NovelToon NovelToon

Menjadi Pembantu Tuan Muda Arogan

1. menjadi pembantu tuan muda arogan

Bruk

"Huhu sakit, huh ternyata aku cuma mimpi, ujar Aldari dengan dirinya sendiri jam berapa sekarang Aldari bergumam sambil bangkit dari lantai karena terjatuh. Ah Aldari berteriak-teriak seketika melihat jam dinding kamarnya yang sekarang menunjukkan bahwa jam sudah menunjukkan pukul 08:15 wib itu berarti dia tinggal lima belas menit lagi untuk bersiap-siap untuk pergi ke tempat kerjanya.

Huhu udah dua hari ini aku selalu saja terlambat datang ke tempat kerja, pasti manajer Lestoran akan mengomeli aku habis-habisan lagi, hu pasrah saja nanti kalau dia mengomeli aku habis-habisan nanti, yang penting dia tidak memecat ku saja nanti. Ujar Aldari dengan dirinya sendiri, sebelum berangkat ke tempat kerja Aldari menyempatkan dirinya sebentar untuk serapan.

Walaupun Aldari serapan hanya nasi goreng dengan lauk terlur dibagi menjadi dua, satu nya lagi ia tinggalkan untuk makan di tempat kerja nya nanti. Aldari tidak pernah membeli makanan untuk dirinya di tempat kerja nya, karena di tempat kerja Aldari makanan yang dijual hanyalah untuk kalangan atas, Aldari mana bisa membeli makanan semahal itu. Gaji nya saja hanya pas-pasan saja untuk dirinya.

Begitulah kehidupan seorang Aldari, hidup tanpa kedua orang tuannya, tanpa saudara satupun yang iya punya, semuanya dia lakukan sendiri-sendiri. Untuk menghidupi dirinya sendiri iya harus bisa bertahan hidup di kota yang serba semuanya harus menggunakan uang ini.

Sudah tiga bulan Aldari tinggal di rumah kontrakan yang lumayan, mengapa di bilang lumayan yah rumah yang hanya ada satu kamar, dapur, dan kamar mandinya cuma ada tiga ruangan yang ada di dalam rumah tersebut.

Tepat pukul 08:20, Aldari berangkat ke tempat kerjanya menggunakan angkutan umum. Setelah menempuh perjalanan sekitar lima belas menit. Kini iya sudah sampai di tempat kerja nya, begitu masuk ketempat kerja nya Aldari sudah di tunggu oleh sang sahabat sambil kerja menunggu kedatangan sang sahabat nya tersebut.

"Enak loh yah, baru datang jam segini loh pikir ini Restoran nenek moyang loh apa?" tanya Rere sang sahabatnya tersebut ketika melihat sang sahabat baru saja datang di tempat kerjanya. "Hah loh Rere ngagetin gua aja sih, ujar Aldari dengan nada di buat-buat kesal pada sang sahabatnya tersebut. "Hey apa loh nggak punya jam di rumah ha, tanya Rere pada Aldari yang sedang memperbaiki letak baju nya yang kurang pas lantaran ke luar dari angkutan umum tadi. Tuh si Manajer cari loh dari tadi pasti dia udah ngamuk di ruangan nya sekarang gue rasa, hahaha Rere begitu kencang mentertawakan sang sahabat tersebut.

"Apa?" dia cari gue lagi, tanya Aldari pada sang sahabatnya itu. Hm pasti itu kakek peyot akan mengomeli aku habis-habisan, ujar Aldari dengan malas. Malas kali gue ketemu Manajer, ujar Aldari dengan lesu. Hey Lo harus ketemu dia dari pada loh di pecat nanti nggak mau ketemu dia, apa loh mau di pecat ha. Cari kerja zaman sekarang loh pikir gampang apa? syukur kita bisa kerja di sini, noh di luar sana banyak yang cari kerja ujung-ujungnya apa nggak di terima kerja. Ujar Rere dengan serius bicara dengan Aldari tersebut.

Baiklah-baiklah gue ketemu manajer dulu, doakan gue supaya tuh kakek peyot tidak mengomeli gue. Supaya telinga gue nggak sakit. Ujar Aldari dengan nada sedih nya tersebut. Hahaha maka nya loh kalau kerja itu alaram jam itu jangan loh setel jam sembilan, ini nggak jam alaram loh setel jadi jam sepuluh. Ujar Rere dengan suara terbahak-bahak melihat sang sahabat nya frustasi karena Rere begitu suka menjahili sang sahabat tersebut.

"Sudah sana ketemu sama manajer dulu, ujar Rere mengusir sang sahabatnya tersebut. lya-iya bawel banget sih loh, hm baiklah gue otw dulu lantai tiga, ujar Aldari pada sang sahabat nya tersebut. Hey apa loh sudah pikun iya manajer itu masih di lantai dua kantornya! hehehehe iya gue lupa kalau kantornya masih di lantai dua. Gue pikir tuh kakek udah di lantai tiga pindah, supaya gue nya lambat sampai ke atas maka nya pikir dia di lantai tiga, hehehe lupa.

Bay bay Rere gue OTW dulu🤭

Sesampainya di depan ruangan sang manajer, Aldari menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskan nafas dengan pelan sebelum mengetuk pintu ruang sang manajer

Tok

Tok

Tok

Tiga kali Aldari mengetuk pintu ruang manajer nya tak kunjung ada sahutan dari dalam ruangan tersebut, sehingga ketukan ke lima baru ada sahutan di dalam ruangan tersebut.

Masuk.

Terdengar suara sahutan dari dalam ruangan tersebut, yang menyuruhnya untuk masuk.

Kreek.

Terdengar suara handel pintu ruang yang di buka, seketika menampakkan wajah sang manajer Aldari yang telah memerah menahan kesal terhadap nya.

Kamu.

bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak like and comen yah guys dan vote juga

Semoga suka 💞

Selamat membaca 💞

Terima kasih 💞

2. menjadi pembantu tuan muda arogan

Ceklek

Terdengar suara handel pintu ruang yang di buka, seketika menampakkan wajah sang manajer Aldari yang telah memerah menahan kesal terhadap nya.

"Kamu!!"

"ya, Saya Aldari putri indah. Pak, jawab Aldari dengan memotong pembicaraan sang manajer Lestoran tersebut.

Seketika muka sang manajer tersebut berubah menjadi garang. "Saya juga sudah tahu nama kamu siapa tidak usah bilang nama kamu di depan saya, telinga saya udah budeg dengar nama kamu' setiap pagi saya mengadakan briefing pasti nama kamu yang selalu merusak absensi kehadiran. Ujar sang Manajer Lestoran dengan suara keras nya tersebut.

"Maaf Pak, jawab Aldari dengan suara lirih nya tersebut.

"Sudah bosan saya mendengar kata-kata

maaf-maaf dari kamu" apa kamu sudah tidak betah untuk kerja di sini? ujar sang manajer Restoran tersebut. Kalau sudah tidak nyaman silakan saja bikin surat pengunduran diri. Seketika wajah Aldari berubah jadi panik mendengar kata-kata surat pengunduran diri.

Detik kemudian Aldari merubah wajahnya menjadi menyedihkan di depan sang manajer tersebut 😔😔. Agar dirinya bisa mendapatkan maaf dari sang manajer tersebut. Tidak usah menunjukkan wajah kamu yang sok-sok menyedihkan didepan saya, saya sudah tahu trik-trik kamu gunakan agar bisa saya maaf kan dasar kamu bermuka tiga. Ujar sang Manajer Lestoran pada Aldari.

Pak

Apa kamu

Pak...pak

"Hm itu, saya mau bilang bukan bermuka tiga yang ada cuman bermuka dua pak, ujar Aldari dengan menahan tawanya agar tidak pecah. Mendengar kata-kata Aldari manajer itu langsung merubah ekspresi wajah nya menjadi ingin menerkam Aldari hidup-hidup karena mulut Aldari dari tadi selalu saja menjawab ucapan nya. Sehingga membuat sang manajer Lestoran jadi emosi melihat Aldari tersebut.

"Aldari!!!"

Terdengar suara melengking tinggi dari sang manajer Aldari tersebut, kamu keluar dari ruangan saya bisa jantungan saya mendengar suara kamu, kamu yang salah selalu saja memprotes ucapan saya dasar kamu perempuan tukang bermuka lima. Ujar sang Manajer Lestoran dengan suara melengking tinggi.

Keluar kamu dari ruangan saya sekarang juga.

Iyah pak

Seketika Aldari langsung balik kanan menuju pintu keluar, belum sempat Aldari tersebut menyentuh Handel pintu ruang tersebut. Terdengar suara sang manajer Aldari yang memanggil namanya, seketika Aldari langsung balik kiri melihat sang manajer tersebut.

Kamu

"lya saya, Pak. Jawab Aldari dengan cepat.

"Kalau besok kamu masih merusak absensi kehadiran, siap-siap kamu buat surat pengunduran diri kamu dan tidak ada kata-kata maaf buat kamu lagi. Apa kamu mengerti Aldari? apa yang saya katakan barusan. Ujar sang Manajer Lestoran dengan kesal menatap wajah Aldari tersebut.

"Saya mengerti pak, jawab Aldari dengan suara lirih nya tersebut.

"Bagus, ujar sang Manajer setelah mendengar ucapan Aldari tersebut.

Aldari keluar dari ruangan sang manajer dengan muka yang menyediakan, karena Aldari sudah tidak yakin kalau dirinya bisa datang on time. Seketika Aldari sampai di depan sang sahabat yang lagi kerja, kenapa itu muka menyedihkan untuk di lihat loh nggak di pecat kan sama tuh manajer. Tanya Rere dengan serius menatap wajah sang sahabatnya tersebut.

"Aku nggak di pecat Rere,tapi apa? rere tidak sabar mendengarkan kelanjutan cerita sahabatnya tersebut. Dari tadi Aldari hanya

bilang tapi-tapi iya tapi nya itu apa Aldari putri indah. Sempat besok aku sampai memperjelek absensi kehadiran, kakek peyot itu suruh gue menyiapkan surat pengunduran diri gue, hm lemas gue 😔😔.

"Loh juga sih kalau datang suka hati loh saja kan", jadi begini deh jadinya jangan sampailah loh di pecat zaman sekarang cari kerja susah apalagi kita cuma tamatan hanya sekolah menengah atas saja. Orang yang tamatan sarjana saja sekarang susah juga cari kerjaannya kecuali ada orang dalam atau pun pakai uang supaya di terima kerja.

Mudah-mudahan loh nggak bakalan di pecat, iya udah ayok kita cap cus kerjanya lagi dari pada si kakek peyot loh lihat kita kayak gini bisa-bisa itu orang benaran pecat kita, kan bisa berabe nantinya.

Wah wah wah, enak yah jadi loh yah nggak di pecat, suka datang kerja seenaknya saja tapi apa coba dia nya nggak di pecat-pecat. Salut gue lihat loh, loh kasih apa sih itu manajer sampai-sampai tuh orang luluh kali deh Sama loh apa yang loh kasih, apa loh kasih itu orang guna-guna kali yah. Seketika langkah Aldari dan sang sahabat Rere terhenti saat mendengar ocehan yang tidak penting tersebut.

Apa loh bilang?

bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak like and comen yah guys dan vote juga

Semoga suka 💞

Selamat membaca 💞

Terima kasih 💞

3. menjadi pembantu tuan muda arogan

"Apa loh bilang?" guna-guna, ujar Aldari dengan emosi menatap tajam ke arah rekan kerjanya tersebut.

Mendengar ocehan dari teman satu tempat kerjanya membuat Aldari emosi nya memuncak. Bagaimana tidak emosi, teman satu profesi dengan nya bilang bila iya telah guna-guna si manajer Lestoran tempat iya kerja.

Apa loh masih kurang jelas yang gue bilang barusan, ujar rekan kerja Aldari tersebut. Gue bilang loh itu pasti pakai guna-guna supaya manajer Restoran ini tidak pecat loh, apalagi loh itu sering datang terlambat. Padahal kalau orang lain yang datang terlambat pasti sudah di kasih surat peringatan dan sedang loh sendiri nggak ada dapat surat peringatan dari sang manajer, apalagi kalau bukan di bilang loh itu pakek guna-guna.

Dasar loh mulut nenek lampir, nenek Kabayan, dasar nenek peyot. Kalau ngomong itu pikir dulu jangan asal nuduh orang yah, emang loh punya bukti apa. Bilang gue guna-guna manajer Restoran ini, gue sumpahin Lo datang terlambat dan langsung di pecat dari Restoran ini. Ujar Aldari dengan suara keras, sehingga membuat para pelanggan yang datang melihat ke arah mereka yang sedang beradu mulut.

Rere yang melihat sang sahabat beradu mulut dengan rekan kerjanya hanya bisa menghela nafas dengan berat. Al udah jangan loh ladani dia, dia kan memang suka cari masalah sama Lo jadi nggak usah loh tangkapi dia nya anggap aja dia itu tembok. Ujar Rere menenangkan hati sang sahabatnya yang lagi emosi tersebut.

Jangan sampai manajer tahu soal ini Al, bisa-bisa nanti loh kena masalah lagi dan bisa-bisa pecat lagi. Ujar Rere dengan serius, tapi Re gue tuh kesal kali lihat tuh orang loh dengarkan yang dia bilang tentang gue tadi. lya gue dengar tadi dia bilang apa soal loh, gue takut aja nanti loh kena pecat ama manajer.

"Nggak usah loh pikirkan soal tadi, ayok kita mulai kerja lagi, ujar Rere sambil menarik tangan Aldari pergi dari tempat itu. Oh iya apa loh udah serapan? tanya Rere pada Aldari yang tampak wajah nya yang terlihat sedih. " Kalau serapan udah tadi di kos, jawab Aldari dengan suara lirih nya tersebut, yah udah kalau loh udah serapan Mari kita mulai kerja lagi. Rere apa di dekat rumah loh ada rumah yang masih kosong? kalau ada gue pengen pindah yang lebih dekat supaya gue nggak telat Mulu datang kerjanya. Tanya Aldari pada sang sahabatnya tersebut.

Kalau dekat rumah gue sih nggak ada al, tapi nanti gue coba tanya deh sama ibu-ibu yang punya kos, mana tahu mereka ada teman yang punya kos dekat situ. Ujar Rere pada sang sahabatnya, makasih yah Re, yah santai aja kali Al, kayak sama siapa aja loh! sama gue santai aja kali.

"lya Rere bawel, jawab Aldari sambil menarik tangan Rere pergi dari tempat itu.

Setelah acara drama alias berantam adu mulut, kini mereka mulai aktivitas mereka masing -masing. Yang Aldari mulai mencuci piring dan sang sahabat mulai membersihkan meja-meja bekas tempat pelanggan selesai makan tadi.

Jam 11:40 wib, waktu istirahat, untuk para karyawan Lestoran mekar mawar.

Jam telah menunjukkan bahwa jam istirahat telah tiba bagi karyawan Lestoran mekar mawar, saat ini semua karyawan Lestoran mekar mawar untuk makan siang para karyawan Lestoran mekar mawar makan bersama oleh sebab itu jam waktu istirahat Restoran mekar mawar akan tutup sampai jam istirahat selesai.

"Al, loh nggak makan siang?" tanya Rere pada Aldari yang hanya duduk sambil melihat ke arah dimana sang sahabatnya duduk sambil mengambil makan siang nya tersebut. Hm itu nanti aja gue makan nya Re, jawab Aldari yang sedang melihat layar handphone nya tersebut. Jangan bilang loh nggak Bawak bekal al. Loh sering loh nggak makan siang ntar loh sakit lagi, ujar Rere sambil menata makanan nya tersebut. Sini loh makan bareng gue aja, ujar Rere pada sang sahabatnya tersebut. Nggak usah Rere gue Bawak bekal kok tapi nanti aja gue makan nya, jawab Aldari dengan suara pelannya. Pasti loh malas makan bareng karena lauk loh cuman telur goreng kan? tanya Rere pada Aldari sambil menaikkan alis mata nya tersebut, hehehehe Aldari tersenyum kecut mendengar ucapan dari Sang sahabatnya tersebut. Rere loh tahu aja sih, tahu lah kan loh itu sahabat gue kali. Ujar Rere sambil mendudukkan bokong nya dekat dengan Aldari duduk.

Makan dulu gue bawak lauk lebih kok buat loh juga jadi loh nggak usah segan-segan sama gue. Ujar Rere pada Aldari tersebut,

gue ini sahabat loh tahu, kalau loh itu ada masalah nggak usah loh itu sungkan-sungkan bilang sama gue Al, loh paham kan? ujar Rere pada sang sahabatnya tersebut, iya Rere sayang kalau gue ada apa-apa nanti gue ceritain kok sama loh jadi loh nggak usah kuatir ok. Jawab Aldari dengan semangat pada sang sahabatnya tersebut.

Baiklah Aldari, ayok kita makan dulu bentar lagi jam istirahat hampir selesai loh. Baiklah-baiklah Rere ku.

Beberapa menit mereka istirahat, kini waktunya mereka kembali untuk melakukan aktivitas mereka masing-masing sesuai profesi mereka. Hari ini pengunjung Restorannya mekar mawar lumayan ramai pengunjung sampai-sampai para karyawan Lestoran mekar mawar di bikin kewalahan menghadapi pengunjung tersebut.

Jam 20:15 wib, para karyawan Restoran mekar mawar sudah selesai kerjanya waktunya untuk mereka pulang untuk istirahat karena esoknya mereka akan kembali lagi kerja.

"Al loh pulang pakai apa?" tanya Rere pada Aldari yang sedang berdiri dekat parkiran motor tersebut.

Eh Rere, gue cari angkutan umum aja di depan, ujar Aldari sambil berdiri dekat Sang sahabatnya. Loh yakin bakalan ada angkutan umum jam segi, hari sudah malam loh Al emang ada malam-malam kayak gini lagi. Loh nebeng gue aja hari ini gue takut loh pulang larut kayak gini, entar ada apa- apa lagi ama loh. Ujar Rere dengan kuatir memikirkan sahabatnya tersebut.

Ok lah Re, gue ama loh pulang hari ini, makasih yah Rere, nggak usah lebay deh Al, santai aja kali ama gue kan udah gue bilang kita ini sahabat loh loh harus ingat itu yang gue bilang Ama loh hari ini.

Beberapa menit mereka menempuh perjalanan kini mereka sudah sampai di rumahnya Aldari tersebut. Rere thanks yah udah antar gue pulang malam-malam kayak gini, jadi loh deh yang pulang malam-malam gara-gara ngantar gue pulang ke rumah, udah santai aja kali.

Kalau gitu gue pulang dulu yah Al iya makasih Rere. Loh hati-hati yah Rere di jalan, jangan sampai loh menyimpan jalan pas ngantar gue pulang. Loh bisa aja deh, hehehehe yah udah gue OTW dulu yah ala good night Love you Al

Bay-bay All

Setelah sang sahabat pulang Aldari pun mulai membersihkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan istirahat nya. Kini Aldari memandangi langit-langit kamarnya, iya jadi rindu akan kedua orangtuanya walaupun Aldari tidak tahu rupa wajah sang orang tuanya. karena Aldari tidak mempunyai foto sang ayah dan ibunya, ada ibu sama ayah masih ada mungkin Al nggak bakalan tinggal sendiri kayak kini.

Aldari tak menyadari bahwa air mata Nya keluar dengan sendirinya, iya begitu rindu sosok orang tuanya. Andai Aldari dulu ikut sama ayah dan ibu mungkin Aldari tidak akan mungkin tinggal sendiri seperti ini ibu ayah lelah dengan pikiran nya Aldari mulai memejamkan matanya untuk istirahat dan menenangkan hati dan pikirannya.

Jam 02:30 Aldari tersadar dari tidurnya karena iya merasa lapar karena memang iya belum sempat makan malam.

Hah perut ku rasa keroncong, dasar cacing nggak bisa di bawah kerja sama. Hah makan apa yah, apa ada lagi nggak yah telur di dapur mudah-mudahan masih ada. Mana gue lupa lagi tadi belanja, ha coba aku lihat ke dapur dulu. Hm untung ada telur satu untuk makan malam ini, hm gue goreng dadar aja kali yah biar bisa dapat banyak hehehehe sekalian untuk besok sedikit untuk serapan.

bersambung

Jangan lupa tinggalkan jejak like and comen yah guys dan vote juga

Semoga suka 💞

Selamat membaca 💞

Terima kasih 💞

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!