Suara tembakan memenuhi seluruh penjuru gudang kosong, segerombol lelaki menghakimi seorang gadis yang sudah tidak berdaya.
Shaka Pradipta
Kau pantas mati dan masuk neraka!!
Satria Pradipta
Karena kamu orangtua ku mati, kelurga ku hancur!!
Zea Pradipta
Hahaha!!! bahkan kakak ku sendiri ikut berperan membunuh ku!!!
Shaka dan Satria adalah kakak kembar Zea.
Satria Pradipta
Aku bukan Kakak mu, Bangsat!!!
Megan Dirgantara
Sudah habisi saja!!! dia sudah membuat wanita ku celaka...
Megan adalah lelaki yang di cintai Zea, karena dia juga Zea menjadi jahat sampai hati membuat perusahaan Papa dan Mama nya hancur karena tingkah bodohnya sampai akhirnya kedua orangtuanya meninggal.
Zea Pradipta
Megan!! aku membenci mu!!
Dorr!!
Dorr!!
Dua tembakan menembus lambung dan hati Zea.
Zea Pradipta
[Tuhan maafkan aku telah melukai Mama dan Papa ku, membuat Kakak ku membenci ku hanya karena cinta. Tuhan jika engkau mau memberi ku kesempatan maka aku berjanji akan mengubah takdir ku].
Zea membatin memohon pada sang pencipta, tapi mungkin itu sudah terlambat.
Sesak memenuhi dadanya, oksigen semakin menipis. pandangannya buram sampai akhirnya samar dia melihat lelaki berlari kearahnya. lelaki itu adalah lelaki yang tidak pernah dia anggap keberadaan nya.
Zea Pradipta
[Aku menyesal, jika aku bisa hidup kembali. Aku berkanji akan membahagiakan lelaki ini].
Cahaya terang memenuhi pandangan Zea, kilas balik kelakuan buruk Zea soal di putar di layar besar dihadapannya.
Zea Pradipta
Mama, Papa!! Maafkan Zea...
Zea Pradipta
Aku bodoh kenapa aku mau mengejar lelaki yang tidak pernah mencintai aku....
Zea menangis merutuki kebodohan semasa hidupnya, sampai dia merasa ada sebuah tangan yang menariknya keluar dari ruangan penuh gambaran dosanya itu.
Nyonya pradipta
Zea... Bangun sayang!!!
Zea Pradipta
Akhhh!!!
Zea terbengong melihat sosok Mamahnya sedang tersenyum dihadapannya.
Zea Pradipta
Mama...
Zea memeluk Mamanya erat...
Nyonya pradipta
Sayang kamu kenapa? kok nangis.
Zea Pradipta
Enggak Maa...
Nyonya pradipta
Sudah sana siap-siap...
Mama Zea berdiri dari duduk nya kemudian melangkah keluar dari kamar Zea.
Zea Pradipta
Siap-siap apa Ma??
Nyonya pradipta
Duhh, pikun ya? Sekolah dong sayang. [Menutup pintu]
Zea Pradipta
[Bengong]
Zea Pradipta
Tunggu gue sekolah...
Zoe menoleh kearah meja kecil di samping tempat tidur nya melihat tanggalan.
Zea Pradipta
Apa!!! gue masih sekolah. Berarti yang gue alami bukan mimpi.
Zea kembali hidup di 5 tahun sebelumnya, sebelum dia mati di tembak Kakak kembar nya.
Comments