AJAKAN KE BALI

Rencana Nara untuk berkunjung kerumah Kinan setelah tes microteaching dan wawancara batal. Diluar dugaan, kakaknya itu justru sudah mengirim pesan jika dia dan anak anaknya sudah berada dirumah orang tua mereka.

"Cie.. calon Bu dosen udah datang," goda Kinan saat melihat kedatangan adiknya.

"Paan sih, belum juga diterima. Masih nunggu pengumuman." Sahut Nara sambil mencomot kue klepon yang ada diatas meja makan.

"Ish, cuci tangan dulu." Tegur Kinan sambil menepuk tangan Nara. Kakaknya itu memang sangat pro dengan kebersihan. Satu regu dengan mamanya. Penggalak kebersihan dan kesehatan.

"Iya iya, Bu dokter," sahut Nara sambil mendelik malas. Namun ternyata, tangannya tak ada niat untuk berhenti, tetap mencomot klepon sebiji dan langsung memasukkan kedalam mulut.

"Ish, anak ini," gerutu Kinan sambil memelototi adiknya. Nara hanya menanggapi dengan senyum tanpa rasa bersalah. Setelah habis sebiji, dia melahap lagi sebiji baru berjalan menuju dapur untuk mencuci tangan.

"Mana anak anak?" tanya Nara setelah kembali dari dapur. Sejak masuk tadi, dia belum mendengar celotehan kedua keponakannya.

"Pada tidur dikelonin utinya," jawab Kinan yang sedang duduk di kursi meja makan sambil makan potongan apel dan kiwi.

Nara menarik kursi lalu duduk disebelah Kinan. Tangannga terulur untuk menarik sepiring klepon kehadapannya.

"Enak gak Non klepon bikinan bibik?" tanya Bi Narti yang tiba tiba muncul dari dapur.

"Banget. Dijamin sepiring bakalan langsung abis," sahut Nara dengan suara tak jelas karena mulut yang dipenuhi klepon.

"Tumbenan pakai bikin klepon segala, Bik? Dah gitu kok warnanya pink. Bukannya klepon hijau ya?" tanya Kinan sambil ikutan makan kue klepon warna pink yang menurutnya sedikit aneh.

"Tauk tuh Non Nara," Bi Narti menunjuk dagu kearah Nara. "Isuk-isuk tiba-tiba minta dibikinin klepon warna merah muda," jelasnya.

"Aneh-aneh aja kamu, Ra. Minta dibikinin klepon kok warna pink," ujar Kinan sambil geleng geleng. Tapi meski warnanya pink, rasanya tetap jempolan, bikin dia ingin makan lagi dan lagi.

"Don't jat a book bae the kaper." Bik Narti sok-sok an berceloteh pakai bahasa inggris. "Walaupun kelihatan aneh, warnanya pink, tapi rasanya mantul to? Ueeenak tenan pokok e," lanjutnya dengan bangga.

"Hish, sok sok an ngomong inggris, salah lagi," gerutu Nara sambil geleng geleng.

"Tuh dimarahin ama lulusan London," ujar Kinan sambil cekikikan. "Tapi kemajuan sih," dia manggut-manggut. "Belajar bahasa inggris dari siapa, Bik?"

"Ya itu, biasa dengar Non Nara sama bapak ngobrol. Masak bibik cuma bisa bahasa jawa sama Indonesia saja. Pengen juga bisa bahasa inggris, biar kayak bule."

"Bule mana ada yang gosong," celetuk Nara sambil tergelalak.

"His, kamu ini," Kinan langsung memelototi adiknya. "Oh iya, Ra. Tadi ada kurir nganter undangan."

Mendengar kata undangan, membuat Nara langsung berhenti memakan klepon. Itu pasti undangan yang dibilang Arumi kemarin, tak salah lagi.

"Dari Arumi?" Nara memastikan.

"Kok kamu udah tahu?"

"Kemarin aku ketemu dia. Dia bilang, ngirim undangan buat aku."

"Gila tuh cewek," umpat Kinan. "Gak punya perasaan banget sih." Kinan mengepalkan tangannya karena kesal. "Apaan coba maksudnya kirim undangan ke kamu? Mau pamer gitu?" Kinan mendengus kesal.

Nara hanya mengedikkan bahu. Hati orang siapa yang tahu. Begitu pula dengan maksud Arumi mengirim undangan. Dia tak tahu, ada niatan apa disebalik itu.

"Lo mau dateng?" tanya Kinan sambil menoleh kearah Nara.

Lagi lagi Nara hanya mengedikkan bahu. Sejujurnya, dia belum kepikiran untuk datang.

"Gak usah! Cuma bikin luka lama kembali menganga. Kamu bakalan jadi pusat perhatian disana. Semua orang akan menatap iba kearah kamu. Hanya akan terlihat menyedihkan. Gak usah dateng," ujar Kinan bersungut-sungut.

Sebenarnya Nara juga tak berminat datang. Hanya buang buang waktu dan air mata saja, melelahkan sekaligus menyakitkan.

"Mending kamu ikut Kakak aja minggu depan."

"Kemana?"

"Nikahannya Larasati. Inget kan teman kakak yang sering main kesini dulu. Dia juga ngundang kamu."

Nara tampak mengingat ingat. 6 tahun di London membuatnya sedikit lupa dengan teman teman kakaknya.

"Tunggu tunggu, bukannya kak Laras udah nikah?"

"Udah cerai, sekarang mau nikah lagi. Lagian ngapain lama-lama menjanda, gak baik. Kamu juga Ra, mending segera cari pasangan baru. Kadang membuka hati untuk orang baru, bisa bikin cepet move on."

"Dih, kok malah merembet ke aku. Aku masih pengen berkarier dan ngelanjutin sekolah. Pria udah aku taruh di nomor 999, jauh dibelakang." Mood Nara langsung berantakan gara gara topik pembicaraan yang udah berubah.

"Heh, gak baik kayak gitu," tegur Kinan. "Kejadian kamu sama Abi, dibuat pengalaman, bukan dijadikan momok yang bikin kamu trauma sama laki laki."

Nara hanya memutar kedua bola matanya malas. Kalau obrolan udah mulai membahas tentang pria, apalagi menikah, mood nya langsung drop. Tak bisa dibiarin, harus segera ganti topik pembicaraan.

"Eh kak, akhir akhir ini aku kok sering pusing ya. Dah gitu suka tiba tiba lemes, bawaannya mager mulu. Habis makan, langsung ngatuk. Apa darah rendah ya? Atau anemia?"

Kinan mulai memperhatikan Nara. Sebenarnya sejak tadi dia melihat ada yang berbeda dengan Nara. Adiknya itu tampak sangat pucat. Dia pikir, efek habis wawancara, masih tegang mungkin.

"Kalau dari ciri ciri yang kamu sebutin tadi sih, kayaknya beneran anemia. Dah gitu muka kamu pucet banget. Kamu gak cerita sejak kemarin sih. Tau gini kan kakak bawain obat sekalian."

"Resepin obat aja deh kak. Biar aku beli di apotek."

Kinan menyebutkan nama vitamin penambah darah yang biasa dijual di apotek. Dia juga menyarankan Nara untuk periksa ke dokter jika masih merasakan keluhan yang sama setelah minum vitamin tersebut.

"Eh gimana tadi dengan undangan Laras. Kamu bisa ikutkan?"

"Dimana sih emang acaranya?"

"Bali."

Bali? terdengar seperti momok ditelinga Nara. Tempat dimana dia mengikat janji suci dengan Abi. Juga tempat dimana dia ditalak sebelum 24 jam menikah. Rasanya belum mampu untuk menginjakkan kaki disana lagi.

"Ikut ya. Please.... Mas Raka gak bisa nemenin. Dia lagi ada jadwal seminar. Dan dia ngijinin aku datang kalau ditemenin kamu. Kalau sendiri, gak dikasih ijin."

"Terus anak anak?"

"Sama mama. Pengasuhnya juga bakalan aku suruh nginep disini."

Nara masih mempertimbangkan permintaan Kinan.

"Emang orang hamil boleh ya kak naik pesawat?"

"Heis, kehamilan kakak udah trimester 2. Udah aman dibawa kemana-mana. Bu dokter lebih ngerti daripada kamu."

"Halah, baru dokter umum aja bangga. Kapan ambil spesialis?"

"Udah ada suami yang nyariin duit. Kakak gini gini aja udah seneng. Mikir mau sekolah lagi udah puyeng nih kepala. Mau ya, Ra," desak Kinan. "Ini acara nikahan sekaligus reunian kakak sama teman teman seangkatan waktu kuliah. Please.... temenin kakak."

Nara tak enak hati untuk menolak. Sejak dulu, kakaknya itu selalu ada dibelakangnya untuk mensupport dirinya. Dan sekarang, dia tak tega untuk bilang tidak. Dengan berat hati, akhirnya Nara mengangguk.

"Yes.. makasih Ra."

Terpopuler

Comments

Kalsum

Kalsum

jgn2 nara hamil

2024-04-08

0

Yunia Afida

Yunia Afida

hamil ni

2023-07-26

0

nesya

nesya

nara hamil sm Septian

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 TRAGEDI BRIDESMAID
2 FIRASAT
3 IKRAR TALAK
4 PRIA ASING
5 PRIA ASING 2
6 PRIA ASING 3
7 PRIA ASING 4
8 LIFE MUST GO ON
9 ( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10 AJAKAN KE BALI
11 PERASAAN YANG ANEH
12 KEJUTAN TAK TERDUGA
13 TERPAKSA KONON
14 WE MEET AGAIN
15 WE MEET AGAIN 2
16 DIPERSIMPANGAN DILEMA
17 SIAPA LAKI LAKI ITU?
18 GALAU
19 PERCAYA PADAKU
20 YANG DITAKUTKAN TERJADI
21 BAPER
22 DISAMBUT DENGAN BAIK
23 STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24 TINGGAL SELANGKAH LAGI
25 SELANGKAH LEBIH MAJU
26 TERLALU TEGANG
27 TREAT LIKE A QUEEN
28 BELUM BERUNTUNG
29 USAHA MENGAMBIL HATI
30 DATING
31 DATING 2
32 THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33 MOST WANTED LECTURER
34 ABANG
35 MY MORNING
36 COFFEE SHOP
37 NGEMALL
38 SELALU BERUNTUNG
39 KE RUMAH IPAR
40 NGIDAM
41 TERJEPIT SITUASI
42 CURIGA
43 DIKEJAR BERONDONG
44 SUAMI LUAR BIASA
45 PAPA OH PAPA
46 TEMAN BARU
47 MASA LALU
48 I LOVE YOU
49 SEPUCUK SURAT
50 MANTAN
51 YOU ARE SO BEAUTIFULL
52 TAHLILAN
53 BERDERIT
54 KEDATANGAN MANTAN
55 DIBANDING DIA
56 TAKUT
57 FIRST LOVE
58 BAHAGIA BERSAMAMU
59 AKU BUKAN PELAKOR
60 MENGENANG MASA LALU
61 HEBOH
62 DIA ISTRI SAYA
63 LIHATLAH DAHIKU
64 HEMPASKAN PELAKOR
65 MEMINTA MAAF
66 CANDLE LIGHT DINNER
67 CANDLE LIGHT DINNER 2
68 GOOD LUCK
69 JATUH
70 DIRAWAT
71 DIRAWAT 2
72 BERTEMU LAGI
73 BUNGA TAK BERTUAN
74 TERDENGAR TAK ASING
75 TAK ADA MAAF
76 TAWARAN DARI PAPA
77 SELALU MENDUKUNGMU
78 DIKIRA PACAR
79 ACARA TUJUH BULANAN.
80 JADIAN
81 SALAH SASARAN
82 BERTIGA
83 SINGKAT
84 GALANG DANA
85 GRAND OPENING
86 DEBAT
87 USAHA MEMPERBAIKI
88 NGINEP
89 TAWARAN
90 MELAMAR KERJA
91 TAK PULANG
92 BERBUNTUT PANJANG
93 LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94 KANGEN
95 AKU DATANG
96 PERIKSA DADAKAN
97 BERUBAH PIKIRAN
98 MODUS
99 LEGA
100 JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101 KONTRAKSI
102 PANIK
103 MENJELANG PERSALINAN
104 AKIBAT CANDAAN
105 OEK OEK
106 ADA HATI YANG TERLUKA
107 BABY AY
108 GOSIP OH GOSIP
109 MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110 PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111 BUTUH WAKTU
112 LIVE
113 TAMU TAK DIUNDANG
114 BUKTIKAN
115 BERSYUKUR
116 MULAI KELIHATAN HASILNYA
117 OBROLAN TENGAH MALAM
118 BELAJAR
119 TAK BISA TIDUR
120 WILL U MARRY ME
121 YESSS
122 RESTU
123 WAKTU
124 GAGAL
125 MELEPAS LAJANG
126 RASA YANG INDAH
127 BAHAGIA BERSAMAMU
128 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 128 Episodes

1
TRAGEDI BRIDESMAID
2
FIRASAT
3
IKRAR TALAK
4
PRIA ASING
5
PRIA ASING 2
6
PRIA ASING 3
7
PRIA ASING 4
8
LIFE MUST GO ON
9
( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10
AJAKAN KE BALI
11
PERASAAN YANG ANEH
12
KEJUTAN TAK TERDUGA
13
TERPAKSA KONON
14
WE MEET AGAIN
15
WE MEET AGAIN 2
16
DIPERSIMPANGAN DILEMA
17
SIAPA LAKI LAKI ITU?
18
GALAU
19
PERCAYA PADAKU
20
YANG DITAKUTKAN TERJADI
21
BAPER
22
DISAMBUT DENGAN BAIK
23
STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24
TINGGAL SELANGKAH LAGI
25
SELANGKAH LEBIH MAJU
26
TERLALU TEGANG
27
TREAT LIKE A QUEEN
28
BELUM BERUNTUNG
29
USAHA MENGAMBIL HATI
30
DATING
31
DATING 2
32
THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33
MOST WANTED LECTURER
34
ABANG
35
MY MORNING
36
COFFEE SHOP
37
NGEMALL
38
SELALU BERUNTUNG
39
KE RUMAH IPAR
40
NGIDAM
41
TERJEPIT SITUASI
42
CURIGA
43
DIKEJAR BERONDONG
44
SUAMI LUAR BIASA
45
PAPA OH PAPA
46
TEMAN BARU
47
MASA LALU
48
I LOVE YOU
49
SEPUCUK SURAT
50
MANTAN
51
YOU ARE SO BEAUTIFULL
52
TAHLILAN
53
BERDERIT
54
KEDATANGAN MANTAN
55
DIBANDING DIA
56
TAKUT
57
FIRST LOVE
58
BAHAGIA BERSAMAMU
59
AKU BUKAN PELAKOR
60
MENGENANG MASA LALU
61
HEBOH
62
DIA ISTRI SAYA
63
LIHATLAH DAHIKU
64
HEMPASKAN PELAKOR
65
MEMINTA MAAF
66
CANDLE LIGHT DINNER
67
CANDLE LIGHT DINNER 2
68
GOOD LUCK
69
JATUH
70
DIRAWAT
71
DIRAWAT 2
72
BERTEMU LAGI
73
BUNGA TAK BERTUAN
74
TERDENGAR TAK ASING
75
TAK ADA MAAF
76
TAWARAN DARI PAPA
77
SELALU MENDUKUNGMU
78
DIKIRA PACAR
79
ACARA TUJUH BULANAN.
80
JADIAN
81
SALAH SASARAN
82
BERTIGA
83
SINGKAT
84
GALANG DANA
85
GRAND OPENING
86
DEBAT
87
USAHA MEMPERBAIKI
88
NGINEP
89
TAWARAN
90
MELAMAR KERJA
91
TAK PULANG
92
BERBUNTUT PANJANG
93
LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94
KANGEN
95
AKU DATANG
96
PERIKSA DADAKAN
97
BERUBAH PIKIRAN
98
MODUS
99
LEGA
100
JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101
KONTRAKSI
102
PANIK
103
MENJELANG PERSALINAN
104
AKIBAT CANDAAN
105
OEK OEK
106
ADA HATI YANG TERLUKA
107
BABY AY
108
GOSIP OH GOSIP
109
MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110
PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111
BUTUH WAKTU
112
LIVE
113
TAMU TAK DIUNDANG
114
BUKTIKAN
115
BERSYUKUR
116
MULAI KELIHATAN HASILNYA
117
OBROLAN TENGAH MALAM
118
BELAJAR
119
TAK BISA TIDUR
120
WILL U MARRY ME
121
YESSS
122
RESTU
123
WAKTU
124
GAGAL
125
MELEPAS LAJANG
126
RASA YANG INDAH
127
BAHAGIA BERSAMAMU
128
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!