Hari ini Brian pulang ke mansion, karna sang mama menelfon ingin makan malam bersama. padahal kenyataannya mama mau mempertemukan brian dengan anak dari salah satu teman almarhum papanya. brian marah dan menyuruh wanita itu pulang, dengan wajah yang sangat sangat malu wanita itu pulang dan berkata dalam hati
"lihat saja brian, kau akan bertekuk lutut padaku nanti" senyum smirk yang ia tunjukkan saat sudah keluar mansion itu.
"BRIAN! apa yang sudah kamu lakukan? dia itu sederajat dengan kamu, dia wanita yang sangat cocok untuk jadi menantu mama. sempurna tak ada celah!" amarah mamanya mulai meledak
" cih, itu menurut mama. tapi mama tidak tau aslinya. sudahlah ma, berhenti mencarikanku jodoh. aku sudah dewasa, dan aku bisa mencari calon istri untukku. lagian aku belum siap menikah." jawab brian santai lalu keluar mansion
" briaannnnn.... briannnn...." teriak mama Irene
"dasar anak aneh, wanita sesempurna itu malah ditolak. mas william aku lelah memgatur anakmu" lirih mama irene
bukan tanpa alasan brian menolak wanita itu, ia amat sangat mengenal wanita yang dijodohkan sang mama. namanya Sarah Jill ia pernah sekali akan bekerja sama dengan perusahaan milik ayah Sarah. saat itu yang datang untuk perjanjian kontrak adalah sarah.
POV Brian
aku dan asistenku menunggu perwakilan dari Jills grup untuk mwlakukan tanda tangan kontrak.
"jam brapa mereka datang? waktuku terlalu berharga untuk menunggu mereka" tanya Brian dengan nada dinginnya
"mungkin sebentar lagi tuan, saya sudah mengirim pesan" jawab Nino dengan nada gemetar takut sang bos berubah pikiran dan membatalkan perjanjian ini
"Brian Anderson Wijaya? dari Wijaya grup?"
sapa seorang wanita yang supersangatttt sexy, siapapun yang melihatnya pasti tongkatnya akan tegang, dari mulai belahan bajunya yang terbuka sehingga memperjelas bulatan dadanya, rok yang super mini dengan paha mulus. sangat terlihat dewasa. namun tidak dimata Brian, dia melihatmya jijik.
"ya, apakah anda dari Jills grup? mengapa anda sendirian?" tanya asisten brian
"asisten saya berhalangan hadir jadi saya sendiri yang akan menemui tuan Brian" jawab Sarah dengan nada menggoda
"oh ya silahkan duduk nona" tawar Nino
Sarah duduk dengan gaya sensual mengelus pahanya sendiri berharap brian meliriknya nyatanya brian semakin jijik dengan kelakuan sarah
" cih murahan sekali" decih brian dengan nada pelan
Nino yang menelan ludah nya dengan kasar melihat Sarah kesal mendengar Brian berkata demikian.
" si bos ini kelainan apa gimana, cewek mulus gini kok gak nafsu malah bilang murahan" umpat nino dalam hati
setelah berbincang selama kurang lebih satu jam dan selesai menandatangani kontrak, dengan gaya yang masih tetap menggoda, brian mengakhiri pertemuan memuakkan tersebut.
"nona sarah saya undur diri, jika masih ada yang ingin dibicarakan silahkan bicarakan dengan asisten saya, permisi" brian akan berlalu namun baru dua langkah, kalimat sarah menghentikan langkahnya
"mari ngopi bersama, atau bermain sebentar dihotel, aku akan menghangatkanmu brian" ucap sarah dengan nada yang masih menggoda
brian mulai tidak bisa mengontrol emosinya dan berbalik
" terimakasih atas tawarannya, tapi saya tidak menyangka anak pemilik perusahaan besar seperti anda berperilaku seperti jal*ng didepan pria. apa semua pria yang anda temui juga anda perlakukan seperti tadi? sungguh miris, anda berpendidikan tinggi tapi tidaj kelakuan anda. Nino batalkan kerjasama antara Wijaya grup dan Jills grup" sarkas brian lalu berlalu begitu saja
Nino tertegun dengan kejadian barusan, bosnya begitu mengerikan ketika marah. sarah juga kaget, ia seperti tertampar.
" lihat saja brian, kita akan bertemu lagi" senyum licik sarah
POV END
Brian pulang dari mansion kerumahnya. saat sampai didepan rumah, ia melihat mobil yang sangat tidak asing
"apa mungkin dia pulang? ah untuk apa kupikirkan, kami sudah selesai aku tak lagi peduli padanya" Brian mulai berfikir tenang
keluar dari mobil dan ternyata benar, itu adalah Zara. perempuan yang meninggalkannya 2 tahun lalu saat kematian papanya. ia butuh sandaran seorang teman wanita namun yang terjadi malah ia mendapat kiriman video dari seseorang yang memperlihatkan Zara sedang bercumbu mesra dengan pria bule. hatinya memanas, saat itu juga ia memutuskan hubungan dengan Zara.
"briann aku sangat merindukanmu? apa kamu tidak merindukanku?" cicit Zara
" tidak dan tidak akan pernah, pergi dari sini aku sudah sangat muak melihat wajah sampah sepertimu. pergi atau aku memanggil orang untuk menyeretmu?" amarah brian mulai meledak karna teringat kenangan dulu
" brian tapi aku merindukanmu, aku ingin sekali memelukmu"
terlambat, Zara terlanjur memeluk brian. dan saat itu bersamaan dengan Cia yang baru pulang dari toko dengan mengendarai motor scoopy kesayangannya dengan lambat. cia terkejut melihat adegan berpelukan antara pria incarannya dengan seorang wanita. cia langsung meng-gas motornya masuk kedalam garasi.
"potekkkk hatiku banggg" tanpa sadar cia menangis namun ia sadar siapa dia, dan mulai menghapus perasaan tak terbalas pada pria depan rumahnya.
" untuk apa menangis, toh dia tidak salah, dia tidak tau perasaanku. jadi yasudah, mari kita akhiri peraaaan tak terbalas ini. hahahaha kenapa nangis, namanya juga bertepuk sebelah tangan" cia menenangkan dirinya sendiri
setelah adegan zara memeluk brian, brian langsung mendorong Zara menjauhi tubuhnya dan menyeret wanita itu kedalam mobil lalu masuk kedalam rumah.
"kenapa waktu zara memelukku dan anak pak yosua melihatnya hatiku jadi sakit ya? ah mungkin hanya kebetulan" pikir Brian
ia masuk kemudian mengunci pintu lalu mandi untuk mendinginkam pikirannya.
hayooo kepo kan?
janlup like dan komen biar karya ini terus memperbaiki diri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments