FIRASAT

Nara menunggu Abi sambil berselancar di sosial media. Rata rata semua temannya mengunggah foto saat menghadiri pernikahannya. Entah itu saad akad, maupun resepsi. Bakan mereka kompak memberi tagar #AbiNarawedding_samawa.

Nara duduk diatas sofa dengan kedua kaki ditekuk bersilang. Meletakkan ponsel didepannya, sambil menikmati sebuah apel segar. Nara melihat ratusan foto di tagar tersebut. Bibirnya tak berhenti tersenyum melihat foto foto pernikahannya. Perfect wedding, seperti impiannya.

"Aww..." Pekik Nara saat tak sengaja, pisau yang dia gunakan untuk memotong apel mengenai jarinya. Dan yang membuatnya tertegun. Setetas darah jatuh mengenai ponsel yang berada dibawah tangannya.

Darah itu jatuh tepat diatas layar yang sedang menampilakan foto akad nikahnya dengan Abi. Nara buru buru menyeka darah tersebut dengan ibu jarinya. Tapi bukannya bersih, noda itu malah terkesan melebar hingga kebaya putihnya tampak sedikit merah.

"Sial." Umpat Nara sambil berdiri untuk mengambil tisu. Dia sama sekali melupakan jarinya yang terkena pisau. Dia hanya fokus membersihkan ponsel.

"Ish, kenapa perasan gue jadi gak karuan gini. Ini bukan firsatkan? Enggak enggak, gue gak boleh over thinking." Nara mengenyahkan pikiran pikiran buruk yang sempat mengusik ketenangannya.

Dia melihat jam, sudah satu jam lebih tapi Abi belum juga kembali. Nara mengambil ponsel dan berniat menghubungi Abi. Tapi sebelum itu terlaksana, Abi sudah lebih dulu datang.

"Sayang, baru aja aku mau nelfon kamu." Ujar Nara sambil berjalan mendekati Abi. "Ada apa?" Dia melihat wajah Abi yang seperti sedang dalam masalah.

Abi menggeleng sambil tersenyum. Namun senyumannya terkesan dipaksakan.

"Mau makan sesuatu, atau minum mungkin?Kamar ini ada fasilitas pantri. Aku bisa buatin sesuatu jika kamu mau."

Lagi lagi Abi menggeleng. "Tidurlah," ujarnya lembut sambil membelai rambut Nara.

Nara menatap tak percaya ke arah Abi. Tidur? yang benar saja. Bukankah ini malam pengantin mereka? Bahkan kalau saja mertuanya tak telepon, mungkin malam pertama itu sudah terlaksana. Tapi kenapa mendadak Abi seperti tak berniat untuk menyentuhnya.

"Tidak apa apa kan kalau malam pertamanya ditunda besok. Aku capek sekali. Lagi pula, besok pagi kita harus terbang ke Jepang. Jangan sampai karena semalaman tak tidur, kita malah ketinggalan pesawat."

Nara tersenyum mendengar alasan Abi. Semua yang dikatakan Abi benar. Besok pagi mereka harus bertolak ke Jepang untuk honeymoon. Sangat konyol jika besok pagi mereka ketinggalan pesawat hanya karena malam ini lembur sampai pagi. Pernikahan adalah ibadah terpanjang, mereka masih punya banyak waktu selain malam ini.

"Baiklah, aku siapakan piyama kamu. Setelah itu kita tidur." Nara membuka koper milik Abi dan mengambil piyama dari sana.

Sampai hampir tengah malam, Abi tak bisa tidur. Dia kepikiran Arumi. Memikirkan kemungkinan terburuk yaitu bunuh diri.

Besok pagi, janin ini akan lenyap. Beserta ibu dari sang janin.

Ucapan Arumi terus terngiang dikepalanya. Kenapa jadi seperti ini? Ini semua jelas diluar perkiraan. Dua tahun tak pernah ada masalah, tapi kenapa masalah itu tiba tiba datang saat dia baru saja menikah dengan Nara. Kenapa harus sekarang? Pernyataan itu terus saja dia ucap dalam hati.

"Kamu belum tidur?" Abi terkejut kerena suara Nara. Dia bahkan tak tahu sejak kapan Nara memperhatikannya.

"Kenapa kamu bangun?" Abi malah balik bertanya.

"Aku mimpi buruk."

"Mungkin karena kelelahan. Tidurlah lagi." Abi meraih tubuh Nara agar lebih mendekat padanya lalu memeluknya.

"Dalam mimpiku, kita sedang berada dalam keramaian. Kita bergandengan tangan. Tapi tiba tiba, tangan kita terlepas, kita terpisah. Aku terus mencari kamu. Tapi aku tak bisa menemukanmu. Mimpi itu seperti nyata, Bi. Aku takut." Beberapa butiran bening mulai lolos dari sudut mata Nara.

"Hanya mimpi, jangan terlalu dipikirkan. Tidurlah." Abi memposisikan kepala Nara diatas lengannya lalu mencium puncak kepala wanita yang dinikahinya tadi pagi itu.

Abi membelai punggung Nara hingga wanita itu kembali terlelap. Tapi tidak dengan Abi. Walaupun tubuhnya terasa amat lelah, tapi matanya sama sekali tak ingin terpejam. Dia masih saja memikirkan Arumi.

2 Tahun yang lalu.

"Pak, Pak Abi." Arumi memukul pelan bahu Abi. Cowok itu memang menghadap komputer, tapi pandangan matanya tampak kosong.

"Astaga, ada apa, Rum?" Abi baru tersadar jika Arumi berada diruangannya.

Arumi dan Abi bekerja diperusahaan yang sama. Atas rekomendasi Nara, setahun yang lalu, Arumi magang di kantor Abi. Setelah lulus, Arumi langsung di rekrut menjadi karyawan. Dia menjadi sekretaris Abi yang saat itu baru naik jabatan menjadi manajer.

"Bukannya minggu depan Nara pulang. Harusnya seneng, bukan muka malah ditekuk mulu. Kalian jadi tunangankan?" Jika hanya berdua, mereka memang bersikap biasa. Karena keduanya sudah kenal sejak jaman SMA. Abi kakak kelasnya, beda dua tingkat denganya. Sebagai sahabat Nara, dia jelas kenal baik dengan Abi.

"Nara mau lanjut S2."

"Dimana? Jakarta?"

Abi menggeleng. "London."

"What, gak salah denger gue. Betah banget sih Nara di London. Udah 4 tahun disana, masih aja mau nambah lagi. Gila tuh cewek. Semangatnya menuntut ilmu patut diapresiasi. Jadi lo bengong dari tadi mikirin itu?"

Abi mengangguk. Dia dan Nara sudah 4 tahun LDR. Dan itu tidak mudah. Saat dia berharap tahun ini bisa bersama lagi dengan Nara. Nara justru memberinya kabar, bahwa dia mendapatkan beasiswa S2 di kampus yang sama. Dan itu artinya, LDR mereka akan diperpanjang 2 tahun lagi.

"Emang lo gak bilang keberatan gitu sama dia?"

"Gue gak mau dia salah paham. Dia pasti mikirnya kalau gue gak ngedukung dia. Cita cita nya adalah menjadi dosen. Lo tahukan, bokapnya rektor, dan Nara ingin bisa menjadi seperti bokapnya."

"Terus pertunangan kalian gimana?"

"Tetap sesuai rencana. Hanya pernikahan kami yang ditunda dua tahun lagi."

"Sabar ya," Arumi menepuk pelan bahu Abi. "Kalian udah pacaran 6 tahun. 2 tahun gak akan lama," lanjutnya sambil tersenyum. "Oh iya, mobil gue dibengkel. Lo bisa gak nganterin gue pulang. Gue traktir sebagai gantinya."

Abi mengangguk lalu melanjutkan pekerjaannya.

Sesuai permintaan Arumi. Hari itu Abi mengantarnya pulang. Arumi tinggal sendirian disebuah kontrakan kecil. Kerena sedang hujan deras. Arumi meminta Abi untuk mampir dulu sambil menunggu hujan reda.

"Kopi, atau teh?" tawar Arumi sambil berjalan menuju dapur kecil di rumahnya.

"Kopi, gulanya dikit aja."

"Udah hafal selera lo."

Abi hanya terkekeh. Sudah jelas Arumi hafal. Satu bulan sudah gadis itu menjadi sekretarisnya.

"Rum, lo ada film gak. Otak gue pusing gara gara mikirin Nara. Nonton yuk, biar bisa lupa sama Nara nih otak gue."

Arumi yang tengah merebus air didapur langsung ketawa mendengarnya. Sepertinya, bos nya itu sedang galau akut sekarang.

"Ada, cari aja di laptop gue. Baru dikirimin sama Ken. Judulnya apa ya, gue lupa." Arumi coba mengingat ingat.

Abi langsung membuka laptop Arumi yang kebetulan pulang kantor tadi dia letakkan diatas meja. Saat mencari film, tak sengaja dia malah menemukan sesuatu yang menarik perhatian.

"Apaan nih, judulnya kok Ah Ah." Abi iseng membukanya. Ternyata dugaanya benar, itu adalah film dewasa.

Arumi yang baru kembali dari dapur terkejut mendengar suara de sa han perempuan. Sudah bisa dipastikan itu berasal dari laptopnya.

"Abi, lo nonton apaan?" Arumi melotot melihat film yang ditonton Abi.

"Baru tahu, ternyata lo suka nonton ginian. Dah gitu, banyak banget koleksi film dewasa lo."

Wajah Arumi seketika memerah. Dia sangat malu ketahuan menyimpan banyak film dewasa di laptopnya.

"Gak usah malu gitu kali. Kita udah sama sama dewasa. Gue kalau gabut kadang juga nonton ginian."

"Matiin Bi, ganti nonton yang lain aja." Tangan Arumi terulur untuk mematikan film itu. Tapi Abi justru menahannya.

"Nanggung, Rum. Lo tahu kan, segala sesuatu yang nanggung itu gak enak. Lo ngapain berdiri aja, sini duduk." Abi malah menarik tangan Arumi agar duduk disebelahnya.

Suasana mendadak canggung. Keduanya saling diam. Meski sudah biasa menonton film dewasa, namun menonton berdua dengan lawan jenis, jelas menimbulkan sensasi yang berbeda. Film terus berjalan, menimbukan keresahan serta kegelisahan pada dua insan yang sedang menonton tersebut.

"Lo kenapa?" Abi menyadari jika Arumi mulai gelisah.

"Matiin," titah Arumi.

Bukannya mematikan Abi malah makin mendekatkan tubuhnya pada Arumi. Abi jelas sudah tak bisa menahan diri lagi. Dia menyatukan bibirnya dengan bibir Arumi. Mengecapi rasa manis bak madu yang berasal dari bibir ranum Arumi.

Arumi tak menolak, dia malah menikmati apa yang Abi lakukan padanya. Karena sebenarnya Arumi menyukai Abi sejak mereka masih SMA. Sayangnya Abi justru memilih Nara.

"Lo udah basah banget Rum." Ujar Abi saat pagutan bibir mereka terlepas. Saking menjiwaianya ciuman itu, Arumi bahkan tak sadar jika tangan Abi sudah masuk kedalam rok kerjanya.

Ciuman Abi mulai turun, cuping telinga dan leher jenjang Arumi menjadi sasarannya. Arumi benar benar dibuat melayang oleh sentuhan Abi. Sentuhan seperti yang barusan ia lihat di film dewasa.

Arumi dia buat tak berdaya. Dia hanya bisa melenguh dan men de sah. Dia baru sedikit tersadar saat merasakan benda besar menerobos miliknya. Terasa sangat sakit.

"Tahan, cuma bentar sakitnya," ucap Abi saat melihat Arumi meringis kesakitan.

Seperti tersihir, Arumi menganggukkan kepalanya. Dia mengesampingkan sakit itu. Berharap apa yang diucapkan Abi benar, hanya sebentar.

Ucapan Abi terbukti, sakit itu tak lama, karena segera berganti dengan kenikmatan tiada tara. Dia seperti diterbangkan kelangit ketujuh. Bermain main awan yang putih dan lembut. Lalu terhempas dan meledak. Sungguh kenikmatan luar biasa yang pernah dia rasakan.

Sejak saat itu, kedua makin dekat. Bahkan mereka kerap kali melakukan perbuatan dosa yang menyenangkan itu. Pembawaan Arumi yang kalem dan selalu mau menjadi pendengar setia, membuat Abi merasa nyaman bersamanya. Hubungan tanpa ikatan yang jelas, namun intim dan merasa saling membutuhkan. Itulah yang mereka jalani selama 2 tahun.

Hingga puncaknya, dua minggu kemarin. Abi memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka, karena dia dan Nara akan segera menikah.

Terpopuler

Comments

Insani Sany

Insani Sany

bodoh si arumi

2024-01-13

0

Eti Alifa

Eti Alifa

Ambyar iki mah loro2 gendeng😡
ora ngerti arti kesetiaan ...kesetiaan sama pasangan dan kesetiaan sama persahabatan.
fix loro2ne buang kelaut ben dipangan paus.😡

2023-08-23

0

Yunia Afida

Yunia Afida

dasar lelaki buaya

2023-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 TRAGEDI BRIDESMAID
2 FIRASAT
3 IKRAR TALAK
4 PRIA ASING
5 PRIA ASING 2
6 PRIA ASING 3
7 PRIA ASING 4
8 LIFE MUST GO ON
9 ( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10 AJAKAN KE BALI
11 PERASAAN YANG ANEH
12 KEJUTAN TAK TERDUGA
13 TERPAKSA KONON
14 WE MEET AGAIN
15 WE MEET AGAIN 2
16 DIPERSIMPANGAN DILEMA
17 SIAPA LAKI LAKI ITU?
18 GALAU
19 PERCAYA PADAKU
20 YANG DITAKUTKAN TERJADI
21 BAPER
22 DISAMBUT DENGAN BAIK
23 STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24 TINGGAL SELANGKAH LAGI
25 SELANGKAH LEBIH MAJU
26 TERLALU TEGANG
27 TREAT LIKE A QUEEN
28 BELUM BERUNTUNG
29 USAHA MENGAMBIL HATI
30 DATING
31 DATING 2
32 THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33 MOST WANTED LECTURER
34 ABANG
35 MY MORNING
36 COFFEE SHOP
37 NGEMALL
38 SELALU BERUNTUNG
39 KE RUMAH IPAR
40 NGIDAM
41 TERJEPIT SITUASI
42 CURIGA
43 DIKEJAR BERONDONG
44 SUAMI LUAR BIASA
45 PAPA OH PAPA
46 TEMAN BARU
47 MASA LALU
48 I LOVE YOU
49 SEPUCUK SURAT
50 MANTAN
51 YOU ARE SO BEAUTIFULL
52 TAHLILAN
53 BERDERIT
54 KEDATANGAN MANTAN
55 DIBANDING DIA
56 TAKUT
57 FIRST LOVE
58 BAHAGIA BERSAMAMU
59 AKU BUKAN PELAKOR
60 MENGENANG MASA LALU
61 HEBOH
62 DIA ISTRI SAYA
63 LIHATLAH DAHIKU
64 HEMPASKAN PELAKOR
65 MEMINTA MAAF
66 CANDLE LIGHT DINNER
67 CANDLE LIGHT DINNER 2
68 GOOD LUCK
69 JATUH
70 DIRAWAT
71 DIRAWAT 2
72 BERTEMU LAGI
73 BUNGA TAK BERTUAN
74 TERDENGAR TAK ASING
75 TAK ADA MAAF
76 TAWARAN DARI PAPA
77 SELALU MENDUKUNGMU
78 DIKIRA PACAR
79 ACARA TUJUH BULANAN.
80 JADIAN
81 SALAH SASARAN
82 BERTIGA
83 SINGKAT
84 GALANG DANA
85 GRAND OPENING
86 DEBAT
87 USAHA MEMPERBAIKI
88 NGINEP
89 TAWARAN
90 MELAMAR KERJA
91 TAK PULANG
92 BERBUNTUT PANJANG
93 LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94 KANGEN
95 AKU DATANG
96 PERIKSA DADAKAN
97 BERUBAH PIKIRAN
98 MODUS
99 LEGA
100 JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101 KONTRAKSI
102 PANIK
103 MENJELANG PERSALINAN
104 AKIBAT CANDAAN
105 OEK OEK
106 ADA HATI YANG TERLUKA
107 BABY AY
108 GOSIP OH GOSIP
109 MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110 PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111 BUTUH WAKTU
112 LIVE
113 TAMU TAK DIUNDANG
114 BUKTIKAN
115 BERSYUKUR
116 MULAI KELIHATAN HASILNYA
117 OBROLAN TENGAH MALAM
118 BELAJAR
119 TAK BISA TIDUR
120 WILL U MARRY ME
121 YESSS
122 RESTU
123 WAKTU
124 GAGAL
125 MELEPAS LAJANG
126 RASA YANG INDAH
127 BAHAGIA BERSAMAMU
128 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 128 Episodes

1
TRAGEDI BRIDESMAID
2
FIRASAT
3
IKRAR TALAK
4
PRIA ASING
5
PRIA ASING 2
6
PRIA ASING 3
7
PRIA ASING 4
8
LIFE MUST GO ON
9
( Bukan) BEST FRIEND FOREVER
10
AJAKAN KE BALI
11
PERASAAN YANG ANEH
12
KEJUTAN TAK TERDUGA
13
TERPAKSA KONON
14
WE MEET AGAIN
15
WE MEET AGAIN 2
16
DIPERSIMPANGAN DILEMA
17
SIAPA LAKI LAKI ITU?
18
GALAU
19
PERCAYA PADAKU
20
YANG DITAKUTKAN TERJADI
21
BAPER
22
DISAMBUT DENGAN BAIK
23
STATUS YANG DIPERTANYAKAN
24
TINGGAL SELANGKAH LAGI
25
SELANGKAH LEBIH MAJU
26
TERLALU TEGANG
27
TREAT LIKE A QUEEN
28
BELUM BERUNTUNG
29
USAHA MENGAMBIL HATI
30
DATING
31
DATING 2
32
THE MOST BEAUTIFUL ADVENTURE
33
MOST WANTED LECTURER
34
ABANG
35
MY MORNING
36
COFFEE SHOP
37
NGEMALL
38
SELALU BERUNTUNG
39
KE RUMAH IPAR
40
NGIDAM
41
TERJEPIT SITUASI
42
CURIGA
43
DIKEJAR BERONDONG
44
SUAMI LUAR BIASA
45
PAPA OH PAPA
46
TEMAN BARU
47
MASA LALU
48
I LOVE YOU
49
SEPUCUK SURAT
50
MANTAN
51
YOU ARE SO BEAUTIFULL
52
TAHLILAN
53
BERDERIT
54
KEDATANGAN MANTAN
55
DIBANDING DIA
56
TAKUT
57
FIRST LOVE
58
BAHAGIA BERSAMAMU
59
AKU BUKAN PELAKOR
60
MENGENANG MASA LALU
61
HEBOH
62
DIA ISTRI SAYA
63
LIHATLAH DAHIKU
64
HEMPASKAN PELAKOR
65
MEMINTA MAAF
66
CANDLE LIGHT DINNER
67
CANDLE LIGHT DINNER 2
68
GOOD LUCK
69
JATUH
70
DIRAWAT
71
DIRAWAT 2
72
BERTEMU LAGI
73
BUNGA TAK BERTUAN
74
TERDENGAR TAK ASING
75
TAK ADA MAAF
76
TAWARAN DARI PAPA
77
SELALU MENDUKUNGMU
78
DIKIRA PACAR
79
ACARA TUJUH BULANAN.
80
JADIAN
81
SALAH SASARAN
82
BERTIGA
83
SINGKAT
84
GALANG DANA
85
GRAND OPENING
86
DEBAT
87
USAHA MEMPERBAIKI
88
NGINEP
89
TAWARAN
90
MELAMAR KERJA
91
TAK PULANG
92
BERBUNTUT PANJANG
93
LEBIH SAKIT DARI YANG DIBAYANGKAN
94
KANGEN
95
AKU DATANG
96
PERIKSA DADAKAN
97
BERUBAH PIKIRAN
98
MODUS
99
LEGA
100
JANGAN PERCAYA DIRI DULU
101
KONTRAKSI
102
PANIK
103
MENJELANG PERSALINAN
104
AKIBAT CANDAAN
105
OEK OEK
106
ADA HATI YANG TERLUKA
107
BABY AY
108
GOSIP OH GOSIP
109
MAKIN MELEBAR URUSANNYA
110
PENGEN NYUSUL PUNYA CUCU
111
BUTUH WAKTU
112
LIVE
113
TAMU TAK DIUNDANG
114
BUKTIKAN
115
BERSYUKUR
116
MULAI KELIHATAN HASILNYA
117
OBROLAN TENGAH MALAM
118
BELAJAR
119
TAK BISA TIDUR
120
WILL U MARRY ME
121
YESSS
122
RESTU
123
WAKTU
124
GAGAL
125
MELEPAS LAJANG
126
RASA YANG INDAH
127
BAHAGIA BERSAMAMU
128
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!