Menjelang sore hari toko itu tampak ramai pengunjung
Tempatnya yang bersih dan kekinian menarik minat pelanggan untuk mencoba beberapa kue sambil bersantai.
Ramainya pengunjung tidak membuat gadis kecil itu mengeluh dalam melayani. Ia terus melempar senyum menyajikan setiap kue yang dipesan.
Gadis itu bernama Olivia, diusianya yang masih muda Oliv harus menghabiskan waktu untuk sekolah dan bekerja.
Oliv bersyukur berkat kepandaiannya ia mendapat beasiswa sekolah, dengan begitu ia bekerja untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari. Orang tua angkat Oliv sudah lama meninggal dan jika ditanya orang tua kandungnya ia tidak tau.
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Ini kue pesanan anda, terimakasih kak
Pelanggan
Iya, mari kak.
Ting
Pintu terbuka menampilkan gadis cantik.
Venesia Nanlohy (Nesi)
Oliv ku sayang
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Nesi? Apa yang kau lakukan disini?
Venesia Nanlohy (Nesi)
Tentu saja menunggu mu pulang. Bentar lagi waktunya pulang Oliv ku sayang.
Venesia Nanlohy (Nesi)
*menatap deretan kue didalam etalase
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
*geleng-geleng kepala melihat tingkah lucu sahabatnya itu.
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Kau mau pesan red velvet?
Venesia Nanlohy (Nesi)
Tidak, hari ini aku ingin pesan brownis ini
Venesia Nanlohy (Nesi)
*menunjuk brownis pesanannya
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Baik nona manis silakan anda tunggu sebentar ya
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
*mulai mengambil pesanan sahabatnya itu dan menghidangkan.
Venesia Nanlohy (Nesi)
Makasih Olivku
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Sama-sama cantik hehe
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Aku tinggal beres-beres sebentar ya Nes,
Venesia Nanlohy (Nesi)
Okay, aku tunggu di sini
Oliv kembali membereskan sisa pekerjaannya sebelum ia pulang dan menutup toko. Toko kue tempatnya bekerja memang tutup pukul 7 malam. Dan itu berarti kurang 15 menit lagi.
Setiap hari Nesi akan datang walau hanya sekedar menjemput sahabatnya itu. Nesi tidak mau terjadi sesuatu pada sahabatnya itu, bahkan sudah beberapa kali Nesi membujuk Oliv untuk tinggal bersamanya. Ia sangat kasihan melihat sahabatnya yang sebatang kara itu.
Venesia Nanlohy (Nesi)
Kamu sudah selesai Liv? Kalo gitu mari kita pulang.
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Tunggu sebentar aku harus mengunci pintunya dulu.
Selesai mengunci pintua Nesi mengajak Oliv jalan-jalan di taman kota sambil mencari batagor kesukaan Nesi yang berjualan diarea taman kota.
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Nes, kamu sudah mengerjakan PR kan?
Venesia Nanlohy (Nesi)
*terdiam mencoba mengingat
Venesia Nanlohy (Nesi)
PR mapel apa?
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Jangan bilang kamu lupa?
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
*tuding Oliv dengan wajah marah yabg dibuat buat.
Venesia Nanlohy (Nesi)
*menyengir sambil menggaruk tengkuknya
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Tuh kan bener kamu lupa, kalau gitu mendingan kita pulang biar kamu langsung mengerjakan PRnya
Venesia Nanlohy (Nesi)
*merengut tak suka
Venesia Nanlohy (Nesi)
Kita makan batagor dulu dong Liv, nanti aku kerjain kog.
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Janji?
Venesia Nanlohy (Nesi)
Janji deh
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Oke kalau gitu kita cari batagornya selesai itu kita pulang.
Venesia Nanlohy (Nesi)
Iya deh
Venesia Nanlohy (Nesi)
*pasrah
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
*tertawa kecil
****
Seperti kata Oliv, mereka pulang setelah puas makan batagor. Dan disinilah Oliv di dalam rumah peninggalan orang tua angkatnya. Sedangkan Nesi langsung pulang setelah menerima telpon entah dari siapa mungkin orangtuanya, pikir Oliv.
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
*menghela nafas bersandar pada ranjang
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
*membuka laci nakas disamping ranjangnya dan mengambil botol kecil berisi obat tidur
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
Kalau tidak minum obat ini bisa kesiangan besok.
Chelsea Olivia Franklin (Oliv)
*mengambil segelas air diatas nakas dan meminumnya bersama obat tidur.
Selesai minum obat itu Oliv mulai berbaring dan terlelap dalam tidurnya.
Obat tidur? Ya, Oliv memiliki insomnia akut. Dimana ia baru bisa tidur di jam 3 pagi tanpa obat tidur itu. Oliv sendiri mulai mengkonsumsi obat tidur sejak ia menginjak kelas 1 SMA. Hal ini tidak ada yang mengetahui termasuk Nesi, sahabatnya.
Oliv slalu menyembunyikan obat tidur itu setiap Nesi datang kerumahnya. Agar sahabatnya itu tidak mengetahui bahwa dirinya mengidap insomnia akut. Tapi, tanpa ia sadari semua yang ia lakukan beberapa tahun terakhir ini di ketahui oleh sosok bayangan hitam yang slalu memperhatikannya lewat cendela kamar setiap malam sebelum dirinya tidur.
Comments