Ratapan Hati
"Kau yakin mau pergi melamar kerja dengan pakaian seperti itu?" Tanya nya dengan alis yang mengkerut
"Memangnya kenapa dengan pakaian ku?"
Menggelengkan kepala "ganti sana.. orang-orang akan berfikir kau mau minta sumbangan bukan mau melamar kerja" ucap sang ibu ketus
Zeela menghela nafas panjang "orang melamar kerja memang memakai baju seperti ini, memangnya menurut mama aku harus memakai baju seperti apa"
Sang ibu memutar bola mata malas "Azeela kau ini kalau di kasih tau pasti ngeyel terusss, lihat adikmu asyila, banyak pekerjaan yang datang padanya tanpa harus susah payah mencari kerja karena apa?? Karena adikmu itu cantik dan penampilan nya bagus"
"Ya untuk apa dia susah cari kerja sedangkan dia itu pewaris yang akan meneruskan dan mengganti kan papa mengelola perusahaan" singgung nya
"Kau sendiri yang menolak untuk mengganti kan papa mu jadi tidak usah pura-pura se menyedihkan itu" ucap Ny Wijaya sambil menatap putri sulungnya tajam
Zeela terkekeh sinis "kalau pun aku terima tak akan merubah apapun kan? syila akan tetap menjadi pewaris utama, jangan kira aku tidak tau jika dalam surat kepemilikan perusahaan papa, sudah appa ahlikan kepemilikan menjadi nama syila" Ucap zeela dengan nada yang datar
Ibu dari dua anak itu tampak salah tingkah
"E ekhem bukan nya papa mu lebih mengutamakan syila tapi syila memang lebih bisa di andalkan d-"
"Mentang-mentang dia selalu mendapatkan prestasi yang lebih dariku jadi mama meremehkan aku?? Syila memang meraih prestasi yang cukup banyak tapi di bidang apa dulu? Apa mama yakin dia bisa menjalankan perusahaan sedangkan ia sama sekali tidak tertarik dengan bisnis" ucap nya dengan wajah serius
"Aku bukan nya tidak percaya dengan kemampuan syila tapi itu bukan bidang syila. Aku hanya khawatir dengan perusahaan papa tapi bukan berarti aku akan maju dan mengambil hak orang lain walaupun itu adalah adik aku sendiri"
Zeela bangkit dari duduknya "aku sudah selesai sarapan, aku berangkat dulu" Ucapnya lalu beranjak pergi
¶Mobil
"Non... Nona tidak apa-apa??" Tanya pak sopir saat melihat zeela tampak melamun
Zeela menengadahkan kepalanya "iya pak.. saya tidak apa-apa" tersenyum
"Sangat menyenangkan jika memiliki seseorang yang bisa di ajak berbagi apapun.. dan aku sangat membutuhkan seseorang yg bisa mendengar segala keluh kesah ku selain engkau ya tuhan.." batin zeela sendu
Setelah beberapa menit perjalanan zeela pun sampai di perusahaan Z company
"Non semangat ya, bapak akan mendoakan non zeela agar di terima bekerja disini" ucap pak sopir dengan tulus
Zeela tersenyum "aminn, terimakasih pak.. kalau begitu zeela masuk dulu yah" sopir itu hanya mengangguk sambil tersenyum
Azeela masuk kedalam perusahaan itu dan bertanya pada resepsionis dimana ruangan interview calon karyawan.. setelahnya zeela bergegas ke tempat tujuan, saat hendak duduk menunggu giliran bersama para calon karyawan lainnya seorang anak kecil tak sengaja menabraknya
Brukk
"Astagah. Apa kau tidak apa-apa??" menuntun anak kecil berusia 7 tahun itu berdiri "kakak minta maaf ya, mana yang sakit?" Tanya zeela khawatir
"Tidak apa-apa kak, aku yang salah karena tidak lihat-lihat saat berjalan" ucap gadis kecil itu dengan perasaan bersalah
"syukurlah jika kau tidak apa-apa" Tersenyum
"Selanjutnya No 17 atas nama Azeela Wijaya" Ucap panitia rekrutmen
"Iya pak" Mengangkat tangan "kakak masuk dulu yah" mengusap rambut anak kecil itu lalu masuk ke ruangan interview
Setelah hampir 30 menit zeela pun keluar dari ruangan interview itu sambil bernafas lega, ia merasa senang bisa menjawab semua pertanyaan dari HRD tanpa tersendat sedikit pun "Setidaknya aku sudah melakukan nya dengan baik di terima ataupun tidak itu urusan belakang" batin zeela sambil tersenyum
Zeela keluar dari perusahaan Z company dengan senyum yang terus mengembang..
Senyum itu perlahan-lahan menghilang di sertai kerutan di dahinya saat ia melihat anak kecil yang ia tabrak tadi sedang di marah-marahi oleh seorang wanita paruh baya
Zeela menghampiri anak kecil itu lalu memeluk nya "ada apa ini kenapa ibu memarahi adik saya" Tanya nya pada wanita paruh baya itu
"Ohhh jadi anak kurang ajar ini adik kamu.. ck orang rendahan seperti kalian berani-beraninya berurusan dengan keluarga ku" ketus nya
"Maaf bu.. memangnya apa yang di lakukan adik saya"
"Kamu tidak lihat lutut cucu saya berdarah haa" bentak nya "Ini semua karena adik kamu ini yang tidak lihat-lihat saat berjalan. Apa jangan-jangan anak ini buta" Ketus
"Jangan asal bicara yah bu" Menghela nafas panjang "Maaf atas ketidaksengajaan adik saya menabrak cucu ibu" melihat lutut cucu wanita paruh baya itu "hanya goresan kecil' gumamnya lalu mengeluarkan plester dari tas nya dan memakaikan nya di lutut anak itu
"Maaf ya" ucapnya pada cucu wanita paruh baya itu
Anak kecil itu mengangguk "ayok nek" menarik nenek nya pergi"
"Apa kau tidak apa-apa hmm??" Gadis kecil itu hanya mengangguk sambil menundukkan kepalanya
"nama mu siapa?"
Mengusap air mata nya lalu mendonggakkan kepala "N Nadira"
"Nama yang cantik seperti orang nya, dira kenapa berkeliling sendiri disini hmm? orang tua mu mana?"
"Aku sedang menunggu ayah tapi aku bosan kalau hanya menunggu di ruangan nya jadi aku berjalan-jalan keluar dan tak sengaja menabrak lian" menunduk
"Lian??!! Ahh anak kecil yg tadi itu" gumamnya pelan "teman mu yah??"
Dira menggelengkan kepala "kami satu sekolah tapi tidak berteman.. lian di larang berteman sama aku katanya aku tidak selevel dengan nya dan katanya aku ini bodoh" menunduk
"Apa?!! Siapa bilang dira bodoh??" Menangkup wajah dira "mungkin dira hanya malas belajar jadi nilai-nilai Dira jelek.."
"Ngga kak.. aku sudah belajar semampu ku tapi tetap saja tidak membuahkan hasil bukan kah itu berarti aku bodoh kak" ucapnya dengan mata berkaca-kaca
Memeluk dira "tidak sayang.. itu tidak benar, selama ini siapa yang sering mengajari mu di rumah hmm??"
"Guru privat dan daddy"
"Bagaimana cara mereka mengajar mu?"
"Aku tidak suka" ucapnya membuat zeela bingung
"Mereka selalu memarahi ku jika aku tidak bisa mencerna pelajaran nya dgn baik dan guru akan mengatakan jika otak ku otak udang.. sedangkan daddy mengatakan jika aku tak akan bisa menjadi apa-apa saat besar nanti" menangis
"Sudah ku duga yang salah adalah cara mereka mengajari anak ini... Dira pasti akan benci yang nama nya belajar jika terus-terusan seperti ini" batin nya
"Dira bagaimana jika kakak yang mengajari mu hmm??" Tawar nya tiba-tiba.. dira hanya Menggelengkan kepala yang berarti dia tidak mau
"Kakak tau kau gadis yang pintar.. hanya saja kau mendapatkan guru yg salah" Terkekeh
"Benarkah?!"
Zeela mengangguk "bagaimana apa dira mau??"
Setelah cukup lama dira terdiam akhirnya ia pun mengangguk kan kepala menyetujui tawaran zeela
"Good girl.. oh iya apa ayah mu bekerja disini??" Nadira hanya mengangguk "Baiklah kalau begitu.. emm 3 hari lagi hasil tes interview kakak akan di umumkan jadi kita akan ketemu 3 hari lagi dan memulai pelajaran okee??" Nadira mengangguk sambil tersenyum
"Nanti kakak tunggu disini yah"
"Iya kak.. kalau begitu dira masuk dulu yah nanti daddy dira cariin dira lagi" Zeela hanya mengangguk dan dira pun berlalu pergi
•••
3 hari kemudian Azeela mendapatkan email dari Z company jika ia di terima bekerja sebagai staff keuangan dan besoknya sudah bisa langsung masuk kerja, tentu saja zeela begitu senang.. Dan seperti yang ia sudah katakan pada gadis kecil itu jika mereka akan bertemu 3 hari kedepan.. namun zeela tidak mendapati nadira dimanapun hampir 1 jam ia menunggu dan ia pun memutuskan untuk pulang
Sesampainya di rumah ia mendapati para maid yang sedang sibuk mengatur beberapa camilan di meja ruang tamu
"Siapa yg mau datang bi?"
"Ahh itu temen bisnis nya tuan non..." Zeela hanya mengangguk dan hendak beranjak
"Siap-siap lah dan pakai pakaian yg bagus.. tamu papa mu akan segera tiba, jangan telat" ucap ibu zeela yang muncul tiba-tiba
"Iya" jawab nya singkat
Setelah siap-siap semuanya pun berkumpul di ruang tamu.. dan tidak berlangsung lama teman bisnis ayah zeela pun tiba
"Jadi ini putri-putri mu jaya?? mereka sama-sama cantik" ucap Tn Chandra Aditama yang merupakan teman bisnis ayah azeela
"Iya chandra.. ini putri pertama ku Azeela wijaya dan ini putri bungsu ku Asyila Wijaya" tutur nya
"Asyila sudah lulus kuliah ya?" Celetuk istri Tn Chandra itu
"Iya tante, aku baru lulus bulan lalu" ucap syila lembut
"Oh ya... Syila sudah punya pacar belum?" Tanya nya penasaran
"b-belum Tante" Menunduk malu
Ny Aditama terkekeh "mau tidak sama anak tante?? anak tante tampan loh walaupun ia seorang duda anak satu dan jarak usianya cukup jauh dengan mu tapi kalian tetap terlihat cocok jika bersama"
"Walaupun ia seorang duda anak satu siapa yang bisa menolak pria setampan zian, sudah pasti anak gadis ku ini tidak akan menolak" ucap bu Jane sambil menyenggol lengan putri bungsu nya itu
"Benarkah.. kalau begitu syila mau tidak tante aturkan jadwal pertemuan mu dengan anak tante??"
Mereka tertawa gemas melihat syila yang hanya diam sambil menundukkan kepalanya malu-malu
Semua orang tampak bahagia namun hanya satu orang saja yang tampak nya tidak demikian..
Orang itu adalah putri pertama di keluarga wijaya yaitu azeela..
Walaupun situasi seperti ini bukan pertama kali nya ia hadapi tapi tetap saja rasanya sangat menyakitkan..
Situasi dimana kehadiran nya tidak di anggap ada
" Tante akan menghubungi mu jika semuanya sudah siap.. ah kalau begitu kami permisi dulu" ucap Ny Aditama
"Iya.. jangan sampai juga zian sudah pulang dan mencari kita" celetuk Tn Aditama
"Ahh cepat sekali pulang nya padahal baru beberapa menit... Kalau begitu hati-hati dijalan" ucap Tn wijaya
Tn Aditama dan istrinya hanya mengangguk kan kepala sambil tersenyum dan berlalu pergi
"Duhh anak gadis mama ga lama lagi di pingit pria tampan nih" menyenggol lengan syila
"Iiihh apaan si ma.." pipi memerah
"Sudahlah... Syila besok ikut papa ke kantor yah, papa akan memperkenalkan mu pada kolega bisnis papa dan kebetulan juga besok ada Zian" Tersenyum
"Oke pa.. kalau begitu syila ke kamar dulu" Berlari masuk kamar
"Aku pamit ke kamar juga" ucap zeela hendak beranjak
"Zeela" panggil tn wijaya, kedua orang tua nya tampak terkejut melihat zeela disana.. tidak, lebih tepatnya mereka lupa jika ternyata ada zeela juga disana
"Astagah zeela.. kenapa tidak menyapa tn aditama dan ny aditama tadi, kamu ini bagaimana sih.. makanya kalau lagi kumpul itu ikut berbaur juga, jika kau diam-diam saja.. orang mana tau kehadiran mu" ucap Bu Jane kesal
"jikapun aku sapa apa mereka akan menerima sapaan ku dengan baik.. mereka bahkan melihat ku tapi tidak menyapa ku" batin nya
"Maaf ma.. aku di ajarkan untuk tidak menyelah jika orang tua sedang asik berbincang" ucapnya datar lalu beranjak pergi
"Astagah anak itu makin hari makin kurang ajar saja" ucap Ny Aditama geram
•••
Azeela wijaya gadis berusia 22 thn, putri pertama di keluarga wijaya.. ia memiliki adik yang 2 tahun lebih muda dari nya, ia dan adik nya cukup akrab sejak kecil.. keduanya tumbuh dengan penuh kasih sayang dari orang tua mereka
Tn Wijaya dan Ny Wijaya tidak pernah membeda-bedakan azeela dengan adiknya.. keduanya selalu di berikan kasih sayang yang sama rata
Namun... Itu tidak berlangsung lama, saat zeela sudah masuk kelas 3 SD dan adiknya baru kelas 1 SD.. zeela mulai merasakan ada perbedaan yang sangat terlihat jelas akan cara kedua orangtuanya memberi kasih sayang padanya dan pada adiknya
Itu di mulai saat hari ibu di sekolah.. ibu zeela lebih dulu menemani Asyila di sekolah mengikuti lomba menggambar, dan setelahnya mereka malah langsung pulang dan melewatkan lomba baca puisi nya zeela.. zeela kecil begitu sedih dan sesampainya di rumah ia bertanya pada ibu nya kenapa ibu nya tidak ada saat ia baca puisi.. nyonya wijaya hanya menjawab bahwa ia lupa jika ternyata zeela juga ikut lomba
Hari terus berlalu, perbedaan itu semakin terlihat jelas... Orang tua nya mulai membanding-bandingkan ia dan adiknya, jika adiknya mencapai suatu prestasi maka ia akan di omeli kenapa dia tidak seperti adiknya juga
Bukan hanya itu saja.. saat sudah beranjak remaja bahkan dalam urusan fashion, perawatan diri dan kehidupan asmara pun zeela selalu dibandingkan dengan adiknya
"Cobalah merawat dirimu dengan baik seperti adikmu"
"pakaian apa yang kau pakai itu haa? lihatlah cara berpakaian nya adikmu.. dia mengikuti trend sedangkan kamu?"
"Pakailah riasan jika kau keluar rmh jgn buluk-buluk seperti itu, bagaimana kau bisa dapat pacar jika penampilan mu saja seperti ini"
Hanya sebuah saran yang terlontar tapi terdengar sangat menyakitkan untuk gadis cantik nan manis itu
Bukan hanya dalam lingkungan keluarga bahkan di lingkungan luar pun zeela selalu dibandingkan dengan adiknya
Pertanyaan yang selalu muncul di benak gadis manis itu "Apa yang salah dari ku? Knp semua orang memperlakukan ku seperti ini"
----------
...Maaf yah temen-temen kalau cerita nya gaje, penulisan nya kurang bagus dan kata-kata nya aneh... Mohon dimaklumi yah aku masih belajar nulis novel yang baik 😄...
...Oh iya jika kalian suka jangan lupa like dan komen yah biar aku makin semangat lantujin cerita yang gaje ini wkwkwkw 🤭😄❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Muhni Adhi
kenapa
2024-08-29
1
𝕯ᥲrуᥒᥲ
sikap ortu Zeela ga adil dan hanya mengutamakan anaknya yg lain tanpa memikirkan dan menghargai Zeela
2024-03-02
0
Alisa Najwaazizah
ko kaya hidupku thor selalu dipilih kasih di banding"kan sama adikku adiku juga cewe aslinya thor
2022-03-29
0