Keesokan harinya pukul 9.30 Sisil sudah siap menggunakan blouse berkerah Sabrina berwarna pink dengan rambut diikat asal namun tetap terlihat cantik
tok
tok
tok
" Sayang Mama boleh masuk ?" tanya Mama Vera
" Masuk aja Ma pintunya gak Sisil kunci kok " jawab Sisil sambil menatap ke arah pintu
klek suara pintu dibuka terdengar
" Wah cantik banget putri kesayangann Mama ini " goda Mama Vera dengan tersenyum
" Walau gak dipuji Sisil tau kok Ma, kalau Sisil itu cantik " jawab Sisil dengan mata berbinar
" Iya putri Mama emang cantik " jawab Mama Vera
" Gimana ?..udah siap kan sayang bertemu Al dan orang tuanya " sambung Mama Vera
" Insyaallah Sisil siap Ma " Ucap Sisil sembari tersenyum manis sekali
" Ya udah yuks turun, Papa udah nungguin dibawah " ucap Mama Vera
" Abang ?" tanya Sisil
" Abang nggak bisa ikut, dia lagi mengurus persiapan buat MOS di kampusnya " jawab Mama Vera
" Ohhhhh " ucap Sisil
Sampainya diruang tamu mereka berdua langsung menemui Papanya
" Wihh cantiknya Putri Papa..gimana sayang udah siap atau belum " tanya Papa
" Udah Pa "Ucap Sisil sambil tersenyum dan mengangguk
" Ya udah yuk, keburu siang nanti " ucap Mama Vera
Di perjalanan menuju Adelard restauran diselingi dengan bercerita dan bergurau bersama. Hingga tak terasa kalau mereka udah sampai di sana.
" Kita udah sampai, yuk buruan turun tu Banu sama rombongannya udah sampai jangan membuat mereka menunggu lama " kata Papa Andre
" Iya ayoo " jawab Sisil dan Mama Vera bersamaan
Mereka bertiga pun berjalan bersama menuju ke tempat yang udah ditentukan sebelumnya yaitu diruang VIP.
Sesampainya di sana
" Maaf ya kita terlambat, tadi ada kejadian kecil dijalan menuju ke sini " kata Papa Andre merasa tak enak karena membuat sahabatnya itu menunggu
" Iya gak papa, kita juga baru sampai kok" jawab Ayah Banu
" Oh ya Al mana ? dia datangkan ? tanya Mama Vera karena tak melihat Al disana
" Oh Al lagi dijalan soalnya tadi dia mampir sebentar ke taman yang biasanya dia datengin saat bersama teman masa kecilnya dulu " jawab Bunda Ana sembari melirik ke arah Sisil
" Nah itu dia " sambung Bunda Ana
tak lama kemudian Al datang dengan mengunakan kaos putih dipadukan dengan celana dan sepatu putih membuat Sisil terperangah saat melihatnya.
" Maaf Yah, bund, Om dan Tante Al telat datangnya "ucap Al dan langsung duduk disamping Sisil
kok gelang yang dipakai sama Al mirip banget sama gelang yang gue kasihin varo ya ? apa mungkin dia ? ah masa iya sih ? batin Sisil dengan terus menatap gelang yang dipakai Al
" Sayang kenapa ?" tanya Bunda Ana
" Sisil nggak papa kok bund " jawab Sisil sambil tersenyum manis
" Benar nih gak papa ? kok wajah kamu seperti kebingungan gitu sih ?" tanya Bunda Ana karena penasaran
" Sisil beneran gak papa kok bund "ucap Sisil
" Ya udah sekarang kita makan dulu keburu dingin entar, habis itu kita baru lanjut lagi ngobrolnya " kata Mama Vera
pasti gadis kecilku ini bingung kenapa aku Makai gelang ini, tunggu pertunjukan selanjutnya sayang. batin Al sambil tersenyum smirk
...*****...
setelah selesai makan mereka semua pun kembali mengobrol dengan candaan dan gurauan mereka
" Gue inget banget kalau dulu itu gue ngasih tu gelang sama anak cowok dihalaman rumah gue karena dia mau pergi makanya gue ngasih tu gelang buat kenangan dan dia berjanji saat dia pulang bakal ngelamar gue " ucap Sisil. Apa anak itu sama dengan Al " Guman Sisil, namun Al masih mendengarnya
" Nama cowok itu Varo kan ? itu gue sil itu gue" Ucap Al girang, sedangkan Sisil melebarkan matanya mendengar ucapan Al
" Jadi lo adalah varo yang sering main sama gue dulu ?" tanya Sisil kepada Alvaro, sedangkan Alvaro hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Sedangkan para orang tua hanya tersenyum melihat kekagetan Sisil
PLAK
BUGH
BUGH
" Kok lo malah nampar gue sil "? tanya Alvaro kesal sekaligus heran karena Sisil tiba tiba menamparnya
" Kenapa, gak boleh ya "? tanya Sisil dengan memandangnya sinis
" Ya tapi kenapa lo malah nampar gue sih ? gue ada salah apa sama lo?" heran Alvaro
" Karena gue tu kesel sama lo Al, gue marah banget sama lo, kenapa lo gak ngomong sama gue dari awal sih ?!!" teriak Sisil sembari meneteskan air matanya
Alvaro yang melihat Sisil meneteskan air matanya pun langsung menghampirinya
" Heh kenapa lo jadi nangis gini sih ? lo kesel kan sama gue ? lo marah kan sama gue ?
ayo marah aja sekarang. Yang penting Jangan nangis gini gue gak suka kalau lo nangis, gue minta maaf sama lo karena gue gak ngomong dari awal sama lo " Ucap Alvaro dengan nada sendunya
Sisil mendongakkan kepalanya menatap Alvaro lalu memeluk erat tubuh Alvaro dan kembali menangis
Alvaro sangat terkejut dengan tingkah Sisil yang tiba tiba memeluknya, namun dia juga tetap membalas pelukan Sisil
" Hiks hiks hiks Lo..lo jahat hiks " ucap Sisil disela sela tangisannya
Alvaro melepaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi Sisil kemudian mencium lembut keningnya
" Iya gue tau kalau gue tu jahat, gue minta maaf ya cantik " Ucap Alvaro sembari menghapus air mata Sisil, sedangkan Sisil hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban
" Emang lo gak nyadar apa kalau ini gue, gue aja pas pertama kali ngeliat wajah lo langsung tau kalau lo adalah Adel " Ucap Alvaro sambil menangkup kedua pipi Sisil
" Ya tapi kan lo it....." ucap Sisil berhenti karena teriakan sang Mama
" AAA GEMES BANGET SIH " teriak Mama Vera
" Aish mama ngerusak suasana banget sih, bisa diem dulu gak sih tu mulut " ucap Papa Andre.
Sedangkan sang Mama hanya menunjukkan cengiran khasnya, yang lain pun hanya geleng-geleng kepala sambil tersenyum melihat tingkah Mama Vera
" Nah.. karena semua sudah tau gimana kalau Kalian langsung bertunangan aja kemudian menikah " saran Ayah Banu
" setuju " jawab Papa Andre, Mama Vera dan Bunda Ana serempak
" Gimana kalian berdua setuju atau enggak" tanya Papa Andre
" Kita sih gimana baiknya aja om " jawab Alvaro
" Ya udah kalau gitu ini kalian saling tukar cincin bertunangan aja" ucap Bunda Ana
" tapi bund.. Al belum bawa cincinnya gimana dong ?" tanya Alvaro
" Kalau itu kamu tenang saja Bunda bawa kok ni " tunjuk Bunda Ana
" Nah cincinnya kan udah ada, Al sekarang kamu pakain ke jarinya Sisil ya begitu juga sebaliknya nanti Sisil juga pakain ke jarinya Al " ucap Ayah Banu
" Iya yah "jawab Alvaro
Setelah saling tukar cincin bertunangan, mereka kemudian menetapkan tanggal pernikahan yang tepat. Dan mereka sepakat akan dilaksanakan 1 Bulan lagi, yang akan dilaksanakan dikediaman keluarga Alexander dan sesuai permintaan keduanya kalau tidak ada pesta pernikahan, bukannya gan mau akan tetapi status mereka juga masih pelajar
....**********...
Semoga suka sama ceritanya ya kak😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Oh berarti Alvaro udah tau kalo Sisil itu temen masa kecilnya,Pantesan langsung setuju saat di jodohin..😂
2024-12-25
0
Muhammad Nofan
bagus banget
2022-04-14
0