Setelah selesai sholat, Darma merasa lapar dan kebetulan terlihat di sana ada tukang bakso. Ketika mendekati, Darma tertegun. Melihat seorang wanita cantik yang tengah asik makan bakso di sana, dia adalah Diana.
"Diandra..." sapa Dery dengan salah
"ehhhhh.... " kaget Diana "Darma!" Diana tak menyangka dengan yang ada di depannya, diapun gugup tidak karuan setelah melihat Darma.
"Kamu pesan bakso juga?" tanya Darma basa - basi.
"eh iya!" jawab Diana kaku
"wahah,,, tentu saja masa pesan cireng sih!" Darma tertawa tidak karuan memegangi kepalanya.
"wuahhhh kelihatannya enak!" Darma melihat ke arah makanan yang sedang di santap Diana, "Bang satu ya!"
"ouh siap de!" jawab si tukang bakso sembari menuangkan kuah pada mangkok.
"hey Diandra..." Darma menarik kursi dan duduk di dekat Diana.
"Diana!" Diana membetulkan dengan wajahnya sedikit agak kesal
"ouh iya maaf haha" Darma tertawa dengan menggaruk- garuk kepalanya.
"Apa kau mau tahu?" Darma tersenyum mengangkat halisnya
"Udah tahu!" Diana menjawab dengan bangga, kemudian dia meminum air teh di depannya.
"kau terterima sebagai Asistennya CEO Bu Olivia kan?" jawab Diana.
Darma mengkerutkan kedua halisnya tak percaya dengan yang di dengarnya Bagaimana gadis ini bisa tahu? Dan Darma rasa Diana tidak ada saat dia wawancaranya. Dia bertanya-tanya dalam hati.
"haha...bagaimana...?"
"aku tahu karena kamu dapat nilai test terbesar!" saut Diana secepat kilat. Menundukan kepalanya ke bawah.
"wahhhh benarkah?" Darma terkejut riang "wuaw aku tak menyangka nilaiku besar!" ucap pria itu mengetuk ngetuk dagunya dengan telunjuknya.
"eh?" bingung Diana, "kamu baru tahu nilaimu terbesar?" tanya-nya
"hmmm" angguk Darma,,,
"ouh yah Diana kamu diterima sebagai apa?"
"aku diterima sebagai staff controler"
"wahhhh hebat itu!"
Abang tukang bakso menghampiri Darma dengan mangkok berisi bakso pesanannya.
"ini bang!" tukang bakso menyodorkan baksonya ke depan Darma, "ouh iya makasih bang" jawab Darma.
"eh,,, Diana tempat tinggalmu dimana ? Apa kau orang sini?" Tanya Darma sembari mengaduk aduk baksonya.
"Apakah jauh dari tempat kerja?" tanyanya kembali.
"tidak kok kosanku dekat ,,,sekitar 15 kilometeran" jawab Diana.
"ouh byegitbu" Dery mengunyah bakso di mulutnya.
Sementara Diana, dia sudah selesai makan baksonya, sebenarnya dia ingin pamit dia merasa tak tahan dekat dengan Darma. Bukannya dia tidak suka dengan Darma. Tapi jantungnya sedari tadi berdegup kencang tidak berhenti.
"wahhhhh bang baksonya enak" Darma mengacungkan jempol ke tukang bakso
Sesekali dia menoleh melihat Darma yang berada di sampingnya namun ketika Darma melihatnya, dia memalingkan wajahnya kembali.
Dia merasa canggung. Entah apa yang harus dia lakukan untuk menghadapi keadaan ini?
"Hahhh... Kenyangnya!" Darma menyimpan sendok dan garpunya ke dalam mangkok yang sudah kosong di atas meja.
"eh... Diana apa kau sudah bayar?" Darma menatap Diana tapi Diana malah melihat ke depan entah kemana?
"bbe...belum!" jawabnya dengan tergagap.
"nah kalau begitu biar aku yang bayar!" Darma tersenyum dan menunjuk dirinya sendiri menggunakan jempolnya.
"eh?" kaget Diana.
Darmapun mengeluarkan dompetnya berisi beberapa lembar uang
"bang berapa semuanya? dengan dia juga?"
"ouh Rp 38.000 dek!"
Darmapun mengambil uang 50.000nya
Tapi tiba-tiba Diana memegang tangan dari Darma yang memegang uang . Darma pun menatap Diana...
Begitupun dengan Diana yang dari tadi menghindari bertatap muka dengan Darma ....
Entah kenapa seperti ada kesejukan dan ketenangan ketika Diana memandang Darma.
Akhirnya dia menatap wajah tampan Darma yang sedari tadi berusaha dia palingkan.
Mereka saling melihat satu sama lain.
Deg..Deg..Deg...
Jantung Diana bergetar dengan cepat melihat Darma. Pipinya memerah dan terasa panas. Oh perasaan nyaman apakah ini?
Sementara tukang bakso hanya tersenyum melihat mereka dan bersandar di gerobaknya dengan satu tangannya.
Setelah melihat tukang bakso tersenyum ke arah mereka Dianapun segera melepaskan tangannya dan duduk dengan gugup mengadu - adukan kedua telunjuknya.
"ma...ma..maaf"ucapnya tergagap.
"tapi tak usah aku bisa bayar sendiri kok!" ucap Diana kembali.
Darma melihat ke arahnya dan tersenyum.
"haha ... Tidak papa kok! Ini sebagai bentuk syukuran atas terterimanya diriku!" Darma memegang kedua pinggangnya.
"dan juga..." Diana melihat ke arah Darma kembali "agar kita akrab sebagai teman sekantor" Darma tersenyum kembali
"a...akrab" Diana melihat ke arah Darma dengan tatapan penuh dengan ribuan pelangi dan Pipinya yang memerah.
"ba...baiklah kalau kamu memaksa" pasrahnya sembari memalingkan pandangan dan merapatkan kedua tangannya.
"baiklah..." Darma menyodorkan uang 50.000nya. Tukang bakso mengambilnya dan menyimpan uang tersebut kemudian memberi Darma kembaliannya sebesar Rp 12.000.
"kalau begitu aku ..."
"Terima kasih ya!" saut Diana dengan cepat mematahkan kalimat dari Darma.
"aku pamit, itu temanku sudah selesai" terlihat disana ada wanita berambut pendek keluar dari toilet masjid.
"ouh iya!" jawab Darma
"kalau begitu sampai jumpa yah" Diana membalikan badannya dan berjalan menjauh dari Darma.
"Hati-hati ya" Darma melambai
Di setiap langkahnya berjalan Diana, terpancar senyuman bahagia. mengingat kejadian tadi
"udah selesai ?" tanya nya pada temannya bernama Agnes.
"udah ,,,,ahhh lega" Agnes membentangkan kedua tangan nya ke atas. Agnes merasa heran kenapa ada yang beda dari temannya ini dia nampak tak kuat menahan bibirnya yang selalu ingin selalu tersenyum, Agnespun melihat ke arah pemuda yang tengah pergi dari tukang bakso. Akhirnya dia mengetahui penyebab kenapa Diana tak kuasa menahan senyumnya.
"Acieeeeeee!!!" ledek Agnes sambil menutup bibirnya dengan tangan kanannya dan memukul pundak temannya itu. Pipinya Diana kembali memerah dan menjadi hangat setelah Agnes meledeknya
"ih apaan si!" jawab Diana
"alahhhh ...pantesan dari tadi mesem - mesem mulu" ledek Agnes kembali
"udah ah ayo pulang" Diana mengalihkan Topik
"ahhhh... Pundungan kamu mah!" ejek Agnes kembali.
Diana tak menghiraukan Agnes yang selalu meledeknya. Diana berjalan di depan Agnes. Dia hanya tersenyum mengingat kejadian tadi. Perasaan aneh yang membuat dirinya seperti berada di taman ribuan bunga.
"akhirnya kau melangkah maju ya Diana!" Agnes memuji Diana yang seketika membuat langkah kaki Diana terhenti.
Diana terdiam, membalikan badannya.
"Terima kasih yah Agnes! Kau sudah banyak membantu sahabatmu yang kikuk dan tak bisa apa-apa ini"
"apa yang kau bicarakan? " Agnes mendekat dan memeluk Diana.
"kau itu sahabat terbaikku yang di saat Dunia menjauh dan memusuhiku kau selalu ada untukku" Agnes melepaskan pelukannya "kini giliranku yang harus membantu sahabatku" ucapnya kembali.
"kau sudah mencintai Darma saat masih SMK kan?"
"Aku sangat mencintainya" jawab Diana.
"tapi bagaimana kalau aku gagal mendapatkan hatinya?"
"urusan berhasil atau tidaknya kita serahkan itu pada yang maha kuasa, yang terpenting kita berusaha kan?"
"Hmmm.." angguk Diana tersenyum
"Lagian seharusnya kamu itu buruan tembak dia. Keburu di embat orang lain!"
"mustahil! dia bahkan tak ingat padaku"
"yah hong kamu jarang ketemu dia"
"tidak ada yang mustahil jika kita mau berusaha!" Agnes menepuk-nepuk kepala Diana.
"lagipun kenapa kamu gak berjilbab? bukankah Darma suka dengan wanita berjilbab?" Agnes membelai rambut Diana.
"aku ingin dia menerima apa adanya aku. Dan aku ingin dia yang merubahku!" Jawab Diana
"serah deh" pasrah Agnes.
"ayo kita pulang!" Agnes memegang tangan Diana
"hah pulang? aku baru tiba disini!. Lagipun Jangan pulang sebelum menang!" ujar Diana
"maksudnya kita bukan pulang ke Cisaat!" kesal Agnes
"iya bercanda haha"
"haha lucu ya temanku ini!" ledek Agnes
Merekapun pergi ke rumahnya Agnes. sebenarnya Diana tidak ngekost melainkan dia ikut dengan rumah keluarganya Agnes di jakarta. Dia menetap disana, karena tahu bahwa Darma mau bekerja di Destiny media. Jadi dia ikut bekerja juga di Destiny media. Siapa tahu kisah kasih mereka terjalin di sana.
Di kesunyian malam Diana mengambil sebuah barang berharga di dalam tasnya, tidak lain sebuah foto Darma ketika dia sedang berlomba lari pada saat SMK.
Dia berbaring di kasurnya. Melepaskan lelahnya.
"selamat malam Darma" ucapnya memandangi foto itu.
Bersambung...
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih bagi yang sudah baca jangan lupa follow, follow,,dan jangan lupa follow dan ingat follow,,,dan 1 lagi mohon follow agar maenambah keakraban kita
Intinya jangan lupa follow ,,vote,,comment,,,dan follow lagi
Teng teneeengggg teeeenngg teneeeeng
@yoga_jfp
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Nur Safitri
ini maksudnya apa sj ada 2 cewe kenal darma tapi darma gk kenal thor lier urang macana🤣🤣jadi kebawa2 sunda thor the best thor
2021-01-25
2