Cakra berniat turun dari motornya untuk melihat apakah masih ada yang selamat dan membutuhkan pertolongan.
Tapi niatan Cakra terhenti saat system mengucapkan.
[Mereka semua telah tewas, tuan sebaiknya segera menyelamatkan Carissa Berly]
"Tidak system, jika memang sudah tewas, setidaknya aku harus menguburkan mereka." Ucap Cakra yang kali ini berani mendebatkan penyataan system.
[Jika tuan ingin menguburkan mereka, system yang akan mengurusnya. Menyelamatkan Carissa Berly adalah prioritas utama tuan, jangan sampai tuan menyesal]
"Hah? Prioritas utama? Apa maksudnya?" Ucap Cakra terkejut.
[Carissa Berly adalah istri tuan, tuan dan Carissa Berly baru saja menikah tadi siang. Malam ini rencananya tuan dan Carissa Berly akan mengadakan pesta kecil, tapi hal tak tak terduga malah terjadi]
"Hah? APA?!!!" Teriak Cakra terkejut tidak karuan. "Sejak kapan aku menikah?! Aku saja tidak kenal dengan Carissa Berly itu?!" Lanjutnya.
[Tuan harus tetap dan segera menyelamatkan Carissa Berly, meskipun tuan tidak menganggapnya sebagai istri. Carissa Berly tetaplah istri dari pemilik tubuh tuan sebelumnya]
"Arggh!!! Sial!!!" Tepat setelah Cakra berteriak, ia langsung melaju dengan kecepatan tinggi untuk mengejar dan menyelamatkan Carissa.
*****
*****
Di jalanan yang sangat sepi, terlihat dua kereta kuda sedang melaju di atas jalan itu.
Bukan main-main, kereta kuda ada dibelakang di kendarai oleh seorang pria (si A) berbadan kekar dan tampang sangar. Kusir kereta kuda itu tidak sendirian, karena ada seorang pria (si B) juga berbadan kekar dan tampang sangar di sebelahnya.
"Apa menurutmu tidak apa kita menjalankan misi ini?" Ucap si B.
"Mau bagaimana lagi, aku sedang membutuhkan banyak uang saat ini." Balas si A.
"Bukan kamu saja, kita semua juga butuh uang." Si A.
Saat mereka berdua sedang asyik mengobrol, tiba-tiba mereka berdua melihat cahaya yang terus mengejar, si B mencoba melihat ke belakang tempat dimana cahaya itu berasal.
*WHOOOOM*
Raungan aneh tiba-tiba didengar si B saat benda yang tidak diketahuinya lewat di depan matanya. Cahaya merah terlihat terus mengikuti benda misterius itu.
Ya, itu adalah Cakra yang mengendarai motor Satria FI-150. Cakra terus melaju hingga melewati kereta kuda yang berada di depan.
Cakra menghentikan motornya dan langsung menutup jalan.
*WHOOOOM*
*WHOOOOM*
*WHOOOOM*
Cakra menggeber-geber motornya hingga menghasilkan suara yang sangat keras.
"Woi! Apa yang kau lakukan?! Cepat menyingkir dan hentikan aksi gilamu!!!"
Cakra langsung memasang seringai ketika mendengar teriakan itu. Cakra mematikan motornya dan langsung turun.
"Alah-alah, memangnya salah?" Ucap Cakra dengan tatapan sinis melihat sudah ada lima pria berbadan kekar dan tampang sangar menutup telinga mereka.
"Apa yang ka- kau bukannya sampah tadi?" Ucap salah satu dari mereka saat melihat wajah Cakra.
"Aku sampah? Siapa yang sampah sebenarnya? Siapa yang menculik istri orang lain?" Ucap Cakra dengan ekspresi datar.
"Jang-" ucap salah satu dari mereka terpotong.
"Cakra!!!" Teriak seorang wanita cantik dengan rambut panjang terurai berwarna biru, kedua mata juga berwarna biru muda.
Ya, benar, wanita itu adalah Carissa Berly. Carissa sebenarnya sudah pasrah saat melihat Cakra terbunuh, tapi saat ini Carissa dapat melihat Cakra kembali. Apakah ini kenyataan? Atau halusinasi?
Carissa langsung melangkahkan kaki untuk berlari menuju Cakra.
*KEP*
Tapi sayang pergelangan tangan kiri Carissa berhasil diraih dan digenggam oleh seorang pria berpakaian seperti anggota kerajaan, yang baru saja keluar dari kereta kuda yang sama dengan Carissa.
"Carissa, kamu mau kemana? Ayo kita pulang dan segera menikah, kan kamu sudah janji mau berhubungan int1m jika sudah menikah. ... Memangnya dia pantas menikah denganmu?" Ucap pria itu di awali dengan membelai Carissa dan di akhir kalimatnya ia menunjuk Cakra.
"Tidak, aku ti-" ucap Carissa terpotong.
"Oi!!! Sudah selesai dramanya?!! Aku sudah biasa kena NTR, jadi nggak akan ada efeknya buatku." Teriak Cakra menyela kalimat Carissa.
"Woi, diam kau!" Ucap salah satu pria berbadan kekar dengan nada tinggi kepada Cakra.
"Alah-alah, hahahaha." Cakra menanggapi dengan tertawa lebar.
"Woi, apa yang kau tertawakan?! Apa mau aku bunuh untuk kedua kalinya?!" Ucap pria yang sama tetap dengan nada tinggi.
"Silahkan maju." Ucap Cakra sambil tersenyum sinis.
"Sialan!!!" Teriak pria itu sambil berlari menuju Cakra.
"Cakra!!!" Teriak Carissa khawatir.
*DOR*
"Ca-Cakra." Ucap Carissa cemas, khawatir atau bahkan takut karena tidak tau apa yang terjadi hingga mengakibatkan suara yang sangat nyaring dan keras.
*BRUUUK*
Mata dan mulut semua orang terbuka selebar-lebarnya melihat apa yang terjadi tidak sesuai dengan dugaan mereka. Pria kekar dan sangar yang tadi menghadapi Cakra, jatuh tumbang dengan kening kepala berlubang.
[Ding~ selamat tuan rumah berhasil membunuh makhluk hidup berlevel Hijau. Tuan rumah mendapatkan 100 poin Exp]
"Aduh, alah-alah, lemahnya. Hahahaha." Cakra tertawa lebar.
"Si-sialan kau!" Teriak salah satu dari keempat pria kekar dan sangar yang tersisa.
"Bunuh dia!!!" Teriak yang lain.
Keempat pria kekar dan sangar langsung menyerbu Cakra secara bersamaan.
"Heh." Cakra tersenyum sinis melihat hal itu.
*DOR*
Satu peluru dimutahkan pistol GN-2 Premium dari Cakra menuju kepala salah satu dari mereka.
*DOR*
*DOR*
*DOR*
Satu orang dihadiahi satu peluru yang bersarang di kepala maupun tubuh mereka.
[Ding~ selamat tuan rumah berhasil membunuh 4 manusia berlevel Hijau. Tuan rumah mendapatkan 400 poin Exp]
"Lho, sudah selesai? Alah-alah." Ucap Cakra sambil memandangi mayat-mayat manusia yang baru saja dicabut nyawanya.
"Sekarang tinggal penyelesaian." Ucap Cakra sambil mengalihkan pandangannya ke Carissa dan pria di sebelahnya.
Pria itu terlihat panik saat didekati Cakra, ia langsung mengambil pedang dan langsung di arahkan ke leher Carissa. "Jangan mendekat! Aku peringatkan kepadamu jangan mendekat! Atau kau ingin Carissa mati disini?!"
"Ehm... Kamu boleh pergi kok, tapi lepaskan Carissa!" Ucap Cakra sambil mengangkat bahunya.
"Sialan!!! Apa kau meremehkan aku!" Ucap pria itu dengan nada tinggi karena salah mengartikan ucapan Cakra.
"Gimana toh? Memangnya kau mau apa?" Cakra.
"Letakkan senjatamu! Aku akan melepaskan Carissa."
"Tidak, Cakra, jangan!" Ucap Carissa memperingatkan Cakra karena ia sudah paham dengan maksud pria itu.
"Baik." Ucap Cakra sambil meletakkan pistol GN-2 Premium di atas tanah.
"Mundur lima langkah!"
"Baik." Cakra menuruti permintaan pria itu.
"Dasar bodoh!!!" Teriak pria itu sambil berlari menuju Cakra dan menyiapkan pedangnya untuk menebas secara vertikal.
"Heh, system, SSR-3."
Senapan serbu SSR-3 muncul dan melayang di hadapan Cakra.
"Apa?!" Ucap pria itu terkejut.
"Sampai jumpa." Cakra.
*DOR*
[Ding~ selamat tuan rumah berhasil membunuh manusia berlevel Biru. Tuan rumah mendapatkan 500 poin Exp]
[Ding~ selamat, tuan rumah berhasil menyelesaikan misi. [Hadiah: 1.000 poin system dan 1 kotak hadiah kelas 4]
Bersambung......
My Project sebagai penulis "Modern System" mengakui jika terdapat banyak sekali kesalahan dalam penulisan. My Project mohon kepada para senior bisa sedikit membagikan ilmunya kepada penulis ceroboh ini.
Oh iya... My Project harap kepada para pembaca berkenan untuk memberikan
Like
Comment
Vote
Rating 5🌟
Subscribe
Eh... Tapi subscribe gak ada ya? Ya udah Favorit aja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Kang Kuli
ini novel tema abad pertengahan ya kirain modern fantasy kyk zaman modern tpi ada sihir2nya
2023-10-04
0
ᬊ ℙ𝕌𝕋ℝ𝕀 𝔼𝕝𝕗᭄࿐
kalau bisa jangan "alah alah" ganti jadi "lahh" aja
2022-05-29
1
louise
mantap lord 🗿
2022-05-24
1