Menjadi Tawanan Tuan Miliarder
Kinan berlari di sepanjang trotoar, sesekali ia melihat waktu di jam tangan nya.
Di lihat nya jarum waktu hampir menunjukan pukul 06:00 sore.
Kinan berlari lebih kencang lagi, kini ia telah memasuki gang-gang sempit, tempat tujuan nya sudah dekat.
Kinan berhenti di depan sebuah rumah sederhana, di tarik nafas nya dalam-dalam lalu di hembuskan nya secara perlahan.
Perlahan kaki nya melangkah menuju pintu, lalu di ketuk nya.
Tok...tok...tok
Tak lama pintu terbuka.
"Maaf Bu, Kinan baru pulang."
Sementara wanita di hadapan Kinan yaitu Ningsih wanita berumur 46 tahun yang tak lain adalah Ibu tiri Kinan itu terlanjur naik pitam karena Anak tirinya pulang sangat telat hari ini.
"Masuk kamu.!!"
Ibu ningsih menarik tangan Kinan
"Maaf Bu, Kinan tidak akan mengulangi, maaf Bu"
Kinan terus meminta maaf pada Ningsih sambil menahan sakit di pergelangan tangan nya.
Ningsih terus menarik Kinan tanpa ampun.
"Masuk!! tidur di gudang malam ini, dan tidak ada jatah makan"
Ningsih berkacak pinggang dengan dada yang naik turun.
Kinan menggeleng.
"Tidak Bu, aku tadi mengunjungi makam mendiang Ibu ku, aku mohon maaf kan aku."
Kinan kini telah berlutut di kaki Ningsih.
"Buat apa mengingat orang yang sudah mati, harus nya kamu cukup bekerja keras untuk mengobati Ayah mu itu, Anak dan Ayah sama saja tidak ada guna !!".
Ningsih mengibaskan kaki nya dengan kuat agar tangan kinan terlepas.
Dengan cepat Ningsih menutup pintu gudang lalu mengunci nya.
Ningsih meninggalkan gudang.
"Ibu apakan Kakak, kasihanilah Kakak Bu."
Nasywa Adik Kinan yang berusia 8 tahun menggenggam tangan Ibu tirinya.
"Kamu juga sama saja membuat aku pusing, menyingkirlah.".
Ningsih mendorong Nasywa membuat Nasywa terhuyung ke belakang.
"Kamu diam disini jaga Ayah mu itu, mengerti !"
Nasywa terus menangis
"Memang tidak berguna !"
Umpat Ningsih
Ningsih akhirnya meninggalkan rumah.
Melihat Ibu nya pergi dengan cepat Nasywa berlari ke arah gudang.
"Kakak-kakak.... Kakak baik-baik saja."
Nasywa menggedor-gedor pintu gudang.
Mendengar suara Adik nya Kinan yang sedang menangis langsung berusaha untuk terdengar tegar.
"Iya Nasywa Kakak baik-baik saja, kamu sudah makan ?"
"Sudah Kak..." jawab Nasywa sembari menangis sesenggukan
"Ayah sudah makan juga.?"
"Sudah... Kakak yang belum makan."
Ucap Nasywa yang sudah mulai tenang
Kinan tersenyum
"Kata siapa, Kakak sudah makan di tempat kerja, sekarang Nasywa masuk ke kamar temani Ayah tidur ya.".
"Tidak... Kakak bagaimana."
Nasywa kembali menangis
"Kakak di dalam sini juga tidur, ayo sekarang Nasywa masuk temani Ayah, oke."
Nasywa akhir nya luluh
"Iya.."
Kaki kecil Nasywa berjalan menuju kamar Ayah nya.
Ayah yang melihat Nasywa masuk langsung mendekap Nasywa.
Ayah sangat ingin menolong Kinan namun apalah daya berjalan dan bicara saja dirinya tidak mampu.
"Ayah kakak tidur di gudang lagi."
Adu Nasywa.
Ayah terus menangis sambil memeluk Nasywa
Kinanti Azania adalah anak pertama dari dua bersaudara, Ayah nya kini sedang sakit stroke.
Sementara Ibu nya meninggal saat melahirkan Adik nya, Nasywa Salsabila sembilan tahun silam.
Setelah Ibu nya tiada Ayah nya memutuskan untuk menikah kembali dengan seorang janda tanpa Anak bernama Ningsih.
Enam tahun pertama kehidupan mereka berjalan seperti biasa layak nya keluarga kecil yang bahagia.
Namun semua itu berubah drastis saat Ayah Kinan terkena sakit stroke.
Ibu tiri yang tadi nya baik berubah menjadi seorang yang kejam.
Dua tahun belakangan ini di lalui Kinan dengan penuh air mata dan siksa batin.
Dirinya terus bekerja tanpa tahu kemana uang hasil keringat nya.
Bak robot yang berwujud manusia Ningsih terus mengendalikan kehidupan Kinan.
🍃🍃🍃
Ningsih sedang duduk bersama seorang wanita mucikari yang biasa di panggil Mamy Angel.
"Ini gadis yang kamu maksud ?"
Mamy Angel terus memperhatikan selembar foto yang di berikan Ningsih.
"Iya ini Anak tiri ku itu, masih sangat orisinil ."
"Akan ku beri harga tinggi untuk yang akan menyewa gadis per*wan ini hahaha..., paras nya yang cantik akan menarik minat penyewa ."
Mamy Angel sangat senang dengan mangsa nya kali ini, ia menatap Ningsih dengan berbinar
"Kapan kamu bawa gadis ini ?"
"Besok..., besok akan ku bawa dia, tapi aku minta DP nya terlebih dahulu."
Mamy Angel mengeluarkan satu gepok uang senilai lima juta rupiah.
"Ini baru DP nya akan ku hargai lima puluh juta gadis per*wan ini."
Ningsih menutup mulutnya yang menganga lebar.
"Aku janji akan ku bawa besok."
Ningsih meyakinkan.
"Tapi jika ternyata gadis ini sudah tidak per*wan akan ku ambil kembali uang ku!"
Ningsih menyunggingkan bibir nya.
"Aku jamin seratus persen dia per*wan."
Mamy Angel sangat puas dengan jawaban Ningsih
"Baiklah.."
Ningsih meninggalkan Club malam milik Mamy Angel
🍃🍃🍃
Kinan tidur beralaskan kardus, matanya bengkak dan wajah nya sembab.
Ningsih membuka pintu gudang lalu membangunkan Kinan.
"Heyy bangun lah, pindah ke kamar mu."
Kinan menggeliat merasa ada yang mengguncang-guncang tubuh nya, perlahan Kinan membuka mata nya.
"Ibu.."
Ningsih menatap Kinan
"Masuk lah ke kamar mu, jika lapar makan terlebih dahulu."
Ningsih meninggalkan Kinan.
Kinan tersenyum, cepat-cepat dia berdiri, dengan senyum merekah Kinan menuju meja makan.
Di lihat nya sambal dan ikan asin goreng, bagi Kinan ini menu yang sangat nikmat
Kinan makan dengan lahap, perut nya sangat lapar karena belum terisi sejak kemarin siang.
Kinan melihat jam menunjukkan pukul dua dini hari.
Kinan berjalan menuju kamar Ayah nya, perlahan Kinan membuka pintu.
Kinan tersenyum, melihat Ayah dan Adik nya tertidur pulas
Kinan menutup kembali pintu kamar Ayah nya, lalu menuju kamar nya sendiri.
Di hempaskan tubuh nya yang sangat letih itu di atas ranjang kecil nya.
Perlahan-lahan Kinan menutup matanya.
🍃🍃🍃
Matahari telah keluar dari persembunyian nya menyapa setiap jengkal kehidupan di belahan bumi.
Kinan baru saja selesai melaksanakan sholat subuh.
Di lempit mukenah dan sajadah nya dengan rapih lalu di letakkan di atas meja.
Hari ini adalah weekend waktu nya Kinan beristrihat menyiapkan tenaga nya untuk minggu esok.
Seperti biasa kinan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.
Kinan membuka kulkas di lihat nya tersisa kangkung dan tomat saja yang tersisa.
Kinan memutuskan untuk menumis kangkung saja.
Saat kinan sedang sibuk mempersiapkan bahan untuk menumis kangkung Ningsih datang.
"Kinan kemarilah, ada yang ingin aku bicarakan."
Kinan langsung berbalik saat mendengar suara Ningsih.
Kinan mengangguk, ia mencuci tangan nya lalu duduk di dekat ibu tirinya itu.
"Ada apa Bu ?"
Tanya kinan.
Ibu mengeluarkan wajah sendu nya.
"Kinan berhentilah bekerja di toko, Karna teman Ibu sedang mencari pengasuh untuk Cucu nya, gaji nya besar lima juta perbulan ."
Kinan sedikit kaget mendengar gaji yang di ucapkan Ibu nya, dua kali lipat dari gaji nya di toko.
"Besar sekali Bu, apakah itu benar Bu ?"
"Ya benar, Ibu sudah menerima gaji kamu untuk satu bulan kedepan jadi kamu harus bekerja dengan orang itu, tugas kamu hanya merawat Cucu nya saja."
Kinan berfikir sejenak.
"Mulai kapan aku harus bekerja Bu ?"
"Mulai hari ini nanti akan Ibu antar kamu ke rumah nya."
"Baiklah Bu, apapun akan Kinan lakukan asal Ayah, Ibu dan Nasywa bisa makan "
Ningsih tersenyum penuh kemenangan telah mengelabuhi Anak tirinya.
"Baiklah lanjut kan pekerjaan mu."
"Iya Bu.."
Kinan melanjutkan aktifitas nya kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
🌷💚SITI.R💚🌷
ya Allah baru baca sdh nyesek bnget..knp emage ibubtiri tuh selalu jahat ningsih memang jahat bngt..smg kayla trhindar dr penjualan manusia dn kejahatn ninggsih...
2022-01-29
0
Erna Queena
Mampir Thor.. Salam kenal dari Mimpi Nayla.. 😊❤️😊
2022-01-28
0
Leli Leli
wah bikin jiwa bar"ku meronta-ronta pengen nampol Ningsih.
Kinan salam hangat dari dendam kekasih,kamu yang sabar aq pada mu 👌
2022-01-21
0