Episode 4 : Senyum Diana

Setelah selesai sholat, Darma merasa lapar dan kebetulan terlihat di sana ada tukang bakso. Ketika mendekati, Darma tertegun. Melihat seorang wanita cantik yang tengah asik makan bakso di sana, dia adalah Diana.

"Diandra..." sapa Dery dengan salah

"ehhhhh.... " kaget Diana "Darma!" Diana tak menyangka dengan yang ada di depannya, diapun gugup tidak karuan setelah melihat Darma.

"Kamu pesan bakso juga?" tanya Darma basa - basi.

"eh iya!" jawab Diana kaku

"wahah,,, tentu saja masa pesan cireng sih!" Darma tertawa tidak karuan memegangi kepalanya.

"wuahhhh kelihatannya enak!" Darma melihat ke arah makanan yang sedang di santap Diana, "Bang satu ya!"

"ouh siap de!" jawab si tukang bakso sembari menuangkan kuah pada mangkok.

"hey Diandra..." Darma menarik kursi dan duduk di dekat Diana.

"Diana!" Diana membetulkan dengan wajahnya sedikit agak kesal

"ouh iya maaf haha" Darma tertawa dengan menggaruk- garuk kepalanya.

"Apa kau mau tahu?" Darma tersenyum mengangkat halisnya

"Udah tahu!" Diana menjawab dengan bangga, kemudian dia meminum air teh di depannya.

"kau terterima sebagai Asistennya CEO Bu Olivia kan?" jawab Diana.

Darma mengkerutkan kedua halisnya tak percaya dengan yang di dengarnya Bagaimana gadis ini bisa tahu? Dan Darma rasa Diana tidak ada saat dia wawancaranya. Dia bertanya-tanya dalam hati.

"haha...bagaimana...?"

"aku tahu karena kamu dapat nilai test terbesar!" saut Diana secepat kilat. Menundukan kepalanya ke bawah.

"wahhhh benarkah?" Darma terkejut riang "wuaw aku tak menyangka nilaiku besar!" ucap pria itu mengetuk ngetuk dagunya dengan telunjuknya.

"eh?" bingung Diana, "kamu baru tahu nilaimu terbesar?" tanya-nya

"hmmm" angguk Darma,,,

"ouh yah Diana kamu diterima sebagai apa?"

"aku diterima sebagai staff controler"

"wahhhh hebat itu!"

Abang tukang bakso menghampiri Darma dengan mangkok berisi bakso pesanannya.

"ini bang!" tukang bakso menyodorkan baksonya ke depan Darma, "ouh iya makasih bang" jawab Darma.

"eh,,, Diana tempat tinggalmu dimana ? Apa kau orang sini?" Tanya Darma sembari mengaduk aduk baksonya.

"Apakah jauh dari tempat kerja?" tanyanya kembali.

"tidak kok kosanku dekat ,,,sekitar 15 kilometeran" jawab Diana.

"ouh byegitbu" Dery mengunyah bakso di mulutnya.

Sementara Diana, dia sudah selesai makan baksonya, sebenarnya dia ingin pamit dia merasa tak tahan dekat dengan Darma. Bukannya dia tidak suka dengan Darma. Tapi jantungnya sedari tadi berdegup kencang tidak berhenti.

"wahhhhh bang baksonya enak" Darma mengacungkan jempol ke tukang bakso

Sesekali dia menoleh melihat Darma yang berada di sampingnya namun ketika Darma melihatnya, dia memalingkan wajahnya kembali.

Dia merasa canggung. Entah apa yang harus dia lakukan untuk menghadapi keadaan ini?

"Hahhh... Kenyangnya!" Darma menyimpan sendok dan garpunya ke dalam mangkok yang sudah kosong di atas meja.

"eh... Diana apa kau sudah bayar?" Darma menatap Diana tapi Diana malah melihat ke depan entah kemana?

"bbe...belum!" jawabnya dengan tergagap.

"nah kalau begitu biar aku yang bayar!" Darma tersenyum dan menunjuk dirinya sendiri menggunakan jempolnya.

"eh?" kaget Diana.

Darmapun mengeluarkan dompetnya berisi beberapa lembar uang

"bang berapa semuanya? dengan dia juga?"

"ouh Rp 38.000 dek!"

Darmapun mengambil uang 50.000nya

Tapi tiba-tiba Diana memegang tangan dari Darma yang memegang uang . Darma pun menatap Diana...

Begitupun dengan Diana yang dari tadi menghindari bertatap muka dengan Darma ....

Entah kenapa seperti ada kesejukan dan ketenangan ketika Diana memandang Darma.

Akhirnya dia menatap wajah tampan Darma yang sedari tadi berusaha dia palingkan.

Mereka saling melihat satu sama lain.

Deg..Deg..Deg...

Jantung Diana bergetar dengan cepat melihat Darma. Pipinya memerah dan terasa panas. Oh perasaan nyaman apakah ini?

Sementara tukang bakso hanya tersenyum melihat mereka dan bersandar di gerobaknya dengan satu tangannya.

Setelah melihat tukang bakso tersenyum ke arah mereka Dianapun segera melepaskan tangannya dan duduk dengan gugup mengadu - adukan kedua telunjuknya.

"ma...ma..maaf"ucapnya tergagap.

"tapi tak usah aku bisa bayar sendiri kok!" ucap Diana kembali.

Darma melihat ke arahnya dan tersenyum.

"haha ... Tidak papa kok! Ini sebagai bentuk syukuran atas terterimanya diriku!" Darma memegang kedua pinggangnya.

"dan  juga..." Diana melihat ke arah Darma kembali "agar kita akrab sebagai teman sekantor" Darma tersenyum kembali

"a...akrab" Diana melihat ke arah Darma dengan tatapan penuh dengan ribuan pelangi dan Pipinya yang memerah.

"ba...baiklah kalau kamu memaksa" pasrahnya sembari memalingkan pandangan dan merapatkan kedua tangannya.

"baiklah..." Darma menyodorkan uang 50.000nya. Tukang bakso mengambilnya dan menyimpan uang tersebut kemudian memberi Darma kembaliannya sebesar Rp 12.000.

"kalau begitu aku ..."

"Terima kasih ya!" saut Diana dengan cepat mematahkan kalimat dari Darma.

"aku pamit, itu temanku sudah selesai" terlihat disana ada wanita berambut pendek keluar dari toilet masjid. 

"ouh iya!" jawab Darma

"kalau begitu sampai jumpa yah" Diana membalikan badannya dan berjalan menjauh dari Darma.

"Hati-hati ya" Darma melambai

Di setiap langkahnya berjalan Diana, terpancar senyuman bahagia. mengingat kejadian tadi

"udah selesai ?" tanya nya pada temannya bernama Agnes.

"udah ,,,,ahhh lega" Agnes membentangkan kedua tangan nya ke atas. Agnes merasa heran kenapa ada yang beda dari temannya ini dia nampak tak kuat menahan bibirnya yang selalu ingin selalu tersenyum, Agnespun melihat ke arah pemuda yang tengah pergi dari tukang bakso. Akhirnya dia mengetahui penyebab kenapa Diana tak kuasa menahan senyumnya.

"Acieeeeeee!!!" ledek Agnes sambil menutup bibirnya dengan tangan kanannya dan memukul pundak temannya itu. Pipinya Diana kembali memerah dan menjadi hangat setelah Agnes meledeknya

"ih apaan si!" jawab Diana

"alahhhh ...pantesan dari tadi mesem - mesem mulu" ledek Agnes kembali

"udah ah ayo pulang" Diana mengalihkan Topik

"ahhhh... Pundungan kamu mah!" ejek Agnes kembali.

Diana tak menghiraukan Agnes yang selalu meledeknya. Diana berjalan di depan Agnes. Dia hanya tersenyum mengingat kejadian tadi. Perasaan aneh yang membuat dirinya seperti berada di taman ribuan bunga.

"akhirnya kau melangkah maju ya Diana!" Agnes memuji Diana yang seketika membuat langkah kaki Diana terhenti.

Diana terdiam, membalikan badannya.

"Terima kasih yah Agnes! Kau sudah banyak membantu sahabatmu yang kikuk dan tak bisa apa-apa ini"

"apa yang kau bicarakan? " Agnes mendekat dan memeluk Diana.

"kau itu sahabat terbaikku yang di saat Dunia menjauh dan memusuhiku kau selalu ada untukku" Agnes melepaskan pelukannya "kini giliranku yang harus membantu sahabatku" ucapnya kembali.

"kau sudah mencintai Darma saat masih SMK kan?"

"Aku sangat mencintainya" jawab Diana.

"tapi bagaimana kalau aku gagal mendapatkan hatinya?"

"urusan berhasil atau tidaknya kita serahkan itu pada yang maha kuasa, yang terpenting kita berusaha kan?"

"Hmmm.." angguk Diana tersenyum

"Lagian seharusnya kamu itu buruan tembak dia. Keburu di embat orang lain!"

"mustahil! dia bahkan tak ingat padaku"

"yah hong kamu jarang ketemu dia"

"tidak ada yang mustahil jika kita mau berusaha!" Agnes menepuk-nepuk kepala Diana.

"lagipun kenapa kamu gak berjilbab? bukankah Darma suka dengan wanita berjilbab?" Agnes membelai rambut Diana.

"aku ingin dia menerima apa adanya aku. Dan aku ingin dia yang merubahku!" Jawab Diana

"serah deh" pasrah Agnes.

"ayo kita pulang!" Agnes memegang tangan Diana

"hah pulang? aku baru tiba disini!. Lagipun Jangan pulang sebelum menang!" ujar Diana

"maksudnya kita bukan pulang ke Cisaat!" kesal Agnes

"iya bercanda haha"

"haha lucu ya temanku ini!" ledek Agnes

Merekapun pergi ke rumahnya Agnes. sebenarnya Diana tidak ngekost melainkan dia ikut dengan rumah keluarganya Agnes di jakarta. Dia menetap disana, karena tahu bahwa Darma mau bekerja di Destiny media. Jadi dia ikut bekerja juga di Destiny media. Siapa tahu kisah kasih mereka terjalin di sana.

Di kesunyian malam Diana mengambil sebuah barang berharga di dalam tasnya, tidak lain sebuah foto Darma ketika dia sedang berlomba lari pada saat SMK.

Dia berbaring di kasurnya. Melepaskan lelahnya.

"selamat malam Darma" ucapnya memandangi foto itu.

Bersambung...

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Terimakasih bagi yang sudah baca jangan lupa follow, follow,,dan jangan lupa follow dan ingat follow,,,dan 1 lagi mohon follow agar maenambah keakraban kita

Intinya jangan lupa follow ,,vote,,comment,,,dan follow lagi

Teng teneeengggg teeeenngg teneeeeng

@yoga_jfp

Terpopuler

Comments

Nur Safitri

Nur Safitri

ini maksudnya apa sj ada 2 cewe kenal darma tapi darma gk kenal thor lier urang macana🤣🤣jadi kebawa2 sunda thor the best thor

2021-01-25

2

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Episode 1 : OTW
3 Episode 2 : Diana
4 Episode 3 : Wawancara
5 Episode 4 : Senyum Diana
6 Episode 5 : First work
7 Episode 6 : Kerjaan soplak
8 Episode 7 : work
9 Episode 8 : Renita
10 Episode 9 : Berbagi
11 Episode 10 : Seragam
12 Episode 11 : Berani?
13 Episode 12 : Tengkar
14 Episode 13 : Makan siang
15 Episode 14 : Di perjalanan ini
16 Episode 15 : Turun!
17 Episode 16 : Gelud
18 Episode 17 : Hukuman lagi
19 Episode 18 : Perih
20 Episode 19 : Cobaan dan Cobaan
21 Episode 20 : Pekerjaan apa ini?
22 Episode 21 : Ternyata
23 Episode 22 : Kedatangan Tamu
24 Episode 23 : Rapat
25 Episode 24 : Ferdian
26 Episode 25 : Alasan membenci 1
27 Episode 26 : Alasan Membenci 2
28 Episode 27 : Perpisahan
29 Episode 28 : Naik Jabatan
30 Episode 29 : Setelah Badai
31 Episode 30 : Foto
32 Episode 31 : Gaji
33 Episode 32 : Emergency
34 Episode 33 : Tidurlah
35 Episode 34 : Senyum
36 Episode 35 : Ayo
37 Episode 36 : Sayat Hati
38 Episode 37 : Game
39 Episode 38 : Darma
40 Episode 39 : Bertemu dengan seseorang
41 Episode 40 : Ikuti!
42 Epesode 41 : Makan Bersama
43 epesode 42 : Apa yang kurasakan?
44 Epesode 43 : SUPRIS
45 Epesode 44 : Laila dan Darma pacaran?
46 Episode 45 : cemburu?
47 Epesode 46 : Tamparan
48 Episode 47 : Orang Gila
49 Epesode 48 : Boneka pisang
50 Epesode 49 : Daniel
51 Epesode 50 : Secuil Kisah Daniel
52 Episode 51 : Bayanganmu
53 Epesode 52 : Teuing ah
54 Epesode 53 : Hore! Naik Lift
55 Epesode 54 : Berjalan
56 Epesode 55 : Refreshing
57 Epesode 56 : Meet Up
58 Epesode 57 : Sebenarnya
59 Epesode 58 : Suka Darma
60 Epesode 59 : Bukkk!!!
61 Epesode 60 : Semangat!
62 Epesode 61 : Awal Baru
63 Epesode 62 : Rasa apakah ini?
64 Epesode 63 : Gaplok
65 Epesode 64 : Iya
66 Epesode 65 : Wuah!?
67 Epesode 66 : Hospital Bed!
68 Epesode 67 : Aam
69 Epesode 68 : Lara hati
70 Epesode 69 : Dug dug
71 Epesode 70 : Gaun
72 Epesode 71 : Ayo ke pesta!
73 Epesode 72 : Ganti
74 Epesode 73 : Rival
75 Epesode 74 : Mulai
76 Epesode 75 : Surat Cinta Untuk Olivia
77 Episode 76 : War Begin
78 Epesode 77 : Madang
79 Epesode 78 : Maaf
80 Epesode 79 : Aku Antar
81 Episode 80 : On The Way
82 Episode 81 : Haorrr
83 Episode 82 : Renggang
84 Epesode 83 : Darma?
85 Epesode 84 : Ada gengster
86 Epesode 85 : Darma Adijaya
87 Epesode 86 : Dua Darma Dan Di Sebalik Surat
88 Epesode 87 : Woow Kamu Ketahuan
89 Epesode 88 : Salah paham
90 Epesode 89 : Aku Minta Maaf
91 Epesode 90 : Jang Gugup Diriku
92 Epesode 91 : Lihatlah Dia!
93 Epesode 92 : Di Kantin
94 Epesode 93 : Sakit Hati Laila
95 Epesode 94 : Rasanya wuek!
96 Epesode 95 : Ingin Modol
97 Epesode 96 : Beginikah Rasanya Cemburu?
98 Epesode 97 : Cukup!
99 Epesode 98 : Bisnis Dan Keluarga
100 Epesode 99 : Victory
101 Episode 100 : Kesedihan Dan Kesedihan
102 Epesode 101 : Pembunuh!
103 Epesode 102 : Gelisah Dan Selamat
104 Epesode 103 : Ingatkah Kamu?
105 Epesode 104 : Darimana?
106 Epesode 105 : Kejutan
107 Epesode 106 : Jawaban
108 Epesode 107 : Terang - Terangan
109 Epesode 108 : Who?
110 Epesode 109 : Hah?
111 Epesode 110 : Ceritakanlah!
112 Episode 111 : Dulu...
113 Epesode 112 : Lier Aing
114 Epesode 113 : Pantaskah?
115 Epesode 114 : Sebuah Selfie
116 Epesode 115 : Gajihan 2
117 Epesode 116 : Interogasi
Episodes

Updated 117 Episodes

1
PROLOG
2
Episode 1 : OTW
3
Episode 2 : Diana
4
Episode 3 : Wawancara
5
Episode 4 : Senyum Diana
6
Episode 5 : First work
7
Episode 6 : Kerjaan soplak
8
Episode 7 : work
9
Episode 8 : Renita
10
Episode 9 : Berbagi
11
Episode 10 : Seragam
12
Episode 11 : Berani?
13
Episode 12 : Tengkar
14
Episode 13 : Makan siang
15
Episode 14 : Di perjalanan ini
16
Episode 15 : Turun!
17
Episode 16 : Gelud
18
Episode 17 : Hukuman lagi
19
Episode 18 : Perih
20
Episode 19 : Cobaan dan Cobaan
21
Episode 20 : Pekerjaan apa ini?
22
Episode 21 : Ternyata
23
Episode 22 : Kedatangan Tamu
24
Episode 23 : Rapat
25
Episode 24 : Ferdian
26
Episode 25 : Alasan membenci 1
27
Episode 26 : Alasan Membenci 2
28
Episode 27 : Perpisahan
29
Episode 28 : Naik Jabatan
30
Episode 29 : Setelah Badai
31
Episode 30 : Foto
32
Episode 31 : Gaji
33
Episode 32 : Emergency
34
Episode 33 : Tidurlah
35
Episode 34 : Senyum
36
Episode 35 : Ayo
37
Episode 36 : Sayat Hati
38
Episode 37 : Game
39
Episode 38 : Darma
40
Episode 39 : Bertemu dengan seseorang
41
Episode 40 : Ikuti!
42
Epesode 41 : Makan Bersama
43
epesode 42 : Apa yang kurasakan?
44
Epesode 43 : SUPRIS
45
Epesode 44 : Laila dan Darma pacaran?
46
Episode 45 : cemburu?
47
Epesode 46 : Tamparan
48
Episode 47 : Orang Gila
49
Epesode 48 : Boneka pisang
50
Epesode 49 : Daniel
51
Epesode 50 : Secuil Kisah Daniel
52
Episode 51 : Bayanganmu
53
Epesode 52 : Teuing ah
54
Epesode 53 : Hore! Naik Lift
55
Epesode 54 : Berjalan
56
Epesode 55 : Refreshing
57
Epesode 56 : Meet Up
58
Epesode 57 : Sebenarnya
59
Epesode 58 : Suka Darma
60
Epesode 59 : Bukkk!!!
61
Epesode 60 : Semangat!
62
Epesode 61 : Awal Baru
63
Epesode 62 : Rasa apakah ini?
64
Epesode 63 : Gaplok
65
Epesode 64 : Iya
66
Epesode 65 : Wuah!?
67
Epesode 66 : Hospital Bed!
68
Epesode 67 : Aam
69
Epesode 68 : Lara hati
70
Epesode 69 : Dug dug
71
Epesode 70 : Gaun
72
Epesode 71 : Ayo ke pesta!
73
Epesode 72 : Ganti
74
Epesode 73 : Rival
75
Epesode 74 : Mulai
76
Epesode 75 : Surat Cinta Untuk Olivia
77
Episode 76 : War Begin
78
Epesode 77 : Madang
79
Epesode 78 : Maaf
80
Epesode 79 : Aku Antar
81
Episode 80 : On The Way
82
Episode 81 : Haorrr
83
Episode 82 : Renggang
84
Epesode 83 : Darma?
85
Epesode 84 : Ada gengster
86
Epesode 85 : Darma Adijaya
87
Epesode 86 : Dua Darma Dan Di Sebalik Surat
88
Epesode 87 : Woow Kamu Ketahuan
89
Epesode 88 : Salah paham
90
Epesode 89 : Aku Minta Maaf
91
Epesode 90 : Jang Gugup Diriku
92
Epesode 91 : Lihatlah Dia!
93
Epesode 92 : Di Kantin
94
Epesode 93 : Sakit Hati Laila
95
Epesode 94 : Rasanya wuek!
96
Epesode 95 : Ingin Modol
97
Epesode 96 : Beginikah Rasanya Cemburu?
98
Epesode 97 : Cukup!
99
Epesode 98 : Bisnis Dan Keluarga
100
Epesode 99 : Victory
101
Episode 100 : Kesedihan Dan Kesedihan
102
Epesode 101 : Pembunuh!
103
Epesode 102 : Gelisah Dan Selamat
104
Epesode 103 : Ingatkah Kamu?
105
Epesode 104 : Darimana?
106
Epesode 105 : Kejutan
107
Epesode 106 : Jawaban
108
Epesode 107 : Terang - Terangan
109
Epesode 108 : Who?
110
Epesode 109 : Hah?
111
Epesode 110 : Ceritakanlah!
112
Episode 111 : Dulu...
113
Epesode 112 : Lier Aing
114
Epesode 113 : Pantaskah?
115
Epesode 114 : Sebuah Selfie
116
Epesode 115 : Gajihan 2
117
Epesode 116 : Interogasi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!