Hari telah berganti..tak terasa seminggu telah berlalu masa skorsing Ariana masih ada 3 mingguan lagi..dia bosan di kamar terus.. akhirnya Ariana memutuskan untuk keluar rumah dan berjalan-jalan mencari udara segar.
"Hah..segarnya..kemana ya kira-kira enaknya..?"
"Ahaaa..ke taman aja jogging"
Ariana pergi ke taman dekat rumahnya..rumah Ariana tak terlalu besar tapi luas..ayahnya termasuk pengusaha sukses..namun dia memiliki kekasih yang Ariana tak suka..Ariana tau perempuan seperti apa yang mau dengan laki-laki tua yang sudah memiliki anak gadis.
Cih..Pela*ur murahan..Ariana tak pernah setuju dengan hubungan ayahnya dengan kekasihnya..jika ayahnya berani membawa kekasihnya ke rumah maka detik itu juga Ariana akan keluar dari rumah itu.
Ariana tak main-main.. dia tak suka dengan wanita pilihan ayahnya..jijik itulah yang Ariana rasakan.
"Hahh..hahh..hahh capek..hahh aduh apa aku jarang jogging ya hahhh"
Ariana duduk di bangku taman untuk istirahat sejenak.
Tak jauh dari tempatnya duduk ada dua orang pria berpakaian serba hitam..mereka mengintai Ariana sejak dia keluar dari rumahnya.
Ketika Ariana duduk dua orang pria itu mendekatinya..Ariana meraskan ada pergerakan dari arah belakangnya..Ariana berbalik dan mendapati dua orang itu tengh berdiri dengan membawa pisau di tangannya serta yang satunya memegang tongkat.
"Siapa kalian..?"
"Kami..malaikat maut mu.."
"Cih..bikin kesel aja"
Ariana dan dua pria itu akhirnya berkelahi..Ariana berhasil menumbangkan satu diantaranya..ketika Ariana lengah pria itu langsung mengarahkan pisau itu ke arah perut Ariana namun Ariana tepis hingga lengannya tergores dan lumayan cukup dalam dan panjang goresannya.
"Arkh..sahhh..sialan"
Ariana lari ketika berhasil menendang aset berharga pria itu..Ariana lari dengan memegang lengannya yang terluka.
Di tengah jalan Ariana hampir tertabrak mobil..Ariana pikir inilah akhir dari hidup nya..
"Aaaaaaaa"
Cekit.........suara ban berderit beradu dengan aspal..mobil itu mengerem mendadak ketika akan menabrak.
Pemilik mobil langsung keluar dan melihat seorang gadis muda tengh terdusuk di jalanan dengan kondisi lengan berdarah-darah..tanpa pikir panjang pemilik mobil membawa Ariana kedalam mobilnya dan berlalu ke rumah sakit.
Ariana tak sadarkan diri karena darahnya terlalu banyak yang keluar..dia sendiri belum sarapan jadi begitulah akibatnya.
"Gadis bodoh.." ucap pemilik mobil sambil menatap Ariana di sampingnya yang tak sadarkan diri.
Selang beberapa saat akhirnya mereka sampai di rumah sakit..mereka di sambut oleh beberapa petugas medis yang sudah bersiap sedari tadi ketika di hubungi oleh sang pemilik rumah sakit itu.
"Selamat datang tuan Revano" ucap kepala kedokteran di rumah sakit itu.
"Segera rawat gadis ini..berikan yang terbaik"
"Baik tuan...suster segera rawat lukanya dengan baik"
Ariana di bawa ke ruang perawatan..sementara Evan menunggu di ruangan nya..ya dia adalah Dirut sekaligus pemilik rumah sakit itu.
"Kenapa dengan gadis itu..apa ada yang berusaha menyakitinya"
Evan masih setia duduk di kursi kebesarannya sambil menunggu kabar dari dokter yang menangani gadis itu.
Tak berapa lama dokter yang menangani gadis itu keluar dan menghampiri Evan di ruangannya.
"Permisi tuan"
"Masuk"
Dokter itu duduk berhadapan dengan Evan..dokter itu menyerahkan hasil pemeriksaan gadis itu pada Evan..Evan membaca hasilnya dan manggut-manggut setelah itu dia letakkan di atas mejanya dan beralih menatap dokter itu.
"Bagaimana kondisinya..?"
"Kondisi gadis itu sekarang sudah baik-baik saja tuan..lukanya cukup dalam dan lebar kami menjahitnya agar tak infeksi..sekarang gadis itu masih dalam pengaruh obat bius sebentar lagi pasti sadar tuan"
"Hmm..keluar"
"Baik tuan..permisi"
Evan masih duduk selang beberapa saat akhirnya dia bangkit dan menuju ruangan gadis itu..ntah kenapa dia merasakan perasaan aneh dengan gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
inayah machmud
apa orang yg berniat mencelakai Ariana suruhan pacar papa nya. ..???
2022-11-18
1