengar harga dari pil tersebut. Membuat sang nenek yang melihat itu menjadi khawatir.

"Kau bercanda sistem !? Hanya satu buah pil saja sudah semahal itu ? yang benar saja." batin Teng Huan merasakan sakit dihatinya, karena PS langsung lenyap hanya untuk satu pil saja.

[Itu sudah harga yang termurah tuan]

Jawaban sistem membuat Teng Huan hanya bisa pasrah dan membatin merasakan sakit yang luar biasa dihatinya, namun tetap membeli pil tersebut.

[Berhasil membeli pil pembersih tubuh. PS dikurangi 9.000]

"Nak apakah kau tidak apa-apa?" tanya nenek tersebut kepada Teng Huan. Teng Huan langsung menjawab cepat.

"Tidak apa-apa nek, aku tidak apa-apa." kata Teng Huan bangkit langsung memberikan pil yang ia beli seharga 9.000 PS.

"Berikan pil ini kepada cucu nenek. Maka penyakitnya akan sembuh dengan sendirinya nek." kata Teng Huan sembari memberikan pil kepada Nenek tersebut.

Nenek tersebut yang melihat sebuah pil dengan warna seputih susu merasa aneh, karena dirinya tidak menyangka bahwa anak muda didepannya ini menggunakan pil untuk menyembuhkan Cucunya.

Nenek tersebut menatap kembali Teng Huan. Teng Huan yang ditatap seperti itu tersenyum meyakinkan bahwa itu akan baik-baik saja.

Melihat anak muda didepannya tidak menunjukkan tanda-tanda berbohong. Nenek tersebut langsung memasukan pil tersebut kedalam mulut cucunya.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba keluar cahaya dari tubuh cucu nenek tersebut. Saking terangnya, membuat nenek dan Teng Huan menutup matanya.

Sesaat kemudian, keadaan kembali seperti semula. Nenek tersebut yang merasa normal kembali langsung menatap berharap bahwa cucunya akan segera bangun dari tidur panjangnya.

Satu detik

Lima detik

Sepuluh detik

Tiba-tiba, wanita tersebut menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Lalu, beberapa detik kemudian membuka matanya dan berkata pelan.

"Dimana ini ?" kata yang pertama kali keluar dari mulut wanita tersebut.

>>>>> Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***