" nenek tidak apa apa nek " tanya Zira sambil memegang bahu sang nenek paru baya.
yang tentu nya masih terlihat sangat cantik dan modis di hadapan nya itu.
" tidak apa apa sayang, gadis cantik namamu siapa " tanya sang nenek
yang terlihat jelas akan kekaguman nya terhadap kecantikan natural Zira yang berwajah khas timur Tengah.
" nama saya Zira nek " sambil menampilkan senyuman manis.
Nenek mengangguk anggukkan kepalanya paham.
" kamu tau, kamu keren sekali Zira, saya sangat berterima sekali kepada kamu "
" sama sama nek "
Gadis itu kembali menampilkan senyum.
Sedangkan orang-orang di sekitar sama tak kalah terpukau nya seperti sang nenek beberapa orang mengacungkan jempol ke arah Zira serta senyum kekaguman, yang saat ini bagai pahlawan perempuan cantik di siang bolong di dunia nyata.
Karena rasa kagum terhadap sosok gadis yang bisa mengalahkan dua preman bertubuh tinggi gempal tadi.
Tapi berbeda lagi dengan Zira yang kini hanya cengengesan menanggapinya sambil menggaruk tengkuk leher miliknya yang tak gatal.
mungkin bisa di bilang karena alasan sedikit malunya.
Zira kembali menoleh ke arah nenek.
" tapi sebelumnya maaf nek, saya sudah memecahkan kaca toko kue itu " ucap nya sambil menunjuk ke arah belakang dimana semua pecahan kaca sudah berserakan di lantai.
Sang nenek hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala pelan.
" oh itu masalah gampang Zira, biar saya yang bereskan, oh iya jangan memanggil saya dengan sebutan nenek sayang "
" lalu apa nek, nenek kan sudah tua, upss...maaf nek keceplosan, maksud Zira bukan seperti itu " langsung membungkam mulutnya.
Raut wajah Zira kini sudah terlihat jadi tak enak sendiri terhadap sang nenek atas ucapan nya.
" ah kau ini, ya sudah tidak apa apa sayang, panggil nenek grandma Airin, kau mengerti " jelas wanita yang tak begitu banyak terlihat kerutan di wajah cantik nya itu.
" nenek memang benar benar keren, ya Zira akan panggil nenek dengan sebutan grandma Airin "
" gadis pintar, oh ya sayang ayo ikut grandma, kita beli kue di dalam "
" tidak usah grandma terima kasih, Zira tadi sudah pesan es kelapa di sebelah toko ini "
sambil menunjuk ke arah abang penjual es di sebelah toko kue.
" ya sudah kamu tunggu grandma di situ ya, grandma akan membereskan kekacauan toko kue ini sayang " tangan nya menepuk nepuk pelan bahu milik Zira.
" baiklah grandma kalau begitu "
kemudian sang nenek modis beranjak dari tempatnya berdiri dan segera masuk ke dalam toko kue.
" pelayan tolong bereskan semuanya, maaf atas kekacauan tadi dan ini uang ganti rugi dari saya " tutur nya pada beberapa pelayan toko kue, sambil menyodorkan banyak lembaran uang kertas berwarna merah disana.
" iya grandma tidak apa apa, tetapi seperti nya ini terlalu banyak uang ganti ruginya grandma"
" ah, tidak masalah, dan saya mau mau minta kue yang itu ya, dua kamu sendiri kan bungkusnya "
" baik grandma " jawab sang pelayan yang memang sudah akrab dengan grandma Airin karena toko kue tersebut adalah langganan nya selama ini.
Dan pelayan pun kini mulai membungkus beberapa kue yang grandma pesan sebagai pelanggan tetap nya.
Sesaat kemudian
Pelayan baru saja mengulurkan bingkisan kue ke arah grandma, sedangkan dua pelayan lain nya masih sibuk membersihkan pecahan pecahan kaca yang masih berserakan di sana.
" Maaf masalah kekacauan tadi ya " ucapnya kepada dua pelayan yang sibuk dengan satu sekrop dan sapu di hadapan nya.
" iya grandma tidak apa apa " kedua pelayan malahan menampilkan senyum pada sang nenek paruh baya tersebut.
kemudian grandma Airin segera keluar dari dalam toko kue yang saat ini sedang berantakan itu.
setelah itu grandma menemui Zira yang sibuk dengan es kelapa mudanya saat ini, yang berada di sebelah toko kue tersebut.
" Zira " panggil grandma Airin.
" eh iya grandma " jawab Zira yang kaget dengan kedatangan grandma Airin yang modis itu.
" ini buat kamu sayang " ucap grandma Airin sambil menyodorkan paper bag warna putih yang berisi kue.
" grandma tidak usah, Zira ikhlas kok bantu grandma "
jawab Zira memang benar tidak menginginkan imbalan apapun dari seorang nenek berpenampilan modis itu.
" Zira tidak boleh menolak pemberian orang sayang " sahut grandma Airin.
" ya sudah Zira terima ya grandma "
" gadis pintar, sudah cantik, pemberani lagi, grandma cocok sama kamu Zira "
" ah grandma bisa saja "
" astaga, grandma Zira tinggal dulu ya, Zira lupa hari ini Zira ada keperluan bersama teman Zira"
" ya sudah kalau begitu hati hati Zira "
" iya grandma sampai jumpa lagi, da.. da.. grandma " ucap Zira kepada grandma Airin sambil melambaikan tangan kanannya itu, dengan dirinya kini yang sudah berada di atas sepeda bebeknya itu.
" iya sayang, sampai bertemu kembali " jawab grandma Airin sambil mengembangkan senyum nya.
sepeninggal nya Zira.
Akhhh... kenapa aku tidak menanyakan nomer ponselnya, semoga lain waktu aku bisa bertemu dengannya lagi ucap grandma Airin.
setelah itu dirinya kembali masuk ke dalam mobil mewah hitamnya, dengan pintu mobil yang otomatis terbuka sendiri itu.
" sopir jalan "
" baik nyonya "
" nyonya maaf tadi saya ketelatan membantu nyonya saat mau di jambret "
" tidak apa apa kali ini saja aku memaafkan mu, tetapi kau jika kau ulangi lagi, siap siap saja di pecat oleh cucu tampan ku itu "
" iya nyonya saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi "
" bagus "
lima belas menit kemudian
mobil mewah hitam yang di tumpangi grandma Airin kini telah sampai di kediamannya yaitu mansion yang bagaikan istana bak negeri dongeng itu.
perlahan grandma Airin turun dari mobil mewah tersebut dengan pintu mobilnya yang terbuka otomatis, kemudian melangkahkan kakinya memasuki mansion besarnya itu.
sesampainya di dalam mansion.
" grandma, dari mana saja Arsen sedari tadi mencari nya tetapi tidak ketemu, kata pelayan grandma sedang keluar " ucap Arsen lelaki tampan yang memiliki rahang tegas tersebut,
Ya dia adalah Arsen Wijaya 29 tahun cucu satu satunya grandma Airin Wijaya, dari pernikahan anaknya yang bernama Hendra Wijaya dan Laura Fatma yang telah meninggal akibat kecelakaan tunggal.
dan saat ini Arsen adalah satu satunya pewaris utama AiAr. Group.
" iya grandma dari membeli kue kesukaan kamu sayang, cucu grandma yang paling tampan " jawab grandma Airin kemudian mengulurkan paperbag yang berisi kue kesukaan nya itu.
" ya sudah grandma kita duduk di ruang tamu saja ayo "
" baiklah, ayo cucu grandma yang paling manja satu ini kita duduk di sana "
" aw....oma jangan mencubit pipiku seperti itu, aku sudah besar bukan anak kecil lagi "
" bagi grandma kamu tetap cucu grandma yang dulu Ar "
" ya sudah terserah grandma saja "
kemudian Asren dan grandma Airin pun mulai duduk di sofa mewah yang berada di ruang tamu tersebut.
" Arsen kenapa kening kamu sedikit membiru sayang "
" oh ini grandma, ini gara gara gadis bar bar yang tadi di mall, grandma tau tadi Arsen sengaja ke sana, karena Arsen ingin tau kerja pegawai bawahan Arsen di sana, dan apesnya lagi Arsen ketemu gadis yang memang benar-benar tidak akhlak grandma, tetapi dia cantik sih grandma, sayang tingkahnya menyebalkan "
" memang apa yang dia lakukan padamu hah sampai membuat kening mu seperti ini, jangan jangan kau yang mencari gara gara dengan nya"
" begini grandma ceritanya " jawab Arsen yang kini mulai menceritakan semuanya kepada grandma Airin.
Dan Arsen pun kini menceritakan awal mula pertemuannya mulai dari dirinya yang menyuruh nya mengambilkan sepatu sampai menyuruhnya memakaikan di kakinya, setelah itu dengan dirinya yang sudah mengatakan siapa dirinya sebenarnya tetapi tetap saja tidak terpengaruh sama sekali pada gadis itu, dan akhirnya gadis itu mengatai nya banci, dan menimpuk keningnya dengan sepatu ket warna putih di depan orang banyak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments