Seharian ini Stella tidak tenang ia mondar mandir di kamarnya.Ia mengkhawatirkan Alexa yang akan pergi ke pesta Bianca.Stella sudah mengingatkan agar Alexa tidak datang namun Alexa kekeh akan datang.Kalaupun ada yang jahat padanya ia bisa melawan mereka.
Namun yang di khawatiran oleh Stella adalah Bianca bisa melakukan berbagai cara untuk memuluskan rencana nya.
Setelah bersiap diri Stella mengendarai mobil ke kafe Dave ia hendak meminta tolong Dave.Karena kalau ia pergi sendiri takut nya ada hal buruk terjadi terlebih mereka wanita.
"Ayo dong Dave Anter gue..kalau gue pergi sendiri gue takut gak bisa nolong" ucap Stella menggoyangkan lengan Dave.
Dave mendengus kesal, ia membanting bolpoin yang ia pegang ke atas tumpukan laporan cabang-cabang kafe nya.
" Lo ganggu gue banget tau, kesel gue nggak bisa gitu sehari nggak recokin gue, " bentak Dave.
Stella menghela nafas kasar, ia pun menceritakan kronologi cerita Alexa yang diundang ke acara ulang tahun Bianca tanpa mengundang diri nya.
Dave yang mendengar cerita tersebut akhirnya menyetujui untuk menemani Stella menolong Alexa.
Dave pun dengan cepat mengambil kunci mobil menarik Stella keluar kafe.Lalu mereka pun masuk ke dalam mobil dengan cepat Dave mengendarai mobil nya membelah jalanan kota.
Dave memberikan ponsel nya kepada Stella.
" Telpon Keenan atau Lexy " ujar nya.
Stella pun menelpon Keenan juga Lexy namun tak ada jawaban dari keduanya.
Stella semakin cemas,melihat Stella begitu mencemaskan Alexa Dave menambah kecepatan mobil nya. Setelah menempuh waktu yang lumayan lama mereka sampai di klub tempat pesta di langsungkan.
Untungnya Stella sempat melihat lokasi tempat pesta tersebut. Sehingga ia bisa mengetahui di mana Alexa berada.
Stella dan Dave memindai seluruh klub mencari keberadaan Alexa. Kini mereka melihat Alexa sedang bersama seorang pria yang mencoba merangkulnya namun selalu di tepis Alexa.
Stella dan Dave melihat ada yang tidak beres dengan Alexa segera menghampiri nya. Dave memberikan sebuah pukulan keras kepada pria tersebut.
Bugh bugh
Terjadi keributan di klub tersebut, melihat kondisi Alexa Dave dan Stella tidak mau membuang waktu lalu membawa Alexa keluar.
Dalam perjalanan Alexa meracau di dalam mobil.
" Ini kenapa gue gerah banget.." ucap nya yang kini wajah Alexa memerah.
Tak lama kemudian dering ponsel Dave berbunyi. Keenan
Dave mengangkat panggilan Keenan.
" Dimana lo?" tanya Dave.
" Gue baru nyampe apartemen,why?" terdengar suara dari sebrang sana.
" Gue kesitu" ujar nya langsung mematikan sambungan telpon.
Stella terus memeluk Alexa yang meronta ronta kepanasan. " Gue juga bilang jangan dateng.. kan? ini dia kenapa sih" ucap Stella sambil mengibaskan tangan nya di depan mata yang sudah berkaca kaca.
Dave yang mengetahui Alexa sedang dalam pengaruh obat segera menambah kecepatan mobilnya. Tak lama mereka sudah sampai di apartemen Keenan .
Keenan yang membukakan pintu apartemen terkejut melihat Dave dan Stella yang sedang membopong Alexa yang penampilan nya sudah tak karuan.
" Ini dia kenapa?" tanya nya gelisah.
" Bantu dia gue sama Stella ada urusan" ucap Dave mendorong Alexa ke dalam apartemen tanpa menunggu jawaban Keenan Dave menutup pintu.
Stella dan Dave pergi meninggalkan apartemen Keenan ingin mencari tahu dalang siapa yang menjebak Alexa.
Kini Stella dan Dave kembali ke klub tadi ia mencari Bianca namun tidak berhasil.Bianca sudah kabur bersama pria tadi.
" Mereka kabur Dave, " ucap Stella kesal.
" Gue telepon orang kepercayaan gue biar bisa ngeringkus mereka, " sahut nya.
Dave pun memerintahkan orang suruhannya mencari Bianca dan memberi pelajaran untuk nya.
Hari ini sangat melelahkan bagi Stella dan Dave,kini Dave dalam perjalanan mengantar Stella pulang.Ia melirik ke arah Stella yang tertidur karena kelelahan.
Stella yang berwajah oriental nampak cantik saat tertidur membuat Dave tertarik untuk terus memandang nya.
Ingin ia belai wajah gadis yang ada disebelahnya itu namun ia urungkan karena takut Stella mengetahui nya.
Gengsi yang sangat besar menutupi ada sedikit rasa untuk gadis itu.
kriing suara dering ponsel Stella yang dia taruh di dashboard mobil.Dave meraih ponsel Stella,ia melihat nama yang tertera di layar ponsel.Ha Joon.
Dave teringat kejadian kemarin saat Stella bertemu Ha Joon di kafe.Ada hubungan apa Stella dengan Ha Joon pikirnya.
Dave mengernyitkan keningnya bagaimana bisa Stella mengenal rekan kerja orang tua nya itu.
Ingin rasanya ia mengangkat panggilan tersebut dan bertanya ada hubungan apa antara mereka namun ia urungkan.Ia sadar ia bukan siapa-siapa nya Stella.Bodoh sungguh bodoh pikirnya.
Stella menerjapkan matanya lalu ia meregangkan ototnya.
" Maaf aku ketiduran,makasih ya udah bantu Alexa" ucap nya.
Dave hanya mengangguk,ia ingin sekali bertanya soal Ha Joon namun rasa nya mulut nya sangat berat untuk mengatakannya.
" Makasih juga udah buat si Bianca uler itu kapok" sambung nya lagi.
Kini mereka sudah sampai di depan apartemen Stella.Stella melepaskan safety belt lalu mendekat ke hadapan Dave ia mengecup pipi Dave.
" Bye" ucapnya seraya melambaikan tangan lalu keluar dari mobil.
Dave diam terpaku seperti ada sengatan listrik didirinya kini.Jantung nya berdetak sangat cepat, ada apa ini mengapa dia menjadi seperti ini kemarin dia biasa saja.
Pandangan Dave terus tertuju pada gadis yang sedang melangkah kan kaki nya ke dalam gedung apartemen nya.Setelah memastikan Stella masuk ia pun kembali melakukan mobilnya untuk pulang.
Sepanjang jalan Dave berusaha mengendalikan debaran jantung yang terus berpacu sangat cepat setelah dikecup oleh Stella tadi.
Perasaan apa ini sebenarnya? apakah ini cinta? apakah Dave sudah mulai mencintai gadis aneh itu?
Dave menggeleng pelan bagaimana bisa seorang Dave Smith mencintai wanita aneh dan lebay seperti Stella.
Ia ingat bagaimana lebay nya gadis itu saat berbincang kalau sedang sedih. Gadis yang selalu mengibaskan tangannya di depan mata sambil menahan air matanya agar tidak lolos.
Dave kini sudah sampai di apartemen nya.Dave langsung membersihkan dirinya di kamar mandi. Setelah selesai ritual mandi, ia rebahkan dirinya di atas ranjang. Saat ia hendak memejamkan matanya namun saat mata nya terpejam ia terus menerus melihat wajah cantik Stella yang tersenyum kepada nya.
Hanya Stella yang memiliki senyum itu, senyum ceria yang penuh ketulusan.
Dave mengerjap kan mata nya mencoba menepis bayangan yang ada di pikiran nya itu.Ia kini sedang berusaha mengendalikan hati dan perasaan nya yang tidak sejalan dengan otak cerdas nya.
Bagaimana bisa ia memikirkan gadis yang menurutnya jauh dari kriteria seorang Dave Smith.
Dave tidak tau cinta tidak bisa memilih kepada siapa akan berlabuh.Dave tidak tau kini ia sedang merasa gegana galau merana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
GIMBUL
ntar di tinggal trs gak di recokin bakal kelimpungan lu dave
2022-05-21
1
🌨️P$W✨
bagus ceritanya
2022-05-11
1