Tuan Ceo, Tolong Lepaskan Aku! S² Episode 2

Pagi Hari

Jam 9.30

Kamar

Tampak di kamar hotel itu terdapat seorang pria dan wanita yang sedang tertidur sambil berpelukan.

Mereka berdua benar benar sangat menikmati pelukan antara sama lain.

AURALYA CASANDRANOVA

( Membuka mata nya dengan perlahana lahan )

AURALYA CASANDRANOVA

ehmm... ( Mengedipkan mata nya karena sinar matahari yang masuk kedalam mata nya )

AURALYA CASANDRANOVA

Hoamm... ( Meregangkan tubuh nya )

AURALYA CASANDRANOVA

ehmm?, Ini apa? ( Melihat dada yang tempat di depan wajahnya )

AURALYA CASANDRANOVA

( Meraba otot dada tersebut )

AURALYA CASANDRANOVA

ahh... Kok kenyal banget sih.

AURALYA CASANDRANOVA

Tunggu... ( Berfikir )

AURALYA CASANDRANOVA

( Melihat keatas )

AURALYA CASANDRANOVA

// OMG... Ini siapa?, Kenapa gue bisa tidur bareng dia? // ( Menelan kasar air liur nya )

AURALYA CASANDRANOVA

( Cepat cepat melihat tubuh nya yang masih tertutup selimut )

AURALYA CASANDRANOVA

// Aduhh... Kok gue bisa telànjàng gini sih?, Kemana lagi baju gue nih // ( Menepuk jidad nya )

AURALYA CASANDRANOVA

// Apa yang gue lakuin semalam sih? // ( Menepuk nepuk kepala nya )

AURALYA CASANDRANOVA

// Aduhh... pasti... Malah ganteng banget nih cowok. // ( Membatin )

AURALYA CASANDRANOVA

( Duduk di atas kasur )

AURALYA CASANDRANOVA

// Akhhh... pinggang gue, Nih cowok pasti kasar banget // ( Memegang pinggangnya yang sudah mau remuk )

AURALYA CASANDRANOVA

( Turun dari kasur perlahan lahan tanpa mengunakan selimut )

AURALYA CASANDRANOVA

Dimana sih baju nya?

AURALYA CASANDRANOVA

( Mengambil baju nya yang sudah robek )

AURALYA CASANDRANOVA

Dihh nih cowok asal robekin aja baju gue, nggak tau apa ini mahal. ( Membuang baju nya dan mencari kemeja putih )

AURALYA CASANDRANOVA

Nih pasti kemeja tuh Cowok. ( Memakai kemaja putih itu dengan asal )

AURALYA CASANDRANOVA

haa... mau gue kasih bayaran berapa ya? ( Berfikir )

AURALYA CASANDRANOVA

Duit gue udah mulai menipis lagi. Mana uang kas nya cuman segini. ( Mengeluarkan beberapa uang di dalam tas nya )

AURALYA CASANDRANOVA

Haa... sudahlah pasti ini cukup untuk makan nya sebulan. ( Meletakan uang nya di atas kertas yang sempat ia tulis lagi )

AURALYA CASANDRANOVA

( Meletakan uang tersebut di meja )

AURALYA CASANDRANOVA

Kalau dilihat lihat tubuh nya bagus juga, Malah kekar banget lagi.

AURALYA CASANDRANOVA

ehhh... Cepat buruan pergi aura selagi nih cowok masih tidur, nanti malah minta bayaran lebih lagi. ( Pergi dari kamar tersebut meninggalkan pria itu )

Aura bersegera pergi dari kamar tersebut dengan cepat menggunakan kemeja putih milik pria tersebut dan menghiraukan ocehan dari orang lain.

Mansion Aura

Mansion Aura telihat sangat mewah, tapi hanya beberapa orang saja yang tinggal disana. Aura dan pelayan nya saja, tidak ada keluarga Aura yang tinggal di mansion sebesar itu.

••••••

Ruang Tamu

AURALYA CASANDRANOVA

( Melempar tas nya kesembarang tempat )

AURALYA CASANDRANOVA

Haaa... keperawanan ku hilang gara-gara Gigolo itu. ( merebahkan dirinya di atas sofa )

AURALYA CASANDRANOVA

ahhh... Mau bagaimana lagi semua itu sudah terjadi. ( Menatap langit langit mansion nya )

AURALYA CASANDRANOVA

Malah pinggang gue sakit banget lagi. ( Memijat pelan pinggang nya )

AURALYA CASANDRANOVA

Kok leher gue sakit banget nya. ( Memegang leher nya )

AURALYA CASANDRANOVA

( Cepat cepat pergi menuju Cermin besar milik nya )

AURALYA CASANDRANOVA

haaa??, Tuh cowok gila ya!, Leher gue kenapa bisa sampai luka kayak gini. ( Meraba leher yang terluka dalam )

AURALYA CASANDRANOVA

Ihhh... tuh Gigolo kagak tau sakit apa! Sampai biru gini.

AURALYA CASANDRANOVA

Ckkk... Sampai gue jumpa lagi tuh sama gigolo bakal gue potong tuh burung nya. ( Kesal )

AURALYA CASANDRANOVA

( Mengambil Obat di atas Cermin )

AURALYA CASANDRANOVA

Bakal nggak bisa hilang nih. ( Mengobati luka nya )

AURALYA CASANDRANOVA

Gimana coba gue bakal pergi besok!, di tutupi pakai make up ini nggak bisa!, Kesal banget sih gue! ( Mengentak hentakan kaki nya berulang kali )

••••••••••

Jam 12.15 Siang

Kamar Hotel

KEVIN GANE EMRITISY

( Membuka mata nya )

KEVIN GANE EMRITISY

Haaa... ( Memijat pelipis nya )

KEVIN GANE EMRITISY

Dimana wanita itu? ( Melihat sekitar )

KEVIN GANE EMRITISY

Ahhh... Seperti nya aku kurang membuat nya lelah sehingga dia masih bisa berjalan. ( Bangun dari ranjang )

KEVIN GANE EMRITISY

( Memakain pakaian dalam dan celana )

KEVIN GANE EMRITISY

Dimana kemeja ku? ( Melihat sekitar ruangan )

KEVIN GANE EMRITISY

Ckkk... Wanita itu. ( Langsung memakai jas nya )

KEVIN GANE EMRITISY

( Melihat sesuatu di atas meja )

KEVIN GANE EMRITISY

( Mengambil kertas dan uang itu )

KEVIN GANE EMRITISY

( Membaca sepotong suara tersebut )

KEVIN GANE EMRITISY

hmm? Tidak puas? ( Smrik )

KEVIN GANE EMRITISY

Seperti nya aku kurang menyiksa mu.

KEVIN GANE EMRITISY

( Melihat sejumlah uang di tangan nya )

KEVIN GANE EMRITISY

Ini tidak Cukup, bayaran nya adalah aku akan menyiksa mu hingga kau puas. ( Pergi dari kamar tersebut dengan membawa sepotong surat dan uang itu )

koridor hotel

Pria tampan itu ini sedang berjalan di depan koridor hotel dengan hanya memakai jas yang membaluti dada nya.

Banyak sekali para wanita yang kini sedang menatap ke arah Kevin. Kevin benar benar sangat mengoda dengan jas merah yang dipakai nya dan ada bekar gigitan cinta di sekitar leher dan dada nya.

Kevin yang memiliki kaki panjang dengan cepat meninggalkan koridor hotel itu yang penuh dengan wanita jàlàng menurut nya.

Kevin menuju ke perkiran dan mengambil mobil yang ia pakai untuk kebar semalam.

KEVIN GANE EMRITISY

Haaa.... ( Menggembus nafas kasar nya )

KEVIN GANE EMRITISY

( mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi )

Kevin melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi menuju mansion mewah milik nya. Ia terus merabas jalanan yang sangat besar itu tanpa takut sedikit pun.

🍂 Mansion Kevin 🍂

Kevin Masuk kedalam Mansion dan langsung memparkirkan mobil mewah nya di depan halaman utama yang begitu luas.

KEVIN GANE EMRITISY

( Turun dari Mobil )

KEVIN GANE EMRITISY

( Masuk kedalam Mansion dengan elegan )

SESEORANG

Para Pelayan : Tuan! ( Menundukkan kepala nya )

Kevin tidak memperdulikan seluruh pelayan nya yang sedang membungkuk sopan. Kevin berjalan terus mengarah kamar nya.

Kamar

Kevin membuang jas merah nya kesembarang tempat dan langsung menghadapkan diri nya ke cermin.

KEVIN GANE EMRITISY

( Melihat Tubuh nya di cermin )

KEVIN GANE EMRITISY

Wanita itu meninggalkan karya seni yang sangat jelek. ( Melihat leher nya yang berwarna )

KEVIN GANE EMRITISY

Mungkin aku harus menekan nya agar bisa menghasilkan karya seni yang lebih bagus lagi. ( Membuka seluruh pakaian nya )

KEVIN GANE EMRITISY

( Berjalan kerah kamar mandi )

KEVIN GANE EMRITISY

Haaa....aaahhh.... ( Menguyarkan tubuh nya dengan air dingin )

KEVIN GANE EMRITISY

Karena wanita itu aku masih merasakan hasrat yang besar.

KEVIN GANE EMRITISY

Wanita itu bagaikan magnet yang terus menarik diriku. ( Mengusap kasar wajah nya )

Kevin bersegera menyelesaikan mandi nya dan bersiap siap pergi ke kantor milik nya.

Kevin benar benar berpenampilan sangat elegan dan mewah dengan balutan jas berwarna hitam dan kemeja putih tidak lupa dengan dasi yang mecing.

Setelah siap bersiap Kevin langsung pergi ke kantor nya tanpa makan sesuatu terlebih dahulu.

Kevin pergi dengan mobil yang berbeda lagi, Garasi Kevin benar benar seperti tempat penjualan mobil, segala jenis mobil ada disana.

🍂 Perusahan Fan'Attla 🍂

seperti biasa Kevin masuk kedalam kantor nya dan tidak memperdulikan sapaan para karyawan kantor nya.

KEVIN GANE EMRITISY

( Membuka Handphone nya )

KEVIN GANE EMRITISY

Seharus nya asisten itu sudah mengirimkan data kantor hari ini.

KEVIN GANE EMRITISY

Dasar bodoh. ( Melihat komputer nya )

SESEORANG

Karyawan Wanita : ( Masuk tanpa mengetuk pintu )

SESEORANG

Karyawan wanita : Hallo tuan, Nama saya tasya. ( Memamerkam buah dàda nya )

KEVIN GANE EMRITISY

( Melihat wanita tersebut ) // Seorang jàlang //

SESEORANG

Tasya : Ini adalah berkas yang tadi tuan minta. ( duduk di atas meja )

KEVIN GANE EMRITISY

Letakan disitu! ❄

SESEORANG

Tasya : ( Meletkan berkas tersebut dengan gerakan yang menggoda )

KEVIN GANE EMRITISY

Besok besok beli baju yang lebih bagus, Kalau tidak bisa tidak usah berkerja disini!, Saya tidak butuh karyawan yang tidak mampu beli baju. ❄

SESEORANG

Tasya : ( Hanya diam )

KEVIN GANE EMRITISY

Pergi sekarang, Atau kau tidak usah berkerja besok. ❄

SESEORANG

Tasya : ( Melotot )

SESEORANG

Tasya : ( Segera meninggalkan Kantor Kevin )

KEVIN GANE EMRITISY

Menjijikan! ( Membuang berkas itu kesebarang tempat )

GIBRAN ALEXRANDER

Huaaa... Maaf bos... Saya terlambat. ( Langsung menerobos pintu )

GIBRAN ALEXRANDER

Saya sekalian beli makan siang bos. ( Menunjukan dua makan siang yang dia beli )

KEVIN GANE EMRITISY

Siapa bilang kau akan makan siang? ❄

GIBRAN ALEXRANDER

Lah...Lah terus? ( Melongo )

KEVIN GANE EMRITISY

Kerjakan ulang berkas pemasukan perusahan bulan lalu. ❄

GIBRAN ALEXRANDER

Bu_ Bukan nya sudah dikerjakan ya bos. ( Ragu ragu )

KEVIN GANE EMRITISY

Sudah, Tapi berkas nya sudah di pegang oleh seorang jàlàng jadi buat ulang berkas nya sekarang! ❄

KEVIN GANE EMRITISY

Kalau kau tidak menyerahkan nya sekarang juga, tidak ada lagi nama nya makan siang.

GIBRAN ALEXRANDER

Ba_ Baik bos bakal saya lakuin. ( Mengambil berkas itu kembali yang tergeletak di bawah )

KEVIN GANE EMRITISY

Sekalian panggil OB, Suruh dia bersihkan ruangan ini terutama meja ini, sudah kotor saya tidak menyukai nya. Berikan juga pengwangi ruangan. ❄

KEVIN GANE EMRITISY

Dan satu lagi jangan biarkan karyawan yang bernama tasya datang ke ruangan ku, jenjak kaki nya tidak pantas ada di ruangan ini. ❄

GIBRAN ALEXRANDER

Iy_ Iya tuan segera saya panggilkan. ( Berlari secepat mungkin )

Pada Akhirnya Gibran harus menyelesaikan semua perkerjaan nya dengan terburu buru, Untuk mendapatkan waktu makan siang.

Tapi Gibran masih kesal dengan karyawan yang bernama tasya gara gara dia, Gibran harus menyelesaikan berkas itu dengan terburu buru.

••••••

Hai semuanya!

Jangan Lupa Like, Komen, Vote, Favorite dan Hadiah juga ya!

Thank you for your support

and see you next episode