4?!

malam sudah menjelang, namun seorang gadis masih senantiasa duduk di bangku halte menunggu jemputan yang tak kunjung datang untuk menjemputnya.

helaan nafas terdengar dari mulut gadis tersebut. dia melihat ke kanan dan ke kiri namun tidak ada satu orang pun yang terlihat.

dia melirik arloji yang di tangannya menunjukkan jam 19:00, berarti dia sudah menunggu satu jam lamanya.

"ck, lama banget sih." gerutunya sambil melirik HP nya yang sudah kehabisan baterai.

"kalo nanti gue dah sampai di rumah, bakal gue buat perhitungan sama mereka semua." ucap carletta emosi.

ya, dia adalah carletta Wijaya yang sedang menunggu jemputan dari orang suruhan orang tuanya. beberapa menit berlangsung mobil orang suruhan orang tuanya telah sampai dan langsung membukakan pintu buat carletta yang menampilkan wajah muram.

"ck, lama banget sih pak, sampai lumutan saya nungguin nya. bapak mau saya pecat?" semprot carletta membuat supirnya menunduk.

"maaf non, tadi ban mobilnya kempes." ucap bapak tersebut dan masih menunduk tidak berani melihat anak majikannya tersebut.

"serah deh." ucap carletta dan masuk ke dalam mobil.

bapak tersebut hanya menghela nafas dan ikut masuk ke dalam mobil dan melajukan mobil tersebut dengan kecepatan rata-rata membelah jalanan ibu kota yang ramai.

***

setelah beberapa menit berlalu mobil yang di tumpangi carletta sampai di depan gerbang yang menjulang tinggi. satpam yang berjaga di sana dengan sigap membukakan pintu untuk mobil majikannya.

mansion yang begitu besar dan megah berada di balik gerbang yang menjulang tinggi. boydigrat yang sedang bertugas langsung menunduk hormat setelah melihat mobil tersebut.

carletta dengan angkuh keluar dari mobil tersebut dan langsung masuk ke mansion nya. lebih tepatnya mansion keluarga Wijaya, ayah dari seorang carletta Wijaya.

para penjaga yang di acuhkan hanya menampilkan wajah biasa saja, karena mereka sudah tau bagaimana sifat tuan muda nya itu.

"DADDY." pekik carletta setelah memasuki mansion nya. dia berjalan mondar mandir memeriksa dimana daddy nya itu. yah siapa lagi kalau bukan Erik Wijaya.

carletta Wijaya anak semata wayang dari keluarga Wijaya. memiliki wajah yang cantik, body seperti model, hidung mancung, bulu mata lentik, pemilik mata coklat yang sangat cantik, kulit putih mulus.

fisiknya yang seperti itu membuat dia menjadi sombong. semua permintaannya akan selalu di turuti membuat dia menjadi sangat manja. namun, itu hanya berlaku untuk ayah nya erik. mamanya carletta atau Rianti Dahlia, tidak pernah memanjakan anak nya itu mendidiknya dengan keras. namun karena carletta adalah anak kesayangan daddy nya, Rianti hanya menurut dan tidak memaksakan kehendaknya lagi.

"DADDY!" pekik carletta lagi karena tidak menemukan erik dimana mana.

"ada apa sayang?" tanya erik dengan suara berat.

pria paruh baya yang masih berumur 40 tahun itu masih sangat tampan dengan rahang yang tegas dan wajah ala ala Eropa. erik hanya memakai kaus dan celana pendek membuat dia seperti kembali muda.

carletta yang mendengar suara ayahnya langsung lari dan berhamburan ke pelukan ayahnya yang sangat dia sayang. erik yang tau akan mendapat serangan seperti itu langsung menjaga keseimbangan nya agar tidak terjungkal ke belakang.

"pelan pelan sayang, nanti kamu jatuh." ucap erik dengan nada halus sambil mengelus rambut putrinya itu.

"letta kangen banget sama daddy!" ucap carletta sambil melepaskan pelukannya.

erik terkekeh dengan sifat manja yang dimiliki putrinya itu.

"baru aja satu minggu gak ketemu, kamu udah kangen sama daddy!" goda erik menbuat ccarlett terkekeh.

"iya dong, kayak satu tahun lamanya." ucap carletta membuat erik terkekeh lagi.

"emang segitu besar ya pesona daddy?"

"idih, daddy kepedean tau ngak!" carletta.

"yaudah kamu mandi dulu sana, bau tau." ucap erik sambil menjepit hidungnya seperti jijik dengan bau dari tubuh carletta.

"is daddy orang segini harum nya di bilang bau?" ucap carletta tidak mau kalah.

memang walaupun sudah berkeringat namun carletta masih sangat harum. tadinya erik hanya bercanda untuk membuat carletta kesal.

"daddy bercanda sayang! sana mandi dulu baru makan terus istirahat." ucap erik sambil mengelus rambut carletta yang panjang dan sengaja di gerai.

"iya daddy ini mau nge laksanain kok!"

cup

carletta mencium pipi daddy nya dan langsung pergi menaikan tangga menuju lantai dua karena di sana adalah kamarnya.

erik hanya tersenyum melihat kejahilan putrinya itu.

***

di tempat lain tepatnya di sebuah gedung bernuansa drak dengan miniatur miniatur tengkorak, atau mungkin itu tengkorak asli. tidak ada yang tau hanya pembuatnya yang tau itu. tengkorak tersebut disusun dengan rapih dan di tambahin dengan hiasan lilin menambah kesan horor di tempat tersebut.

banyaknya ruangan di gedung tersebut membuat siapa saja yang baru datang akan tersesat di sana. gedung tersebut ada di tengah-tengah hutan, memiliki 4 lantai, lantai pertama di gunakan untuk sekedar bersantai, lantai kedua tempat untuk rapat, lantai ketiga adalah ruangan bos dan lantai keempat adalah lantai yang paling menyeramkan dan sangat di hindari karena di lantai tersebut adalah tempat eksekusi atau menghukum para penghianat.

tepatnya di lantai tiga, seseorang sedang duduk tenang dengan wajah datar menatap ke arah jendela yang menampilkan pohon pohon tinggi dan langit yang indah dengan di hiasi bulan dan bintang yang bertaburan.

"permisi nona!" ucap seseorang dari pintu membuat Cristina yang sedang melamun mengalihkan antensinya.

ya, dia adalah cristian angelia, dia membalikkan kursinya dan menatap sekretaris dengan tatapan bertanya. aksa yang tau tatapan itu langsung mendekati cristina dan duduk di kursi yang berada di depannya.

"bagaimana rencana selanjutnya nona?" tanya aksa tampa ekspresi yaitu datar.

cristina yang mendengar itu hanya menghela nafas, dia memutar kursinya lagi menjadi menghadap ke jendela besar.

"kamu akan tau nanti aksa, sekarang tugasmu hanya menjaga perusahaan." ucap cristina datar. aksa terdiam mencerna ucapan tadi, dia menghela nafas pelan aksa tau jika cristina sudah memikirkan nya dengan matang.

"baiklah nona saya akan menunggu kelanjutan nya, saya tau anda sudah memikirkan nya dengan matang. saya pamit, jangan terlalu dipikirkan nona." ucap aksa dan langsung pergi meninggalkan cristina yang terdiam.

dia bangkit dari kursinya berjalan ke arah jendela besar yang ada di ruangannya. menatap tajam seperti elang yang mengintai mangsanya. cristina mengambil belati di lipatan celananya yang selalu di bawanya kemana pun dia pergi. memutar mutar belati tersebut dan langsung melemparkan nya.

tepat sasaran, burung hantu yang sedang menatap nya tadi langsung tewas setalah terkena belati yang di lemparkan oleh cristina.

cristina tersenyum puas melihat burung yang sudah tewas dengan belati menancap di dadanya. dia sedikit terhibur dengan itu, karena dia bisa melampiaskan semua emosinya.

dia berbalik badan dan keluar dari ruangan tersebut.

***

Terpopuler

Comments

As Tini

As Tini

jujur aq blum ngerti alur ceritanya, spt loncat"😁, tp aq sllu ninggalin jejak thor

2023-10-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!