NovelToon NovelToon

Menjadi Tawanan Tuan Miliarder

Satu MTTM

Kinan berlari di sepanjang trotoar, sesekali ia melihat waktu di jam tangan nya.

Di lihat nya jarum waktu hampir menunjukan pukul 06:00 sore.

Kinan berlari lebih kencang lagi, kini ia telah memasuki gang-gang sempit, tempat tujuan nya sudah dekat.

Kinan berhenti di depan sebuah rumah sederhana, di tarik nafas nya dalam-dalam lalu di hembuskan nya secara perlahan.

Perlahan kaki nya melangkah menuju pintu, lalu di ketuk nya.

Tok...tok...tok

Tak lama pintu terbuka.

"Maaf Bu, Kinan baru pulang."

Sementara wanita di hadapan Kinan yaitu Ningsih wanita berumur 46 tahun yang tak lain adalah Ibu tiri Kinan itu terlanjur naik pitam karena Anak tirinya pulang sangat telat hari ini.

"Masuk kamu.!!"

Ibu ningsih menarik tangan Kinan

"Maaf Bu, Kinan tidak akan mengulangi, maaf Bu"

Kinan terus meminta maaf pada Ningsih sambil menahan sakit di pergelangan tangan nya.

Ningsih terus menarik Kinan tanpa ampun.

"Masuk!! tidur di gudang malam ini, dan tidak ada jatah makan"

Ningsih berkacak pinggang dengan dada yang naik turun.

Kinan menggeleng.

"Tidak Bu, aku tadi mengunjungi makam mendiang Ibu ku, aku mohon maaf kan aku."

Kinan kini telah berlutut di kaki Ningsih.

"Buat apa mengingat orang yang sudah mati, harus nya kamu cukup bekerja keras untuk mengobati Ayah mu itu, Anak dan Ayah sama saja tidak ada guna !!".

Ningsih mengibaskan kaki nya dengan kuat agar tangan kinan terlepas.

Dengan cepat Ningsih menutup pintu gudang lalu mengunci nya.

Ningsih meninggalkan gudang.

"Ibu apakan Kakak, kasihanilah Kakak Bu."

Nasywa Adik Kinan yang berusia 8 tahun menggenggam tangan Ibu tirinya.

"Kamu juga sama saja membuat aku pusing, menyingkirlah.".

Ningsih mendorong Nasywa membuat Nasywa terhuyung ke belakang.

"Kamu diam disini jaga Ayah mu itu, mengerti !"

Nasywa terus menangis

"Memang tidak berguna !"

Umpat Ningsih

Ningsih akhirnya meninggalkan rumah.

Melihat Ibu nya pergi dengan cepat Nasywa berlari ke arah gudang.

"Kakak-kakak.... Kakak baik-baik saja."

Nasywa menggedor-gedor pintu gudang.

Mendengar suara Adik nya Kinan yang sedang menangis langsung berusaha untuk terdengar tegar.

"Iya Nasywa Kakak baik-baik saja, kamu sudah makan ?"

"Sudah Kak..." jawab Nasywa sembari menangis sesenggukan

"Ayah sudah makan juga.?"

"Sudah... Kakak yang belum makan."

Ucap Nasywa yang sudah mulai tenang

Kinan tersenyum

"Kata siapa, Kakak sudah makan di tempat kerja, sekarang Nasywa masuk ke kamar temani Ayah tidur ya.".

"Tidak... Kakak bagaimana."

Nasywa kembali menangis

"Kakak di dalam sini juga tidur, ayo sekarang Nasywa masuk temani Ayah, oke."

Nasywa akhir nya luluh

"Iya.."

Kaki kecil Nasywa berjalan menuju kamar Ayah nya.

Ayah yang melihat Nasywa masuk langsung mendekap Nasywa.

Ayah sangat ingin menolong Kinan namun apalah daya berjalan dan bicara saja dirinya tidak mampu.

"Ayah kakak tidur di gudang lagi."

Adu Nasywa.

Ayah terus menangis sambil memeluk Nasywa

Kinanti Azania adalah anak pertama dari dua bersaudara, Ayah nya kini sedang sakit stroke.

Sementara Ibu nya meninggal saat melahirkan Adik nya, Nasywa Salsabila sembilan tahun silam.

Setelah Ibu nya tiada Ayah nya memutuskan untuk menikah kembali dengan seorang janda tanpa Anak bernama Ningsih.

Enam tahun pertama kehidupan mereka berjalan seperti biasa layak nya keluarga kecil yang bahagia.

Namun semua itu berubah drastis saat Ayah Kinan terkena sakit stroke.

Ibu tiri yang tadi nya baik berubah menjadi seorang yang kejam.

Dua tahun belakangan ini di lalui Kinan dengan penuh air mata dan siksa batin.

Dirinya terus bekerja tanpa tahu kemana uang hasil keringat nya.

Bak robot yang berwujud manusia Ningsih terus mengendalikan kehidupan Kinan.

🍃🍃🍃

Ningsih sedang duduk bersama seorang wanita mucikari yang biasa di panggil Mamy Angel.

"Ini gadis yang kamu maksud ?"

Mamy Angel terus memperhatikan selembar foto yang di berikan Ningsih.

"Iya ini Anak tiri ku itu, masih sangat orisinil ."

"Akan ku beri harga tinggi untuk yang akan menyewa gadis per*wan ini hahaha..., paras nya yang cantik akan menarik minat penyewa ."

Mamy Angel sangat senang dengan mangsa nya kali ini, ia menatap Ningsih dengan berbinar

"Kapan kamu bawa gadis ini ?"

"Besok..., besok akan ku bawa dia, tapi aku minta DP nya terlebih dahulu."

Mamy Angel mengeluarkan satu gepok uang senilai lima juta rupiah.

"Ini baru DP nya akan ku hargai lima puluh juta gadis per*wan ini."

Ningsih menutup mulutnya yang menganga lebar.

"Aku janji akan ku bawa besok."

Ningsih meyakinkan.

"Tapi jika ternyata gadis ini sudah tidak per*wan akan ku ambil kembali uang ku!"

Ningsih menyunggingkan bibir nya.

"Aku jamin seratus persen dia per*wan."

Mamy Angel sangat puas dengan jawaban Ningsih

"Baiklah.."

Ningsih meninggalkan Club malam milik Mamy Angel

🍃🍃🍃

Kinan tidur beralaskan kardus, matanya bengkak dan wajah nya sembab.

Ningsih membuka pintu gudang lalu membangunkan Kinan.

"Heyy bangun lah, pindah ke kamar mu."

Kinan menggeliat merasa ada yang mengguncang-guncang tubuh nya, perlahan Kinan membuka mata nya.

"Ibu.."

Ningsih menatap Kinan

"Masuk lah ke kamar mu, jika lapar makan terlebih dahulu."

Ningsih meninggalkan Kinan.

Kinan tersenyum, cepat-cepat dia berdiri, dengan senyum merekah Kinan menuju meja makan.

Di lihat nya sambal dan ikan asin goreng, bagi Kinan ini menu yang sangat nikmat

Kinan makan dengan lahap, perut nya sangat lapar karena belum terisi sejak kemarin siang.

Kinan melihat jam menunjukkan pukul dua dini hari.

Kinan berjalan menuju kamar Ayah nya, perlahan Kinan membuka pintu.

Kinan tersenyum, melihat Ayah dan Adik nya tertidur pulas

Kinan menutup kembali pintu kamar Ayah nya, lalu menuju kamar nya sendiri.

Di hempaskan tubuh nya yang sangat letih itu di atas ranjang kecil nya.

Perlahan-lahan Kinan menutup matanya.

🍃🍃🍃

Matahari telah keluar dari persembunyian nya menyapa setiap jengkal kehidupan di belahan bumi.

Kinan baru saja selesai melaksanakan sholat subuh.

Di lempit mukenah dan sajadah nya dengan rapih lalu di letakkan di atas meja.

Hari ini adalah weekend waktu nya Kinan beristrihat menyiapkan tenaga nya untuk minggu esok.

Seperti biasa kinan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Kinan membuka kulkas di lihat nya tersisa kangkung dan tomat saja yang tersisa.

Kinan memutuskan untuk menumis kangkung saja.

Saat kinan sedang sibuk mempersiapkan bahan untuk menumis kangkung Ningsih datang.

"Kinan kemarilah, ada yang ingin aku bicarakan."

Kinan langsung berbalik saat mendengar suara Ningsih.

Kinan mengangguk, ia mencuci tangan nya lalu duduk di dekat ibu tirinya itu.

"Ada apa Bu ?"

Tanya kinan.

Ibu mengeluarkan wajah sendu nya.

"Kinan berhentilah bekerja di toko, Karna teman Ibu sedang mencari pengasuh untuk Cucu nya, gaji nya besar lima juta perbulan ."

Kinan sedikit kaget mendengar gaji yang di ucapkan Ibu nya, dua kali lipat dari gaji nya di toko.

"Besar sekali Bu, apakah itu benar Bu ?"

"Ya benar, Ibu sudah menerima gaji kamu untuk satu bulan kedepan jadi kamu harus bekerja dengan orang itu, tugas kamu hanya merawat Cucu nya saja."

Kinan berfikir sejenak.

"Mulai kapan aku harus bekerja Bu ?"

"Mulai hari ini nanti akan Ibu antar kamu ke rumah nya."

"Baiklah Bu, apapun akan Kinan lakukan asal Ayah, Ibu dan Nasywa bisa makan "

Ningsih tersenyum penuh kemenangan telah mengelabuhi Anak tirinya.

"Baiklah lanjut kan pekerjaan mu."

"Iya Bu.."

Kinan melanjutkan aktifitas nya kembali.

Dua MTTM

Kinan tidak kuasa menahan air matanya, dirinya tidak pernah membayangkan akan jauh dari Ayah dan Adik nya.

Kinan memeluk Ayah nya.

"Kinan pergi yah, Kinan akan bekerja lebih keras lagi untuk kesembuhan Ayah."

Kinan melepas pelukan nya, lalu beralih memeluk Adik kesayangannya.

"Nasywa jaga Ayah ya, Kakak kerja dulu buat Nasywa sekolah, Kakak titip Ayah sama Nasywa."

"Kakak mau kemana, pulang nya kapan.?"

"Kakak mau kerja jagain Adik kecil."

Nasywa pun mengangguk.

Kinan bangkit meraih ransel nya lalu meninggalkan kamar sang Ayah.

"Ayo Bu."

Ningsih bangkit lalu menggandeng tangan Kinan, mereka berjalan menuju depan gang untuk menunggu angkot.

Setelah mendapatkan Angkot mereka menuju club malam milik Mamy Angel.

"Bu aku titip Ayah dan Nasywa ya."

"Iya asal kamu kerja yang benar !"

"Iya Bu."

Angkot yang mereka tumpangi telah berhenti di depan club malam milik Mamy Angel.

"Ayo ikut !"

Kinan mengikuti Ningsih, tangan nya tak di lepaskan oleh Ningsih membuat kinan cukup heran.

Kinan mengedarkan pandangan nya

"Tempat apa ini Bu ?"

Namun Ningsih diam tak menjawab.

Mereka masuk dalam ruangan Mamy Angel.

Senyum Mamy Angel merekah saat melihat kedatangan Ningsih dan Kinan.

"Akhir nya kalian datang juga."

"Saya selalu tepat waktu."

Ningsih menjawab dengan bangga.

Mamy melihat kinan dari atas sampai bawah.

"Lebih cantik yang nyata di banding foto nya hahaha..."

"Mana bayaran nya ?"

"Dasar tidak sabaran !"

Mamy menuliskan cek senilai lima puluh juta lalu menyerahkan kepada Ningsih.

"Terimakasih, sekarang gadis ini jadi milik mu, permisi."

Saat Ningsih hendak pergi kinan menahan nya

"Apa maksud semua ini Bu, apa Ibu menjual Kinan, Ibu membohongi Kinan ?"

Kini Kinan telah berurai air mata.

"Sekarang dia adalah Tuan mu, turuti kata-kata nya, dan jangan pernah berfikir untuk kabur !"

Ningsih meninggalkan Kinan bersama Mamy Angel dan dua orang pengawal nya.

Saat Kinan akan mengejar Ningsih Anak buah Mamy Angel menahan nya.

Mamy Angel tersenyum.

"Bawa dia menuju kamar atas, hati-hati jangan sampai lecet dia adalah berlian mahal ku."

"Baik bos.."

"Ayo ikut !"

"Tidak...aku ingin pulang, lepaskan aku, apa sebenarnya yang terjadi."

Kinan terus memberontak sambil terisak, membuat Mamy Angel naik pitam.

Mamy Angel mencengkram mulut Kinan.

"Dengar kan saya, Ibu tiri mu itu telah menjual kamu kepada saya, saya membeli kamu dengan harga lima puluh juta, mengerti !"

Bagai tersambar petir Kinan mendengar Ningsih telah menjual nya.

"Saat ini kamu adalah berlian karena kamu gadis virgin, jika nanti kamu sudah laku, dan virgin mu telah hilang jangan coba-coba melawan seperti ini atau akan saya patahkan tulang mu."

Kinan menangis sejadi-jadinya.

"Saya mohon lepaskan saya Nyonya."

Kinan mencoba berlutut di kaki Mamy Angel namun Anak buah Mamy Angel dengan cepat menarik nya.

Kinan di bawa menuju lantai dua.

"Masuk Gadis manis, suatu saat nanti pasti kita akan bercinta dengan indah"

Pengawal itu memegang dagu Kinan

"Jangan sentuh aku !"

"Hmm... Manis nya."

Laki-laki itu langsung menutup pintu.

Kinan berusaha membuka namun hasil nya nihil.

"Kenapa Ibu tega melakukan ini, apa salah ku Tuhan."

Kinan terus menangis meratapi nasibnya.

🍃🍃🍃

"Mas.. Mas Herman!!"

Ningsih memasuki rumah sambil berteriak memanggil Ayah Kinan.

Ningsih membuka pintu kamar.

"Mas Herman, Anak kamu itu si Kinanti, kabur bersama Laki-laki, bikin malu saja, terpaksa saya kembalikan uang lima juta yang sudah saya terima dari calon majikan nya."

Ayah Kinan menggeleng pelan, tentu saja beliau tidak percaya begitu saja ucapan Ningsih.

"Kamu tidak percaya, sebenarnya saya lelah menutupi ini Mas, mungkin sekarang saat nya saya beritahu kamu bagaiman kelakuan Kinan."

Ningsih sibuk mengutak-atik ponsel nya.

"Ini lihat, kelakuan Anak mu."

Ningsih memperlihatkan foto-foto vulgar Kinanti dengan Laki-laki berbeda di setiap foto nya.

Tentu saja itu hanya editan, sebagian rencana Ningsih untuk membuat Ayah Kinan drop.

Ayah menangis sambil memegang dada nya yang sakit dan terasa sesak.

Melihat itu Ningsih cepat-cepat memanggil tetangga, tetangga yang mendengar teriakan Ningsih berbondong-bondong datang.

"Ada apa dengan Pak Herman Bu Ningsih ?"

"Nanti saya ceritakan, sekarang tolong bawa Suami saya menuju Puskesmas terdekat."

Ucap Ningsih sembari menangis histeris.

Warga pun langsung membawa Ayah kinan menuju Puskesmas.

Sampai di Puskesmas Ayah Kinan langsung di tangani oleh Dokter.

Warga yang penasaran langsung menanyakan kepada Ningsih mengapa sampai Ayah Kinan bisa drop seperti ini.

Dengan akting menangis tersedu-sedu Ningsih menceritakan nya, warga yang tidak tahu jika itu hanya akal-akalan Ningsih pun sangat marah mendengar nya.

"Dasar Anak tidak tahu untung Kinan itu, Ayah nya sakit begini dia malah sibuk berbuat zinah."

"Iya dasar Anak durhaka."

"Tidak kasihan dengan Orang tua."

"Tidak seperti kelihatan nya ya."

Dan masih banyak lagi cemoohan yang Kinan dapat atas perbuatan yang tidak pernah ia lakukan.

Dokter keluar dari ruang UGD

"Keluarga pasien."

Ningsih langsung berdiri dan menghampiri Dokter.

"Saya Istri pasien Dok, bagaimana dengan keadaan Suami saya.?"

"Maafkan kami buk, kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun nyawa Pak Herman tidak tertolong, selain karena sakit stroke yang sudah lama di idap oleh Pak Herman, Pak Herman juga mengalami serangan jantung."

Ningsih menangis histeris mendengar penjelasan Dokter.

Para warga yang mengantar Ayah Kinan menuju rumah sakit mencoba menenangkan Ningsih.

Mereka segera mengurus pemulangan dan pemakaman Almarhum Pak Herman.

Kini jenazah Pak Herman sudah berada di rumah duka.

"Di mana kamu Kinan, Ayah mu sudah tiada Nak, pulang lah Nak hiks...hiks...hiks..."

Ningsih terus bersandiwara di depan para warga.

Salah satu tetangga menenangkan Ningsih.

"Sudahlah Bu Ningsih, jangan di ingat lagi Anak itu, terlalu sakit jika Pak Herman mendengar namanya."

"Sudah lama Kinan berprilaku buruk, tapi saya selalu merahasiakan nya, agar Mas Herman tidak mengetahui nya, namun hari ini adalah titik ketidakmampuan saya untuk menyembunyikan nya lagi hiks...hiks...hiks....."

Ningsih menangis sembari memeluk Nasywa.

"Yang Bu Ningsih lalukan ini sudah benar, sekarang Bu Ningsih fokus membesarkan Nasywa, mulai lah membuka lembaran baru Bu."

"Jenazah sudah siap untuk di mandikan.."

Ucap Pak RT

Warga segera memandikan jenazah Ayah Kinan, lalu di sholat kan selanjutnya di makamkan.

Para pelayat berangsur-angsur sepi, hanya tersisa tetangga kanan kiri yang menemani Ningsih dan Nasywa.

"Bu... Kak Kinan mana, kenapa tidak pulang.?"

Nasywa yang sudah berusia sembilan tahun sudah mengerti keadaan saat ini, termasuk Ayah nya yang telah tiada

"Nanti Ibu cari Kak Kinan ya."

"Sudahlah Bu, jangan di cari lagi Anak itu, membawa nya kembali pulang akan mengingatkan kita pada perilaku nya yang membuat Ayah nya sampai tiada !"

Tetangga sekitar kini sudah terpengaruh ucapan Ningsih.

"Mungkin saya dan Nasywa akan pergi jauh, disini terlalu banyak kenangan saya dan Mas Herman hiks...hiks...hiks..."

"Apapun itu jika Bu Ningsih merasa itulah yang terbaik lakukanlah Bu."

Ucap tetangga Ningsih sembari mengelus punggung nya

🍃🍃🍃

Kinan sedang duduk termenung di atas ranjang, air mata nya serasa sudah kering karna menangis berjam-jam.

Waktu menunjukan pukul 05:00 sore hari.

Tiba-tiba pintu terbuka membuat Kinan terkejut.

Ternyata Mamy Angel.

"Ini pakai, dan dandan yang cantik malam ini ada pria kaya yang akan membayar mahal untuk keper*wanan mu, ingat lakukan tugas mu dengan benar.!!"

Mamy Angel melempar kan dress dan beberapa make up untuk di pakai Kinan.

Kinan tetap diam dengan pandangan kosong.

Mamy Angel menutup pintu dengan kuat.

Doar....

"Hahhhhhh....... Ayah, Nasywa tolong.....hiks...hiks...hiks..."

Kinan tersungkur lalu berteriak sembari memukul-mukul lantai.

Kinan benar-benar putus asa dengan nasib yang di alami nya.

Tiga MTTM

Mamy Angel sedang berbincang dengan calon penyewa Kinan.

"Kali ini sangat spesial, selain cantik dia masih per*wan."

Calon penyewa Kinan, tersenyum senang.

"Tentu saja, buat apa aku bayar mahal jika tidak masuk kriteria ku."

"Berapa harga yang kamu tawarkan untuk gadis ini.?"

Calon pembeli Kinan bertanya pada Mamy Angel

Mamy Angel berfikir sejenak

"Tujuh puluh juta, bagaimana.?"

"Baiklah... akan ku bayar setelah gol."

Mamy Angel mengulurkan tangan nya.

"Deal !"

"Deal !"

"Apakah Gadis itu sudah siap ?"

Tanya penyewa Kinan.

"Akan ku lihat sebentar."

Mamy Angel berdiri lalu berjalan menuju kamar Kinan.

Mamy Angel membuka kunci lalu memutar handel pintu.

Mata nya memerah melihat Kinan yang duduk termenung di lantai.

"Hey...!!, sudah ku katakan bersiap lah kenapa sampai sekarang masih begini saja penampilan mu."

Kinan menengok ke arah sumber suara.

"Tolong lepaskan aku, akan ku bayar uang yang telah di terima Ibu ku."

"Aku tidak ada waktu untuk mendengar omong kosong mu !"

Mamy Angel berjalan ke arah Kinan lalu di tarik tangan Kinan untuk masuk dalam kamar mandi.

"Pakai lah dress ini."

Dengan terpaksa Kinan memakai dress yang di berikan Mamy Angel.

Tak lama Kinan keluar dari kamar mandi.

Mamy Angel senang melihat Kinan yang akhir nya menurut.

"Kemari akan ku dandani kamu."

Dengan cekatan Mamy Angel memoleskan make up di wajah Kinan.

"Kamu ini memang sangat cantik, di poles bedak tipis saja sudah cukup, tapi sayang nasib mu sangat miris."

Ucap Mamy Angel sembari menyisir rambut Kinan.

"Kamu layani tamu nya dengan baik, sebentar lagi ia akan datang."

Kinan diam pandangan nya kosong

Mamy Angel keluar dan mengunci pintu kembali.

"Ya Tuhan, apakah ini sudah garisan nasib ku, aku benar-benar putus asa saat ini."

Kinan mengusap kasar wajah nya.

Beberapa saat kemudian.

Pintu kamar terbuka.

Pria berbadan tinggi namun berisi, memiliki rambut sebagian sudah memutih.

Kinan berdiri saat melihat Pria itu datang.

Pria penyewa Kinan menelan saliva nya saat melihat Kinan, kulit putih, badan ramping, rambut panjang.

Pria itu mendekati kinan.

"Kamu memang cantik, ayo kita habiskan malam yang dingin ini dengan bersenang-senang."

Pria itu semakin mendekat, kini ia berhasil meraih dagu Kinan.

"Jangan sentuh saya !"

Kinan menepis tangan Pria itu.

"Owhh... sungguh mengasyikkan."

Pria itu tersenyum, di belai nya rambut panjang Kinan.

"Saya bilang jangan sentuh saya !"

"Kamu memancing ku !"

Di tarik nya tubuh Kinan dengan kasar lalu di hempaskan di atas ranjang.

Dia melonggarkan dasinya, perlahan naik ke atas ranjang lalu menindih tubuh Kinan.

Kinan mencoba memberontak, namun tubuh kecil nya tidak ada tenaga untuk melawan tubuh kekar pria yang menindih nya.

Sementara Pria itu terus tertawa melihat perjuangan sia-sia Kinan.

Kinan kini sudah banjir peluh dan air mata.

"Saya mohon kasihanilah saya Tuan."

Pria itu menyeringai.

"Saya sudah membayar mahal untuk tubuh mu ini."

Pria itu mendekatkan bibir nya ke arah bibir Kinan namun ......

Bughh....

Kinan menendang Mr.p pria itu

Arghh.....

Pria itu berdiri sembari menahan sakit pada Mr.p nya.

Plakk.....

Pria itu menampar Kinan hingga sudut bibir Kinan mengeluarkan darah segar.

Kinan tak menghiraukan rasa sakit nya, dengan cepat ia berdiri dan berlari ke arah pintu.

Berkali-kali Kinan memutar handle pintu namun tak kunjung terbuka.

Pria itu datang mendekati Kinan.

Kinan langsung menghindar saat melihat Pria itu datang.

"Jangan sok suci kamu pel**ur."

"Saya bukan pel**ur !"

"Lalu bagaimana kamu bisa disini jika kamu bukan pe**ur hahh....."

Pria itu terus berjalan ke arah Kinan.

Kinan yang semakin ketakutan melihat gelas di dekat tangan nya lalu di pukul kan sekuat tenaga ke arah kepala Pria itu membuat dahi nya terluka.

"Arghh.... sialan kamu pel**ur murahan."

Pria itu menampar wajah Kinan untuk ke dua kali nya, namun kali ini sangat keras membuat kinan tersungkur ke lantai.

Sambil menahan sakit di kepala nya Pria itu meninggalkan Kinan.

Kinan meringis menahan sakit di wajah nya.

Darah segar terus mengucur dari sudut bibir nya.

Melihat pintu yang kembali tertutup Kinan merasa sedikit lega.

Kinan menangis sembari bersandar di ranjang.

Pria itu berjalan dengan emosi, dia melihat Mamy Angel sedang berbincang dengan salah satu pengunjung club.

"Angel !!"

Mamy Angel segera berbalik mendengar ada yang memanggil nya.

Mamy Angel membelalakkan matanya melihat luka pada dahi Pria itu.

"Apa yang terjadi ?"

"Aku batal menyewa gadis itu, Gadis itu sangat liar, bisa mati aku lama-lama bersama nya."

Ucap Pria itu sembari melemparkan kunci kamar Kinan kepada Mamy Angel.

Pria itu langsung meninggalkan Mamy Angel.

Mamy Angel mengepalkan tangan nya.

Dengan nafas naik turun Mamy Angel berjalan ke lantai dua.

Mamy Angel membuka kunci kamar.

"Kamu membuat saya rugi besar !!"

Mamy Angel melihat Kinan sedang meringkuk di ujung ranjang lalu menj*mbak rambut nya.

"Kamu membuat saya rugi dan malu, apa susah nya layani saja Pria itu, bahkan tangan kecil mu ini mampu melukai Pria kekar itu !!"

Kinan menangis sembari mencoba melepas jamb*kan Mamy Angel.

"Ampunilah saya, saya mohon Nyonya lepas kan saya."

"Jangan harap !!! kamu harus nya bersyukur masih saya tampung disini bisa saja kamu saya jual ke luar Negri dan jika itu terjadi entah seperti apa nasib mu sekarang !"

"Ampun Nyonya sakit sekali...."

Mamy Angel melepas kan jamb*kan nya dengan kasar.

"Kamu harus tau, jika Ibu tiri mu itu menjual mu untuk operasi ayah mu."

Kinan kaget mendengar ucapan Mamy Angel.

"Benarkah itu Nyonya ?"

"Buat apa aku berbohong !!"

"Lalu apakah Ibu datang kembali kesini, bagaimana keadaan Ayah ku sekarang."

"Ibu mu baru saja datang, dia bilang operasi Ayah mu berhasil dan dia akan pulih seperti sedia kala."

Kinan sangat senang mendengar penjelasan Mamy Angel.

Mamy Angel menyunggingkan bibir nya melihat expresi wajah Kinan seperti yang di perkirakan nya lalu ia melangkah meninggalkan Kinan, dan kembali mengunci pintu.

"Jika benar ini untuk kesembuhan Ayah, aku akan menerima nasib ku ini, aku sangat senang jika Ayah akan sembuh seperti sedia kala, walaupun harus mengorbankan hidup ku."

Kinan berdiri lalu berjalan ke arah kamar mandi.

Kinan berdiri di depan kaca.

Di lihat nya sudut bibir nya berdarah dan pipi nya memar.

Kinan meraih handuk yang tergantung, di basahkan sedikit lalu di bersihkan luka-luka nya.

🍃🍃🍃

Sementara di tempat lain

Seorang Pria baru saja mengetahui perselingkuhan kekasih nya yang telah mewarnai hari-hari nya selama dua tahun terakhir.

"Sudah berapa lama mereka bermain api di belakang ku."

Ucap Pria itu kepada asisten nya.

Asisten Pria itu sedikit ragu untuk menjawab.

Melihat Ada nya tak kunjung menjawab Pria itu naik pitam.

"Katakan !!"

"Maaf Tuan dari informasi Orang-orang saya Tuan lah yang menjadi orang ke tiga."

"Apa maksud kamu !!"

"Sebelum Tuan menjalin hubungan dengan Nona Tasya, Nona Tasya sudah menjalin hubungan dengan Pria itu, mereka sudah bekerja sama untuk memanfaatkan anda."

"Memanfaatkan ?"

"Iya Tuan mereka hanya mengincar Harta anda saja."

"Sial...!!"

Pria itu menggebrak meja di depan nya

"Kamu boleh pergi."

"Saya permisi Tuan Bian."

Ya Pria itu adalah Bian Reza Artama Miliarder muda berusia 28 Tahun

Seluruh penjuru Negri terlebih di kalangan kelas atas pasti mengenal nya, CEO sebuah Perusahaan Exportir cukup besar di Asia.

Beliau meneruskan perusahaan Ayahanda nya, dengan kecerdikan dan kerja keras nya membuat Perusahaan Exportir itu kini berkembang lebih pesat lagi.

Dirinya kini menjadi Miliarder muda dan cukup terkenal di Negara ini, terlebih Negara tetangga yang bekerja sama dengan Perusahaan nya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!