...HALO GUYS!...
...WELCOME TO MY NEW STORY!...
..."TOPAN & CAHAYA"...
...~~~...
#TOPAN&CAHAYA EPS. 4
...•...
...•...
Hari sudah malam, Cahaya terpaksa pulang ke rumah dan meninggalkan mamanya sendiri di rumah sakit karena ia harus mandi dan juga mengganti pakaiannya.
Saat memasuki rumah, Cahaya heran karena suasana rumah itu sangat sepi dan tak ada tanda-tanda papanya disana.
"Loh papa kemana ya? Apa jangan-jangan papa lagi seneng-seneng sama wanita murahan itu di luar? Ish emang dasar ya papa itu, bisa-bisanya papa malah enak-enakan sama wanita lain sedangkan istrinya sakit!" gumam Cahaya cukup geram.
Cahaya pun melangkah menuju tangga, namun langkahnya terhenti lantaran ia mendengar suara lenguhan dari arah kamar papanya.
Tentu saja Cahaya penasaran sekali, ia pun mengurungkan niatnya sejenak untuk memastikan apakah benar suara yang didengarnya adalah suara lenguhan wanita.
Sesampainya di depan pintu kamar papanya, Cahaya menempelkan telinganya disana agar lebih jelas mendengarkan suara itu.
"Aaahhh, mas-ahh... terus mass..."
"Eenngghh, masss...."
Begitulah suara yang didengar oleh Cahaya, gadis itu menggelengkan kepalanya tak menyangka kalau papanya bisa berbuat sekeji ini terhadap mamanya.
Karena masih penasaran takut salah sangka pada papanya, Cahaya pun coba membuka sedikit pintu kamar itu dengan perlahan-lahan agar tidak ketahuan oleh papanya.
Setelah terbuka dan terdapat celah sedikit untuk mengintip, Cahaya langsung saja melihat ke dalam untuk memastikan papanya sedang apa dengan wanita di dalam sana.
Benar saja, ternyata papanya itu sedang melakukan percocok tanaman di dalam sana dengan Calissa si istri muda papanya.
Tentu saja Cahaya sangat kaget dan langsung menutup mulutnya ketika menyaksikan adegan 21+ itu secara langsung dengan matanya.
Ia menutup kembali pintu kamar papanya karena tak tahan melihat adegan itu terlalu lama, Cahaya menangis sesegukan di balik pintu kamar tersebut.
"Papa tega! Aku benci sama papa, aku benci!" gumam Cahaya terisak kemudian pergi berlari menuju kamarnya.
Saat sampai di kamar, Cahaya langsung naik ke atas ranjang berbaring memeluk guling nya sambil menangis tersedu-sedu.
Di dalam pikirannya ia masih terbayang-bayang akan kejadian yang dilihatnya tadi, tentu saja Cahaya sangat syok melihat itu karena belum pernah melihatnya secara langsung.
"Kenapa papa tega khianati mama? Padahal selama ini mama selalu setia sama papa, aku kecewa banget sama tindakan papa ini! Pokoknya aku gak akan biarin wanita murahan itu merusak keluarga ku!" gumam Cahaya.
Cahaya bangkit dari kasurnya, ia menghapus semua air mata yang ada di pipinya kemudian berjalan menuju lemari pakaiannya.
Ia mengambil beberapa pakaian untuk dibawa ke rumah sakit, Cahaya tampak sangat marah pada papanya itulah sebabnya ia tak mau pulang lagi ke rumah dan memilih menginap di rumah sakit menjaga mamanya.
Setelah selesai memasukkan pakaiannya ke dalam tas, Cahaya pun melepas seragam sekolahnya yang masih ia kenakan sampai sekarang lalu menaruhnya di dalam keranjang.
Ia mengambil handuk kemudian melangkah ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sekejap, ia masih saja menangis saat tengah mandi di dalam sana.
Diiringi suara percikan air yang membasahi tubuhnya, Cahaya meluapkan semua emosinya serta kesedihan yang ia rasakan saat ini setelah kehidupannya menjadi kacau seperti sekarang ini.
"Gue benci papa, gue juga benci wanita itu! Pokoknya kalian berdua harus rasain apa yang dirasakan mama saat ini!" gumam Cahaya.
...•••...
Disisi lain, Topan datang ke markas gengnya yang dinamakan spider itu dengan kondisi lesu dan tak bersemangat... tentu hal itu menjadi pertanyaan bagi para temannya yang tak pernah melihat Topan seperti ini sebelumnya.
"Waduh my friend, kenapa lu kok lesu gini? Ada masalah apa lu cerita lah kawan??" ujar temannya sebut saja Ardan.
Topan bersalaman dengan semua temannya, lalu duduk di bangku tempat ia biasanya duduk.
"Ceritanya panjang kapan-kapan aja gue cerita kalo udah mood, sekarang gue mau tenangin diri dulu!" ucap Topan bersandar di dinding.
"Panjang? Berapa episode bre ceritanya??" ujar Ardan tertawa kecil bermaksud menghibur sahabatnya yang tengah lesu itu.
"Yeh malah bercanda, dikata sinetron apa pake episode episode segala! Gue lagi gak mood buat becanda, jadi jangan sekali-kali lu becanda kayak gitu ke gue sekarang!" ujar Topan.
"Hehehe iya maaf bre, niat gua kan baik mau hibur lu biar gak bete terus kayak gini! Oh ya tadi si Bella kesini tuh dia titipin sesuatu buat lu katanya..." ucap Ardan.
"Hah? Bella nitipin apaan??" tanya Topan langsung menegakkan tubuhnya.
"Gak tau deh apaan, di dalam kotak soalnya! Heh lu tolong ambilin dong itu kotak yang tadi dikasih sama Bella bawa kesini!" ucap Ardan memerintahkan temannya mengambil kotak yang diberikan Bella ke mereka tadi.
Seorang pria sebut saja namanya Guntur maju menghampiri Ardan & Topan lalu memberikan kotak dari Bella tadi kepada mereka berdua.
"Nih Dan kotaknya, gue kesana lagi ya!" ucap Guntur menyodorkan kotak itu ke hadapan Ardan kemudian pergi lagi.
"Tengkyu bre," ujar Ardan berterima kasih pada Guntur. "Nah ini dia my friend kotak titipan dari Bella spesial buat lu katanya!" sambungnya menghadap ke Topan sambil memberikan kotak itu kepadanya.
Topan yang penasaran pun mengambil kotak tersebut lalu membukanya, ia terkejut melihat isi kotak itu adalah foto-foto kenangan dirinya bersama Bella yang dikemas menjadi bentuk yang indah disertai hiasan menarik.
Topan pun merasa sedih, hatinya seakan menangis melihat momen kebersamaan dirinya bersama Bella disaat mereka baru menjalin hubungan kala itu.
"Emang selama kita pacaran, gue selalu anggap hubungan kita ini cuma sebatas status! Bahkan gue sering sakitin lu dengan jalan sama cewek lain, tapi entah kenapa setelah kita putus gue malah terasa sakit banget...." gumam Topan saat mengambil foto-foto itu.
Melihat sohibnya tampak sedih, Ardan pun kepo dengan barang yang diberikan Bella tadi hingga bisa membuat Topan bersedih seperti itu.
"Apaan sih itu bre?" tanya Ardan penasaran.
"Bukan apa-apa kok," jawab Topan kemudian langsung menaruh foto-foto itu ke dalam kotak dan menutupnya agar Ardan tak bisa melihatnya.
"Kalo bukan apa-apa, kenapa lu jadi sedih setelah lihat barang dari Bella itu?" tanya Ardan kembali masih merasa penasaran.
"Siapa yang sedih? Gue tuh cuma terharu sama Bella, padahal gue udah sering nyakitin dia eh dia masih baik aja sama gue!" ucap Topan.
"Hahaha, itu tandanya dia benar-benar tulus cinta sama lu bre! Mending lu berubah jangan jadi playboy lagi yang suka mainin cewek! Belajar cintai Bella bre, gua yakin gadis itu cewek baik-baik dan pantas buat lu!" ujar Ardan menasehati sahabatnya itu.
Topan terdiam memikirkan kata-kata Ardan, ia juga punya pikiran yang sama dengan sahabatnya itu tentang merubah sikapnya yang suka sekali memainkan perasaan wanita.
Akan tetapi, saat ini sudah terlambat baginya untuk belajar mencintai Bella karena gadis itu sudah terlanjur memutuskan hubungan diantara mereka dan tak mau lagi bertemu dengannya.
...~Bersambung~...
...JANGAN LUPA LIKE+KOMEN YA GES YA!!!...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 323 Episodes
Comments
less22
aku datang
2022-04-20
2
Realpcy_Cyl
mampir lagi tor
2022-02-25
5
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
kasihan, matanya Cahaya ternodai
2022-02-24
2