#05 Malam Yang Rumit

"Letakkan senjatamu! Aku akan melepaskan Carissa."

"Tidak Cakra, jangan!" Ucap Carissa memperingatkan Cakra karena ia sudah paham dengan maksud pria itu.

"Baik." Ucap Cakra sambil meletakkan pistol GN-2 Premium di atas tanah.

"Dasar bodoh!!!" Teriak pria itu sambil berlari menuju Cakra dengan membawa pedang di tangan kanannya.

"Heh, system, SSR-3."

Senapan serbu SSR-3 muncul dan melayang di hadapan Cakra.

"Apa?!" Ucap pria itu terkejut.

"Sampai jumpa." Cakra.

*DOR*

[Ding~ selamat tuan rumah berhasil membunuh manusia berlevel Biru. Tuan rumah mendapatkan 500 poin Exp]

[Ding~ selamat, tuan rumah berhasil menyelesaikan misi. Hadiah: 1.000 poin system dan 1 kotak hadiah kelas 4]

"Heh, system." Cakra melangkahkan kakinya untuk berjalan maju setelah kedua senjatanya yakni SSR-3 dan GN-2 Premium menghilang.

"Ca-Cakra, k-kau Ca...kra kan?" Ucap Carissa terbata-bata sambil ragu-ragu berjalan mendekati Cakra.

Cakra tidak memperdulikan keberadaan Carissa, Cakra langsung jongkok di dekat mayat dan mengecek seluruh tubuh mayat pria itu.

"Ca-Cakra, apa kau marah? Aku tidak melakukan apapun, percayalah kepadaku, Cakra!" Ucap Carissa takut jika Cakra salah paham karena ucapan pria tadi

Cakra masih tetap tidak memperdulikan Carissa, Cakra masih sibuk dengan urusannya mengecek seluruh bagian mayat pria itu.

"Cakra, percayalah kepadaku! Aku ti-" ucap Carissa terpotong.

"Diam kau!!!" Bentak Cakra.

"....." Carissa langsung menundukkan kepalanya dan tak lama kemudian air matanya mulai menetes keluar.

"B4ngke' kan? Gini loh jika berurusan dengan istri orang." Ucap Cakra dalam hati saat melihat Carissa menangis.

[Bocah g0blok, itu istrimu, bukan istri orang!]

"Istriku apanya?! Ketemu saja baru sekarang!" Ucap Cakra dalam hati membalas pernyataan system yang didengarnya.

[Yang penting cakep lah, tuan]

"Terserahlah!" Cakra kembali melanjutkan menggeledah mayat pria itu untuk mencari sesuatu yang kemungkinan dibutuhkan di waktu mendatang.

"Ini dia." Ucap Cakra sambil mengambil kepingan logam berwarna emas dari kantong pria itu.

"Oi, oi, oi." Cakra berusaha memanggil Carissa.

Carissa sadar jika hanya ada dirinya dan Cakra di tempat itu, Carissa berusaha menyampingkan rasa sakit hatinya untuk menjawab Cakra.

"I-iya." Ucap Carissa sambil mengusap air matanya dengan kedua tangannya.

"Apa ini uang?" Ucap Cakra sambil memperlihatkan kepingan logam kepada Carissa.

"....." Carissa bingung harus menjawab apa. Apakah pria itu benar-benar Cakra? Jika memang benar Cakra kenapa uang saja tidak tau?

"Oi, aku tanya, ini uang apa tidak?" Ucap Cakra mengulangi pertanyaannya.

"Uhm... I-iya itu uang, itu koin emas." Carissa.

"Sip, aku ambil semua." Ucap Cakra sambil memindahkan semua koin emas itu ke kantong hoodie-nya.

"Baiklah, sudah selesai." Ucap Cakra sambil berdiri dan langsung membalikkan tubuhnya.

Cakra langsung berjalan menuju motornya terparkir.

"Cakra! Apa benar kau Cakra?!"

Cakra langsung berhenti ketika mendengar pertanyaan dari Carissa.

".... Jika aku bukan Cakra, aku siapa? Karyono, Juminten atau Bejo? Jangan banyak bertanya lah! Tidak penting!" Ucap Cakra dengan dinginnya dan tanpa membalikkan tubuhnya untuk menghadap Carissa.

"Kau pasti bukan Cakra! Cakra yang aku kenal adalah Cakra yang tidak pandai bertarung, tapi dia tetap ramah, peduli dan pemaaf kepada siapapun, tidak seperti kau!"

"Heh, seharusnya kau bersyukur karena Cakra saat ini sudah pandai bertarung, tapi jika Cakra yang ramah, peduli dan pemaaf, seperti itu terlalu sempurna untuk manusia, lagian dia sudah mati!"

".... Dan lagi pula, kita baru saja menikah, aku juga belum pernah menyentuhmu, kan, jadi Cakra yang saat ini tidak tanggung jawab kepadamu, dan aku tidak pernah menganggapmu sebagai istri, jika ingin pergi atau bahkan cerai silahkan saja!" Cakra.

"...."

"...."

Cakra masih tetaplah manusia biasa, Cakra masihlah memiliki hati nurani.

"Arggh, sial!" Ucap Cakra dalam hati yang memberontak untuk segera membalikkan tubuhnya.

"Nangis lagi?" Ucap Cakra dengan nada dan ekspresi datar.

"Kita memang baru saja menikah, tapi aku tidak ingin berpisah secepat ini." Carissa.

"Lalu kapan kita bisa berpi-" kalimat Cakra terpotong.

"Tidak! Aku tidak ingin! Tidak akan pernah berpisah! Sampai kapanpun aku tidak mau berpisah denganmu!!!" Carissa menyela kalimat Cakra.

".... Cakra, kenapa kau mengatakan kalimat sejahat itu? Aku, aku hanya ingin kau kembali ke yang dulu! Aku tidak ingin pisah denganmu, Cakra! Aku mohon tarik kembali ucapanmu barusan!" Carissa tambah menangis sejadi-jadinya setelah mengucapkan kalimatnya.

"...." Cakra lebih memilih untuk tidak menanggapi perkataan Carissa. Cakra langsung membalikkan tubuhnya dan langsung berjalan menuju dimana tempat motornya terparkir.

"Cakra, jangan tinggalkan aku!!!" Teriak Carissa histeris melihat Cakra terus berjalan meninggalkannya.

Carissa jatuh dengan lutut sebagai tumpuannya. "Cakra!!!"

*BRUUUM*

"Oi, berisik! Mau ikut tidak?!!" Teriak Cakra setelah menghidupkan motornya.

Carissa langsung mengusap air mata dengan kedua tangannya setelah mendengar ajakan dari Cakra.

"Ya, aku mau." Ucap Carissa sambil berdiri dan langsung berlari menuju Cakra.

"Hah~" Cakra menghela nafas panjangnya, dan setelah itu ia membenarkan posisi pijakan kaki penumpang.

"Ca-Cakra, benda apa ini?" Ucap Carissa yang memperlihatkan ekspresi kebingungan saat berdiri di dekat Cakra yang duduk di motornya.

"Cepatlah naik, atau aku tinggal?" Ucap Cakra dengan nada dan ekspresi datar.

"Jangan! Ta-tapi, aku tidak tau cara menaiki benda ini?" Ucap Carissa panik.

"Hah~" Cakra langsung membantu Carissa untuk duduk di bagian penumpang, atau lebih tepatnya belakang Cakra.

Beberapa saat kemudian.

"Maaf, merepotkanmu, Cakra." Ucap Carissa setelah duduk dibelakang Cakra.

"Pegangan!" Cakra.

"Pegangan? Pegangan ke apa?" Ucap Carissa tidak mengerti maksud Cakra.

*WHOOOOM*

Cakra menyendat motornya, hal itu membuat Carissa hampir terjatuh dan dengan cepat langsung memeluk Cakra.

"Cakra, kamu jahil!" Ucap Carissa kesal.

"Heh."

"System, tampilkan maps!" Ucap Cakra dalam hati.

"Tinggal ikuti jalan ini, akan sampai ke kota terdekat." Ucap Cakra dalam hati sambil memperhatikan maps yang di tampilkan system.

*WHOOOOM*

Cakra langsung melaju menuju arah yang sudah ditentukannya.

*****

Tengah malam di jalanan Kota Herla, terlihat sosok Cakra dan Carissa tengah berjalan bersama.

Mereka berdua sudah tidak mengendarai motor sejak berada 10 meter dari gerbang kota. Alasannya, ya tentu saja karena pasti akan terjadi keributan besar jika Cakra membawa motornya masuk ke dalam kota.

"Cakra, sekarang mau kemana?" Ucap Carissa sambil memandang Cakra yang berjalan di sebelah kirinya.

"Cari penginapan, apa kamu mau tidur di depan toko?" Ucap Cakra dengan nada dan ekspresi datar.

"Bagaimana kalau di sana?" Ucap Carissa sambil menunjuk sebuah penginapan.

"Memangnya itu penginapan?" Cakra.

"Bukannya itu sudah tertulis jelas, PENGINAPAN." Ucap Carissa membacakan tulisan yang terpampang di bangunan itu.

"Kok tulisannya aneh?" Ucap Cakra dalam hati yang tidak bisa membaca tulisan tersebut. "Ya sudah, ayo ke sana!"

*****

Pintu salah satu kamar penginapan terbuka, pengantin anyar silahkan masuk ke dalam. Ehem, Cakra dan Carissa.

"Cukuplah." Ucap Cakra dalam hati saat melihat fasilitas yang hanya ada ranjang, lemari, dan kursi panjang.

"Cakra, ayo sini!" Ucap Carissa yang tiba-tiba sudah berada di atas ranjang.

"...." Tanpa menjawab Cakra malah berjalan menuju kursi panjang.

"Kamu mau kemana?" Carissa.

"Tidurlah, mau apa lagi?" Cakra.

"Cakra, apa kamu tidak mau menghabiskan malam pertama kita?" Carissa.

"Ini dia, pertanyaan yang aku tunggu-tunggu." Ucap Cakra dalam hati.

"Cakra."

"Ehm... Aku akan melakukannya jika sudah benar-benar mengerti tentang dunia ini." Cakra.

"Maksudnya?" Carissa.

"Sudahlah, tidur saja!" Cakra.

"Apa kau tidak ingin melakukan hal itu? Padahal aku ingin kau yang pertama untukku." Carissa.

"Cepat tidur atau aku suruh keluar!" Cakra.

Bersambung......

My Project sebagai penulis "Modern System" mengakui jika terdapat banyak sekali kesalahan dalam penulisan. My Project mohon kepada para senior bisa sedikit membagikan ilmunya kepada penulis ceroboh ini.

Oh iya... My Project harap kepada para pembaca berkenan untuk memberikan

Like

Comment

Vote

Rating 5🌟

Subscribe

Eh... Tapi subscribe gak ada ya? Ya udah Favorit aja.

Terpopuler

Comments

Miskari Absoni

Miskari Absoni

coba Thor MCnya jangan terlalu naif, yg keren dikit gitu lho.... ini sdh naif galak lagi/Sleep//Sleep//Sleep/

2024-09-24

0

Bambang Subali

Bambang Subali

cerutax goblok bget

2024-05-01

0

orang_gabut16

orang_gabut16

MC nya naif banget!!!

2024-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 #01 Cakra Aditya
2 #02 Dunia Baru
3 #03 Apa? Aku Sudah Menikah?!
4 #04 Misi Pertama, Sukses
5 #05 Malam Yang Rumit
6 #06 Guild Petualang
7 #07 Penguatan Dan Pengalaman
8 #08 Penguatan Dan Pengalaman 2
9 #09 Penguatan Dan Pengalaman 3
10 #10 Penguatan Dan Pengalaman 4
11 #11 Penguatan Dan Pengalaman 5
12 #12 "Yang Penting Besok Kembali Ke Kota Herla"
13 #13 Kembali Ke Kota Herla
14 #14 Cakra Aditya Yang Lain
15 #15 Menuntaskan Misi Guild Petualangan
16 #16 Hampir Membunuh.
17 #17 Tujuan Terbesar Dan Utama
18 #18 "Jika Aku Melihatmu Lagi, Kau Akan Bertemu Dengan Malaikat Maut"
19 #19 "Jika aku melihatmu lagi, kau akan bertemu malaikat maut!" 2
20 #20 Berpetualang Bersama
21 #21 First Kiss
22 #22 Tangan Penghancur
23 #23 Monster Berkedok Manusia
24 #24 Vanya, Silvi Dan Sachi
25 #25 Lorong Labirin
26 #26 Lorong Labirin 2
27 #27 Lorong Labirin 3
28 #28 Pembunuhan Di Tengah Kota
29 #29 Putri Dilla
30 #30 Versi 1.3
31 #31 Menara Iblis
32 #32 Menara Iblis 2
33 #33 Carissa Vs Dilla
34 #34 Pembentukan Pasukan
35 #35 Keluar
36 #36 Kendaraan Lapis Baja
37 #37 Penyelamatan Putri Dilla?
38 #38 Kota Aly
39 #39 Menerima Tantangan
40 #40 "Aku Terlihat Seperti Raja Harem?"
41 #41 Iska
42 #42 Masalah Baru Dengan Keluarga Bangsawan
43 #43 Iska 2
44 #44 PT. MYP
45 #45 Pertandingan Memasak
46 #46 Setelah Pertandingan Memasak
47 #47 Desa Yang Diserang Naga
48 #48 Desa Yang Diserang Naga 2
49 #49 Melawan Naga
50 #50 Melawan Naga 2
51 #51 Menyelamatkan Korban Penculikan
52 #52 "Bagaimana kabar anak kita, Iska?"
53 #53 Awal Dari Mempengaruhi
54 #54 Hantu Sniper
55 #55 Konflik Keluarga Kerajaan
56 #56 Istana Kerajaan
57 #57 Ruang Makan Istana
58 #58 Tanpa Sihir Dan Senjata
59 #59 Hujan Deras Di Kota Aly
60 #60 Hujan Deras Di Kota Aly 2
61 #61 Hujan Deras Di Kota Aly 3
62 #62 Hujan Deras Di Kota Aly 4
63 #63 Meninggalkan Kerajaan Aila
64 Arc Kerajaan Aila Tamat
65 #64 Menuju Kerajaan Baru
66 #65 Misi System
Episodes

Updated 66 Episodes

1
#01 Cakra Aditya
2
#02 Dunia Baru
3
#03 Apa? Aku Sudah Menikah?!
4
#04 Misi Pertama, Sukses
5
#05 Malam Yang Rumit
6
#06 Guild Petualang
7
#07 Penguatan Dan Pengalaman
8
#08 Penguatan Dan Pengalaman 2
9
#09 Penguatan Dan Pengalaman 3
10
#10 Penguatan Dan Pengalaman 4
11
#11 Penguatan Dan Pengalaman 5
12
#12 "Yang Penting Besok Kembali Ke Kota Herla"
13
#13 Kembali Ke Kota Herla
14
#14 Cakra Aditya Yang Lain
15
#15 Menuntaskan Misi Guild Petualangan
16
#16 Hampir Membunuh.
17
#17 Tujuan Terbesar Dan Utama
18
#18 "Jika Aku Melihatmu Lagi, Kau Akan Bertemu Dengan Malaikat Maut"
19
#19 "Jika aku melihatmu lagi, kau akan bertemu malaikat maut!" 2
20
#20 Berpetualang Bersama
21
#21 First Kiss
22
#22 Tangan Penghancur
23
#23 Monster Berkedok Manusia
24
#24 Vanya, Silvi Dan Sachi
25
#25 Lorong Labirin
26
#26 Lorong Labirin 2
27
#27 Lorong Labirin 3
28
#28 Pembunuhan Di Tengah Kota
29
#29 Putri Dilla
30
#30 Versi 1.3
31
#31 Menara Iblis
32
#32 Menara Iblis 2
33
#33 Carissa Vs Dilla
34
#34 Pembentukan Pasukan
35
#35 Keluar
36
#36 Kendaraan Lapis Baja
37
#37 Penyelamatan Putri Dilla?
38
#38 Kota Aly
39
#39 Menerima Tantangan
40
#40 "Aku Terlihat Seperti Raja Harem?"
41
#41 Iska
42
#42 Masalah Baru Dengan Keluarga Bangsawan
43
#43 Iska 2
44
#44 PT. MYP
45
#45 Pertandingan Memasak
46
#46 Setelah Pertandingan Memasak
47
#47 Desa Yang Diserang Naga
48
#48 Desa Yang Diserang Naga 2
49
#49 Melawan Naga
50
#50 Melawan Naga 2
51
#51 Menyelamatkan Korban Penculikan
52
#52 "Bagaimana kabar anak kita, Iska?"
53
#53 Awal Dari Mempengaruhi
54
#54 Hantu Sniper
55
#55 Konflik Keluarga Kerajaan
56
#56 Istana Kerajaan
57
#57 Ruang Makan Istana
58
#58 Tanpa Sihir Dan Senjata
59
#59 Hujan Deras Di Kota Aly
60
#60 Hujan Deras Di Kota Aly 2
61
#61 Hujan Deras Di Kota Aly 3
62
#62 Hujan Deras Di Kota Aly 4
63
#63 Meninggalkan Kerajaan Aila
64
Arc Kerajaan Aila Tamat
65
#64 Menuju Kerajaan Baru
66
#65 Misi System

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!