Ch 5

"Tante juga suka kamu main ke sini. Rajin-rajin ya main ke rumah tante," ucap Anna lalu memeluk Tina.

"Kak Tina auranya merah," ucap Lisa.

"Apa Sa?" tanya Tina.

"Bukan apa-apa lupakan," ucap Lisa lalu mengambilkan sup untuk Aya.

Bara hanya diam dan enggan ikut dalam obrolan Tina dan bundanya yang begitu akrab, bahkan lebih akrab daripada saat bersama Clara. Bara hanya fokus pada makanannya dan ingin cepat pergi.

"Bunda, aku pergi dulu. Mau ke kampus," pamit Bara pada bundanya.

"Loh bukannya kamu gak ada kelas?" tanya Tina yang merasa semua sama seperti setahun yang lalu.

"Hati-hati ya nak," ucap Anna lalu mengecup pipi kiri dan kanan Bara.

Bara terus mengabaikan ucapan Tina dan bundanya, lalu langsung melangkahkan kakinya pergi. Tak selang lama Tina langsung berlari mengejar Bara ke depan.

"Hey Bara! Aku mau bicara sama kamu," tahan Tina sambil menarik tangan Bara.

"Apa?" tanya Bara memberikan kesempatan pada Tina untuk bicara.

"Aku kangen kamu! Aku yakin kamu juga kangen aku! Iya kan! Gak usahlah kamu coba tutupin perasaanmu!" ucap Tina penuh penekanan pada Bara dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Aku dah punya istri Tina. Aku bentar lagi jadi ayah. Aku gak mau keluargaku hancur. Tolong berhenti mendesakku," tolak Bara lalu masuk ke dalam mobilnya meninggalkan Tina begitu saja.

Kak Clara harus tau, batin Lisa saat mendengar dan melihat apa yang dilakukan Tina pada Bara.

"Kak Tina," panggil Lisa.

"Oh Lisa, ayo lanjut makan," ajak Tina sambil menggendeng Lisa.

Lisa langsung menepis tangan Tina yang menggandengnya.

"Kamu mau apa sama kak Bara tadi?" tanya Lisa sedikitnya ketus.

"Ah itu. Aku hanya, ya bukan apa-apa," ucap Tina berusaha menutupi perasaannya.

"Jangan main api kalau tidak mau terbakar," ucap Lisa lalu kembali ke ruang makan mendahului Tina.

***

Sepanjang jalan Bara terus memikirkan ucapan Tina. Tidak ia pungkiri kalau ia merindukan Tina juga dan ingin kembali nakal. Tapi Bara juga tak mau kehilangan Clara dan anaknya nanti.

"Aku harus menjauh dari Tina. Aku suami. Aku ayah. Aku harus jadi contoh baik buat anak istriku," ucap Bara menyemangati dirinya sendiri.

Tapi memang Tina lebih matang dari Clara. Aish apa sih! Batin Bara yang mulai berkonflik.

"Tina jelek!" umpat Bara lalu melaju lebih cepat ke kampusnya.

Sepanjang jalan Bara terus berusaha keras menjaga pikirannya agar hanya fokus pada istrinya. Hingga Bara rela menunggu Clara selesai di luar kelas istrinya agar ia tetap waras.

"Kakak," panggil Clara lalu melangkah mendekati suaminya.

Bara langsung memeluk erat tubuh Clara dan membenamkan kepalanya di bahu istrinya. Bara bahkan tak peduli pada tatapan semua mahasiswa teman-teman istrinya yang melihat salah satu guru killernya bertingkah manja dan terlihat rapuh.

"Ada apa kak?" tanya Clara yang masih memeluk suaminya.

Bara hanya menggeleng lalu menghirup aroma tubuh istrinya lebih dalam lagi dan lagi, berusaha menenangkan pikirannya yang mulai terkontaminasi dan hatinya yang mulai tergoda.

"Kakak kita dah janji kan gak boleh main rahasia lagi," ucap Clara sambil mengelus punggung suaminya.

"Sayang, aku mau kita, kita liburan berdua. Cuma aku sama Clara aja," ajak Bara mendadak pada istrinya.

Pasti ada apa-apa tadi. Duh jadi curiga. Apa kak Bara ketemu sama kak Tina lagi ya? Batin Clara lalu mengangguk pelan mengiyani ajakan suaminya.

"Kakak, dah makan belum?" tanya Clara mengalihkan pembicaraan karena melihat kepanikan suaminya.

"Sudah, tadi di rumah bunda," jawab Bara lalu menggenggam tangan istrinya.

"Aku laper banget. Si adek juga deh kayaknya. Apalagi sering ku ajak belajar sama nugas," ucap Clara sambil mengelus perutnya.

"Cla, aku cinta kamu aja, sama anak-anak kita nanti. Clara istriku terus ya," ucap Bara terbata-bata sambil menatap istrinya dengan intens.

"Iya kakak. Hm kakak kenapa sih? Abis ketemu kak Tina ya?" tanya Clara menebak-nebak.

Bara langsung mengangguk dengan pelan dan lesu, takut bila Clara akan marah atau sedih.

"Asal ayahnya adek gak macam-macam sama kak Tina. Aku gapapa kok," ucap Clara lembut dan berusaha tidak mengekang suaminya.

Terpopuler

Comments

Kas Gpl

Kas Gpl

cowoknya g tegas ama dirinya sendiri,dasar playboy,g akan berubah kayaknya lo gtu alnya mudah terpancing

2021-06-02

0

Fthh jly

Fthh jly

kaloi diihat dr setiao kata2 novel ni kayak omngan anak kecil semua nggak ada yg dewasa

2021-02-15

0

Nur Hayati

Nur Hayati

insyaf bara dah punya bini dan anak,,

2020-09-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!