IKRAR TALAK

Nara mengemasi barangnya maupun milik Abi. Memasukkan kedalam koper dan memastikan tak ada yang tertinggal dihotel. Dia tak punya banyak waktu, dua jam lagi, harus terbang ke Jepang.

"Tiket, paspor." Gumam Nara sambil memastikan dua benda itu ada ditas slempangnya. Setelah yakin semuanya siap, dia menghampiri Abi yang duduk disofa.

"Sayang, yuk buruan," ajak Nara. Dia tak mau sampai ketinggalan pesawat.

Abi tak bergeming, pria itu terlihat fokus menatap ponselnya. Nara yang tadinya sedikit kesal karena Abi tak membantu berkemas, sekarang makin kesal lagi karena dicuekin.

Sejak keluar semalam, Abi memang sedikit aneh, setidaknya itu menurut Nara. Pria itu lebih banyak diam, termenung dengan tatapan kosong. Seperti seseorang yang sedang memiliki masalah berat.

"Bi." Nara menepuk pelan bahu Abi. Hanya pelan, namun mampu membuat pria itu terjingkat kaget.

"Kamu kenapa sih? Kamu kayak punya masalah gitu?"

"Gak ada kok," sahut Abi sambil tersenyum. "Udah selesai semuanya?" tanyanya sambil menoleh kearah dua koper yang telah Nara siapkan.

"Udah," sahut Nara malas. "Yuk buruan check out. Sarapan di bandara aja. Takutnya macet dijalan. Jangan sampai kita ketinggalan pesawat."

"Ya udah Ayok." Abi menyimpan ponsel kedalam tas kecil yang ada disebelahnya lalu bangkit.

Keduanya meninggalkan kamar untuk melakukan check out. Sementara Abi mengurusi check out, Nara memilih menunggu di sofa lobi, membalas beberapa ucapan selamat teman-teman di medsos.

Abi gelisah karena Arumi tak bisa dihubungi sejak dini hari tadi. Ponsel wanita itu tidak aktif. Setelah menyelesaikan urusan di meja resepsionis. Ponsel Abi berbunyi, saat dia cek, ternyata pesan dari Arumi. Wanita itu mengirimnya sebuah gambar.

Deg

Jantung Abi serasa copot. Arumi mengirim foto dirinya yang sedang berdiri dipinggir rooftop hotel. Sepertinya, wanita itu benar benar nekat.

Disaat tubuh Abi masih gemetaran. Ada VC masuk dari Arumi. Buru buru Abi menekan tombol hijau.

"Bi," sapa Arumi sambil tersenyum getir.

Mata Abi membulat sempurna. Apa yang dia lihat saat ini, persis dengan di foto yang baru dikirim Arumi. Wanita itu sedang berada di rooftop sekarang. Hanya terlihat hamparan langit biru dibelakang Arumi.

"Rum jangan gila," pekik Abi tertahan. Sudut matanya melirik Nara, memastikan wanita itu tidak melihat.

"Selamat tinggal, Bi. Aku sayang kamu, sayang banget," tutur Arumi dengan mata mulai berkaca-kaca.

Arumi mengarahkan kamera ke perutnya. "Seperti yang kamu mau," lanjutnya sambil mengelus perut yang masih tampak rata. "Kami berdua akan segera lenyap dari hidup kamu, dari dunia ini."

"Enggak, jangan nekat. Jangan lakukan itu Rum," Abi makin panik.

Nara yang duduk disofa dibuat bertanya tanya dengan ekspresi Abi. Dengan siapa Abi VC, kenapa wajahnya seperti sangat cemas.

Tak ingin terus penasaran, Nara bangkit dari duduknya, berjalan menghampiri Abi.

"Selamat tinggal, Bi. Semoga kamu bahagia bersama Nara."

"Jangan Rum, jangan lakukan itu. Tunggu gue, gue bakalan ke rooftop sekarang. Gue bakalan tanggung jawab. Gue akan nikahin lo."

Deg

Tanggung jawab? nikah? Ada apa ini?

"Apa maksud ucapan kamu Bi?" Tanya Nara yang tak sengaja mendengar perkataan Abi yang sedang melakukan VC entah dengan siapa..

Abi terkejut melihat Nara yang ternyata berdiri tak jauh darinya. Tapi dia tak ada waktu untuk menjelaskan apapun, Arumi lebih penting saat ini.

"Maaf Ra, gue harus pergi." Abi berlari secepat kilat menuju lift. Lima detik, sepuluh detik, Nara masih mematung. Dia masih belum bisa mencerna apa yang terjadi.

Melihat pintu lift terbuka, Abi segera masuk. Nara yang masih bengongpun seperti langsung tersadar. Dia berlari mengejar Abi. Tapi sayangnya dia terlambat, pintu lift terlanjur tertutup.

Kalau tak salah, dia mendengar Abi berkata rooftop. Apa pria itu kesana sekarang?

Rooftop

Begitu lift terbuka Abi segera keluar. Tapi itu bukan di rooftop melainkan lantai paling atas. Abi masih harus menaiki tangga darurat menuju rooftop.

"Arumi," teriak Abi saat melihat Arumi berdiri ditepi rooftop. "Jangan gila," lanjutnya sambil berlari ke arah Arumi.

"Gak ada gunanya aku hidup lagi Bi. Aku tak mampu hidup tanpa kamu," ujar Arumi sambil menangis tergugu.

"Jangan nekat," Abi menarik tangan Arumi agar lebih ketengah. Memegang kedua bahu wanita itu dan menatapnya lekat lekat. "Gue akan tanggung jawab. Kita akan menikah."

Arumi melepaskan tangan Abi sambil menggeleng. "Enggak Bi, aku gak mau jadi yang kedua. Dan aku yakin, Nara juga tak mau dipoligami. Biar aku pergi saja. Aku orang ketiga disini. Jadi, aku yang harus tau diri." Arumi kembali berjalan ke pinggir tapi segera ditarik kembali oleh Abi.

"Jangan gila. Aku akan tanggung jawab," bentak Abi sambil memeluk Arumi.

"Tapi bagaimana dengan Nara. Aku gak mau dipoligami."

Kepala Abi pusing. Arumi tak mau dipoligami. Dan dia yakin Narapun juga tak akan mau, karena pada dasarnya, tak ada wanita yang mau dipoligami meski itu dengan sahabatnya sendiri.

"Kamu gak bisa egois, kamu harus pilih salah satu dari kami." Lirih Arumi sambil memukul mukul dada Abi. "Jika kamu milih Nara, aku dan anak ini akan menghilang selamanya. Tak akan pernah mengganggu kalian lagi. Tapi jika kamu milih aku, ceraikan Nara sekarang juga."

Pilihan yang sangat berat bagi Abi. Tapi dia tetap harus memilih. "Beri aku waktu, kita cari solusi sama sama," bujuknya

"Enggak, aku gak mau," teriak Arumi sambil menggeleng cepat. "Kalau kamu gak putusin sekarang, berarti kamu milih Nara." Arumi berusaha melepaskan diri dari pelukan Abi.

"Gak seperti itu Rum." Abi mengeratkan pelukannya. Tak mau Arumi sampai terlepas. Bisa bisa wanita itu langsung nekat terjun bebas.

"Lepas Bi, emang sebaiknya aku mati saja. Masalah akan kelar. Kamu dan Nara akan hidup bahagia." Arumi terus meronta ronta agar terlepas dari pelukan Abi.

"Jangan gila, Rum. Bunuh diri itu dosa besar."

"Apa kamu pikir menggugurkan kandungan juga bukan dosa besar? Itu juga tindak pembunuhan Bi." Arumi menangis histeris.

"Apa maksudnya ini?" seru Nara yang baru sampai dirooftop. Dia melihat Abi yang sedang memeluk Arumi. "Menggugurkan kandungan? siapa yang hamil?" tanya Nara dengan suara bergetar. Kenapa perasaannya tidak enak. Tadi dia mendengar Abi bilang akan tanggung jawab, dan sekarang Arumi bilang menggugurkan kandungan. Apakah ini saling berkaitan?

"Maafkan aku, Ra." Lirih Arumi sambil melepaskan diri dari pelukan Abi.

Dengan kaki gemetar, Arumi berjalan menghampiri Nara. Wanita itu tiba tiba bersimpuh dikedua kaki Nara.

"Maaf Ra, maafin gue." Arumi menangis sambil memegang kedua kaki Nara.

"Ada apa ini Rum?" Tanya Nara sambil berusaha berfikir positif.

Abi menyeka air matanya lalu mendekati kedua wanita itu. Dia membantu Arumi bangun lalu menggenggam tangannya.

"Maafin kami, Ra," Abi ikut bicara. Arumi menatap Abi, apa ini artinya Abi memilihnya?

"Apa yang sebenarnya terjadi Bi?" tanya Nara dengan mata berkaca kaca. Permintaan maaf, dan genggaman tangan mereka, menunjukkan jika ada sesuatu.

"Arumi hamil anak gue."

Deg

Nara bagai tersambar petir. Mendung dimatanya seketika berubah menjadi hujan. Tangis Nara pecah. Lututnya terasa lemas seperti jelli. Dia tak mampu lagi berdiri, tubuhnya seketika ambruk dilantai rooftop.

"Kami tahu kami salah. Tapi anak dalam kandungan Arumi tidak salah. Dan dia lebih butuh aku daripada kamu."

Nara merasakan dunia seperti berputar. Kepalamya terasa berat. Dadanya sesak seperti terhimpit sesuatu yang besar dan berat.

"Maaf Ra. Dengan terpaksa kita harus mengakhiri pernikahan ini."

Nara mendongak menatap Abi. Tak percaya jika Abi akan mengatakan hal itu. Mengakhiri? Bukankah baru dimulai?

"Detik ini juga. Aku jatuhkan talakku padamu."

Ini hanya mimpikan? tolong bangunkan aku jika ini mimpi. Mimpi ini terlalu buruk.

Tapi tidak, ini nyata, bukan mimpi. Dia sudah ditalak oleh Abi, oleh pria yang baru menikahinya kemarin pagi.

"Sekali lagi, aku minta maaf. Aku harus bertanggung jawab pada Arumi."

Nara melihat jam ditangannya, 8.30 am. Itu artinya, belum genap 24jam dia dan Abi menikah. Tapi statusnya sebagai istri Abimana, sudah berakhir. Sekarang dia janda, ya seorang janda. Janda yang bahkan belum merasakan bagaimana indahnya malam pertama. Menjanda sebelum dia digauli suaminya.

"Belum 24 jam Bi." Nara menangis sambil tertawa. Apakah dia sudah gila? Ya, gila karena perubahan status yang begitu mendadak. Bahkan di KTP, statusnya masih belum kawin, belum dirubah menjadi kawin.

"Maaf Ra." Abi menarik tangan Arumi pergi dari tempat itu. Meninggalkan Nara yang masih terduduk dilantai sambil menangis dan tertawa bersamaan.

Kenapa takdir bisa selucu ini. 8 tahun pacaran, tapi menikah tak sampai 24 jam.

Terpopuler

Comments

ping ping

ping ping

walaupun pacaran lama itu gk akan menjamin kekal hubungan nya.. apalagi ini LDR ya tetap di cari yg bisa ngertiin dan nyaman dlm menjalin kasih sayang tentunya... jgn egois

2023-10-26

1

Fitri Sri Dewi

Fitri Sri Dewi

ya salah sendiri ninggalin cowok sama sahabatnya. ya jadilah mereka. dah banyak kejadian kek gitu

2023-10-10

0

Lusiana_Oct13

Lusiana_Oct13

Jadi janda kembang janda yg blm disentuh bersyukur km gk nyerahin perwan km sama abi 😁 swmoga km dapat pengganti yg lebih baik lagi dr dia ya ra

2023-09-02

0

lihat semua
Episodes
1 TRAGEDI BRIDESMAID
2 FIRASAT
3 IKRAR TALAK
4 PRIA ASING
5 PRIA ASING 2
6 PRIA ASING 3
7 PRIA ASING 4
8 LIFE MUST GO ON
9 ( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10 AJAKAN KE BALI
11 PERASAAN YANG ANEH
12 KEJUTAN TAK TERDUGA
13 TERPAKSA KONON
14 WE MEET AGAIN
15 WE MEET AGAIN 2
16 DIPERSIMPANGAN DILEMA
17 SIAPA LAKI LAKI ITU?
18 GALAU
19 PERCAYA PADAKU
20 YANG DITAKUTKAN TERJADI
21 BAPER
22 DISAMBUT DENGAN BAIK
23 STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24 TINGGAL SELANGKAH LAGI
25 SELANGKAH LEBIH MAJU
26 TERLALU TEGANG
27 TREAT LIKE A QUEEN
28 BELUM BERUNTUNG
29 USAHA MENGAMBIL HATI
30 DATING
31 DATING 2
32 THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33 MOST WANTED LECTURER
34 ABANG
35 MY MORNING
36 COFFEE SHOP
37 NGEMALL
38 SELALU BERUNTUNG
39 KE RUMAH IPAR
40 NGIDAM
41 TERJEPIT SITUASI
42 CURIGA
43 DIKEJAR BERONDONG
44 SUAMI LUAR BIASA
45 PAPA OH PAPA
46 TEMAN BARU
47 MASA LALU
48 I LOVE YOU
49 SEPUCUK SURAT
50 MANTAN
51 YOU ARE SO BEAUTIFULL
52 TAHLILAN
53 BERDERIT
54 KEDATANGAN MANTAN
55 DIBANDING DIA
56 TAKUT
57 FIRST LOVE
58 BAHAGIA BERSAMAMU
59 AKU BUKAN PELAKOR
60 MENGENANG MASA LALU
61 HEBOH
62 DIA ISTRI SAYA
63 LIHATLAH DAHIKU
64 HEMPASKAN PELAKOR
65 MEMINTA MAAF
66 CANDLE LIGHT DINNER
67 CANDLE LIGHT DINNER 2
68 GOOD LUCK
69 JATUH
70 DIRAWAT
71 DIRAWAT 2
72 BERTEMU LAGI
73 BUNGA TAK BERTUAN
74 TERDENGAR TAK ASING
75 TAK ADA MAAF
76 TAWARAN DARI PAPA
77 SELALU MENDUKUNGMU
78 DIKIRA PACAR
79 ACARA TUJUH BULANAN.
80 JADIAN
81 SALAH SASARAN
82 BERTIGA
83 SINGKAT
84 GALANG DANA
85 GRAND OPENING
86 DEBAT
87 USAHA MEMPERBAIKI
88 NGINEP
89 TAWARAN
90 MELAMAR KERJA
91 TAK PULANG
92 BERBUNTUT PANJANG
93 LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94 KANGEN
95 AKU DATANG
96 PERIKSA DADAKAN
97 BERUBAH PIKIRAN
98 MODUS
99 LEGA
100 JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101 KONTRAKSI
102 PANIK
103 MENJELANG PERSALINAN
104 AKIBAT CANDAAN
105 OEK OEK
106 ADA HATI YANG TERLUKA
107 BABY AY
108 GOSIP OH GOSIP
109 MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110 PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111 BUTUH WAKTU
112 LIVE
113 TAMU TAK DIUNDANG
114 BUKTIKAN
115 BERSYUKUR
116 MULAI KELIHATAN HASILNYA
117 OBROLAN TENGAH MALAM
118 BELAJAR
119 TAK BISA TIDUR
120 WILL U MARRY ME
121 YESSS
122 RESTU
123 WAKTU
124 GAGAL
125 MELEPAS LAJANG
126 RASA YANG INDAH
127 BAHAGIA BERSAMAMU
128 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 128 Episodes

1
TRAGEDI BRIDESMAID
2
FIRASAT
3
IKRAR TALAK
4
PRIA ASING
5
PRIA ASING 2
6
PRIA ASING 3
7
PRIA ASING 4
8
LIFE MUST GO ON
9
( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10
AJAKAN KE BALI
11
PERASAAN YANG ANEH
12
KEJUTAN TAK TERDUGA
13
TERPAKSA KONON
14
WE MEET AGAIN
15
WE MEET AGAIN 2
16
DIPERSIMPANGAN DILEMA
17
SIAPA LAKI LAKI ITU?
18
GALAU
19
PERCAYA PADAKU
20
YANG DITAKUTKAN TERJADI
21
BAPER
22
DISAMBUT DENGAN BAIK
23
STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24
TINGGAL SELANGKAH LAGI
25
SELANGKAH LEBIH MAJU
26
TERLALU TEGANG
27
TREAT LIKE A QUEEN
28
BELUM BERUNTUNG
29
USAHA MENGAMBIL HATI
30
DATING
31
DATING 2
32
THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33
MOST WANTED LECTURER
34
ABANG
35
MY MORNING
36
COFFEE SHOP
37
NGEMALL
38
SELALU BERUNTUNG
39
KE RUMAH IPAR
40
NGIDAM
41
TERJEPIT SITUASI
42
CURIGA
43
DIKEJAR BERONDONG
44
SUAMI LUAR BIASA
45
PAPA OH PAPA
46
TEMAN BARU
47
MASA LALU
48
I LOVE YOU
49
SEPUCUK SURAT
50
MANTAN
51
YOU ARE SO BEAUTIFULL
52
TAHLILAN
53
BERDERIT
54
KEDATANGAN MANTAN
55
DIBANDING DIA
56
TAKUT
57
FIRST LOVE
58
BAHAGIA BERSAMAMU
59
AKU BUKAN PELAKOR
60
MENGENANG MASA LALU
61
HEBOH
62
DIA ISTRI SAYA
63
LIHATLAH DAHIKU
64
HEMPASKAN PELAKOR
65
MEMINTA MAAF
66
CANDLE LIGHT DINNER
67
CANDLE LIGHT DINNER 2
68
GOOD LUCK
69
JATUH
70
DIRAWAT
71
DIRAWAT 2
72
BERTEMU LAGI
73
BUNGA TAK BERTUAN
74
TERDENGAR TAK ASING
75
TAK ADA MAAF
76
TAWARAN DARI PAPA
77
SELALU MENDUKUNGMU
78
DIKIRA PACAR
79
ACARA TUJUH BULANAN.
80
JADIAN
81
SALAH SASARAN
82
BERTIGA
83
SINGKAT
84
GALANG DANA
85
GRAND OPENING
86
DEBAT
87
USAHA MEMPERBAIKI
88
NGINEP
89
TAWARAN
90
MELAMAR KERJA
91
TAK PULANG
92
BERBUNTUT PANJANG
93
LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94
KANGEN
95
AKU DATANG
96
PERIKSA DADAKAN
97
BERUBAH PIKIRAN
98
MODUS
99
LEGA
100
JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101
KONTRAKSI
102
PANIK
103
MENJELANG PERSALINAN
104
AKIBAT CANDAAN
105
OEK OEK
106
ADA HATI YANG TERLUKA
107
BABY AY
108
GOSIP OH GOSIP
109
MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110
PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111
BUTUH WAKTU
112
LIVE
113
TAMU TAK DIUNDANG
114
BUKTIKAN
115
BERSYUKUR
116
MULAI KELIHATAN HASILNYA
117
OBROLAN TENGAH MALAM
118
BELAJAR
119
TAK BISA TIDUR
120
WILL U MARRY ME
121
YESSS
122
RESTU
123
WAKTU
124
GAGAL
125
MELEPAS LAJANG
126
RASA YANG INDAH
127
BAHAGIA BERSAMAMU
128
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!