Di Kediaman Edward Wijaya
🍀🍀🍀
Dari dalam rumah, Mama Jemi mendengar suara mesin mobil memasuki garasi, karena memang rumah meraka tidak terlalu besar, hanya rumah sederhana saja, dan yang pastinya mereka nyaman tinggal di dalamnya.
Mama Jemi membuka pintu untuk menyambut suami dan anak gadis nya. Karena itu adalah salah satu rutinitasnya sebagai Ibu Rumah Tangga. Papa Wijaya tidak pernah mengharuskan Istrinya untuk menyambutnya, karena memang Papa Wijaya paham betapa lelahnya menjadi Ibu Rumah Tangga, Papa Wijaya juga sering membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah. Karena menurutnya itulah rumah tangga, di dalamnya harus ada KASIH SAYANG, Sehingga kita PEKA akan sekeliling kita, Siap dan IHKLAS membantu tanpa harus mengharapkan imbalan.
Cklekk! Pintu di buka.
"Anak Mama uda pulang ...," ucap Mama Jemi sambil mencium pipi Anak Gadisnya, hmm bau acem mandi gih, Nak. Biar seger, selesai mandi makan ya. Mama sudah siapin tuh di meja makan.
"Iya Ma, " ucap Tasya lalu naik keatas, ke lantai dua menuju kamarnya.
"Pah, " ucap Mama Jemi sambil menyalim tangan Suaminya.
Lalu dibalas senyum dan pelukan kilas oleh Papa Wijaya.
"Papah juga bau acem mandi gih, biar makan bareng sama Tasya, " Ucap Mama Jemi dengan meledek, dan melepaskan pelukan suaminya, lalu pergi menjauh karena takut di gelitikin dan digoda oleh suaminya.
"Kamu ya Ma, uda pinter menggoda sekarang, " ujar Papa Wijaya sambil berjalan menuju Mama Jemi, sedangkan Mama Jemi menghindar lalu pergi duduk di sofa di ruang tv.
"Yaudah sana bersih bersih dulu pah, " iya ma, " jawab Papa Wijya, dan pergi kekamarnya untuk mandi.
Mama Jemi menunggu kesayangan kesayangan nya datang. Sambil memainkan handphone nya.
Sepuluh menit kemudian Tasya turun dan langsung duduk di meja makan.
"Papa mana mah, " tanya Tasya.
Setelah Tasya bertanya, Papa Wijaya pun baru saja turun dan berjalan ke arah meja makan.
"Tuh Papa sayang, " Jawab Mama Jemi yang melihat suaminya berjalan ke arah meja makan.
"Yaudah yuk makan," ajak Papa sambil duduk di meja makan.
Mama Jemi pun menyusul suami dan anak gadisnya untuk duduk di meja makan menemani Suami dan Anaknya makan siang.
Mama Jemi mengisi makanan ke piring Suami dan Anaknya. Lalu Papa Wijaya menyuruh Tasya yang pimpin doa makan, Tasya mengiakan dan mereka berdoa sebelum makan.
Setelah selesai berdoa mereka mulai menyantap makan siangnya, dan tidak ada yang boleh berbicara selama masih makan. Sehingga suasana ruangan itu begitu hening. Mama Jemi fokus ke handphonenya, membaca beberapa artikel di sana. Mama Jemi tidak ikut makan karena sudah makan lebih dulu.
Selesai makan. Mama Jemi dan Tasya merapikan piring kotor bekas makan mereka. Tasya membantu mencuci piring.
Setelah selesai membersihkan piring kotor dan meja. Jemi dan Tasya menyusul Suami dan Papanya untuk bergabung duduk di sofa ruang televisi.
"Pa, gimana tadi ngajarnya, lancar? Atau ada anak murid yang tidak mengerjakan PR?" tanya Mama Jemi pada suaminya dengan lembut sambil menatap Wijaya.
"Lancar kok ma. Oh ia, tadi aku ketemu sama Candra?
Mama Jemi diam sesaat sambil melihat kearah suaminya, lalu melihat Tasya kilas. Sedangkan Tasya sedang asik dengan handphonenya, Tasya begitu fokus membalas chat di grup whatsapp geng mereka, sehingga tidak mendengar apa yang dikatakan Papanya.
"Oia ma— "ucapan Papa Wijaya terpotong karena Tasya langsung bicara.
"Ma, Pa aku mau ijin pergi nonton, bareng sama Jefry, Linda, dan Agnes. Boleh ga Pa, Ma?" ucap Tasya yang sambil menatap wajah Papa dan Mamanya bergantian.
"Boleh."
"Enggak!"
Jawab Papa Wijaya dan Mama Jemi bersamaan.
"Ya Mama! Kenapa sih ga boleh? tanya Tasya.
"Kan, kamu besok masih sekolah. Mau berangkat jam berapa dan pulang jam berapa lagi? Kalau sabtu dan minggu boleh, " tegas Mama Jemi.
Tasya langsung berdiri dan berpindah duduk dekat Papanya meminta pembelaan.
"Papa, To—" ucap Tasya terpotong karena ucapan Mamanya.
"Eitsss, No Pa! Jangan kamu turutin permintaan anak kamu itu!" tegas Jemi sambil memainkan jari telunjuknya supaya suaminya tidak macam macam.
Karena Jemi tau suaminya selalu menurutin permintaan Anak Gadisnya itu.
kalau bukan ia yang mengontrol dan memperingatin suaminya supaya tidak memanjakan Tasya, siapa lagi.
Jemi tidak mau Tasya menjadi anak manja, Ia selalu mendidik Putrinya dengan baik, demi masa depan Putrinya. Dan beruntungnnya Jemi mempunyai suami seperti Edward Wijaya, bagi Jemi Ia Partner yang sempurna diberikan Tuhan kepadanya.
"Tuh kan Pa, Mama ga bolehin," Ucap Tasya sambil cemberut melihat Mama dan Papanya.
"Sayang dengerin apa kata Mama ya, Mama itu benar. Kan ini masih hari sekolah dua hari lagi weekend, kamu boleh pergi sama sahabat sahabat kamu ya" ucap Papa Wijaya lembut sambil membujuk Tasya.
"Kamu tau sendiri kan Syaa? lanjut Papa Wijaya, Kita pasti selalu kalah kalau berdebat dengan Mama. Mama kamu juga yang berkuasa di rumah ini, dan kita harus menurut apa kata Mama, kalau tidak. Kreeekk!" ucap Papa Wijaya bercanda memain kan jari telunjuknya di leher untuk menghibur Tasya, sambil pura pura takut, sambil nyengir kuda melihat ke arah Istrinya yang sedang menatap nya.
"Iya iya Tasya nurut. Maaf ya ma," ucap Tasya berpindah ke pelukan Mama nya.
"Nah gitu dong, ini baru Anak Mama," ucap Mama Jemi mendekap Tasya dan mencium pucuk kepala Tasya.
"Papa gak di peluk nih?" protes Papa Wijaya kepada istrinya.
"Papa entar aja di peluknya," jawab Mama Jemi.
Papa Wijaya paham maksud istrinya. Dan pastinya Tasya sudah terbiasa mendengarkan keromantisan kedua orangtuanya.
"Pa, Ma. Tasya ke kamar ya mau tidur siang.
"Iya sayang tidurlah, Nak." Ucap Mama Jemi, dan Wijaya pun mengangguk ke arah Tasya.
🍀🍀🍀
Setelah Tasya naik kelantai atas, Mama Jemi membahas cerita suaminya tadi mengenai mantannya Candra.
Papa Wijaya pun menceritakannya.
Flashback On
Di sekolah Smp Tunas Bangsa jam 7.30 wib.
Ketika Wijaya ingin masuk kerungangan guru meletakkan tas kerjanya, seseorang menyapanya dari depan, Wijaya pun menoleh dan langsung mengenal orang itu.
"Hei Wijaya apa kabar?" sapa Candra.
"Baik" Jawab Wijaya seadanya.
Kamu sendiri apa kabar Candra?" tanya Wijaya balik.
"Kabarku baik juga Wijaya, " jawab Candra.
"Eh gimana kabar Jemi Clinton, pasti dia makin cantik, " Ucap candra sambil membayangkan wajah mantan pacarnya dulu.
Yang membuat wajah Wijaya memerah karena panas oleh Api cemburu, tapi ia menahan nya dan berusaha tersenyum manis menutupi kekesalan nya.
"Kabar Istri ku baik. Dan kami juga sudah di karuniakan satu Putri yang Cantik, " ucap Wijaya dengan sabar dan ternyum.
"Kamu gimana Candra, sudah mempunyai anak berapa?" tanya Wijaya.
Karena jawaban Wijaya yang seolah olah membanggakan keluarganya itu, Candra pun tidak suka, dan berpura pura tidak sedang cemburu.
Candra Hoon tidak suka dengan Wijaya, karena baginya, Wijaya telah merebut Jemi Clinton darinya.
Padahal itu semua adalah kesalahan Candra Hoon yang lebih memilih karirnya dari pada Jemi Clinton.
"Anakku ada dua Jay, dua-dua nya laki-laki, " jawab nya dengan wajah datar.
"Wah selamat Can, kamu punya dua jagoan, pasti tampan sepertimu," Puji Wijaya dengan wajah senyum tulus, karena suasana sudah tidak secanggung ketika pertama kali saling sapa.
"Ah kamu bisa aja Jay, Putrimu juga pasti sangat Cantik, karena mewarisi wajah Jemi dan kamu Jay," puji Candra.
"Ya itu semua memang seperti yang kamu katakan" jawab Wijaya membenarkan perkataan Candra.
Dan mereka pun tertawa bersama, dan tidak ada yang tau apa isi pikiran mereka masing-masing.
"Oia Jay, kapan-kapan aku dan keluarga kecil ku ingin bermain kerumahmu, boleh tidak?" tanya Candra.
"Oh boleh Can, datang saja."
"Aku minta nomor handphone mu" ucap Candra, lalu di anggukin oleh Wijaya dan memberi nomor handphonenya.
Candra pun langsung mendial nomor Wijaya,
dan Wijaya pun mengambil handphonenya yang berdering di saku baju seragam kerjanya.
"Itu nomorku di save ya, aku pamit dulu Jay, karena ada meeting di kantor." ucap candra dan langsung pergi meninggalkan Wijaya. Setelah melihat panggilan masuk, Wijaya memasukkan handphonenya kembali. Wijayapun langsung masuk ke dalam ruang guru dan duduk di bangku sambil meletakkan tas kerjanya menunggu bell masuk mengajar berbunyi.
Flashback Off.
"Oh begitu, terus kenapa Papa kasih nomor handphone papa?" selidik Jemi karena memang ia tidak suka akan tindakan suaminya itu.
"Kamu ini, mana mungkin aku menolaknya, Sayang," ucap Wijaya sambil menarik istrinya kedalam pelukannya. Setidaknya kita kasih dia kesempatan, dan mudah mudahan tidak ada maksud dan tujuan apa-apa dan hanya ingin berteman baik dengan kita" jelas Wijaya lagi.
"Hmmmm" Jawab Mama Jemi dengan bergumam dan menganggukkan kepalanya sambil mengeratkan pelukannya pada suaminya.
Di kamar Tasya.
Tasya pun masuk kekamarnya setalah selesai makan dan duduk sebentar bersama kedua orangtuanya tadi, ia pun merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya sambil membuka handphone untuk memberitahu sahabat-sahabatnya kalau hari ini tidak bisa pergi nonton.
Isi chat grup"4SERANGKAIAN"》ON
Chat sebelumnya di skip.
Tasya : P
Tasya : Halooo guysss🤗
Agnes : Ya syaaa😊
Jefry : Iya gimana Sya jadi kan??🤗
Linda : Hai Sya, gimana gimana, jadi kah?🤔
Tasya : Hari ini tidak jadi ya, kata mama sabtu atau minggu aja gimana guyss?
Jefry: Yah! Kenapa ga jadi 😔
Agnes: Iya kenapa syaa?
Linda: Okeh gue setuju, kalau hari ini ga jadi, karena gue hari ini mau bobok cantik guyyss💃.. Kalau hari sabtu aja gimana?
Agnes : Dasar Lo, kalau enggak urusan perut, pasti urusan tidur.
Otak lo hanya ada dua hal itu aja 🤣👻
Jefry: Wkwkwk 🤣🤣🤣🤣
Linda : Ngeselin lo pada, gini-gini gue sahabat kalian 🤧
Tasya : Sudah-sudah kasihan linda kalian aniaya terus. yaudah gue setuju kalau hari sabtu.
Tasya : Jef, lo cariin film yang mau kita tonton, okeh mas broow.🤡
Jefry : Iya iya. Gue lagi gue lagi dah.
Jefry : Hmmm, resiko seksi humas 😔
Linda : Wkwkwk, resiko lo tuh jef 👻
Agnes: Dih lebay lo jef
Tasya : Uda ya, gue mau bobok siang.
Tasya : Di tunggu kabar dari lo jef. Bye guysss🚶♀️🚶♀️🚶♀️🚶♀️
Tasya tidak membalas lagi.
Jefry : Syaa!!
Jefry : Tasyaaaaaaa!!!
Jefry : Yah dintinggal tidur.
Linda : Gue juga mau bobok. Byee!
Jefry: Iya
Agnes : Jangan lupa bangun lo lin.wkwk😬
Agnes : Met bobok ciang Syaaa, dan semuanya.
Jefry : Yah ditinggal sendiri😔😔
Chat grup Off.
Setelah selesai chat dengan sahabat sahabatnya Tasya pun tertidur. Sedari tadi Ia sudah mengantuk, dan tidak butuh waktu lama Ia pun tertidur pulas, dan tidak mendengarkan lagi suara Notifikasi yang berisik dari handphone nya.
.
.
.
.
BERSAMBUNG ...
"Jangan lupa like, komen, dan votenya ya. Dan satu Lagi jangan lupa tekan 👉 ❤ (Favorit) untuk mendapatkan Notifikasi Up nya. " Terima kasih!🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Erine
aku mulai paham ceritanya. seru...lnjt thor😉
2020-07-09
0
🌻Sunny🍧💗🍨💗
flllaaaashkbackkkk
2020-06-23
0
💢💞lee__sali💓💢
seru...lnjt😉
2020-06-13
0