terdengar suara dari semak semak di dekat Dayn. Tiara mengamati itu, dan ternyata itu adalah prajurit yang berhasil menyelamatkan dirinya. Ia melakukan kontak mata dengan prajurit itu. Prajurit itu dengan panik langsung menerjang Dayn namun, Dayn tidak siap siaga.
"DAYN AWAS!" Teriak Tiara
Dayn menoleh kebelakang nya dan ternyata ia melihat seorang prajurit dari kerajaan Eggland yang berusaha sedang membunuhnya namun, di hadang oleh Tiara.
Tiara mengambil belati di kantongnya yang di berikan oleh Mei tadi lalu menusukan belati ke lehernya.
"AKHH" Rintis prajurit tersebut
Tiara menendang prajurit itu hingga terjatuh. lalu melihat keadaan Dayn namun, itu membuat Tiara kesal karena Dayn sedang tertawa.
"apa yang kau tertawa kan?" kesal Tiara
"hahaha, tidak ada apa apa hanya senang saja kau membantu ku" ucap Dayn sambil tersenyum cerah
"cihh sudahlah, ada yang ingin aku tanyakan kenapa kau memberi menyebarkan racun itu?" tanya Tiara
"itu aku hanya terdesak, aku takut bahwa kau belum sadar dan ini berakhir dengan buruk maka aku langsung saja mengambil tindakan itu.. bukankah tidak salah?"
"yaa, tidak sih tapi ku rasa sekarang kita harus kembali" ujar Tiara
Dayn memakai bajunya yang tadi ia cuci namun, ia jadi terlihat seperti kecebur kedalam sungai karena bajunya sangat basah.
"hey kau pakai baju basah seperti itu? yang benar saja!" Ujar Tiara
"ini tak masalah, aku tidak kedinginan juga.. ini lebih baik dari pada aku harus memakai baju yang penuh dengan darah.." Jawab Dayn
"aishh sudalah bicara denganmu ini benar benar membuatku pusing.." Ucap Tiara sembari menutup mata dan memijat kepalanya
CUPP
Dayn mengecup kening Tiara secara tiba tiba, Tiara yang kaget refleks mendorong Dayn.
"apa yang kau lakukan?" tanya Tiara
"kenapa? aku membantumu mengatasi rasa pusing mu apa tidak boleh?"
"yang benar saja! sudahlah ayo kembali ke sana! " kesal Tiara
Tiara berjalan pergi kembali ke perbatasan sementara Dayn masih pada tempatnya.
"ternyata aku belum di terima ya" gumam Dayn
Tiara menyadari Dayn masih diam saja di tempatnya dan tidak mengikutinya kembali pergi ke perbatasan.
"hey! mau sampai kapan kau diam disitu hah? kau tunggu berjamur dulu?" Tanya Tiara kesal
Dayn mengubah ekspresinya menjadi senyum yang sangat lebar pada Tiara
"iya! aku ikut!" Ujarnya
Dayn mengikuti Tiara dari belakangnya. tak butuh waktu lama mereka kembali, dan melihat kerajaan Eggland hangus terbakar. Para prajurit Silverley sedang berkumpul disana termasuk Mei. Tiara dan Dayn menghampiri mereka
"Nona! syukurlah nona baik baik saja, Hamba sedari tadi Khawatir dengan keadaan Nona!" Khawatir Mei
"Tuan Dayn dan Yang mulia! kerajaan Eggland sudah hangus terbakar semua termasuk para prajurit, bangsawan serta raja dan ratu mereka!" Ujar ketua dari para prajurit itu.
"bagus, tapi jangan panggil aku yang mulia lagi itu sudah terdengar aneh" Ucap Tiara
"tapi.."
para prajurit termasuk Mei menundukkan kepalanya seakan ada hal yang sangat menyedihkan.
"Y-yang mulia raja dan ratu ikut terbakar di dalamnya"
Dayn yang mendengar hal itu langsung memegang pundak Tiara dan mengelusnya perlahan.
"k-kau serius?" Tanya Dayn
"saya selalu serius untuk itu tuan" Ucap ketua prajurit itu dengan rasa ketakutan dan kesedihan
Tiara tidak menggubris perkataan prajurit itu. Tiara terdiam beberapa saat, Para bawahannya termasuk Dayn pun tak ada yang berani membuka suara. tiba tiba saja hujan turun yang membuat Tiara membuka suaranya.
"Ayo kembali perang sudah berakhir, hujan telah turun.. kita dapat mengambil alih kerajaan Eggland itu sangat menguntungkan.. setelah semua membaik kita adakan pemakaman.. obati orang orang yang terluka segera, juga jangan lupa untuk memastikan warga yang di ungsikan baik baik saja dan tidak terkena hujan" Titah Tiara
semua mematuhi Tiara dan langsung membagi tugas mereka sementara itu Tiara kembali ke istana bersama Dayn dan Mei.
......................
Saat sampai di Istana Silverley, Tiara melihat kekacauan Istananya. Barang barang berjatuhan, ada banyak darah darah, lampu gantung yang jatuh, piring piring yang pecah dan masih banyak barang lagi yang berhamburan membuat istana ini terlihat seperti kapal pecah.
"emm.. nona ke kamar saja, biar saya bersihkan ini terlebih dahulu.. pelayan pelayan istana ikut di ungsikan" Ujar Mei
"Tidak apa, biar aku bantu bersihkan.. Istana ini akan menjadi kenangan ku dengan orang tuaku" Ucap Tiara
"Tiara aku tau kau sangat sedih.. aku juga sedih mendengarnya tapi kau harus kuat!" Ucap Dayn sembari mengusap punggung Tiara
"iya, aku tau" jawab singkat Tiara
'sial, aku harus berpura pura sedih di saat seperti ini.. padahal aku tidak kenal juga siapa orang tuaku tapi, jika aku tidak sedih mereka akan mencurigai aku bukan?' batin Tiara
"sudahlah, berikan aku sapu.. aku juga tidak tahan melihat tempat yang berantakan seperti kapal pecah ini.." Titah Tiara
"aku juga akan membantumu!" Ujar Dayn
Mei dengan cepat mengambilkan sapu dan memberikannya kepada Dayn dan Tiara. sudah sekitar 1 jam Tiara bersih bersih beberapa ruangan di istana. Tiba tiba Dayn buka suara di tengah kesunyian.
"kau istirahat saja dulu! kau pasti lelah.. aku bisa melihatnya loh dari raut wajahmu, jadi sekarang kau istirahat ya.. sudah mau malam juga loh" Pinta Dayn
"iya nona, istirahat saja dulu.. untuk pekerjaan seperti ini biar hamba dan pelayan pelayan lainnya saja.. nanti hamba bawakan makan malam untuk Nona yang sangat enak! sudah 3 hari nona tidak tidur di atas kasur pasti nona sangat lelah!" Ujar Mei
Tiara tampak berpikir sejenak sebelum memutuskan hal itu.
"baiklah, kalau begitu aku istirahat dulu ya.. maaf merepotkan" Ucap Tiara sembari menaruh sapu
Tiara pun pergi dari tempat itu dan pergi ke kamarnya. Yang ia ingat dalam komik yang ia baca tersebut.
"Hufftt.. akhirnya.. aneh sekali dia, bibi Mei! kenapa anda tiba tiba memanggilnya Nona? tadi juga ia meminta para prajurit tidak memanggilnya dengan sebutan yang mulia! apa yang terjadi?" tanya Dayn
"entahlah, semenjak ia bangun dari pingsan sudah seperti itu.. tapi itu saya rasa itu adalah hal yang bagus!" Jawab Mei
Dayn pun mengangguk karena menurutnya ini adalah sesuatu perubahan yang sangat baik untuknya.
"berarti dia jadi lebih murah hati ya? baguslah! Silverley akan baik baik saja di pimpin olehnya.. tapi aku bagaimana? apa aku akan tertolak demi pernikahan politik?" tanya Dayn kesal
"haha.. tuan Dayn tidak boleh patah semangat begitu dong pasti ada jalannya kok" Ujar Mei
......................
Di kamar Tiara, Tiara sedang mempersiapkan dirinya untuk mandi. ia mengisi bak mandinya dengan air lalu mulai membuka bajunya dan berendam.
"tubuh Tiara Silverwings ini sangat bagus sekali, putih, tinggi, dan berat badannya proposional. Wajahnya juga, bola mata merah muda dengan rambut hitam yang panjang.. benar benar tubuh yang orang inginkan.. sekarang aku ingin hidup dengan bahagia!" Ucap Tiara
"tapi, jika aku ingin bahagia aku harus menyiapkan strategi! di kisah aslinya, akan ada 4 pria yang akan menggangguku karena hasutan seorang bangsawan wanita di kerajaan Winteads! kalau begitu bagaimana caranya aku mengalahkannya ya? aku saja bahkan tidak membacanya sampai habis! sial!" sambungnya
"tapi.. setidaknya aku ingat siapa saja orang itu! jika aku bisa bertemu dengan mereka lebih dahulu di bandingkan bangsawan itu mungkin ini akan berbeda?" Ujarnya
Tiara menatap ke arah cermin yang memantulkan dirinya, lalu tiba tiba saja tersenyum.
"aku bukan Tiara yang dulu lagi.. aku akan merubah semua ini menjadi hidup yang ku inginkan! aku bukan lagi anak haram atau apapun itu.. aku adalah ratu masa depan kerajaan Silverley!"
Tiara bangun dari bak mandinya setelah ia berendam beberapa lama lalu pergi untuk memilih pakaian, ia mengambil piyama lalu memakainya.
"aku tidak bisa tidur saja di malam seperti ini! aku harus belajar tentang tentang Tata Krama dan berbagai hal untuk menjadi ratu kedepannya.. jadi lebih baik sekarang aku pergi ke perpustakaan" Ujar Tiara
Tiara bersiap untuk pergi ke perpustakaan namun, dengan menggunakan piyama nya. saat ia membuka pintu tiba tiba saja ada yang membuatnya terkejut.
"WAAAA" Teriak Tiara yang terkejut pada apa yang ia lihat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Amel
semangat!
2021-12-29
5