PUKULAN !
Keesokan Harinya
Aleta terbangun dari kasur yang kasar dan kamar yang tidak terawat, suami nya memberikan kamar ini hanya untuk nya. Sedangkan para pelayan yang lain, mereka mendapat kan tempat tidur yang nyaman. Hanya Aleta saja yang di perlakukan seperti ini.
" Kenapa harus aku yang menderita seperti ini, kenapa bukan orang lain saja." Kesal Aleta di dalam hati.
Ia menangis di kamar, sambil memeluk bantal yang sarungnya terasa sangat kasar. Dengan berharap ada seseorang yang menemani nya ketika dia sedang sedih begini. Tiba tiba suami Aleta memanggil nya dengan nada yang kurang mengenakkan.
" Aleta !!!!, cepat kemari !!." Teriak Reynand.
Aleta mengelap air mata yang membasahi pipi nya, dan bergegas pergi ke sana menghampiri suami nya. Sesampai nya disana Reynand menyuruh Aleta untuk mengelap lantai kamar nya, padahal lantai tersebut masih bersih mengkilap. Seorang pelayan pun datang dan membela Aleta. Baru kali ini ada yang membela Aleta seperti itu. Aleta terharu dengan pembelaan nya itu.
" Maaf tuan, bukannya saya lancang, tapi bukan kah kamar tuan sudah sangat bersih. Tapi kenapa tuan menyuruh dia untuk membersihkan nya lagi ?." Tanya pelayan itu.
" Jangan ikut campur, sana pergi ." Ucap Reynand.
" Baik tuan, maaf sudah lancang." Ucap Pelayan, dan pergi dari tempat itu.
Aleta melanjut mengelap lantai nya, tiba tiba Reynand dengan sengaja menumpahkan minuman di karpet dan menyisakan noda di karpet itu. Dengan sifat nya yang seperti itu Aleta merasa kesal.
" Kenapa, marah. Apakah kamu berani memarahi ku hah ?!." Ucap nya sambil tersenyum licik.
Aleta hanya bisa terdiam, walaupun sifat suami nya itu sangat menyebalkan. Rasanya ingin sekali Aleta merobek robek muka Reynand, dan mulut nya. Reynand menyuruh nya membersihkan karpet yang kotor itu.
Lalu dengan segaja lagi Reynand malah menginjak tangan Aleta dengan sepatunya. Terdiam sambil merasakan sakit, ketika Aleta melihat ke arah Reynand, dia tersenyum licik melihat wajah Aleta yang seperti ini.
Aleta pun menarik tangan nya dan tak sengaja meninggalkan darah di sepatu Reynand. Kulit nya tergores membuat darah mengalir dari jari jari tangan nya.
" Heh, dasar wanita tidak berguna, seharusnya kau tidak menarik tanganmu sekencang itu." Bisik Reynand.
Rasa amarah yang Aleta rasakan semakin banyak, sampai tak kuat untuk menahannya lagi. Dia megeluarkan emosi nya yang meluap luap. Tanpa di sadari Aleta menyiram muka Reynand dengan air yang ia tumpahkan di karpet tadi.
Karena perlakuan Aleta, Reynand marah besar dan memukul nya, sampai memar di pipi. Aleta terjatuh di lantai.
" Dasar laki laki brengsek, kalau kau memperlakukan ku begini, aku tidak akan mau menikahimu !." Teriak Aleta.
" Berani kamu yah, dasar perempuan tidak tahu diri !!." Bentak Reynand.
Aleta dipukul oleh nya, sampai kepalanya berdarah karena terbentur meja akibat dorongan Reynand. Berusaha untuk bangkit tapi Aleta tidak kuat lagi. Karena semua badan nya terasa sakit. Aletapun di usir dari kamar nya. Semua pelayan di sana melihat Aleta berjalan sambil bersandar di tembok. Tak ada satu pun dari mereka yang menolong nya. Mereka hanya membicarakan Aleta dan menatap nya seolah olah Aleta adalah orang yang tidak berguna.
Tak lama kemudian sampailah Aleta di kamar nya, ia mengambil kotak obat untuk memperban luka di kepala nya sebab benturan tadi. Tiba tiba seorang wanita datang mengetuk pintu kamar Aleta dengan lembut.
" Permisi, apa aku boleh masuk ?." Tanya nya.
" I- iya, silakan." Sahut Aleta.
Dia berlari ke arah Aleta sambil membawakan air hangat untuk mengompres pipi Aleta yang memar karena di pukul oleh Reynand. Tak kuasa menahan rasa tangis nya, ternyata masih banyak orang baik di sekeliling Aleta.
Dia mengelap kaki Aleta yang kotor, dan mengobati tangan nya yang terluka. Sambil berkata,
" Nona, apakah anda baik baik saja." Tanya nya.
Aleta terkejut ketika pelayan itu memanggilnya dengan sebutan nona.
" Hey, kenapa kamu memanggil ku nona ?." Tanya Aleta.
" Saya tahu, sebenarnya nona itu istri dari tuan muda Reynand kan." Ucap nya.
" Ka- kamu kok tahu." Terkejut Aleta.
" Hehe, aku tak sengaja mendengar pembicaraan kalian di kamar tadi." Ucap nya sambil tertawa.
" Ya, tak apa, lagi pula kamu kan tidak sengaja." Ucap Aleta sambil senyum manis.
" Iya, nona, nona jangan benci yah sama tuan Reynand. Sebenarnya tuan itu orang nya baik, tapi memang sifatnya saja begitu." Ucap nya.
" Iya, aku paham." Ucap Aleta sambil tersenyum.
Malam telah tiba, Aleta masih belum bisa beristirahat karena suami nya terus menerus memanggil nya. Bahkan ia tidak boleh keluar dari kamar nya. Tangan, kaki, dan leher Aleta di rantai, layak nya seperti seekor hewan. Reynand juga tidak memberikan Aleta makan dan minum.
Aleta merasa lelah, dengan kehidupan nya.
" Bagaimana, apa kau sudah menyerah. Apa kau setuju bekerja sama dengan ku. Jika setuju aku akan melepaskanmu dari penderitaan hidup ini, dan membawamu menuju kebahagiaan yang tidak pernah kau rasakan." Ucap Reynand.
" Tidak, aku tidak akan mau. Karena perbuatan mu itu tetap saja salah." Jawab Aleta dengan tegas.
" Dasar wanita keras kepala." Ucap Reynand.
Malam itu adalah malam dimana Aleta mendapatkan siksaan lebih kejam dari pada siksaan ibu tiri nya. Dan tertidur dengan rantai yang di ikat di sekujur tubuh nya.
Tapi Aleta bertekad bahwa ia harus kuat dalam menjalani keluh kesah nya ini.
Di coment yah kakak kakak 😁, dan berikan dukungan kepada author.....🤗🤗🤗
Maaf yah, jika masih banyak kata yang salah, dan kurang nyaman untuk di baca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Agung Antarini
kejam banget suami nya hati2 nt bucin Lo taurasa 😡😡😡
2023-03-14
0
Borahe 🍉🧡
ada org sekejam itu yah. jahat banget sih
2023-03-13
0
Fira Ummu Arfi
lanjutttttt
2022-08-15
0