Menjadi Pembantu Tuan Muda Arogan
Bruk
"Huhu sakit, huh ternyata aku cuma mimpi, ujar Aldari dengan dirinya sendiri jam berapa sekarang Aldari bergumam sambil bangkit dari lantai karena terjatuh. Ah Aldari berteriak-teriak seketika melihat jam dinding kamarnya yang sekarang menunjukkan bahwa jam sudah menunjukkan pukul 08:15 wib itu berarti dia tinggal lima belas menit lagi untuk bersiap-siap untuk pergi ke tempat kerjanya.
Huhu udah dua hari ini aku selalu saja terlambat datang ke tempat kerja, pasti manajer Lestoran akan mengomeli aku habis-habisan lagi, hu pasrah saja nanti kalau dia mengomeli aku habis-habisan nanti, yang penting dia tidak memecat ku saja nanti. Ujar Aldari dengan dirinya sendiri, sebelum berangkat ke tempat kerja Aldari menyempatkan dirinya sebentar untuk serapan.
Walaupun Aldari serapan hanya nasi goreng dengan lauk terlur dibagi menjadi dua, satu nya lagi ia tinggalkan untuk makan di tempat kerja nya nanti. Aldari tidak pernah membeli makanan untuk dirinya di tempat kerja nya, karena di tempat kerja Aldari makanan yang dijual hanyalah untuk kalangan atas, Aldari mana bisa membeli makanan semahal itu. Gaji nya saja hanya pas-pasan saja untuk dirinya.
Begitulah kehidupan seorang Aldari, hidup tanpa kedua orang tuannya, tanpa saudara satupun yang iya punya, semuanya dia lakukan sendiri-sendiri. Untuk menghidupi dirinya sendiri iya harus bisa bertahan hidup di kota yang serba semuanya harus menggunakan uang ini.
Sudah tiga bulan Aldari tinggal di rumah kontrakan yang lumayan, mengapa di bilang lumayan yah rumah yang hanya ada satu kamar, dapur, dan kamar mandinya cuma ada tiga ruangan yang ada di dalam rumah tersebut.
Tepat pukul 08:20, Aldari berangkat ke tempat kerjanya menggunakan angkutan umum. Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit. Kini iya sudah sampai di tempat kerja nya, begitu masuk ketempat kerja nya Aldari sudah di tunggu oleh sang sahabat sambil kerja menunggu kedatangan sang sahabat nya tersebut.
"Enak loh yah, baru datang jam segini loh pikir ini Restoran nenek moyang loh apa?" tanya Rere sang sahabatnya tersebut ketika melihat sang sahabat baru saja datang di tempat kerjanya. "Hah loh Rere ngagetin gua aja sih, ujar Aldari dengan nada di buat-buat kesal pada sang sahabatnya tersebut. "Hey apa loh nggak punya jam di rumah ha, tanya Rere pada Aldari yang sedang memperbaiki letak baju nya yang kurang pas lantaran ke luar dari angkutan umum tadi. Tuh si Manajer cari loh dari tadi pasti dia udah ngamuk di ruangan nya sekarang gue rasa, hahaha Rere begitu kencang mentertawakan sang sahabat tersebut.
"Apa?" dia cari gue lagi, tanya Aldari pada sang sahabatnya itu. Hm pasti itu kakek peyot akan mengomeli aku habis-habisan, ujar Aldari dengan malas. Malas kali gue ketemu Manajer, ujar Aldari dengan lesu. Hey Lo harus ketemu dia dari pada loh di pecat nanti nggak mau ketemu dia, apa loh mau di pecat ha. Cari kerja zaman sekarang loh pikir gampang apa? syukur kita bisa kerja di sini, noh di luar sana banyak yang cari kerja ujung-ujungnya apa nggak di terima kerja. Ujar Rere dengan serius bicara dengan Aldari tersebut.
Baiklah-baiklah gue ketemu manajer dulu, doakan gue supaya tuh kakek peyot tidak mengomeli gue. Supaya telinga gue nggak sakit. Ujar Aldari dengan nada sedih nya tersebut. Hahaha maka nya loh kalau kerja itu alaram jam itu jangan loh setel jam sembilan, ini nggak jam alaram loh setel jadi jam sepuluh. Ujar Rere dengan suara terbahak-bahak melihat sang sahabat nya frustasi karena Rere begitu suka menjahili sang sahabat tersebut.
"Sudah sana ketemu sama manajer dulu, ujar Rere mengusir sang sahabatnya tersebut. lya-iya bawel banget sih loh, hm baiklah gue otw dulu lantai tiga, ujar Aldari pada sang sahabat nya tersebut. Hey apa loh sudah pikun iya manajer itu masih di lantai dua kantornya! hehehehe iya gue lupa kalau kantornya masih di lantai dua. Gue pikir tuh kakek udah di lantai tiga pindah, supaya gue nya lambat sampai ke atas maka nya pikir dia di lantai tiga, hehehe lupa.
Bay bay Rere gue OTW dulu🤭
Sesampainya di depan ruangan sang manajer, Aldari menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskan nafas dengan pelan sebelum mengetuk pintu ruang sang manajer
Tok
Tok
Tok
Tiga kali Aldari mengetuk pintu ruang manajer nya tak kunjung ada sahutan dari dalam ruangan tersebut, sehingga ketukan ke lima baru ada sahutan di dalam ruangan tersebut.
Masuk.
Terdengar suara sahutan dari dalam ruangan tersebut, yang menyuruhnya untuk masuk.
Kreek.
Terdengar suara handel pintu ruang yang di buka, seketika menampakkan wajah sang manajer Aldari yang telah memerah menahan kesal terhadap nya.
Kamu.
bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak like and comen yah guys dan vote juga
Semoga suka 💞
Selamat membaca 💞
Terima kasih 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
AL BRIAN YERZA Brian Al
Mangat
2024-09-19
0
AL BRIAN YERZA Brian Al
lanjutkan Thor
2024-09-19
0
Zoya Hanum
mangat Thor
2022-11-16
0