Malam harinya
Keluarga zeela begitu antusias saat menerima undangan makan malam dari zian terutama syila dan Ny Wijaya
Merekapun bergegas ke kediaman zian, sesampainya disana mereka di sambut dengan hangat oleh kedua orang tua zian
"Wahh makanan nya banyak banget nih jeng" ucap Ny Wijaya terkesima melihat banyak makanan di atas meja
"Tentu saja. Ini spesial untuk tamu yg spesial, ayo silahkan di nikmati" ucap Ny Aditama ramah
Merekapun pun mulai menyantap hidangan di atas meja. Zeela tidak bisa menikmati makanan nya dengan tenang karena merasa risih pada zian yang terus menatap kearah nya, tidak ada yang menyadari nya kecuali syila
Asyila yang melihat zian tidak bisa melepas pandangan nya pada sang kakak mulai merasa kesal
"E ekhem, tuan zian bukankah tuan memiliki seorang putri? Dimana dia?" Tanya syila pada zian
"Duh, Syila tidak perlu se formal itu berbicara dengan zian kalian kan sebentar lagi ak-"
"Putri saya sudah makan tadi dan sekarang sedang belajar di kamar nya." ucap Zian datar
"Zian tidak baik memotong ucapan orang tua" tegur Tn Aditama pada putra semata wayangnya itu
"Maaf" datar nya
"Emm sebaiknya kita langsung membicarakan perihal pernikahan saja. Takutnya nanti tidak ada waktu luang, mumpung kita sedang berkumpul jadi mari kita bicarakan sekarang" ucap Ny Aditama
"Benar. Zian, beberapa hari yang lalu kau sudah menyetujui akan menikah dengan putri Tn Wijaya kan?" Tanya Tn Aditama
"Ya aku akan menikahi nya segera" ucapnya membuat syila tersipu malu
"aku juga sudah melamar nya kemarin dan tadi siang dia menerima lamaran ku, bukan begitu Azeela?" Tanya zian sambil Tersenyum menatal zeela
Ting!!!
Suara sendok terjatuh "M maaf s saya tidak sengaja" ucap syila terbata-bata
"Apa maksud mu zian" Marah Ny Aditama pada putra nya itu
"Aku akan menikah dengan zeela" ucap zian penuh penekanan
"Zian!! Sedari awal yang kami jodohkan dengan mu itu syila, kamu ini apa-apaan haaa??" Marah Tn Aditama
"Tapi yang aku suka adalah zeela, jadi aku mau nya menikah dengan zeela" ucapnya santai
Ny Wijaya tampak mengepalkan tangan sambil menatap zeela tajam
"Chandra, Ny Aditama seperti nya kami harus membicarakan ini terlebih dahulu, kami pamit dulu" ucap Tn wijaya lalu menarik zeela dan Ny Wijaya menarik syila keluar dari kediaman zian
"Jayaaaa!!!!" Panggil Tn Aditama namun tak di hiraukan oleh Tn Wijaya
"Zian kau ini buat malu saja" Bentak nya
"Malu?? Kenapa harus malu? Aku berhak menentukan pilihan ku sendiri. Sudahlah ma pa tidak usah berdebat, aku mau menyusul calon istri ku dulu" ucapnya lalu beranjak pergi
Di sisi lain
Tn Wijaya mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi, tangan nya mencengkram setir mobil dengan erat. Sesampainya di rumah Ny Wijaya menarik tangan zeela masuk kedalam rumah dengan kasar lalu menghempaskan tangan zeela
"Kenapa??? Kenapa kau menerima lamaran zian bukan kah kau sudah tau jika adikmu menyukainya haaaaa" Bentak Ny Wijaya pada putri sulungnya itu
"Zeela sekali ini saja mengalah pada adikmu.. kasian adikmu menahan malu, teman-teman papa dan teman-teman syila tau nya jika syila yang akan menikah dengan zian. Apa jadinya jika nanti yang mereka lihat malah kamu yang menikah dengan zian" Ucap Tn Wijaya mencoba membujuk zeela
"BICARA ZEELA!!!! Atau kau sengaja merebut Zian dari adik mu iyaaaaaaa" Ucap Ny Wijaya emosi
"Kak. Aku tak pernah merebut apapun dari mu tapi kenapa hiks hiks??" Ucap syila menangis
"Merebut? Siapa yang merebut? Aku?! yang benar saja" Ucap zeela terkekeh
"Sedari awal kakak sudah tau jika zian akan menikah dengan ku lalu k-"
"Yang jadi pertanyaan nya apa dia pernah melamar mu langsung?? Bahkan orang tua nya datang kemari tanpa persetujuan Zian" -Zeela
"ZEELAAAAAA!!!!!" -Ny Wijaya
"Dia yang datang padaku, dia mengancam ku akan menarik semua sahamnya dari perusahaan papa jika aku tidak mau menikah dengan nya lalu aku harus apa selain menerima nya. Ahh atau memang kalian mau jatuh miskin?? Baiklah aku akan bicarakan ini dengan zian"
PLAAAAKKKKK!!!!
"KURANG AJAAARRRR!!! dasar anak tidak tau diri.. menyesal aku melahirkan mu" -Ny Wijaya
Syila dan tuan wijaya begitu terkejut mendengar penuturan nyonya wijaya
"M mama.." -Syila
"Apa yang kau katakan" -Tuan Wijaya
Zeela terkekeh "Mama menyesal??" Tanya zeela membuat Nyonya Wijaya terdiam merutuki dirinya "Sayang nya aku tidak menyesal ma"
"Aku hanya kecewa, kecewa karena terlahir dari keluarga ini" ucap zeela datar
"ZEELAA!!!!" -Tn Wijaya
"Aku tidak pernah meminta mama melahirkan ku, jika saja tuhan menanyakan terlebih dahulu pada roh ku yang akan di tiup kan ke rahim seorang ibu, aku tidak akan pernah meminta Tuhan meniupkan roh ku kedalam rahim mama jika pada akhirnya aku tak akan bisa merasakan kebahagiaan" Datar nya
"Dan kau" menunjuk syila "Kau bilang tidak pernah merebut apapun dari ku??? kau tak ada bedanya dengan ibu musama-sama tidak tau diri" ucap nya lalu hendak beranjak
Ny Wijaya bangkit lalu menarik tangan zeela dan memukuli zeela dengan brutal "Anak kurang ajar" teriaknya
"SUDAAHHH" Teriak Tn Wijaya sambil memeluk Ny wijaya
Azeela bangkit lalu mendekat ke arah Ny Wijaya "Kurang ajar?? Ya aku memang kurang ajar lebih tepatnya kurang di ajar karena orang tua ku terlalu sibuk dengan anak kesayangan mereka, mereka terlalu sibuk mencari kesalahan ku lalu membandingkan ku dengan anak kesayangan mereka. Lalu sekarang salah siapa? Ahh jelas saja ini salah ku, salah ku karena terlahir dari keluarga ini"
"Hapus aku dari kartu keluarga kalian dan anggaplah kalian tidak pernah memiliki anak seperti ku" Hendak beranjak namun zeela menghentikan langkahnya sejenak lalu menoleh kearah nyonya wijaya
"Terima kasih sudah melahirkan ku dan maaf sudah menyakiti mu" ucapnya sambil menatap ibu nya datar lalu beranjak pergi
Tubuh Ny Wijaya ambruk seketika
Syila terdiam mencerna tiap perkataan kakak nya. Dengan segera ia berlari menyusul zeela "berhentiiiiii" teriak syila
"Baiklah aku akui selama ini aku selalu di anak emas kan oleh mama dan papa, aku selalu mengambil apa yang menjadi milik mu, aku janji setelah ini mama dan papa tak akan pernah pilih kasih lagi dan aku tak akan pernah menyentuh apa yang sudah menjadi milik mu tapi kumohon. Kumohon batalkan pernikahan mu dengan zian" ucap syila sambil menangis
Zeela menatap adiknya dingin "Bukan kah kau ini cerdas? Kenapa sekarang pikiran mu sangat sempit. Kau kira dengan membatalkan pernikahan ku dengan zian akan membuat zian menerima mu? Yang ada kau akan menderita bodoh"
"Jika kau mau menderita maka aku akan membatalkan pernikahan itu. Aku menerima lamaran nya karena terpaksa, karena apa? Karena aku menyayangi kalian dan tak ingin melihat kalian menderita, tapi kalian tidak perduli akan hal itu jadi jangan salahkan aku" Ucap zeela lalu beranjak pergi
Zeela menyusuri jalan dengan air mata yang terus mengalir. Rasanya begitu sakit mengingat saat ibu dan ayah nya lebih mementingkan perasaan adiknya tak perduli bagaimana faktanya
Zeela tersentak saat seseorang menarik tangan nya dari belakang hingga tubuh nya berbalik arah "K kau" terbelalak kala mendapati Zian berada di sana
Zian Meneliti penampilan zeela "Kau seperti orang gila"
"Lepass" hendak beranjak
Zian dengan cepat mencekal tangan zeela "Kau tak boleh kemanapun, seminggu lagi kita akan menikah" ucap Zian tak mau di bantah
"Persetan dengan pernikahan, aku pun tak perduli jika kau mau mencabut semua saham mu dari perusahaan ayah ku" menghempas tangan zian
"Baiklah, ku pastikan besok orang tua mu akan jatuh miskin" Zeela tidak perduli dengan ucapan zian, dia tetap berjalan sambil sesegukan
"Sepertinya kau benar-benar tidak perduli dengan keluarga mu" ucapnya sambil menahan tangan zeela
"Lepas" gumamnya lirih
Zian menarik zeela hingga zeela berbalik ke arahnya. Zian tertegun melihat wajah zeela yang sangat sembab
"mereka saja tidak perduli padaku lalu kenapa aku harus peduli pada mereka, apa yg aku lakukan selalu salah di mata mereka, jadi kumohon jangan menganggu ku dan terserah kau mau lakukan apapun pada mereka aku tak perduli" Ucap zeela yang tidak lagi mampu menahan tangisan nya
Zian terdiam sejenak lalu membawa zeela ke pelukan nya. Zeela mencengkram kerah baju zian sambil meronta-ronta, rasanya begitu sesak "Apa aku ini benar-benar anak mereka." gumamnya
"Aku pun tidak perduli jika kau tidak perduli pada mereka yang inti nya aku ingin kau menikah dengan ku Azeela Wijaya." -Zian
Ada rasa sesak di hati zian mendengar isakan tangis gadis itu "Pasti sangat berat untuk mu melewati semuanya sendirian" Batin Zian
"Menikah lah dengan ku. Dan kau akan terbebas dari mereka, dan yang lebih penting setelah menikah nanti kau bukan lagi tanggung jawab ayah mu tapi tanggung jawab ku" -Zian
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Soraya
tlg thor klo bisa tanda kurung itu dihilangkan jdi bingung bacanya
2024-03-07
0
𝕯ᥲrуᥒᥲ
padahal Zeela melakukan semua itu demi melindungi keluarganya, tapi malah cacian yg di dapat
2024-03-02
0
Leli Darwika
mengandung bawang.😭😭😭😭
2022-03-17
0