****
Keesokan harinya, Darmapun sudah sampai di kantor Destiny media dan berdiri melihat ke arah kantor tersebut. Dengan memakai kemeja putih berdasi dia sudah siap test wawancara Pekerjaan di Destiny media.
"uwaaaawww!!! Gede pisan kantornya,,," kagum Darma
"ikut test juga?" ujar seorang perempuan cantik berambut panjang di belakangnya, betapa terkejutnya dia tak mengenal perempuan tersebut sama sekali
"eh iya mba" Darma tersenyum. Dia kebingungan dalam hati.
"kalau begitu ayo ba,,,ba,,, reng!" ajak perempuan itu tergagap dengan wajahnya yang memerah, sementara Darma melihat perempuan itu sambil bingung.
"ah kamu juga mau ikutan test juga?" tanya Darma pada perempuan itu
"i,,iya" jawab perempuan itu dengan gugupnya tergagap kembali
"hah begitu! Hey namaku Darma! Namamu?"
"sudah tahu..." replek perempuan itu bicara secara pelan
"hah?" heran Darma. Tak menyangka ada orang jakarta yang sudah mengenalnya.
"ehhhh,,, maksudku namaku Diana Antasari" jawab perempuan itu dengan cepatnya
"nah Diana kalau begitu ayo kita ke dalam" ajak Darma. "iyah" jawab Diana singkat.
Terbukalah pintu oleh seorang satpam. Merekapun masuk bersama-sama.
"hey kamu lulusan SMK juga?" tanya Darma, "iyah" jawab Diana singkat.
"SMK mana?" tanya Dery kembali.
"itu ayo naik lift!" Diana menunjuk ke arah lift yang sepertinya mengalihkan pembicaraan. Merekapun naik lift dan pergi ke lantai 24 dimana tempat test berada.
Saat berada di lift Diana merasa gelisah dan wajahnya memerah, Darmapun kebingungan melihat tingkah Diana.
Diana mengepalkan kedua tangannya.
Darmapun bertanya "apa kau tidak papa?" namun Diana malah tambah memerah wajahnya. Darma berpikir kemungkinan dia gugup karena wawancaranya.
" tidak apa - apa jangan gugup kita harus mengangkat kepala kita dan melawan ketidak sanggupan kita. Jangan pernah gugup karena gugup itu menghancurkan segalanya" kutip Darma so bijak.
Dianapun tergerak, matanya bersinar mendengar kutipan Darma tadi. Seolah olah dia tertampar oleh perkataannya itu.
"bila kau gugup pikirkanlah hal-hal yang menurutmu bahagia dengan begitu kegugupanmu hilang" kutip Darma kembali
Pintu liftpun terbuka Darmapun mengacungkan tangan mengepalnya dan berkata sembari menatap Diana dengun senyumnya "ayo semangat!".
Diana semakin memerah wajahnya , namun diapun mengepalkan kedua lengannya dan tersenyum ke arah Darma.
"iya" ucap Diana sembari tersenyum manisnya, Dan kemudian berjalan cepat menuju ruangan test mendahului Darma.
Darma yang melihat senyumnya tiba - tiba jantungnya seperti ada yang menyerang membuat jantungnya berdegup kencang.
"Kenapa dadaku ini? Apa aku lapar?" pikir Darma dengan bodohnya.
Sejujurnya pria manapun pasti langsung jatuh cinta setelah melihat senyum dari Diana ini. Cuman untuk Darma! Entahlah mungkin hatinya sudah beku karena kelamaan mejomblo.
Darmapun langsung keluar dari lift dan langsung menghampiri kursi dekat ruangan wawancara berlangsung. Merekapun duduk di kursi tunggu, menunggu giliran untuk wawancara mereka.
Jelang dua menit terlihat seseorang keluar dari ruangan tempat wawancara di selenggerakan, kalo dilihat dari raut wajahnya orang itu nampak senang
"aku rasa dia di terima!" tebak Darma.
"ehmmm" Diana mengangguk setuju
Setelah antrian mulai kosong Akhirnya giliran Diana untuk Test.
"nah aku duluan ya!" pamit Diana pada Darma.
"iya semangat yah!" Darma mengacungkan tangan mengepalnya. Memberi semangat pada perempuan itu.
"iya" Diana tersenyum
Dianapun masuk kedalam. Selang beberapa menit kemudian akhirnya Diana keluar dengan ekspresi yang berbunga bunga. Ya dia nampak bahagia.
"apa kau keterima ?" tanya Darma
"iya alhamdulillah" jawab Diana
"syukurlah kalau begitu! Sekarang giliranku doakan ya!" Darma berjalan menuju ruang Test.
Selang beberapa langkah telinga Darma di getarkan dengan sebuah teriakan indah.
"Darma! Terima kasih ya berkatmu aku jadi tak gugup!" teriak Diana ketika Darma sudah jauh berjalan darinya
"hmmmm iya" Darma tersenyum menoleh lalu melanjutkan langkahnya menuju ruangan.
Diana yang melihat senyum pemuda tersebut dia merasa tak kuasa melihatnya... pipinya memerah, dan jantungnya berdebar debar tak karuan. Seolah - olah senyuman Darma menyerang hatinya yang damai...
Dianapun membalikan badannya kemudian memegangi kedua pipinya
"kenapa pipi-ku memerah mulu sih?" kemudian Diana berjalan pergi dari tempat itu.
Darma membuka pintu dan masuk ke dalam untuk test dan terlihat di sana Ada perempuan berjas merah berambut panjang menantinya. Ya dia adalah CEO dari Destiny media yakni Olivia Anna Dania. Tatapan yang tidak menyenangkan sedang menanti Darma.
Bersambung...
thanks for read😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Sri MM.
deg-degan dikira lapar wah kebangetan😂😂
2021-02-12
2
S.a.khair
done kak, mampir juga ya ke karyaku. klik aja namaku lalu geser ke karya
2020-04-11
1
ArzaDerya
done kakak.
semangat terus. tambahin part-nya
2020-04-11
1