Di pagi yang indah nampak seorang gadis yang masih tertidur pulas yang tidak lain adalah xuan xie lin
tok... tok... tok...
suara ketukan pintu
"putri, apa kau masih tidur?"ucap pelayan xie lin
kerena tidak ada balasan pelayan xie lin masuk dan melihat nona nya yang masih tertidur pulas dan belum bangun
" oh, ya ampun, putri cepat bangun"ucap pelayan xie lin sambil menggoyang goyangkan tubuh nona nya yang masih tidur
kerena tidak ada balasan juga pelayan xie lin pun berteriak di dekat telinga xie lin
"PUTRI BANGUNNN" ucap pelayan xie lin yang berteriak di dekat telinga xie lin
dan ya teriakan itu berhasil membangunkan xie lin yang tertidur pulas dan mengagetkan nya karena pelayan nya berteriak tepat di dekat telinga xie lin
"aduh ada apa sih, pagi pagi sudah ribut. apa kau tidak punya pekerjaan lain" kesal xie lin
"apa? pagi? putri bilang ini pagi?" ucap pelayan xie lin yang ikut kesal karena xie lin yang tidak mau bangun bangun
"memangnya ada yang salah dengan kataku hah!"ketus xie lin
" hah? putri ini bukan lagi pagi, tapi ini sudah hampir siang putri!!!"ucap pelayan xie lin kesal
"cepat bangun putri, kitas sudah hampir terlambat" ucap pelayan xie lin lagi
akhirnya xie lin pun bangkit dari masurnya dan duduk samping kasur dan mengambil kue yang ada di meja dekat tempat tidurnya
"memangnya kita mau ke mana?" ucap xie lin sambil memakan kue
"apa putri tidak tahu kalau kita akan pergi ke kuil untuk berdoa?" ucap pelayan xie lin sambil membawa air untuk membasuh muka xie lin
"aku kan lagi hilang ingatan, bagaimana mungkin aku bisa ingat" ketus xie lin yang berdiri dan pergi menuju kamar mandi
"sudahlah, siapa namamu?" tanya xie lin pada pelayannya
"nama hamba meimei putri" ucap meimei sambil membungkukkan sedikit badannya ke depan lalu berdiri dengan tegak lagi
"baiklah Mei aku ingin mandi kau keluarlah dulu, aku akan memanggilmu nanti setelah aku selesai mandi" ucal xie lin yang sudah ada di dalam kamar mandi
"baik putri, hamba mohon undur diri dulu" ucap meimei sambil membungkuk lalu pergi keluar dari kamar tidur xie lin
beberapa menit kemudian.....
"Mei masuklah" ucap xie lin yang sudah keluar dari kamar mandi
Meimei pun masuk ke kamar xie lin dan kemudian memberi salam
"hamba memberi salam kepada putri" ucap meimei sambil membungkuk
"Mei lain kali kau tidak perlu memberi salam kalau bertemu denganku mengerti?"ucap xie lin
"ampun putri, tapi saya tidak berani melakukannya" ucap meimei sambil berlutut di depan xie lin
"hei, apa yang kau lakukan, cepat berdiri jangan berlutut lagi aku tidak suka ada orang yang lebih tua dariku berlutut di depanku" ucap xie lin sambil membantu meimei berdiri
"tapi putri.... " ucap meimei yang dipotong oleh xie lin
"tidak ada tapi tapian dan aku tidak menerima penolakan" ucap xie lin yang mulai kesal karena sikap Meimei
"hm... baiklah putri" ucap meimei yang merasa pasrah dan aneh dengan sikap xie lin yang berubah drastis
yah, memang sikap xie lin yang dulu dan yang sekarang beda karena xie lin yang dulu selalu menundukkan wajahnya saat bertemu sang kaisar dan seluruh anggota kerjaan maupun para menteri atau tamu tamu kaisar dan juga mudah di tindas dan dimanfaatkan, tidak pernah marah dan selalu rajin bangun lagi setiap lagi
sedangkan xie lin yang sekarang sangatlah berbeda karena saat bertemu kaisar dan anggota keluarga lainnya xie lin tidak menundukkan wajah sama sekali
bahkan berani menatap sang kaisar tanpa rasa takut sedikit pun juga xie lin yang sekarang selalu bangun kesiangan dan memancarkan aura membunuh yang sangat pekat
jadi oleh sebab itulah meimei merasa kalau xie lin yang sekarang ini berbeda dengan yang dulu
oke next....
"baiklah Mei mulai sekarang jangan panggil aku putri" ucap xie lin sambil berjalan menuju meja yang ada kuenya
"kalau begitu saya harus panggil apa kalau bukan putri?" ucap meimei yang merasa bingung dengan ucapan majikannya
"panggil saja aku xie lin" ucap xie lin dengan singkat
"tapi... bukankah itu terlalu berlebihan putri?" ucap meimei
"kan sudah aku bilang aku tidak menerima lenolakan, dan lagi pula aku sudah menganggapmu sebagai keluargaku sendiri" ucap xie lin dengan panjang lebar
"kalau begitu baiklah putri eh maksudku xie lin" ucap meimei yang merasa terharu
"hm bagus sekarang carikan aku, baju yang sederhana dan tidak terlalu menarik perhatian" ucap xie lin yang duduk di kursi sambil memakan kue
"baiklah xie lin, akan ku carikan baju yang sederhana dan tidak menarik perhatian" ucap meimei kemudian pergi ke lemari baju dan mencari baju yang cocok dengan yang dikatakan xie lin
beberapa 10 menit kemudian....
"ini xie lin beberapa baju sederhana dan tidak menarik perhatian"ucap meimei yang memperlihatkan beberapa baju kepada xie lin
jadi yang di atas adalah ikustrasi untuk beberapa baju sederhana yang meimei perlihatkan kepada xie lin
oke next....
"hm, yang ini saja deh" ucap xie kin sambil menunjuk ke arah baju yang berwarna merah muda
"baiklah kalau begitu biar aku bantu Pakaikan" ucap meimei sambil mengambil baju yang ditunjuk oleh xie lin tadi
"eh! tidak perlu, biar aku saja yang melakukannya. kau keluarlah dulu nantk baru aku panggil amauk lahi" ucap xie lin sambil mendorong meimei keluar dari kamar tidur
"tapi xie lin...." ucap meimei yang dipotong oleh xie lin
"tidak apa apa, lagi pula aku mau belajar mandiri dan tidak memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan sesuatu" ucap xie lin lalu menutup pintu kamarnya
akhirnya meimei pun tidak punya pilihan lain selain menunggu xie lin di luar
beberapa menit kemudian.....
xie lin pun selesai memakai bajunya dan merapikan rambutnya
"Mei masuklah" ucap xie lin yang memanggil meimei masuk ke dalam kamar
krieeekk....
suara pintu terbuka
"xie lin kau sudah selesai memakai bajumu?" ucap meimei sambil melihat xie lin yang sudah selesai memakai baju
"iya" ucap xie lin singkat
"kalau begitu sini aku bantuerapikan rambutmu" ucap meimei sambil mendekat ke arah meja rias
"tidak perlu aku sudah merapikan rambutku" ucap xie lin yang berjalan menuju halaman rumahnya
"baiklah kalau begitu xie lin" ucap meimei pasrah dengan sikap xie lin
sesampainya di halaman rumah, xie lin tiba tiba ingat kalau dia akan pergi ke kuil untuk berdoa
"oh iya, bukankah kita mau pergi ke kuil untuk berdoa mei?" ucap xie lin dengan menatap meimei
"oh iya, benar juga, bukankah kita mau ke kuil, aduh kenapa aku bisa lupa sih?" ucap meimei sambil memukul mukul kepalanya
"hah....kau ini cepat pergi siapkan kereta, jangan lupa siapkan bekal makanan untuk kita di jalan nanti" ucap xie lin
"baik xie lin, tunggu aku disini aku akan pergi menyiapkan keretanya dan juga bekal kita nanti" ucap meimei sambil berlari menuju dapur
10 menit kemudian.....
"xie lin kertetanya sudah siap ayo kita pergi" ucap meimei yang membawa bekal makanan di tangannya sambil berjalan menuju xie lin
"baiklah ayo kita pergi sekarang, mungkin masih belum terlambat" ucap xie lin yang berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari halaman menuju kereta yang telah disiapkan oleh meimei
sesampainya di dalam kereta xie lin langsung saja duduk dan bersantai di dalam kereta sambil memakan kue yang di siapkan meimei tadi
beberapa jam kemudian akhirnya xie lin sampai di kuil
"putri kita sudah sampai di kuil" ucap kurir kereta
lalu xie lin turun dari dalam kereta dan berjalan menuju kuil bersama meimei di sampingnya
sesampainya di kuil xie lin tidak menunggu lebih lama lagi akhirnya dia masuk ke kuil dan di sambut oleh seorang biksu yang sudah tua
"ah, ternyata putri sudah datang, saya kita putri tidak akan datang karena katanya putri sedang sakit karena terjatuh dari sungai dan lupa ingatan" ucap biksu itu dengan panjang lebar
"ah, kalau begitu maafkan saya tuan biksu, saya terlambat datang karena da sedikit kendala di jalan tadi" ucap xie lin sambil meminta maaf kepada biksu itu
biksu itu memperhatikan xie lin dari atas sampai bawah dan biksu itu bisa merasakan ada aura yang aneh pada diri xie lin
sedangkan xie lin yang merasa ditatap pun langsung berkata"apa ada yang salah dengan diri saya tuan biksu?" tanya xie lin kepada biksu uang sedari tadi menatapnya
"ah,tidak ada apa apa, mari kita mulai doanya, tidak baik menyia nyiakan waktu yang tersisa" ucap tuan biksu
"baik mari kita mulai doanya tuan biksu" ucap xie lin yang sudah duduk di tempat yang disediakan untuk berdoa
1 jam kemudian.....
akhirnya xie lin selesai berdoa
"baiklah doanya sudah selesai putri" ucap tuan biksu
sambil berdiri tegak
xie lin pun ikut berdiri juga dan berkata"Terima kasih atas semuanya tuan tabib, kalau begitu saya pulang dulu"ucap xie lin sambil memberi hormat kepada tuan tabib lalu pergi keluar dari dalam kuil
"xie lin apa doanya sudahs elesai?" tanya meimei kelada xie lin
"iya, doanya sudah selesai, ayo kita pulang" ucap xie lin sambil berjalan menuju kereta bersama meimei
saat sampai di dalam merata xie lin lanjut memekan kue nya lagi
sedangkan tuan biksu yang melihat xie lin hanya tersenyum kecil
"ah, ternyata keturunan dari dewi kematian dan dewa neraka telah kembali" ucap tuan biksu sambil tersenyum kecil
"sebentar lagi dunia akan berubah" ucap tuan biksu lagi sambil berjalan masuk ke dalam kuil
sedangkan di sisi lain ditengah perjalanan pulang xie lin diserang oleh sekelompok membunuh bayaran
"putri, anda harus pergi dari sini, saya akan menghalau para membunuh ini" ucap kurir kereta
"benar xie lin, kau pergilah, aku dan kurir kereta akan menghalau para membunuh ini kau pergilah sekarang" ucap meimei yang mengiyakan ucapan kurir kerata
dan.....
bersambung...........
oke next episode selanjutnya....
xie lin bisa bela diri dan ilmu ledang?
oke sampai jumpa di episode selanjutnya ya😄😄😄
jangan lupa like komen dan vaforitkan karya aku ya
bye bye 👋👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Al^Grizzly🐨
kenapa berubah jadi tuan tabib thor😄👍
2024-03-30
0
Nanik Lestari
Sepertinya menarik kalau ada ceritanya, Dewi Kematian dan Dewa Neraka
2023-04-02
2
Ibuk'e Denia
lanjut thoor
2023-01-06
0