Bu Rika menubrukkan bahunya pada Leilani. “Lela!” ucap Bu Rika. “Apa kamu tidak merasa kedinginan, hm?” tanya bu Rika sambil memperagakan seolah-olah dia sedang kedinginan.
Leilani menggelengkan kepala sambil mengerutkan keningnya. ’Bu Rika semakin aneh saja. Jelas-jelas cuaca sedang panas. Kenapa dia malah bertanya dingin atau tidak?’ Leilani menggerutu dalam hatinya.
Delapan pria yang ada di sana juga ikut mengerutkan keningnya.
“Aaaa!!” Bu Rika berteriak kegirangan seperti orang gila. Leilani sampai bergidik ngeri dibuatnya. “Masa kamu gak merasa dingin sama sekali. Disini ada tujuh ice prince, Lela. Bagaimana bisa kamu berkata ini tidak dingin,” ujar Bu Rika menjelaskan maksudnya pada Leilani.
Leilani menatap Bu Rika dengan tatapan tak percaya. ‘Kenapa Bu Rika seperti fangirl mereka?’ Pikir Leilani dalam benaknya.
Leilani menatap ketujuh pemuda itu satu persatu. Mereka semakin bertingkah sok cool setelah mendengar ucapan Bu Rika. Leilani semakin merinding dibuatnya.
“Bu Rika. Anda lupa. Bukan tujuh, tapi delapan,” protes pak Bayu.
“Ya ya ya. Terserah Pak Bayu aja,” balas Bu Rika malas.
Pak Bayu hanya bisa tersenyum hambar mendengar balasan dari Bu Rika. Pak Bayu sudah terbiasa.
Bu Rika kemudian membisikkan sesuatu pada Leilani. “Lela! Jangan bodoh! Ini kesempatan kamu. Rebut hati mereka. Jangan pernah berpikir untuk keluar dari klub ini. Gadis-gadis di luaran sana menginginkan posisi kamu di sini,” bisik Bu Rika pada Leilani.
Leilani semakin ngeri mendengar ucapan Bu Rika. Tidak ada niatan sedikit pun di hati Leilani untuk berusaha mendapatkan hati mereka. Mereka semua terlihat brengsek di matanya.
“Bagaimana pendapat kamu, Lani?” tanya pak Bayu.
“Semua pria tampan itu brengsek!” ucap Leilani tanpa sadar dan sedikit emosi.
“What?!!!”
Semua orang yang ada di sana kaget dengan ucapan Leilani, termasuk Bu Rika. Bu Rika sampai melongo ditempatnya. Bagaimana bisa ada gadis seperti Leilani di dunia ini?
Mereka sebenarnya bukan hanya kaget karena ucapan Leilani, tapi mereka juga merasa takjub karena Leilani akhirnya mau mengeluarkan suara. Akhirnya mereka tidak akan penasaran lagi dengan suaranya.
Orang-orang yang tidak kenal Leilani pasti akan mengira Leilani tidak bisa bicara saking jarangnya Leilani mengeluarkan suara.
Leilani baru sadar dengan ucapannya. Ia tidak tahu harus bagaimana. Tapi kata-kata itu memang benar-benar berasal dari lubuk hatinya.
Pak Bayu terkekeh geli melihat ekspresi-ekspresi orang-orang di ruangan ini. Ekspresi mereka sangat lucu menurut pak Bayu. “Kenapa? Apa kalian merasa tersindir? Kalian merasa bahwa kalian brengsek?” goda pak Bayu.
Ketujuh pemuda itu menampakkan wajah tidak terima.
“Bukan begitu, Pak. Gak semua pria tampan itu brengsek,” protes Candra. “Contohnya saya. Saya gak brengsek, Pak.”
“Siapa juga yang bilang lo tampan, bego!” timpal Hadyan. Sepertinya Hadyan masih tidak terima dengan ledekan banci yang diterimanya. Sepertinya Hadyan sedikit dendam.
Candra mendelik pada Hadyan. “Aish. Bocah s*al*n.”
“Emang brengsek darimananya?” Sekarang, giliran Fahdil yang bertanya. Sepertinya ia juga masih belum bisa menerima perkataan Leilani.
Semua mata kini tertuju pada Leilani. Leilani menatap mereka satu persatu, semua orang sudah menunggu.
“Lani, jawab pertanyaan Fadhil,” timpal pak Bayu. “Mereka butuh penjelasan.”
‘Baiklah. Aku akan bicara.’
Leilani menghirup nafas sambil memejamkan matanya. Ia kemudian menatap lurus Candra sambil menunjuk ke arahnya. Membuat Candra sedikit terkejut dibuatnya.
“Kamu. Kamu sudah punya pacar, tapi kamu terus menggoda gadis lain. Apa itu tidak brengsek?” ujar Leilani dengan lantangnya.
Semua orang di sana terdiam. Mereka tidak menyangka bahwa hari ini mereka akan mendengar suara lantang Leilani. Gadis penyendiri yang tak pernah bersuara sama sekali.
Tatapan Leilani beralih pada Fadhil. “Dan kamu! Apa tidak bisa, memilih kata-kata yang sedikit lebih lembut supaya mereka tidak terlalu sakit hati dengan penolakan kamu?”
“Kalian berdua!” ucap Leilani pada Bakti dan juga Kalevi. “Kalian berdua hanya menilai wanita dari penampilannya saja.”
Sekarang Leilani beralih pada Restu. “Kamu! Berhenti mempermainkan perasaan wanita!”
“Kamu! Kamu selalu memberi harapan palsu,” ujar Leilani pada Hadyan.
“Dan yang terakhir … kamu! Jangan mengkhianati wanita yang tulus mencintai kamu,” tutur Leilani.
Hosh hosh hosh
Leilani pun mengatur nafasnya kembali. Ia terlau menggebu-gebu ketika mengungkapkan apa yang ada di pikirannya itu.
Sementara itu, Bu Rika hanya tersenyum kaku. Ia tidak tahu harus berekspresi seperti apa. Ia masih syok dengan segalanya. Hari ini benar-benar hari yang tidak terduga.
Pak Bayu bertepuk tangan melihat keberanian Leilani. Tidk disangka, gadis seperti Leilani bisa menjadi sangat berani. “Savage. Tepat sasaran,” puji pak Bayu.
Bu Rika mengalihkan pandangannya pada ketujuh pemuda tampan itu. “Benar juga. Ibu baru sadar … ternyata kalian memang brengsek.”
Ketujuh pemuda itu semakin tidak terima.
Bakti mendengus tak suka. “Berani juga ternyata cewek itu.”
Akhirnya, satu persatu dari ketujuh pemuda itu pun bicara secara bergantian.
“Cewek jelek gak enak dipandang.”
“Cewek lemah Cuma beban.”
“Cewek pendiem ngebosenin.”
“Cewek jual mahal ngeselin.”
“Cewek bodoh ngeselin.”
“Cewek yang gak bisa ngerawat diri malu-maluin.”
Setelah semua mendapat giliran untuk bicara, ketujuh pria itu pun bertepuk tangan bersama. Mereka merasa puas karena akhirnya mereka bisa membalas perkatan gadis jelek yang ada di hadapan mereka.
Leilani menunduk lesu. ‘Mereka sedang menyindirku. Lebih tepatnya mengataiku.’
Bu Rika tertawa keras melihat ekspresi mereka. Mereka sangat lucu menurutnya. Apa lagi ekspresi Leilani. Lihatlah ekpresinya. Benar-benar menggemaskan melihatnya.
“Lela,” seru Bu Rika. “Jangan bilang kamu kesindir?” goda bu Rika.
Leilani hanya bisa mnghela nafas lelah. ‘Pria tampan memang menyebalkan.’
Pak Bayu berhenti tertawa. “Wah … kalian memang brengsek. Bisa-bisanya kalian main keroyokan melawan wanita. Hahaha.”
Ketujuh pemuda itu pun ikut tertawa setelah menyadari bahwa mereka sedang mengeroyok seorang wanita.
“Kemakan omongan sendiri nanti tau rasa …” timpal Bu Rika.
“Oke oke oke. Sudah. Sekarang bapak akan menyampaikan kata-kata sambutan,” ujar pak Bayu kembali pada topic utama yang harusnya sedari tadi sudah disampaikan.
Mereka semua berhenti tertawa dan mulai mendengarkan.
“Pertama-tama, bapak ingin mengucapkan selamat datang sekaligus terimakasih kepada kalian. Klub ini memang bukan klub yang bagus. Tapi bapak harap, kalian akan menemukan harapan, kenyamanan dan juga jati diri kalian di sini. Dengan ini … “Klub Spesial” resmi dibuka kembali,” tutur pak Bayu sedikit terharu.
Semua orang pun bertepuk tangan. Sepertinya, mereka memang mulai merasa nyaman.
“Bapak dan juga Bu Rika akan berusaha sebaik mungkin untuk kalian.”
Kenapa harus berusaha sebaik mungkin? Bukannya mereka hanya akan melakukan beberapa hal tanpa tujuan? Entahlah. Mereka malas memikirkannya.
“Oke. Sekarang … silakan perkenalkan diri kalian,” ujar pak Bayu mempersilakan.
“Kami sudah terkenal, Pak. Apa lagi yang harus dikenalkan?” tutur Candra sedikit bercanda.
“Kecuali gadis itu,” timpal Hadyan.
Semua orang beralih menatap Leilani yang masih betah menunduk di tempatnya.
“Aku rasa, kalian juga pasti sudah mengenalku. Aku terkenal sebagai gadis paling jelek, bukan?” balas Leilani dengan suara yang kembali pelan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments