Episode 5_Keluar dari Rumah Sakit

"Berikan aku cek. "

"Baik Tuan, sekertaris Nanda mengeluarkan cek yang selalu dia bawa dalam sakunya lalu memberikan pada Tuan mudanya

"Hutangnya lunas, sekarang berikan dia padaku! " Steven menyerahkan selembar cek dengan jumlah yang besar melebihi nominal yang disebutkan pria tua di hadapannya

"Cih, sombong sekali,"

"Berikan dia" Ucap Paijo pada salah satu anak buahnya

Zena terdorong keras sampai tubuhnya jatuh dipelukan Steven, dia menangis lalu tiba-tiba tidak sadarkan diri

Paijo dan yang lainnya sudah meninggalkan Steven dan Zena ditempat

Melihat Zena terkulai lemas, Steven merangkul pinggangnya "Aktingmu sangat bagus! Cepat bangun! Mereka sudah pergi," Tepuk pipi Zena menggunakan tangan satunya

"Tuan, wajahnya pucat sekali, dia tidak sedang berakting"

"A-apa!, cepat bangun, aku sudah melunasi hutangmu Nona!" Tepuk pipi Zena kembali, tidak melihat respon dari Zena, Steven baru mempercayai bahwa gadis yang berada dipelukannya benar-benar pingsan

"Cepat bawa dia kerumah sakit"

"Dan gendong dia,"

Sekertaris Nanda memutar bola matanya malas, "Aku kira sikapnya sudah berubah, ternyata tidak" Gumam sekertaris Nanda dari dalam hatinya

Setelah sampai dirumah sakit, Steven dan Sekertaris Nanda menunggu di depan ruang IGD, menunggu dokter memeriksa keadaan gadis yang dia temuinya

"Ini ponsel dia Tuan" Nanda menyerahkan sebuah ponsel yang berada di saku jaket Zena,

Steven menyalakan ponsel milik Zena, pertama kali yang dia lihat adalah wallpaper foto Zena yang sedang tersenyum manis, tanpa sadar kedua sudut bibir Steven tersenyum

"Oke juga, bisa aku manfaatkan" Gumam Steven dari dalam hati membuat sekertaris Nanda yang berada disampingnya juga tersenyum saat melihat Tuan mudanya tersenyum

"Aku rasa Tuan menyukai gadis itu"

"Ta-tapi kenapa senyuman itu seperti senyuman yang mengandung arti lain? " Gumam dalam hati,

Tak sengaja Steven melihat arah sekertarisnya yang sedang tersenyum menatapnya, segera dia menunjukkan sikap dingin dan kharismanya, sangat gengsi jika dia tersenyum di depan sekertarisnya "Tolong carikan profil dan latar belakang dari gadis ini, 1 jam lagi aku ingin sudah ada ditanganku! " Ucap Steven sambil memasukan ponsel milik Zena kedalam sakunya

"Ba-baik Tuan, saya mohon pamit"

Sebelum sekertaris Nanda pergi meninggalkan rumah sakit, dokter dan suster yang menangani Zena keluar, membuat Steven dan sekertaris Nanda saling menatap,

"Bagaimana kondisinya dok? " Tanya sekertaris Nanda, karna sedari tadi Steven diam saja tanpa mengucapkan sepatah kata

"Pasien mengalami trauma dan kemungkinan besar jiwanya terguncang, apa pasien korban dari pelecehan? Bekas tamparan serta kakinya yang membiru seperti orang yang telah disiksa"

"Kami menemukan dia di pinggir jalan dok, lalu kami membawanya kemari"

"Baiklah, pasien membutuhkan terapi agar traumanya hilang, dan pasien sudah sadar, tapi anda harap maklum jika pasien seperti orang gila"

"Kalau begitu saya pamit, permisi.. "

Steven dan Nanda mengangguk, mereka masuk kedalam ruang rawat Zena, terlihat Zena sedang memejamkan matanya

Derap kaki yang semakin mendekat membuat Zena membuka matanya lebar, bayangan rentenir dan Ayah tirinya terngiang di otaknya

"Jangan takut, kami bukan orang jahat" sekertaris Nanda yang melihat Zena memasang kuda-kuda untuk melindungi dirinya pun menenangkan hatinya, setelah Zena melihat dewa penyelamatnya datang dia mengangguk, tubuhnya yang sudah menengang kembali rileks

Tak ada yang berbicara, Steven melihat gadis di depannya sedang melamun, tatapannya kosong, tiba-tiba air mata Zena menetes membasahi pipi mulusnya

"A-aku tidak bersalah bu," Racauan Zena membuat Steven dan sekertaris Nanda saling pandang, sepersekian detik mereka bisa melihat gadis dihadapannya sudah berteriak histeris

"Aku tidak bersalah! Aku korban! Aku korban aaaaaaaaaaaaa" Zena menjambak rambutnya kasar, sampai infus di tangannya terlepas membuat darah segar mengalir di tangannya

"Nona, Nona! Jangan seperti ini" sekertaris Nanda berusaha mendekat menenangkan gadis dihadapannya,

"Jangan sentuh aku! Aku tidak ingin disentuh oleh pria tua sepertimu!! " Teriak Zena, dia melihat wajah sekertaris Nanda seperti bayangan Rey, bayangan pelecehan itu kembali teringat,

"I-ibu aku tidak bersalah bu, jangan usir aku, Ayah sudah menjualku dan sekarang ibu membenciku"

"Tuhan!!! aku tidak bersalah, hiks.. hikss, huaaaaaa, aku tidak bersalah, aku tidak bersalah"

"Hei benarkan aku tidak bersalah hiks.. hiks.. " Tunjuk Zena pada sekertaris Nanda,

sekertaris Nanda yang merasa terpojokan hanya menganggukan kepalanya, dia berbalik dan menatap Tuan mudanya "Bagaimana ini Tuan"

"Panggil dokter saja,"

"Oh iya, Tuan benar"

***

Siang kembali sore, sore kembali malam, perputaran waktu di bumi ini terasa begitu cepat, sudah beberapa hari ini Zena dirawat dirumah sakit, dan Steven tidak pernah menjenguknya, hanya sekertaris Nanda yang selalu menjenguknya

"Besok pasien sudah boleh pulang," Ucap dokter saat selesai memeriksa keadaan Zena

"Terimakasih dok, " Zena tersenyum manis pada dokter, lalu dokter muda itu membalas senyumannya

"Perkenalkan saya dokter Riyan, siapa namamu? "

"Panggil saja Zena, terimakasih dok sudah mau merawat saya"

Tak sengaja Steven datang dan melihat interaksi kedua insan, membuat dirinya tidak menyukai Zena

"Dasar murahan" Batin Steven

"Tuan, kau sudah datang? "

Mendengar Nanda berbicara, Zena dan dokter Riyan mematung, segera dokter Riyan pamit pergi

"Permisi Tuan"

Setelah dokter itu menghilang, Steven menyuruh Nanda pergi, dia ingin berbicara 4 mata pada Zena

"Te-terimakasih om, sudah mau merawat saya" Ucap Zena terbata-bata, kepalanya menunduk malu

"Siapa namamu! "

"Zena om"

Senyum tipis diwajah Steven terukir jelas, dia duduk disofa, kakinya disilangkan diatas meja dekat sofa

"Saya janji om, saya akan melunasi hutang saya pada om,"

"Baik, kembalikan uang itu hari ini juga maka, saya akan membebaskanmu,"

Mata Zena membulat sempurna dia terlihat shock dengan ucapan pria dihadapannya "Hari ini? Tap-tapi om saya tidak mempunyai uang sebanyak itu, beri saya waktu 1 bulan atau 1 tahun"

"Sampai seumur hidupmu pun kau takan mampu membayar hutangmu itu, belum bunganya"

Zena meremas seprei kasurnya erat,"Perhitungan sekali dia, aku cabut ucapanku sebagai dewa penolong" Gumam Zena dari dalam hatinya

"Kenapa! Apa kau merasa tersinggung dengan ucapanku? "

"Tapi aku bisa membuat hutangmu lunas dalam sekejap, dengan 1 syarat"

"Apa! "

"Kau menikah denganku, ini hanya pernikahan sementara, kau harus menjadi istriku selama 1 tahun dan kau harus mengandung anakku sebelum 1 tahun, kau hanya perlu menjadi teman ranjangku"

"Tidak mau, om sudah gila, aku tidak akan mau, aku hanya mau menikah dengan orang yang aku cintai"

"Baiklah jika itu keputusanmu, aku akan kembalikan kamu pada rentenir itu, pasti dia akan mengembalikan uangku, dan satu lagi, aku bisa menolong keluargamu yang sudah hancur" Steven berdiri, dia merapihkan jasnya lalu berjalan menuju pintu

Sebelum Steven memutar gagang pintu, Zena berbicara dan mencegah Steven keluar"Ma-maksudmu apa? Keluarga ku hancur? "

"Keluargaku memang sudah hancur, dan aku tahu itu, jadi jangan bersusah payah untuk menghancurkan keluargaku"

"Menarik, boleh juga wanita ini" Batin Steven tersenyum sinis "Oh sudah hancur??maksudku jika kita bermain-main sedikit dengan keluarga baru ibumu bagaimana, hemm? "

"Bagaimana jika kau melihat keluarga baru ibumu itu hancur dan mereka menjadi gelandangan, bagaimana nasib mereka kira-kira sekarang? Pasti sangat menyedihkan, hahaha"

"Ayah tirimu mempunyai hutang padaku, aku bisa mengembalikan semua hartanya jika kau bersedia menjadi istriku selama 1 tahun"

Glekk, Zena berusaha berfikir dengan jernih, dia tak boleh gegebah dalam mengambil keputusan "Darimana om mengenal keluargaku?"

"Hahaha, darimana??? tak perlu tahu darimana aku mengetahui keluargamu, ets, bahkan aku mengetahui semua kecurangan Ayah tirimu dan aktivitas kedua adikmu sehari-harinya, dan aku bahkan mengetahui berapa mantanmu dan alamat rumahnya"

Hawa dingin terasa begitu menyentuh kulit Zena, tiba-tiba bulu kuduknya merinding saat pria di hadapannya mengucapkan semua tentang keluarganya, hanya ibu dan adiknya Adit yang Zena sayangi, dia tidak mungkin membiarkan adik serta ibunya menjadi gelandangan, setelah berfikir,Zena memantapkan dirinya "Ba-Baiklah, aku mau, aku mau menjadi istrimu, tapi tolong bantu keluargaku, aku menyayangi mereka walaupun aku membenci pria tua itu" Lirih Zena,

Kedua sudut bibir Steven tersenyum, hari kemenangannya telah tiba, akhirnya dia bisa tenang, dia akan mempunyai anak setelah menikah nanti, dan dia bisa memanfaatkan tubuh Zena yang sudah menggoda hasratnya sewaktu kemarin

"Rasakan, ini balasanmu karna kau mempermainkan hasratku waktu itu, akhirnya aku mempunyai boneka dirumah yang bisa aku suruh"

"Dan ibu, tenang saja bu, aku sudah mendapatkan seseorang yang layak untuk mengandung anaku, kali ini aku harus bisa membuat dia hamil cepat,"

Batin Steven tersenyum menang

"Baik, setelah ini ikut aku pulang, dan aku akan memperkenalkan kamu pada ibuku"

Zena menganggukkan kepalanya lemah, lalu Steven keluar mencari keberadaan sekertarisnya Nanda

"Siapkan kertas kosong lalu bawa keruangan dia, suruh dia tanda tangan"

"Untuk apa? Tuan tidak merencanakan sesuatu kan?"

"Ikuti saja perintahku, aku akan menikah dengannya"

"Kau sudah gila Tuan, "

***

Di sebuah rumah cukup mewah dan megah, mobil Steven terparkir mulus di halaman rumah tersebut, Zena tak henti-hentinya memandang takjub rumah yang ada dihadapannya, rumah dengan desain eropa terkesan elite mewah

"Selamat siang Tuan Muda" Para pelayan memberi hormat pada Tuannya membuat Zena mengaga,

"Dimana ibu! "

"Ada dikamar Tuan, Nyonya sedang istirahat, dia tak ingin meminum obatnya karna menunggu Tuan" Ketua pelayan bernama Sari menunduk

"Maafkan saya Tuan"

"Bodoh! Apa gunanya aku membayarmu dengan mahal ha!

Nanda urus dia! "

"Baik Tuan, Nanda maju ke hadapan ketua pelayan dan menamparnya beberapa kali membuat Zena meringis sakit, bagaimana bisa seorang pria muda dan tampan menampar orang yang lebih tua darinya

" Ja-"

Langkah Zena terhenti saat tangan Steven menghadangnya

"Aku tidak suka seseorang mencampuri urusanku, lebih baik kau ikut aku bertemu dengan ibu! " Sorot mata tajam dan mematikan terlihat dimata Steven

"Ba-baik"

Mereka berdua berjalan menaiki tangga, rumah mewah berlantai 3 ini dilengkapi dengan lift tapi Steven sengaja menyuruh Zena menaiki tangga

Mereka terhenti di depan kamar yang cukup luas, pintu kamarnya terdapat ukiran klasik menambah kesan elengan

"Benar-benar orang kaya" Batin Zena

Bersambung😘

Terpopuler

Comments

lesstt

lesstt

bagus

2022-06-06

0

Ratu Yuliana

Ratu Yuliana

lanjut

2022-02-04

1

Yuen

Yuen

Tokoh utamanya terlalu lemah cuma bs nangis, smg nanti berubah

2022-02-04

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1_Pertolongan berujung Petaka
2 Episode 2_Kalah Taruhan
3 Episode 3_Pelecehan
4 Episode 4_Kejaran Rentenir
5 Episode 5_Keluar dari Rumah Sakit
6 Episode 6_Calon Menantu
7 Episode 7_Surat Perjanjian
8 Episode 8_Pernikahan
9 Episode 9_Pergi tanpa Pamit
10 Episode 10_Tanda Kepemilikan
11 Episode 11_Kepulangan Steven
12 Episode 12_Malam Panas
13 Episode 13_Pemotretan
14 Episode 14_Majalah Dewasa
15 Episode 15_Salah Paham
16 Episode 16_Ketakutan Zena
17 Episode 17_Istirahat di Rumah
18 Episode 18_Patuh
19 Episode 19_Patuh 2
20 Episode 20_Mengundurkan Diri
21 Episode 21_Simpanan Om-Om
22 Episode 22_Sayang
23 Episode 23_Pesta Mantan Istri
24 Episode 24_Mengantar Nyonya Muda bekerja
25 Episode 25_Sheila
26 Episode 26_Penyadap
27 Episode 27_Mandi Bersama
28 Episode 28_Supermarket
29 Episode 29_Berkunjung Rumah Mertua
30 Episode 30_Berkunjung ke Rumah Mertua 2
31 Episode 31_Makan Bersama
32 Episode 32_Terpeleset
33 Episode 33_Ruangan Steven
34 Episode 34_P3K
35 Episode 35_Dave
36 Episode 36_Lolos
37 Episode 37_Potong Gaji
38 Episode 38_Pengawal
39 Episode 39_Postingan Foto
40 Episode 40_Pengawal Takut Mati
41 Episode 41_Tuan kecil Rio
42 Episode 42_Keanehan Steven
43 Episode 43_Tertangkap
44 Episode 44_Ruang Operasi
45 Episode 45_Kepulangan Rio dan Steven
46 Episode 46_Kenikmatan Surga Dunia di Pagi Hari
47 Episode 47_Om Pengawal & Daddy
48 Episode 48_Apa itu Komputer?
49 Episode 49_Pil KB
50 Episode 50_Ayo Pulang Nyonya
51 Episode 51_Hukuman 1
52 Episode 52_Hukuman 2
53 Episode 53_Jangan Bunuh Aku Tuan
54 Episode 54_Kejutan
55 Episode 55_Syarat
56 Episode 56_Pesta Dansa
57 Episode 57_Menolak Jenjang Serius
58 Episode 58_Bersedia Mencicil Hutang
59 Episode 59_Pengganggu Tuan Kecil
60 Episode 60_Berkumpul di depan kamar
61 Episode 61_Taman
62 Episode 62_Taman 2
63 Episode 63_Berhentilah Mengikutiku
64 Episode 64_Dia Istriku
65 Episode 65_Ruang Spa
66 Episode 66_Melati
67 Episode 67_Aku Takut
68 Episode 68_Hukuman Mengumpat
69 Episode 69_Mata Panda
70 Episode 70_Kehadiran Sheila
71 Episode 71_KUA Yuk!
72 Episode 72_Pergi Menjauh
73 Episode 73_Lepaskan Aku Mas!
74 Episode 74_Kabur
75 Episode 75_Apa! Hamil
76 Episode 76_Mencari
77 Episode 77_Ayahku Bukan Pembunuh
78 Episode 78_Putri Kandungku
79 Episode 79_Es Krim
80 Episode 80_Mual
81 Episode 81_Melihatnya Masuk kedalam Mobil suamiku
82 Episode 82_Selamat Jalan
83 Episode 83_Apartemen atau Rumah
84 Episode 84_Morning Sickness
85 Episode 85_Selai Kacang
86 Episode 86_Ini Salah Kita!
87 Episode 87_Pulang Bersama
88 Episode 88_Terbang
89 Episode 89_Melihat Kemesraan Istriku
90 Episode 90_Perkelahian
91 Episode 91_Cerai
92 Episode 92_Ungkapan Rasa
93 Episode 93_Aku Tidak Bisa Menjagamu Lagi
94 Episode 94_Menikah Dadakan
95 Episode 95_Maaf?
96 Episode 96_Nasi Goreng Biasa bukan Spesial
97 Episode 97_Ruang Jenazah
98 Episode 98_Di Pinggir Jalan
99 Episode 99_Tidak Ada, Nasi Goreng
100 Episode 100_Botol Minum
101 Episode 101_Kamu!
102 Episode 102_Pernikahan
103 Episode 103_Diam-Diam / Terang-Terangan
104 Episode 104_Pecat/Potong Gaji
105 Episode 105_Bandara
106 Episode 106_Sampai di tempat
107 Episode 107_Bahaya Memakan Es Krim Berlebihan untuk Ibu Hamil
108 Episode 108_Rumah Sakit
109 Episode 109_Bertemu Sheila
110 Episode 110_Rasanya Sakit
111 Episode 111_Pulang
112 Episode 112_1 Bulan
113 Episode 113_Es Krim Lagi!
114 Episode 114_Mereka?
115 Episode 115_Kantor
116 Episode 116_Tidur
117 Episode 117_Daddy!
118 Episode 118_Rumah Sakit
119 Episode 119_Lutis
120 Episode 120_Lutis buatan Daddy
121 Episode 121_Hampir Saja!
122 Episode 122_Bersembunyi
123 Episode 123_Bersembunyi 2
124 Episode 124_3 bulan kemudian
125 Episode 125_Mencari
126 Episode 126_Sadar
127 Episode 127_Lupa atau Pura-pura Lupa
128 Episode 128_Buka Jendelanya!
129 Episode 129_Rumahku?
130 Episode 130_Mood Labil
131 Episode 131_Bau Parfum
132 Episode 132_Dokter Irma
133 Episode 133_Kehadiran Sheila
134 Episode 134_Sakit Hati Jeff
135 Episode 135_Melamun
136 Episode 136_Kemarahan Jeff
137 Episode 137_Toa atau Speaker
138 Episode 138_Kamar Mandi
139 Episode 139_Curhatan Jeff
140 Episode 140_Pertemuan
141 Episode 141_Membayar
142 Episode 142_Menerima Resiko
143 Episode 143_Makan Malam
144 Episode 144_Caffe
145 Episode 145_Dobrak Pintu Jeff
146 Episode 146_Darah
147 Episode 147_Ambulance
148 Episode 148_Hilangnya Jack
149 Episode 149_Menikah
150 Episode 150_Gamis & Hijab
151 Episode 151_Jack
152 Episode 152_Koma
153 Episode 153_Jeff berganti Jack
154 Episode 154_Kedatangan Dinda
155 Episode 155_Rumah Sakit
156 Episode 156_Diam bukan berarti Benar
157 Episode 157_Perdebatan Al dan Irma
158 Episode 158_Menolak
159 Episode 159_Menginap
160 Episode 160_Jadian
161 Episode 161_Sarapan Pagi
162 Episode 162_Curiga Daddy pada Anaknya
163 Episode 163_Salah Masuk Kamar
164 Episode 164_Hubungan?
165 Episode 165_Ponsel Tertinggal
166 Episode 166_Pulang
167 Episode 167_Sekolah
168 Episode 168_Gila
169 Episode 169_Caffe
170 Episode 170_Kecewa
171 Episode 171_Potong Gaji
172 Episode 172_Hukuman
173 Episode 173_Tidak Mengenalku?
174 Episode 174_Pertemuan
175 Episode 175_Jack
176 Episode 176_ Terbang
177 Episode 177_Jeff
178 Episode 178_Rumah Sakit
179 Episode 179_Melahirkan
180 Episode 180_Putriku
181 Episode 181_Bagaimana ASI nya?
182 Episode 182_Ruangan Dokter Irma
183 Episode 183_Bugh!
184 Episode 184_Merasa Bersalah
185 Episode 185_Dia Hamil
186 Episode 186_Tuduhan Zena
187 Episode 187_Bagaimana Kondisi Jack
188 Episode 188_Baik-baik saja
189 Episode 189_Kamar Penuh
190 Episode 190_Putri Kita?
191 Episode 191_Sheila
192 Episode 192_Terbongkar?
193 Episode 193_Pengumuman
194 Episode 194_Aman
195 Episode 195_Terbongkar sudah
196 Episode 196_Irma
197 Episode 197_Kekhawatiran Irma
198 Episode 198_Jeff atau Jack
199 Episode 199_Pertengkaran
200 Episode 200_Ikhlas
201 Episode 201_Pergi
202 Episode 202_Terbang
203 Episode 203_Sheila
204 Episode 204_Keyakinan
205 Episode 205_Daftar Nama
206 Episode 205_Daftar Nama
207 Episode 206_Irma
208 Episode 207_Shock
209 Episode 208_Bocor
210 Episode 209_Ayah
211 Episode 210_Darah
212 Episode 211_ CCTV Rusak
213 Episode 212_Pertemuan Terakhir
214 Episode 213_Air Terjun
215 Episode 214_Mata-mata
216 Episode 215_cctv
217 Episode 216_ ASI habis
218 Episode 217_Kembali
219 Episode 218_Jangan Bahas Itu lagi
220 Episode 218_Titik Terang
221 Bab 219
Episodes

Updated 221 Episodes

1
Episode 1_Pertolongan berujung Petaka
2
Episode 2_Kalah Taruhan
3
Episode 3_Pelecehan
4
Episode 4_Kejaran Rentenir
5
Episode 5_Keluar dari Rumah Sakit
6
Episode 6_Calon Menantu
7
Episode 7_Surat Perjanjian
8
Episode 8_Pernikahan
9
Episode 9_Pergi tanpa Pamit
10
Episode 10_Tanda Kepemilikan
11
Episode 11_Kepulangan Steven
12
Episode 12_Malam Panas
13
Episode 13_Pemotretan
14
Episode 14_Majalah Dewasa
15
Episode 15_Salah Paham
16
Episode 16_Ketakutan Zena
17
Episode 17_Istirahat di Rumah
18
Episode 18_Patuh
19
Episode 19_Patuh 2
20
Episode 20_Mengundurkan Diri
21
Episode 21_Simpanan Om-Om
22
Episode 22_Sayang
23
Episode 23_Pesta Mantan Istri
24
Episode 24_Mengantar Nyonya Muda bekerja
25
Episode 25_Sheila
26
Episode 26_Penyadap
27
Episode 27_Mandi Bersama
28
Episode 28_Supermarket
29
Episode 29_Berkunjung Rumah Mertua
30
Episode 30_Berkunjung ke Rumah Mertua 2
31
Episode 31_Makan Bersama
32
Episode 32_Terpeleset
33
Episode 33_Ruangan Steven
34
Episode 34_P3K
35
Episode 35_Dave
36
Episode 36_Lolos
37
Episode 37_Potong Gaji
38
Episode 38_Pengawal
39
Episode 39_Postingan Foto
40
Episode 40_Pengawal Takut Mati
41
Episode 41_Tuan kecil Rio
42
Episode 42_Keanehan Steven
43
Episode 43_Tertangkap
44
Episode 44_Ruang Operasi
45
Episode 45_Kepulangan Rio dan Steven
46
Episode 46_Kenikmatan Surga Dunia di Pagi Hari
47
Episode 47_Om Pengawal & Daddy
48
Episode 48_Apa itu Komputer?
49
Episode 49_Pil KB
50
Episode 50_Ayo Pulang Nyonya
51
Episode 51_Hukuman 1
52
Episode 52_Hukuman 2
53
Episode 53_Jangan Bunuh Aku Tuan
54
Episode 54_Kejutan
55
Episode 55_Syarat
56
Episode 56_Pesta Dansa
57
Episode 57_Menolak Jenjang Serius
58
Episode 58_Bersedia Mencicil Hutang
59
Episode 59_Pengganggu Tuan Kecil
60
Episode 60_Berkumpul di depan kamar
61
Episode 61_Taman
62
Episode 62_Taman 2
63
Episode 63_Berhentilah Mengikutiku
64
Episode 64_Dia Istriku
65
Episode 65_Ruang Spa
66
Episode 66_Melati
67
Episode 67_Aku Takut
68
Episode 68_Hukuman Mengumpat
69
Episode 69_Mata Panda
70
Episode 70_Kehadiran Sheila
71
Episode 71_KUA Yuk!
72
Episode 72_Pergi Menjauh
73
Episode 73_Lepaskan Aku Mas!
74
Episode 74_Kabur
75
Episode 75_Apa! Hamil
76
Episode 76_Mencari
77
Episode 77_Ayahku Bukan Pembunuh
78
Episode 78_Putri Kandungku
79
Episode 79_Es Krim
80
Episode 80_Mual
81
Episode 81_Melihatnya Masuk kedalam Mobil suamiku
82
Episode 82_Selamat Jalan
83
Episode 83_Apartemen atau Rumah
84
Episode 84_Morning Sickness
85
Episode 85_Selai Kacang
86
Episode 86_Ini Salah Kita!
87
Episode 87_Pulang Bersama
88
Episode 88_Terbang
89
Episode 89_Melihat Kemesraan Istriku
90
Episode 90_Perkelahian
91
Episode 91_Cerai
92
Episode 92_Ungkapan Rasa
93
Episode 93_Aku Tidak Bisa Menjagamu Lagi
94
Episode 94_Menikah Dadakan
95
Episode 95_Maaf?
96
Episode 96_Nasi Goreng Biasa bukan Spesial
97
Episode 97_Ruang Jenazah
98
Episode 98_Di Pinggir Jalan
99
Episode 99_Tidak Ada, Nasi Goreng
100
Episode 100_Botol Minum
101
Episode 101_Kamu!
102
Episode 102_Pernikahan
103
Episode 103_Diam-Diam / Terang-Terangan
104
Episode 104_Pecat/Potong Gaji
105
Episode 105_Bandara
106
Episode 106_Sampai di tempat
107
Episode 107_Bahaya Memakan Es Krim Berlebihan untuk Ibu Hamil
108
Episode 108_Rumah Sakit
109
Episode 109_Bertemu Sheila
110
Episode 110_Rasanya Sakit
111
Episode 111_Pulang
112
Episode 112_1 Bulan
113
Episode 113_Es Krim Lagi!
114
Episode 114_Mereka?
115
Episode 115_Kantor
116
Episode 116_Tidur
117
Episode 117_Daddy!
118
Episode 118_Rumah Sakit
119
Episode 119_Lutis
120
Episode 120_Lutis buatan Daddy
121
Episode 121_Hampir Saja!
122
Episode 122_Bersembunyi
123
Episode 123_Bersembunyi 2
124
Episode 124_3 bulan kemudian
125
Episode 125_Mencari
126
Episode 126_Sadar
127
Episode 127_Lupa atau Pura-pura Lupa
128
Episode 128_Buka Jendelanya!
129
Episode 129_Rumahku?
130
Episode 130_Mood Labil
131
Episode 131_Bau Parfum
132
Episode 132_Dokter Irma
133
Episode 133_Kehadiran Sheila
134
Episode 134_Sakit Hati Jeff
135
Episode 135_Melamun
136
Episode 136_Kemarahan Jeff
137
Episode 137_Toa atau Speaker
138
Episode 138_Kamar Mandi
139
Episode 139_Curhatan Jeff
140
Episode 140_Pertemuan
141
Episode 141_Membayar
142
Episode 142_Menerima Resiko
143
Episode 143_Makan Malam
144
Episode 144_Caffe
145
Episode 145_Dobrak Pintu Jeff
146
Episode 146_Darah
147
Episode 147_Ambulance
148
Episode 148_Hilangnya Jack
149
Episode 149_Menikah
150
Episode 150_Gamis & Hijab
151
Episode 151_Jack
152
Episode 152_Koma
153
Episode 153_Jeff berganti Jack
154
Episode 154_Kedatangan Dinda
155
Episode 155_Rumah Sakit
156
Episode 156_Diam bukan berarti Benar
157
Episode 157_Perdebatan Al dan Irma
158
Episode 158_Menolak
159
Episode 159_Menginap
160
Episode 160_Jadian
161
Episode 161_Sarapan Pagi
162
Episode 162_Curiga Daddy pada Anaknya
163
Episode 163_Salah Masuk Kamar
164
Episode 164_Hubungan?
165
Episode 165_Ponsel Tertinggal
166
Episode 166_Pulang
167
Episode 167_Sekolah
168
Episode 168_Gila
169
Episode 169_Caffe
170
Episode 170_Kecewa
171
Episode 171_Potong Gaji
172
Episode 172_Hukuman
173
Episode 173_Tidak Mengenalku?
174
Episode 174_Pertemuan
175
Episode 175_Jack
176
Episode 176_ Terbang
177
Episode 177_Jeff
178
Episode 178_Rumah Sakit
179
Episode 179_Melahirkan
180
Episode 180_Putriku
181
Episode 181_Bagaimana ASI nya?
182
Episode 182_Ruangan Dokter Irma
183
Episode 183_Bugh!
184
Episode 184_Merasa Bersalah
185
Episode 185_Dia Hamil
186
Episode 186_Tuduhan Zena
187
Episode 187_Bagaimana Kondisi Jack
188
Episode 188_Baik-baik saja
189
Episode 189_Kamar Penuh
190
Episode 190_Putri Kita?
191
Episode 191_Sheila
192
Episode 192_Terbongkar?
193
Episode 193_Pengumuman
194
Episode 194_Aman
195
Episode 195_Terbongkar sudah
196
Episode 196_Irma
197
Episode 197_Kekhawatiran Irma
198
Episode 198_Jeff atau Jack
199
Episode 199_Pertengkaran
200
Episode 200_Ikhlas
201
Episode 201_Pergi
202
Episode 202_Terbang
203
Episode 203_Sheila
204
Episode 204_Keyakinan
205
Episode 205_Daftar Nama
206
Episode 205_Daftar Nama
207
Episode 206_Irma
208
Episode 207_Shock
209
Episode 208_Bocor
210
Episode 209_Ayah
211
Episode 210_Darah
212
Episode 211_ CCTV Rusak
213
Episode 212_Pertemuan Terakhir
214
Episode 213_Air Terjun
215
Episode 214_Mata-mata
216
Episode 215_cctv
217
Episode 216_ ASI habis
218
Episode 217_Kembali
219
Episode 218_Jangan Bahas Itu lagi
220
Episode 218_Titik Terang
221
Bab 219

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!