DIPERSIMPANGAN DILEMA

Septian memarkirkan motornya di parkiran kampus. Bersiul sambil merapikan rambutnya dikaca spion. Hari ini sebenarnya tak ada jadwal bertemu dosen pembimbing, hanya saja, dia ingin bertemu Nara.

Septian memasuki gedung fakultas MIPA. Sayangnya kemarin dia lupa tak bertanya, Nara kuliah jurusan apa. Jadi dengan bermodal nekat, Septian mengelilingi FMIPA dengan harapan tiba tiba bertemu. Terdengar konyol memang, namun dia percaya, keajaiban itu ada.

"Asep." Sebuah panggilan dan tepukan dibahu mengagetkan Septian. Cowok itu berbalik dan melihat Johan ada di belakangnya.

"Ngapain lo sampai nyasar ke sini?" tanya Johan. "Jangan bilang lo juga mau ngecengin Bu Kinara?" tebaknya.

Johan adalah teman SMP Septian. Selain itu, mereka juga bertetangga.

"Paan sih, enggak lah. Gue lagi..... nyari Mayang. Hehehehe... " jawab Septian sambil mengusap tengkuknya.

"Eh.. tuh si Mayang." Johan menunjuk Mayang yang baru keluar kelas. Sungguh sial, kenapa pula Mayang pakai langsung nongol, batin Septian. Setalah Mayang dan beberapa mahasiswa keluar kelas, tampak Nara yang juga keluar dari kelas yang sama.

"Mayang, dicariin si Asep." Teriak Johan sangat kencang, membuat Mayang langsung melihat ke arah mereka. Sialnya, Nara juga ikut menoleh.

Lengkap sudah kesialannya hari ini. Ingin sekali Septian membungkam mulut Johan. Gara gara teriakannya, Mayang langsung berlari kearah mereka. Dan Nara, cewek itu pasti mengira kalau Septian kesini untuk mencari Mayang.

"Nyariin aku Sep?" tanya Mayang dengan senyum lebarnya. Sudah menjadi rahasia umum kalau Mayang sejak dulu suka pada Septian.

Septian hanya tersenyum kikuk. Nyatanya yang sedang dia cari bukannya Mayang, melainkan wanita yang berjalan dibelakang Mayang, yakni Nara.

"Siang Bu Kinara," sapa Johan pada Nara yang melewati mereka..

Bu Kinara?

Septian mengernyit bingung. Apa ini artinya, Bu Kinara yang diomongin teman temannya kemarin adalah....Nara?

Nara hanya menjawab dengan senyum dan anggukan kepala, kemudian berlalu begitu saja.

"Busyet! Disenyumin Bu Kinara, auto meleleh gue," ujar Johan sambil memegangi dadanya dan menatap Nara yang tinggal terlihat punggungnya saja.

"Di-dia dosen?" Septian menunjuk Kinara yang sudah berjalan lumayan jauh.

"Dosen baru, banyak banget fansnya," jawab Mayang. "Hari ini, kelas gue gak ada yang bolos. Semua pada masuk kalau Bu Nara yang ngajar."

"Btw, nyariin gue ada apa, Sep? Mau balikin laptop?"

Septian tersenyum absurd. "Laptopnya belum selesai. Besok ya gue kembaliin. Gue pergi dulu ya." Septian buru buru pergi untuk menyusul Nara.

"Sep, katanya nyariin gue?" Teriak Mayang, tapi tak dihiraukan sama sekali oleh Septian. Cewek itu lalu mendengus kesal dan memeloti Johan. "Lo bohongin gue?"

"Eng-enggak, Yang. Suer! Tadi si Asep bilang nyariin lo. Kebelet kali dia, makanya buru buru pergi." Tak mau jadi sasaran kekesalan Mayang, Johan memilih buru buru kabur.

...*****...

Lagi lagi Septian kehilangan jejak Nara. Kenapa selalu saja Mayang muncul disaat yang tidak tepat. Sejak dulu, cewek itu memang selalu jadi musibah buatnya.

Ditengah keputus asaannya mencari Nara. Tiba tiba Septian melihat mobil cewek itu keluar dari kampus. Tak ingin kehilangan jejak, dia segera berlari menuju parkiran untuk mengambil motor.

Beruntung jalanan macet, membuat Septian berhasil mengejar mobil Nara. Tapi tiba tiba dia bingung sendiri, alasan apa yang harus dia pakai untuk ketemu Nara. Astaga, dia jadi pusing sendiri.

"Loh loh loh, kok belok kesana?" Septian melihat mobil Nara berbelok kearah lain. Itu jelas bukan arah ke rumahnya.

Tadi, wajah Nara masih tampak pucat, sepertinya masih sakit. Tak ingin terjadi sesuatu, Septian memilih terus mengikuti mobil Nara. Wajahnya yang tertutup helm, jelas tidak diketahui oleh Nara. Apalagi motornya, motor matic sejuta umat. Yang kalau di parkiran umum, dijamin susah nyarinya kalau tak fokus pada plat nomor.

Mobil Nara berbelok kearah perumahan yang sepi. Lalu berhenti di rumah paling ujung. Ada tulisan klinik dokter Josh***. Entahlah Josh siapa? belakangnya tak jelas, karena tulisan yang sudah pudar.

Septian melihat Nara masuk ketempat itu. Sedangkan dirinya, memilih tetap menunggu diseberang klinik. Mau nyamperin langsung, ketahuan dong kalau tadi buntutin. Bisa bisa dicap penguntit dia.

...****...

Dengan langkah sedikit ragu, Nara memasuki klinik yang semalam alamatnya dia dapat dari internet.

Dia tahu itu klinik ilegal, tapi dia sudah tak ada pilihan lain. Usahanya menggugurkan secara alami gagal. Usaha kedua untuk mencari klinik legal juga gagal.

Dokter diklinik legal tak mau melakukan aborsi karena tak ada kelainan pada janin Nara. Selain itu, usia kehamilan yang sudah masuk minggu ke 14, membuat dokter makin yakin untuk menolak. Dokter hanya mau melakukan aborsi pada kehamilan yang bermasalah dan pada korban pemerkosaan.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang wanita yang berdiri dibalik meja administrasi.

"Em... saya ingin melakukan aborsi."

"Baik, silakan isi data diri anda." Wanita tersebut menyodorkan sebuah kertas kepada Nara. Juga sebuah surat perjanjian yang berisi tak akan menuntut jika terjadi apa apa.

"Biaya tergantung usia janin. Semakin besar semakin mahal."

Nara mengangguk paham. Baginya, biaya bukan masalah saat ini. Yang penting, janin itu segera hilang dari perutnya.

Setalah menyelesaikan pembayaran, Nara disuruh menunggu karena dokter masih menangani pasien lain.

Dia duduk dikursi panjang dengan tubuh gemetaran dan berkeringat dingin. Takut, sudah pasti. Berbagai pikiran negatif tiba tiba muncul dibenaknya. Bagaimana kalau terjadi sesuatu. Dan yang lebih parah, bagaimana kalau dia sampai meninggal.

Setelah beberapa saat menunggu, ia melihat seorang gadis belia bersama laki laki tengah baya keluar dari ruangan yang bertuliskan tempat penanganan. Gadis itu menangis, wajahnya pucat pasi. Gurat kesedihan jelas terpancar dari matanya. Sedangkan si pria, orang itu terlihat sedang menenangkan.

Nara makin ragu dan takut. Melihat wajah gadis itu yang mirip mayat hidup membuatanya ingin segera lari dari tempat itu. Tapi saat dia ingin pergi, seseorang lebih dulu memanggilnya.

"Nona Kinara putri."

Nara yang baru melangkah langsung berhenti. Dia menoleh dan melihat seorang wanita berbaju perawat berdiri didepan pintu.

"Silakan masuk nona."

Dia berada dipersimpangan dilema, antara lanjut atau mundur. Hatinya berkata mundur, tapi otaknya menyarankan lanjut.

"Nona Kinara putri, silakan masuk ke ruang tindakan."

...*****...

Septian terus melihat jam diponselnya. Menurutnya Nara sudah terlalu lama di dalam. Sakit apa sebenarnya cewek itu? Kenapa datang ke klinik yang menurutnya gak jelas. Kenapa tak periksa ke rumah sakit yang bonafit. Dan yang pasti, letaknya lebih dekat dengan kampus, bukan klinik gak jelas yang jauh seperti ini.

Septian merasakan sedikit kejanggalan. Klinik ini sangat sepi. Dan lokasinya, jelas jauh dari keramaian, bukan tempat strategis untuk membuka sebuah klinik.

Takut terjadi apa apa pada Nara. Septian berniat menyusulnya kedalam. Urusan Nara tanya kenapa dia bisa disini, nanti saja dia pikirkan.

Septian memarkir motornya tepat disebalah mobil Nara. Saat dia baru melepas helm. Sebuah taksi berhenti didepan klinik. Tampak seorang ibu ibu dengan gadis muda keluar dari taksi.

"Ayo cepat masuk!" Ibu itu menarik si gadis kearah pintu masuk.

"Aku gak mau, Mah. Aku takut," cicit gadis itu sambil menangis.

"Makanya kalau mau berbuat itu, dipikirin dulu akibatnya. Kamu mau bikin malu keluarga. Kamu mau papa kamu mati karena jantungan," omel si ibu.

"Tapi aku takut, Mah."

"Gak ada pilihan lain. Kamu harus gugurin janin itu. Mama sudah tanya tanya, katanya klinik ini yang paling bagus untuk aborsi."

Mata Septian seketika membulat sempurna. Klinik aborsi? jadi ini klinik aborsi. Itu artinya, didalam sana, Nara sedang melakukan aborsi.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

sep selametin anak mu

2023-07-26

0

Yunia Afida

Yunia Afida

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣jahat banget, kan dia baik minjamim laptop

2023-07-26

0

Akhmad Soimun

Akhmad Soimun

aku tu dah penasaran SMA si Septian, dia aslinya kayak nggak yah kyak crita novel yg lain?

2023-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 TRAGEDI BRIDESMAID
2 FIRASAT
3 IKRAR TALAK
4 PRIA ASING
5 PRIA ASING 2
6 PRIA ASING 3
7 PRIA ASING 4
8 LIFE MUST GO ON
9 ( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10 AJAKAN KE BALI
11 PERASAAN YANG ANEH
12 KEJUTAN TAK TERDUGA
13 TERPAKSA KONON
14 WE MEET AGAIN
15 WE MEET AGAIN 2
16 DIPERSIMPANGAN DILEMA
17 SIAPA LAKI LAKI ITU?
18 GALAU
19 PERCAYA PADAKU
20 YANG DITAKUTKAN TERJADI
21 BAPER
22 DISAMBUT DENGAN BAIK
23 STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24 TINGGAL SELANGKAH LAGI
25 SELANGKAH LEBIH MAJU
26 TERLALU TEGANG
27 TREAT LIKE A QUEEN
28 BELUM BERUNTUNG
29 USAHA MENGAMBIL HATI
30 DATING
31 DATING 2
32 THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33 MOST WANTED LECTURER
34 ABANG
35 MY MORNING
36 COFFEE SHOP
37 NGEMALL
38 SELALU BERUNTUNG
39 KE RUMAH IPAR
40 NGIDAM
41 TERJEPIT SITUASI
42 CURIGA
43 DIKEJAR BERONDONG
44 SUAMI LUAR BIASA
45 PAPA OH PAPA
46 TEMAN BARU
47 MASA LALU
48 I LOVE YOU
49 SEPUCUK SURAT
50 MANTAN
51 YOU ARE SO BEAUTIFULL
52 TAHLILAN
53 BERDERIT
54 KEDATANGAN MANTAN
55 DIBANDING DIA
56 TAKUT
57 FIRST LOVE
58 BAHAGIA BERSAMAMU
59 AKU BUKAN PELAKOR
60 MENGENANG MASA LALU
61 HEBOH
62 DIA ISTRI SAYA
63 LIHATLAH DAHIKU
64 HEMPASKAN PELAKOR
65 MEMINTA MAAF
66 CANDLE LIGHT DINNER
67 CANDLE LIGHT DINNER 2
68 GOOD LUCK
69 JATUH
70 DIRAWAT
71 DIRAWAT 2
72 BERTEMU LAGI
73 BUNGA TAK BERTUAN
74 TERDENGAR TAK ASING
75 TAK ADA MAAF
76 TAWARAN DARI PAPA
77 SELALU MENDUKUNGMU
78 DIKIRA PACAR
79 ACARA TUJUH BULANAN.
80 JADIAN
81 SALAH SASARAN
82 BERTIGA
83 SINGKAT
84 GALANG DANA
85 GRAND OPENING
86 DEBAT
87 USAHA MEMPERBAIKI
88 NGINEP
89 TAWARAN
90 MELAMAR KERJA
91 TAK PULANG
92 BERBUNTUT PANJANG
93 LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94 KANGEN
95 AKU DATANG
96 PERIKSA DADAKAN
97 BERUBAH PIKIRAN
98 MODUS
99 LEGA
100 JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101 KONTRAKSI
102 PANIK
103 MENJELANG PERSALINAN
104 AKIBAT CANDAAN
105 OEK OEK
106 ADA HATI YANG TERLUKA
107 BABY AY
108 GOSIP OH GOSIP
109 MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110 PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111 BUTUH WAKTU
112 LIVE
113 TAMU TAK DIUNDANG
114 BUKTIKAN
115 BERSYUKUR
116 MULAI KELIHATAN HASILNYA
117 OBROLAN TENGAH MALAM
118 BELAJAR
119 TAK BISA TIDUR
120 WILL U MARRY ME
121 YESSS
122 RESTU
123 WAKTU
124 GAGAL
125 MELEPAS LAJANG
126 RASA YANG INDAH
127 BAHAGIA BERSAMAMU
128 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 128 Episodes

1
TRAGEDI BRIDESMAID
2
FIRASAT
3
IKRAR TALAK
4
PRIA ASING
5
PRIA ASING 2
6
PRIA ASING 3
7
PRIA ASING 4
8
LIFE MUST GO ON
9
( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10
AJAKAN KE BALI
11
PERASAAN YANG ANEH
12
KEJUTAN TAK TERDUGA
13
TERPAKSA KONON
14
WE MEET AGAIN
15
WE MEET AGAIN 2
16
DIPERSIMPANGAN DILEMA
17
SIAPA LAKI LAKI ITU?
18
GALAU
19
PERCAYA PADAKU
20
YANG DITAKUTKAN TERJADI
21
BAPER
22
DISAMBUT DENGAN BAIK
23
STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24
TINGGAL SELANGKAH LAGI
25
SELANGKAH LEBIH MAJU
26
TERLALU TEGANG
27
TREAT LIKE A QUEEN
28
BELUM BERUNTUNG
29
USAHA MENGAMBIL HATI
30
DATING
31
DATING 2
32
THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33
MOST WANTED LECTURER
34
ABANG
35
MY MORNING
36
COFFEE SHOP
37
NGEMALL
38
SELALU BERUNTUNG
39
KE RUMAH IPAR
40
NGIDAM
41
TERJEPIT SITUASI
42
CURIGA
43
DIKEJAR BERONDONG
44
SUAMI LUAR BIASA
45
PAPA OH PAPA
46
TEMAN BARU
47
MASA LALU
48
I LOVE YOU
49
SEPUCUK SURAT
50
MANTAN
51
YOU ARE SO BEAUTIFULL
52
TAHLILAN
53
BERDERIT
54
KEDATANGAN MANTAN
55
DIBANDING DIA
56
TAKUT
57
FIRST LOVE
58
BAHAGIA BERSAMAMU
59
AKU BUKAN PELAKOR
60
MENGENANG MASA LALU
61
HEBOH
62
DIA ISTRI SAYA
63
LIHATLAH DAHIKU
64
HEMPASKAN PELAKOR
65
MEMINTA MAAF
66
CANDLE LIGHT DINNER
67
CANDLE LIGHT DINNER 2
68
GOOD LUCK
69
JATUH
70
DIRAWAT
71
DIRAWAT 2
72
BERTEMU LAGI
73
BUNGA TAK BERTUAN
74
TERDENGAR TAK ASING
75
TAK ADA MAAF
76
TAWARAN DARI PAPA
77
SELALU MENDUKUNGMU
78
DIKIRA PACAR
79
ACARA TUJUH BULANAN.
80
JADIAN
81
SALAH SASARAN
82
BERTIGA
83
SINGKAT
84
GALANG DANA
85
GRAND OPENING
86
DEBAT
87
USAHA MEMPERBAIKI
88
NGINEP
89
TAWARAN
90
MELAMAR KERJA
91
TAK PULANG
92
BERBUNTUT PANJANG
93
LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94
KANGEN
95
AKU DATANG
96
PERIKSA DADAKAN
97
BERUBAH PIKIRAN
98
MODUS
99
LEGA
100
JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101
KONTRAKSI
102
PANIK
103
MENJELANG PERSALINAN
104
AKIBAT CANDAAN
105
OEK OEK
106
ADA HATI YANG TERLUKA
107
BABY AY
108
GOSIP OH GOSIP
109
MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110
PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111
BUTUH WAKTU
112
LIVE
113
TAMU TAK DIUNDANG
114
BUKTIKAN
115
BERSYUKUR
116
MULAI KELIHATAN HASILNYA
117
OBROLAN TENGAH MALAM
118
BELAJAR
119
TAK BISA TIDUR
120
WILL U MARRY ME
121
YESSS
122
RESTU
123
WAKTU
124
GAGAL
125
MELEPAS LAJANG
126
RASA YANG INDAH
127
BAHAGIA BERSAMAMU
128
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!