Di ciumnya bibir yang sedari tadi sudah menggodanya,
Zena memberontak dia berusaha memalingkan wajahnya tapi tidak bisa, tangan dan kakinya sudah dikunci oleh Rey
Hanya umpatan di dalam hatinya yang bisa Zena lakukan
"Sekarang aku seperti wanita murahan, hiks..hiks. " Air matanya semakin deras membasahi pipi Zena
"Mas bagaimana apa kamu sudah mengusir dia? " Tanya Maya dari lantai atas yang sedang menuruni tangga
Rey yang mendengar suara istrinya dan derap kaki mendekat kearahnya segera melepaskan ciuman itu,
"Anak ini benar-benar keterlaluan, dia tetap menggodaku sayang.. "
"Maksudmu apa mas?? " Tanya Maya yang sudah berada di dekat suaminya
"Lihatlah ini.. " Rey menunjukan bekas cakaran Zena yang terasa perih di bagian punggungnya
"Dia menolak untuk aku usir, dan dia mencakar punggungku"
Seketika mata Maya memanas,
"Biar aku saja yang mengusirnya, anak ini tidak pantas mendapatkan belas kasihan dari kita.. "
"Eh jangan sayang, kamu harus pergi ke sekolah Adit, pasti Adit sudah menunggumu.. " Cegah Rey saat Maya menghampiri Zena yang sedang duduk di belakang sofa sambil menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi bagian dada yang terekspos karna ulah Ayah tirinya
"Adit bisa menunggu, aku takut jika aku pergi, dia akan menggodamu lagi mas!. "
Maya melangkah menghampiri anaknya, dia mencengkram keras pundak Zena
"Bersyukur aku menceraikan Ayah mu itu dari dulu, dan sekarang kau malah mengikuti jejak Ayahmu ! "
"Aku tidak pernah sudi mempunyai putri berkelakuan jala*g sepertimu!
"Ibu, aku berani bersumpah bu, aku korban hiks.. hiks "
"Simpan saja air mata palsumu itu"
"Caramu yang seperti ini sangat menjijikan!! "
"Pergi dari sini, dan pakai jaket ini, atau kau akan menggunakan tubuh indahmu untuk menarik perhatian pria hidung belang diluar sana hah!
" Dan jangan pernah menganggap keluarga ini sebagai keluargamu!! Pergi!! "
Maya melempar jaket yang dia akan berikan pada anaknya Adit, lalu menyeret dan mendorong tubuh Zena keluar rumah.
Tak ada tetangga yang melihat ini karna mayoritas tetangga rumah Maya akan disibukkan di pagi hari
"Pergi!!! "
"Ta-tapi bu, aku harus pergi kemana? Aku tidak mempunyai siapa-siapa lagi, hiks..hiks.. "
"Temui Ayahmu, dia akan menjodohkanmu dengan rentenir kaya, jangan pernah sesekali menujukan mukamu di keluarga kami, dan aku bukan ibumu lagi!! "
"Ayo masuk mas!! Aku harus mengambil jaket Adit lainnya." Ajak Maya menyeret suaminya masuk kedalam rumah.
Di pinggir jalan yang ramai, Zena berjalan menyusuri pepohonan yang rindang, pandangan matanya kosong, air matanya selalu menetes,
"Apa salahku Tuhan!! Sampai-sampai aku harus mengalami ini semua!! Aku tidak salah, aku hanya membela diriku yang ingin di lecehkan oleh suami ibuku." Batin Zena menjerit, hanya ada tangisan disetiap langkahnya,
"Zena!!! " Teriak orang dari arah depan
Zena menoleh dia bisa lihat Ayah kandungnya yang bernama Leo sedang bersama bos rentenir berserta anak buahnya
"Tangkap dia!!! " Bos rentenir yang bernama Paijo menyuruh anak buahnya mengerjar Zena
Zena berlari, dia menyebrang jalan, banyak kendaraan yang mengklaksonnya karna Zena menyebrang jalan sembarangan
Anak buah Paijo pun sempat kehilangan jejak karna kesusahan menyebrang jalan,
Hanya berbekal roti dan air putih yang menjadi kekuatan di perutnya,
"Huh.. Huh.. Huh!! " Nafasnya tersenggal-sengal, Zena beristirahat sejenak untuk mengatur nafasnya,
"Kemana dia!! "
"Itu dia!! Cepat tangkap!! " Salah satu anak buah rentenir itu melihat Zena,
Zena kembali berlari, tubuhnya semakin melemas, kekuatannya sudah hampir habis
"Aku bersembunyi di sini saja.. "
Ucap Zena masuk kedalam semak-semak di pinggir jalan, dia menggigit bibirnya agar suara tangisnya tidak terdengar, tubuhnya gemetar
"Dimana dia!!! " Anak buah rentenir Paijo berdiri tepat dihadapan semak-semak tempat berlindung Zena
"Tidak ada, kami sudah mencari semua tempat tapi dia cepat menghilang.. "
Dari arah kejauhan, Leo datang bersama Paijo dengan nafas tersenggal-sengal
"Dimana putriku? Apa kalian berhasil menangkapnya? " Tanya Leo pada anak buah Paijo
"Maaf boss, kami kehilangan jejak Zena,.."
"Bagaimana bisa!! " Paijo memukul perut semua anak buahnya
"Pokoknya saya tidak mau tahu, kamu harus menyerahkan putrimu padaku secepatnya! Jika tidak!! Maka semua kekayaanmu akan menjadi miliku, hutangmu sudah menumpuk dan berbunga!! "
"Maaf Jo!! Jangan ambil semua hartaku, aku akan mencari putriku.. "
"Akan kubuat dia mau menikah denganmu!.. "
"Aku tunggu, selama 1 minggu kamu tidak menyerahkan putrimu padaku, maka semua kekayaanmu akan menjadi miliku dan jangan lupa kau masih mempunyai bunga untuk hutangmu!!! "
"Ayo kita pergi!! " Ajak Paijo pada anak buahnya
Setelah melihat mereka semua pergi dari semak-semak, Zena memberanikan diri untuk keluar dari tempat persembunyiannya
Tubuhnya terasa lemas, dia berjalan pelan sambil meratapi nasibnya yang malang
"Ayah kandungku saja tidak menginginkanku dan dia berniat menjualku..
" Dan kini ibuku sudah tidak percaya denganku lagi.
"Sampai kapan dunia ini tidak berpihak padaku!!!! Hiks... Hikss.... " Zena menangis sambil berjalan
Langkahnya sangat berat kepalanya tiba-tiba pusing dan dia berusaha menyebrang jalan
Dari arah depan, salah satu rentenir menangkap dan membawanya kepinggir jalan, dia menyeret paksa Zena
"Sudah kuduga kau bersembunyi, cepat bawa dia!! "
Paijo tersenyum senang, dia menepuk kedua bahu Leo dengan senyuman yang mengembang
"Kali ini hutangmu aku anggap lunas, dan hari ini juga aku akan menikah dengan Zena, kau bisa membungkam mulutmu agar istriku tidak mengetahui rencana kita,"
"Ta-tapi Jo, Zena dalam keadaan pucat, apa sebaiknya kita bawa kerumah sakit, aku takut terjadi apa-apa dengannya"
Leo merasakan jika anaknya sedang tidak enak badan, walaupun Leo Ayah yang kejam tapi dia juga mempunyai hati, dia tidak ingin anak kesayangannya sakit
"Ayah, aku tahu di dalam lubuk hatimu, kau tidak tega denganku, bantu aku Ayah, aku tidak mau menikah dengannya, aku tidak mau menjadi istri simpanannya"
Zena berusaha melepas tangannya yang di cekal kedua anak buah rentenir itu
"Diam! "
"Ayah tolong aku"
Badan Zena semakin melemas, tubuhnya bersimpuh sujud di hadapan sang Ayah, Leo yang melihat hanya bisa menahan rasa kasihannya, tapi jika dia masih merawat Zena, bayangan Maya mengkhianatinya akan selalu terlintas di otak Leo
Leo mensejajarkan tubuhnya, dia memegang pundak putrinya"Jangan menangis, ini demi kebaikan kita, setelah ini kamu akan merasakan kebahagiaan, Ayah pamit.. "
"Jo jaga dia, jangan sampai anakku terluka walaupun hanya seujung kuku"
Leo berjalan menjauh dengan perasaan yang tak bisa diartikan
"Ayah! "
"Cepat bawa dia"
"Tidak, aku tidak mau, tolong, to-tolong!" Suara tangisan bercampur dengan kekecewaan mengundang seorang pria yang tengah melewati jalan tersebut
"Hentikan!! " Suara bariton Steven menghentikan anak buah rentenir yang ingin melayangkan tamparan pada Zena
Zena mendongak, dia melihat dewa penyelamat sedang ada di depannya
"Om tolong saya, saya tidak mau dinikahkan dengan pria tua seperti dia" Memohon, Zena berusaha melepaskan dirinya dari anak buah rentenir
Salah satu anak buah rentenir itu menyembunyikan Zena di belakang punggungnya
"Siapa kau! Berani-beraninya kau mencampuri masalahku! " Geram paijo lalu menyuruh anak buahnya menghajar kedua pria dihadapannya
"Saya bisa melaporkan anda semua kepolisi karna anda sudah melakukan kekerasan terhadap wanita. "Sekertaris Nanda menjadi tameng untuk Tuan mudanya
"Ck, saya tidak takut dengan polisi, lagipula dia calon istri saya"
Steven tersenyum tipis saat Zena menggelengkan kepalanya, dia memohon meminta tolong pada Steven melalui sorot matanya karna mulutnya sudah dibungkam oleh tangan anak buah rentenir Paijo
"Berapa hutangnya, aku akan melunasi hutangnya, lalu serahkan dia! "
Mata Nanda membulat, bukankah Steven hanya berniat membantu gadis itu melepaskan diri tapi kenapa dia membantu gadis itu membayar lunas hutangnya, Nanda seperti mengenal Steven yang dulu, saat sebelum berpisah dengan Dinda
" 3 Milyar, belum termasuk bunganya," Bibir paijo tersungging melihat orang dihadapannya diam saat mengetahui hutang Ayah Zena
Bersambung😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
adning iza
definisi orang tua durhaka
2023-06-16
0
Cut Nyak Dien
3 milyar berpa karung ya uang segitu?
2022-02-06
1
Chika Kaboru Muhama
lanjut kak,semangat ya!
2022-01-27
1