Perubahan drastis
Yosa telah sampai didepan butik pukul 20.58. Tepat waktu alias tidak telat.
Karena keluarga Gubernur sedang berbelanja disana. Area sekitar depan butik terpaksa disterilkan. Yosa tergeser sekian belas meter didepan sebuah halte.
Pukul 21.05 Yosa merasa jenuh menunggu Mitha. Dengan bergegas ia turun dari motornya dan beranjak berjalan menyusuri trotoar untuk mencari Mitha.
Dewi Paramitha (Mitha)
Dari mana aja kamu?. Dibilang jangan telat!
Ternyata Mitha sudah menunggu, namun terhalang sebuah mobil pengawal Gubernur sehingga Yosa tak melihatnya.
Dewi Paramitha (Mitha)
Kamu tega banget jadi cowok. Gimana kalau aku diculik atau digoda pria hidung belang?
Yosanda (Yosa)
Aku sudah datang sebelum jam 9
Dewi Paramitha (Mitha)
Sudah salah, masih ngeyel!
Yosanda (Yosa)
Aku beneran ga bohong
#Wajah Yosa sudah berubah jengah#
Yosanda (Yosa)
Motorku kehalang mobil patroli. Jadi ga kelihatan..
Dewi Paramitha (Mitha)
Udah deh. Mana motornya?. Ayo buruan pulang. Makin malem ga enak dilihat tetangga kosan.
#Wajahnya menyiratkan rasa malu karena telah salah sangka. Namun hatinya tetap memerintahkan mulut untuk tetap ketus menutupi kesalahan#
Motor melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Crocodiles menuju kosan Mitha di daerah Putchang.
Dewi Paramitha (Mitha)
Mampir dulu bentaran ke Bebek Gentank. Aku belum makan malam. Nanti dibungkus aja.
Yosanda (Yosa)
*Mengangguk
Waktu berjalan hingga setengah jam berikutnya mereka telah sampai di kosan Mitha.
Dewi Paramitha (Mitha)
Kamu pasti juga belum makan. Duduk dulu diruang tamu. Tadi udah aku bungkusin.
Yosanda (Yosa)
*Kembali mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Begitu cepat perubahan emosi Mitha. Secepat itu ia marah tak jelas. Dan secepat itu pula ia kembali ramah seperti tak pernah terjadi pertengkaran sebelumnya.
Mereka segera makan dalam diam. Tak ada satupun yang angkat bicara.
Dewi Paramitha (Mitha)
Sayang, kamu kok diem aja. Marah ya sama aku?. Maafin Mitha yaa..
Mitha berjalan gemulai dari bagian dalam kosan setelah meletakkan piring kosong bekas makanan.
Yosanda (Yosa)
Gapapa. Santai aja.
Perubahan drastis emosi Mitha inilah yang menjadi perhatian serius bagi Yosa. Bukan Yosa menilai kasarnya sikap Mitha, namun justru Yosa melihat sisi rapuh Mitha dengan kondisi seperti itu.
Itulah mengapa Yosa masih berusaha bertahan bersama Mitha. Kepergiannya tentu akan membuat sisi rapuh Mitha kian mengemuka.
Dewi Paramitha (Mitha)
Maafin ya sayaaang..
#Beranjak duduk dipangkuan Yosa#
Jemari lentik Mitha menggapai tengkuk Yosa kemudian perlahan mengalungkan lengan disana.
Perlahan tapi pasti bibir keduanya saling mendekat. Kali ini tak ada penolakan dari Yosa. Tentu saja kelembutanlah yang diharapkan Yosa. Bukan paksaan berselubung kemarahan.
Yosa mencintai Mitha yang seperti ini. Mitha yang lembut, yang manis, yang penyayang.
Kedua bibir bertemu. Lidah tertaut. Kecipak dinamika suara pagutan berirama melenakan.
Pertalian lidah semakin panjang dan dalam. Nafas terdengar saling memburu.
Dewi Paramitha (Mitha)
Bawa aku ke kamar..
Teronggok tubuh indah berbalut putihnya kulit nan mulus. Wajah cantik merona merah. Sekz appearance inilah yang juga menjadi alasan Yosa untuk tak meninggalkan Mitha.
Dewi Paramitha (Mitha)
Datanglah sayang. Miliki aku sepenuhnya
Yosanda (Yosa)
Aaa..aa.aku ga bisa. Maaf.
Yosa melangkah mundur dari tepian ranjang. Ia pria normal yang jelas sangat tergiur. Namun prinsipnya tak bisa melakukan itu. Ia memilih mengalah pada ketetapan hati.
Yosanda (Yosa)
Aku pulang!
Yosanda (Yosa)
*Bergegas meraih kunci motor
Dewi Paramitha (Mitha)
Heii..brengzek kamu Yosaa!!
Tubuh Yosa sudah menghilang dibalik pintu kosan.
Comments
🍄⃞⃟MMary
agak serba salah di situ
2021-12-23
1
KINOSANN
Yosa kuatkan imanmu nak🤣
2021-12-07
3
dirgahore
palu 🔨🔨🔨🔨🔨🔨 aja nenek lampir mitha..gedek gua
2021-12-05
0