Nasib malang. Kedua gadis itu baru saja diusir dari rumah mereka. Langit sudah mulai gelap, peluh keringat mulai membasahi keduanya sebab sudah hampir 1 jam berjalan kesana sini-tanpa tujuan.
Kyunna melirik Kanna, adiknya. Yang tampak sedang memikirkan sesuatu.
Kyunna
"Apa yang sedang kau pikirkan, Kanna-ya?"
Kanna menoleh, mendapati raut wajah khawatir Kyunna. Ia menggeleng singkat.
Kanna
"Tidak ada. Selain-bagaimana keadaan kita setelah ini?"
Kyunna tersenyum.
Kyunna
"Kita masih punya cara lain."
Kanna
"Maksud mu, kak?"
Kyunna
"Jake, pacarku----akan menjemput kita sebentar lagi."
Kanna membulatkan matanya.
Kanna
"Yak! Kau berniat kita tinggal dimansionnya? Seriously?"
Kyunna
"Ya, sementara kita akan tinggal disana, sebelum aku mendapatkan rumah baru untuk kita."
Kanna
"Yeah..., rasanya pasti seperti tinggal diistana."
Kyunna
"Tidak juga."
Kanna
"Ck kau berkata seperti itu----karena kau sudah terlalu sering tidur bersama pacarmu itu."
Kanna menggulir mata sesaat.
Kyunna hanya diam. Ia rasa hal itu tak perlu dibahas bersama Kanna yang jelas-jelas terlalu polos. Sebenarnya bukan polos, hanya saja Kanna tidak seperti Kyunna ketika berpacaran.
Kanna
"Ck sial memang. Kalau saja bukan karena bibi gila itu----kita tak akan seperti ini. Untuk apa dia susah-susah merawat kita, kalau ujung-ujungnya kita dibuang? Sangat menyebalkan. Aku bersumpah agar dirinya mati dalam kesengsaraan."
Kyunna terkekeh.
Kyunna
"Bisa kasar juga kau."
Kanna berdecak.
Kanna
"Aku terlanjur kesal dengan sikapnya. Manusia bermuka dua itu----menjijikkan."
Kyunna melirik Kanna diam-diam. Lalu suara klakson mobil----sempat mengejutkan keduanya.
Jake
"Sayang?"
Jake menurunkan kaca mobil hitam mewahnya.
Kyunna
"Hai sayang."
Kyunna mengecup pipi Jake ketika laki-laki itu turun.
Jake
"Kenapa kalian berada diluar seperti ini? Bukannya kau menyuruhku untuk menjemput dirumah mu?"
Jake mengernyit bingung.
Kanna malah menjawab.
Kanna
"Kami diusir."
Jake tentu saja terkejut dan melihat ke arah Kyunna tajam.
Jake
"Kau membohongi ku? Karena ini, kau tadi berkata ingin menginap dimansion ku?"
Kyunna mengangguk pelan.
Kyunna
"Aku terpaksa. Lagi pula aku tak ingin kau khawatir."
Jake
"Sayang, kau pacarku. Bagaimana mungkin aku tak khawatir pada kalian?"
Jake mengusap rambut samping Kyunna.
Kanna
"Tidakkah kau terlalu banyak tanya, kak Jake?"
Kanna menyindir, lalu berkata kembali,
Kanna
"kaki ku sudah sakit sejak tadi. Mari kita pergi dari sini.”
ia terkekeh.
Jake menggeleng kepala dan menyentil dahi Kanna.
Jake
"Adik menyebalkan."
..............................
Terima kasih:*
cape suer✌️
semoga suka!!
beri aku banyak cinta buat ngelanjutin cerita ini😘
Comments