Akhirnya disinilah Safia di salah satu mall yang paling dekat dari rumahnya,memang bukan mall yang besar dengan fasilitas yang nomor Wahid dengan stand brand terkenal dunia. tapi cukup lengkap untuk menghibur diri bagi kalangan menengah kebawah seperti Safia.ada swalayan,stands fashion yang selalu memberikan diskon yang menarik para kalangan para pemburu diskon sepertinya.
terkadang dia juga bermimpi ingin masuk ke AMAX salah satu mall terbesar dan termegah yang terkenal di kota itu.dengan toko barang brandednya yang berjajar berlomba memperlihatkan seberapa mahal serta mewahnya produk mereka dan pengunjung dengan kantong tebal berlalu lalang menunjukan seberapa kaya diri mereka dari penampilan dan barang yang menempel di tubuh mereka.
tapi bagaimanapun caranya orang sepertinya sangat sulit untuk masuk kesana tanpa adanya bantuan dari kalangan atas.karena masuk saja harus memiliki kartu member yang artinya tidak sembarangan bisa masuk kesana.dan yang paling membuatnya penasaran seberapa kaya pemiliknya yang pernah dia dengar dari orang sang pemilik sangat misterius tidak ada yang tau seperti apa dan identitasnya sangat dirahasiakan entahlah alasannya apa?..tentu itu bukan urusanya pikir Safia.
Safia berjalan menuju swalayan yang ada di lantai dua untuk membeli kebutuhan bulanan seperti biasa.memang setiap bulan Safia selalu belanja disini sekalian jalan jalan untuk menghibur diri saat libur. tapi kali ini berbeda seperti bulan bulan sebelumnya yang dia menjelajah mall sendiri dengan bebas jaya,kali ini ada seorang yang selalu mengikuti langkahnya tanpa ada obrolan sedikitpun. membuatnya sedikit canggung dan entahlah belum terbiasa apalagi orang asing, ya dia belum merasa sedekat itu dengan Arkha laki laki pemaksa menurut Safia.
flashback
" naik.!" sekali lagi perintahnya yang memang sudah menaiki motornya.
Dan terpaksa Safia menaiki motor dengan malas.setelah beberapa menit mereka sampai di parkiran mall yang sebelumnya Safia sebutkan. setelah turun dari motor yang dia tumpaki Safia berjalan kedepan motor untuk mengucapkan terimakasih.sedangkan Arkha masih setia di atas motornya dan pandangan sealalu kearah Safia.
" terimakasih udah nganterin...hati hati di jalan Arkha..!!" setelah mengucapkannya Safia melangkah dengan santai menuju pintu masuk mall tanpa menoleh lagi ke belakang.saat menunggu pintu lift terbuka ada seseorang berdiri di sampingnya namun agak sedikit dibelakang,dia melihat pantulan yang terlihat di pintu lift dia kaget dengan mata melotot dia dengan cepat melihat orang itu yang ternyata Arkha.
" lohhh..Arkha ko disini??" setelah sadar dari keterkejutanya Safia bertanya. apa mungkin Arkha ada urusan juga disini pikirnya.
" mau kemana..?" tanyanya kepada Safia.
" emm..aku sih mau ke swalayan mau belanja bulanan...Arkha mau kemana?" jawabnya sedikit bingung dengan orang yang ada di depannya itu,entahlah Safia merasa canggung dan aneh dengan sikap Arkha.
"clring..!" suara pintu lift terbuka.
tanpa menjawab Arkha meraih tangan Safia dan membawanya masuk kedalam lift yang akan menuju lantai dua tempat di mana swalayan yang di tuju Safia berada.
"ehh ko..Arkha?" kejutnya saat tiba tiba tangannya di genggam oleh Arkha menuju lift.
" Arkha kamu mau belanja juga?...kenapa narik tangan aku..lepasin yah,jangan kaya gini kita kan baru kenal..!" katanya seraya melepaskan genggaman mereka.namun tidak bisa.sedangkan Arkha hanya diam dan terus menatap wajah Safia.membuat jantung Safia tak karuan.karena memang posisi Safia tepat di samping Arkha.
" ya Tuhan kenapa dengan nih anak sih..ko lama lama nyebelin..tapi kenapa tanganya terasa nyaman banget sih jadi ga rela nglepasin..tapi kan aku baru kenal sama anak ini..lagian kenapa sih nih anak ganteng banget..tapi sayangnya brondong..!!" katanya dalam hati sampai dia tak menyadari kalau mereka telah sampai.
"duck..auchhh..!" jeritnya pelan saat menabrak punggung Arkha yang berhenti mendadak. bukanya Asad yang terasa sakit hanya saja merasa kaget.dengan tangan masih bertautan Arkha mengambil troli dan mendorongnya.
" beli apa..?" tanyanya singkat sambil menatap Safia.
" ehh kamu mau nemenin aku..?sini biar aku aja yang bawa trollinya..!" sambil berusaha mengambil alih trolli yang tadi di dorong Arkha.namun bukanya memberikan tapi tangan Safia di genggam oleh Arkha.
" tidak..aku saja..!" katanya datar.
" ya udah kalau kamu ga keberatan..!" pasrahnya dan mulai berjalan ke stand barang yang memang mau dia beli yaitu kebutuhan yang memang sudah habis persediaanya dirumah.tak terasa hampir 30 menit dia berkeliling mencari barang yang dia butuhkan dan pastinya harga yang terjangkau. semua barang yang Safia butuhkan sudah didapatkan.karena memang tidak terlalu banyak.
" Arkha aku sudah semua..kamu ga ada yang kamu beli..?" tanyanya karena sedari awal tidak ada satupun barang yang Arkha ambil.
" tidak..!" jawabnya singkat.
" ya udah yu ke kasir aku mau bayar..!" ajaknya sambil menarik bagian depan trolli sedangkan Arkha mendorong bagian belakang ke bagian kasir di dekat pintu keluar swalayan.dan beruntung tidak ada antrian panjang karena memang bukan weekend yang biasanya ramai pengunjung.
" semua jadi dua ratus lima puluh ribu ka..!" kasir menyebutkan total belanja yang harus Safia bayar.tapi lagi saat ingin mengambil uang di dompet Arkha yang lebih dulu menyodorkan kartu kreditnya untuk membayar belanjaannya.
" ehh.. tidak usah Arkha aku ada uangnya ko,biar aku ajah yang bayar..!" namun tidak di dengar oleh Arkha. setelah selesai membayar Arkha langsung mengambil belanjaannya dan menggenggam lagi tangan Safia selanjutnya berjalan keluar, Safia yang kaget dengan perlakuan Arkha hanya bisa pasrah.setelah beberapa saat berjalan Arkha menghentikan jalanya dan berbalik melihat ke arah Safia.
" mau makan..?" tawarnya untuk makan siang karena jam memang sudah menjukan pukul 11.30 siang.
" kamu mau makan siang..? mmh sebagai ganti kamu udah bayarin belanjaan aku mau ngga makan siang di rumah biar nanti aku masakin,tapi ya ga mewah hanya seadanya itu juga kalau kamu mau..?!" tawarnya sedikit ragu karena dia tau bahwa Arkha anak orang kaya yang terbiasa dengan makanan yang sempurna dan mewah.
" ayo..!" sambil menarik tangan Safia menuju parkiran untuk pulang.
" rumahku di gang sebrang jalan tempat kamu jatuh semalam yah..!" Safia memberitahu letak rumahnya dimana. setelah sampai di mana motor Arkha di parkirkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments