Seorang gadis dengan tampilan kucel terlihat menyusuri jalanan yang hanya di sinari lampu jalan, langkahnya terlihat lunglai seakan tak bernyawa.
Tadi sore ia diusir oleh keluarganya karena hanya sebuah kesalah pahaman yang sengaja dilakukan oleh Kakak tirinya.
Sekarang ia tak tahu kemana tujuannya, ia bingung. Semua uangnya sudah disita, seteguk air pun ia tak punya. Sekarang pun ia sedang kelaparan.
Gadis bernama Sophia itu berteduh si bawah pohon yang berada di tengah taman. Duduk meringkuk sembari menangisi nasibnya yang selalu sial
Sejak ia berusia sepuluh tahun, Ayahnya menikah lagi setelah Ibunya menelantarkan mereka. Ia juga kehilangan kasih sayang kedua orang tuanya sejak itu.
Sophia
Apakah aku tak berhak bahagia?
Sophia
Aku ingin merasakan kasih sayang Ayah dan Ibu
Sophia
Hiks hiks, aku tak punya siapa-siapa lagi hiks...
Di tengah sunyinya malam, Sophia si gadis malang melampiaskan semua kesedihan bersamaan dengan turunnya hujan yang sangat deras.
Tiba-tiba sebuah pisau menancap punggung Sophia. Gadis itu merintih kesakitan ketika pisau itu semakin menusuk menembus kulitnya.
Sophia
Arggh!!!
???
Matilah kau! Dengan begini aku akan menjadi satu-satunya putri Ayah!
Sophia
K-kakak, k-kau sama saja dengan iblis... *lirih*
???
Heh, terserah apa katamu!
Sophia
(Kuharap jika aku hidup kembali aku bisa mendapatkan kasih sayang yang sangat besar) *batin*
Sophia
*Mulut mengeluarkan darah dan kulitnya yang perlahan membiru*
???
Akhirnya aku dan Ibu bisa melepaskan benalu sepertimu dari hidup Ayah! Dasar menyusahkan!
???
*Memaki-maki Sophia yang sudah mati.*
Begitulah akhir cerita gadis malang yang bernama Sophia itu. Tanpa tahu bahwa ada takdir lain yang menunggunya, entah itu masa lalu ataupun masa depan.
Comments