5?!

pagi hari yang cerah seseorang dengan semangat mengayuh sepedanya dengan senyuman yang cerah. hari ini adalah hari pertama nya masuk kejar jadi dia harus lebih giat dan bersemangat.

dia adalah Ana, hari ini adalah hari pertama masuk ke perusahaan yang semalam dia kunjungi. ana mengayun sepedanya dengan senyum yang tidak luntur dari wajahnya.

setelah menempuh beberapa menit ana sudah sampai di gerbang perusahaan tempatnya kerja. dengan segera ana menepikan sepedanya dan memarkirkan nya. setelah selesai dengan urusannya dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam perusahaan.

ana melangkah ke sebuah ruangan. ruangan tersebut adalah ruang ganti buat para cleaning servis seperti dia. dengan segera ana mengganti bajunya dengan baju yang di sediakan di sana.

setelah selesai dengan urusan baju ana mulai melakukan pekerjaannya seperti menyapu, mengenal setiap lantai di gedung tersebut.

perusahaan masih sepi hanya beberapa karyawan yang masih berlalu lalang di sana. jam masih menunjukkan jam 06:00, jadi ana bisa leluasa untuk membersihkan meja meja karyawan dan mengepel lantai dengan bersih.

setengah jam ana menyapu dan mengepel beberapa lantai di gedung tersebut hingga bersih dan nyaman untuk di tempati.

sudah banyak karyawan yang berdatangan ke kantor, dan teman-teman ana, atau lebih tepatnya sederajat dengan ana yaitu para pekerja cleaning servis di perusahaan tersebut.

banyak karyawan yang berlalu lalang menatap ana dengan tatapan seperti pertama dia menginjakkan kakinya di perusahaan tersebut yaitu tatapan jijik dan menghina. mungkin itu karena penampilan nya dan derajatnya di perusahaan tersebut yang rendah.

namun, ana tidak menghiraukan tatapan yang diberikan kepadanya. toh itu tidak berpengaruh apapun untuk gajinya. ana menganggap tatapan tersebut adalah tatapan kagum terhadapnya.

sekarang pekerjaan terakhir nya adalah membuang sampah. dengan menggandeng dua kantong kresek besar di tangannya, ana keluar untuk membuang sampah tersebut.

setelah selesai dengan urusan membuang sampah, ana masuk lagi ke dalam gedung tersebut. namun, di tengah jalan dia di hadang oleh tiga orang perempuan. ana menilai dari penampilan mereka, jika mereka dan ana adalah sederajat. yaitu sama-sama cleaning servis.

ana melihat jika cewe yang berada di tengah adalah ketuanya. mereka bertiga menatap ana tajam.

ana yang menyadari itu menaikkan alisnya bertanya-tanya.

"ada apa yah, mbak. apa saya melakukan kesalahan?" tanya ana memberanikan diri.

cewe yang berada di tengah tersebut maju mendekati ana. reflek ana mundur satu langkah untuk menghindari cewe yang sekarang tepat berada di depannya.

ana melihat tanda pengenalan karyawan di dada cewe tersebut tertulis jika nama cewe tersebut adalah eka pramita.

"lo anak baru?" tanya eka sambil bersekap dada, dan menatap ana tajam.

"emm... iya mbak, aku baru kerja disini." ucap ana sedikit takut.

eka dan kedua temannya yaitu ria dan oki tersenyum penuh arti.

eka maju dan langsung merangkul ana membuat ana tersentak kaget. dia takut jika dia kena bully.

"gini, karena lo anak baru dan kita kita ini udah lama disini jadi kita adalah senior lo disini. jadi! lo harus nurut sama apa kata kita." ucap eka sambil tersenyum sinis.

ana hanya menganggukkan kepalanya karena takut, jika dia membantah akan panjang masalahnya.

"bagus, anak pintar."

"jadi, lo harus kerja yang rajin biar posisi lo aman di sini." ucap eka membuat ana menganggukkan kepalanya.

"lo tiap hari harus datang lebih pagi dari kita. lo harus nyapu, ngepel, bersihin setiap sudut ruangan di gedung ini."

ucap eka membuat ria dan oki tersenyum sinis.

"dan, tiap hari lo harus pulang lebih lama dari kita."

ana ingin keberatan dengan tugas-tugas yang diberikan eka namun nyalinya ciut karena eka langsung menjambak rambutnya yang di kuncir dua.

"jangan protes kalo lo masih mau kerja di sini." ucap eka dengan nada mengancam.

"jadilah orang penurut kalo lo mau selamat." tambah ria di sambut tawaan oleh kedua temanya.

eka melepaskan jambakan nya dan menepuk-nepuk tangannya seperti dia memegang benda kotor.

"gue awasin kerjaan lo, jangan pernah lari dari kerjaan lo kalo lo masih mau kerja disini dengan selamat."

"iy... iya mbak." ucap ana ketakutan.

"dan jangan sampai ada yang tau kalo kita bertiga yang nyuruh lo buat ngerjain semua kerjaan itu. bilang kalo lo yang mau ngelakuin itu semua." sambung oki.

"iya mbak, aku gak akan beritahu siapa pun." ucap ana menunduk ketakutan.

"bagus.semangat kerja si cupu buruk rupa." ucap eka membuat kedua temannya tertawa.

mereka bertiga meninggalkan ana yang menunduk ketakutan. namun sesaat kemudian ana mendongak, raut yang tadi terlihat ketakutan dan pucat seketika berubah menjadi sangat menyeramkan.

ana tersenyum miring senyum devil di tunjukkan nya. dia menatap kepergian ketiga orang yang tadi melabrak nya dengan tatapan sulit diartikan.

"tunggu bagian kalian."

"kita akan bermain main di lain waktu."

ucap ana dan langsung merubah mimik wajahnya dan pergi dari sana.

***

siang hari telah datang matahari nampak sangat terik di luar sana, menyinari bumi dengan cahaya nya yang sangat cerah. langit biru dengan awan awan putih membuat langit sangat indah.

waktunya makan siang baut para karyawan, begitu juga dengan ana, sekarang dia sedang berada di kantin paling pojok sendirian. tidak ada yang mau berteman dengannya, namun ana juga tidak memperdulikan nya.

grace? sungguh mulai dari ana sampai di perusahaan ini tadi pagi dia tidak melihat batang hidung teman barunya tersebut.

mungkin sifat grace terhadapnya kemarin hanya fake atau mungkin cewe itu sedang sibuk jadi melupakan ana. ahh kenapa ana sangat berharap kepada orang itu?

namun, semua pikiran kotor ana langsung sirna setelah melihat grace yang celingak celinguk seperti mencari sesuatu. setelah tatapan ana dan grace bertemu, grace langsung menampilkan senyum manis nya dan mulai mendekati meja yang di tempati ana.

ana membalas senyuman grace dengan senang hati. sungguh dia menyesal karena telah berfikir buruk tentang grace.

"aduh na, sorry banget yah gue telat." ucap grace setelah mendaratkan bokongnya di kursi di depan ana.

"ih gapapa kali, aku juga gak berhak marah sama kamu." ucap ana sekenanya.

benarkan apa dia punya hak itu?

"ih lo mah, lo kan sahabat gue ya punya hak lah.“ ucap grace sedikit sewot membuat ana tertawa kecil.

"aku bercanda kok." ucap ana tertawa kecil melihat grace yang sudah cemberut.

"emangnya kamu kenapa bisa terlambat?"

"heheh.. semalam gue begadang jadi terlambat bangun deh." ucapnya sambil mencomot bakso ana yang masih tersisa banyak.

ana hanya mengangguk, dia menggeser mangkuk baksonya ke depan grace.

"makan aja, aku tadi udah sarapan." ucap ana yang di angguki grace dengan tak tau diri.

tampa babibu grace langsung melahap baksonya tampa rasa malu. mereka berdua bercengkrama sambil sesekali tertawa menghabiskan waktu istirahat bersama.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!