...ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ♡ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ...
……………………………………………………………………………………
Sebelum baca jangan lupa tinggalkan like, komen, vote and follow 'ya bestie.
Happy reading.…………
****
Di rumah sakit......
"Putra ku Gio…bangun nak, setidaknya jangan membuat mama mu ini khawatir sayang" ucap lirih mama Vio.
mama vio menatap dan mengecup tangan Gio yang kekar itu, mama Vio tak tahan dan tak sanggup melihat putra semata wayangnya dalam kondisi kritis itu pun meneteskan air mata nya yang mengenai pipi tirus itu.
"Ma…, sabar. yakinlah, Gio putra kita adalah pria kuat. pasti ngak lama lagi Gio bangun" Bujuk Erland menepuk bahu istrinya dan mengelus tengkuk kepala mama vio
"Tapi, pa…Bagaimana reaksinya, ketika kaki nya tak bisa di gerakkan? Dia pasti sakit, dan sulit menerima kenyataan. kenapa semua ini menimpa putra kita pa……" isak tangis mama Vio di iringi suara monitor di ruangan itu.
pintu ruangan itu terbuka dengan perlahan. seorang perawat cantik datang dengan membawa beberapa peralatan dalam trolynya. ia pun dengan ramah menyapa Orang tua Gio untuk melakukan Tugas nya.
"Ibu, bapak…maaf, boleh kah saya mengecek perkembangan Tuan Gio? untuk di buat laporan dan di berikan kepada docter" ucap Alea dengan ramah dan tersenyum hangat pada Vio dan Erland
"Ya!, baiklah" ucap Papa Erland dengan senyuman kecil
Alea pun mengulurkan senyuman setelah mendengar jawaban papa Erland, lalu ia mendekat pada Gio yang terbaring koma dan kodisi yang masih kritis, Alea pun mengerjakan pekerjaan dengan memeriksa kesehatan dan perkembangan Gio.
"Bagaimana apakah ada perkembangan?" Tanya mama Vio menatap Alea penuh tanya di fikiran nya.
"Emm…Saya tidak tau nyonya, hanya docter lah yang bisa memastikan kondisi dan perkembangan Tuan Gio. dan nyonya sabar saja Tuan Gio pasti akan segera bangun dari koma, Nyonya mungkin kejadian ini adalah cobaan dari Tuhan jadi nyonya harus semangat menghadapi nya" ucap Alea sembari memberikan senyum hangat.
perkataan Alea membuat hati mama Vio dan papa Erland menjadi terasa nyaman. mama Vio pun membalas senyuman Alea dengan senyuman juga. Alea pun beranjak membereskan perlengkapan nya lalu pamit pergi.
Saat Alea ingin pergi menuju ruangan docter untuk memberika laporan tentang Gio pun mengurungkan niat nya. mata nya melebar dengan sempurna ia syok melihat kakak tiri nya Gabriel dan mama tiri nya Tara.
Tak kalah kaget nya dengan Alea. Gabriel dan mama tara pun kaget mabuk kepayang melihat Alea di rumah sakit itu. Gabriel dan mama tara pun mendekati Alea dengan langkah sombong dan songong lalu menatap Alea dengan seksama
"Kau!!!, kenapa kau disini? kau mengikuti kami 'ya dasar Gadis tak tau diri!!" ucap Kesal Tara, sedang kan Gabriel tersenyum sinis pada Alea. membuat kedua tangan Alea Mengempal karena amarah.
"Sebelum Tante dan kakak Gabriel berbicara yang tidak-tidak. kalian berdua harus tau bahwa aku bekerja di sini sebagai Perawat, dan 'ya… aku juga tidak tertarik mengikuti kalian" Ucap Alea lalu pergi.
Alea pun pergi meninggalkan mama Tara dan kakak nya Gabriel menuju ruangan docter untuk memberikan laporan pada docternya mengenai kondisi Gio saat ini.
Di Ruang VVIP rumah sakit……
mama Vio masih tetap duduk di sebelah Hospitalbed Gio. ia mengelus elus kepala Gio dengan tatapan seduh menatap sang putra yang kini kondisi nya terbaring tak berdaya di Ranjang rumah sakit.
"putra ku sayang…bangun nak, mama rindu pelukan mu sayang." ucap mama Vio yang menitihkan Air mata nya dan mengecup kening Gio.
Pintu Ruangan itu dibuka secara perlahan. Seorang wanita paruh baya dan wanita Cantik datang dengan memakai pakaian modis dan agak terlalu seksi. mereka berjalan dengan sombong mendekati Mama Vio dan Gio.
"Syukurlah kau datang Gabriel, Gio pasti akan segera sadar dari koma setelah kau menemuinya" ucap Mama Vio sembari menarik tangan Gabriel untuk lebih dekat dengan Gio.
"yah, ampun Gio Lumpuh 'ya?" ucap mama Tara dengan senyum menghina membuat mama Vio sakit hati dengan kata-kata nya
"kami datang kesini untuk membicarakan hubungan antara Gio dan Gabriel, bukan untuk menjenguk Gio" ucap mama tara sembari duduk di atas sofa.
Gabriel hanya diam karena ia tak ingin bicara dan malas untuk berdebat dengan siapa pun. ia lebih memilih duduk di sofa samping mama nya dan bergaya centil.
"membicarakan hubungan Gio dan Gabriel?" tanya mama Vio yang kepala nya di isi dengan berbagai pertanyaan di otak nya
Mama tara beranjak berdiri mendekati mama Vio dengan langkah yang sombong, songong campur menjadi satu. ia memegang tangan Mama vio dan memberikan nya sebuah kotak cincin berlian pemberian Gio pada masa pertunangan Gabriel dan Gio.
"mulai detik ini mereka berdua putus!!. dan kita semua tidak memiliki hubungan apapun lagi!!" ucap mama Tara setelah memberikan cicin berlian itu.
"Tidak bisa!! mereka tidak bisa putus mereka berdua saling mencintai, dan sekarang Gio membutuhkan Gabriel" ucap mama vio dengan mata terlinang air mata.
"Gabriel kau mencintai Gio kan nak?" tanya mama vio mengenggam tangan Gabriel.
"maaf tante…dulu aku memang mencintai nya tapi sekarang tidak lagi!, aku tidak bisa menghabiskan waktu bersama seorang pria lumpuh dan sekarang dia saja terbaring koma. aku tak ingin menjadi pembantu mengurus pria lumpuh" ucap Gabriel lalu beranjak pergi bersama mama nya keluar dari ruang rawat Gio.
"kalian tidak bisa melakukan ini kepada putraku!!, ingat perusahaan suami mu ada di tangan kami" ancam mama Vio sontak Gabriel dan mama tara menatap tajam Mama vio
Mama tara yang tak bisa menahan emosi dan rasa kesal nya itu mendekati mama vio dan mendorong nya hingga terjatuh tersungkur di lantai, ia pun langsung meninggalkan mama vio tanpa membantu nya sedikit pun.
di sisi lain Alea yang melihat kejadian itu pun merasa kesal dan merasa kasihan ia berlari kecil menghampiri mama Vio yang masih terduduk dan Meringis kesakitan.
"Nyonya....nyonya baik-baik saja? apakah ada yang terluka?" tanya Alea sembari memastikan dan membantu mama Vio berdiri
"saya baik-baik saja, terima kasih sudah menolong saya" ucap mama Vio menepuk bahu Alea dan tersenyum manis kepada Alea, setelah mengucapkan terima kasih kepada Alea mama Vio pun pergi menemani kembali sang putra.
sedang kan Alea kembali bekerja bersama para perawat lain nya untuk memeriksa kesehatan para pasien di rumah sakit itu
Bersambung………………
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Niat Hati Halawa
dlm hidup tdk boleh sombong. tetap semangat dalam berkarya
2022-06-18
3
Maulida Umaya S
dasar sombong kalian ber 2 jgn mnyesal d kemudian hari y.
2022-06-14
2
Nurmala Mala
sombong
2022-06-14
0