Perhatian dan bimbang

Matahari pagi sudah menampakan sinarnya. Sinar matahari masuk ke dalam kamar Dona lewat jendela kamar. Dona mulai membuka matanya secara perlahan.

Setelah mata Dona terbuka dengan sepenuhnya. Gadis itu terkejut saat melihat Bos nya tengah tertidur di kursi sembari menggenggam tangannya. Gadis itu mengusap kepala Bos nya dengan lembut.

" Apa Pak Frans tidur di sini semalaman? kenapa juga harus tidur di situ? maafin aku ya Pak Frans karena sudah membuat kamu menderita." Bathin Dona.

Frans merasa ada yang tengah mengusap puncak kepalanya. Dengan perlahan Frans mencoba untuk membuka kedua matanya. Ia menatap wajah Dona yang kini tengah tersenyum menatapnya.

" Sayang kamu sudah bangun." Ucap Frans sambil membenarkan posisi duduknya.

" Kenapa Pak Frans tidur dikursi? bukankah lebih nyaman tidur di sofa ketimbang harus tidur di kursi? " Tanya Dona. Ia merasa sangat bersalah karena telah membuat Frans menderita karena tidur di kursi. Seharusnya saat ini Frans tengah tidur di kasurnya yang empuk dan nyaman.

" Emmm, itu karena semalam aku nggak bisa tidur. Aku nggak terbiasa tidur di sofa, jadi aku memutuskan untuk duduk disamping kamu. Aku ingin melihatmu dan menemanimu, aku pikir setelah melihatmu aku bisa langsung tertidur. Tapi aku malah ketiduran di sini." Ucap Frans sembari menyungingkan senyuman.

" Maaf ya pak, karena saya Pak Frans jadi menderita. Seharusnya Pak Frans bisa tidur di kasur yang empuk dan nyaman tapi gara-gara saya Pak Frans harus tidur di kursi." Ucap Dona sembari menundukan kepalanya.

" Aku nggak apa-apa kok, aku bisa tidur dimana saja asal di situ ada kamu." ucap Frans sembari menepiskan senyumnya.

" Bagaimana kaki kamu, apa masih terasa sakit?" Tanya Frans. Tanpa meminta izin dari Dona Frans membuka selimut yang menutupi kaki Dona.

" Pak Frans mau ngapain?" Teriak Dona. Dona terkejut karena tiba-tiba Frans membuka selimutnya tanpa izin darinya.

" Aku cuma mau memeriksa pergelangan kaki kamu." Ucap Frans. Frans melihat pergelangan kaki Dona.

" Kaki kamu sudah nggak bengkak, walau begitu kamu harus tetap mengoleskan salepnya, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan." Sambung Frans lagi. Frans menarik kembali selimut untuk menutupi kaki Dona. Dona menundukan kepalanya karena merasa sangat malu karena Dona sempat berfikir yang macam-macam tentang Frans.

" Emm..sekarang Pak Frans boleh keluar, saya mau mandi dulu." Ucap Dona sambil mencoba turun dari ranjang.

" Apa kamu sudah bisa jalan?" Tanya Frans cemas.

" Saya belum tau pak, saya akan mencobanya." Ucap Dona. Dona berdiri dan mencoba untuk berjalan maju.

" Awww..sakit!" Teriak Dona. Dona merasakan sakit di kakinya dan tidak bisa menopang tubuhnya. Dona pun akhirnya terjatuh. Frans terkejut melihat Dona terjatuh.

" Kamu nggak papa?" Tanya Frans cemas. Frans berjongkok di depan Dona.

" Kaki saya sakit, rasanya sakit sekali." Sahut Dona sambil memijit pergelangan kakinya.

" Ya sudah sini aku bantuin kamu ke kamar mandi." Ucap Frans. Frans membantu Dona berdiri dan memapah tubuh Dona menuju kamar mandi. Frans membuka pintu kamar mandi dan membawa Dona masuk ke dalam kamar mandi.

" Sekarang kamu mandi, aku tunggu diluar. " Ucap Frans. Frans keluar dari kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi.

Di dalam kamar mandi Dona merintih kesakitan, tapi Frans tidak bisa berbuat apa-apa. Setelah selesai mandi, dengan menahan rasa sakit dikakinya Dona mencoba berjalan menuju pintu.

Dona menopang tubuhnya dengan salah satu tangannya yang bertumpu pada dinding. Ia membuka pintu kamar mandi dan terkejut melihat Frans masih menunggunya sambil bersandar di samping pintu.

" Jadi Pak Frans dari tadi menunggu aku di sini? Dona..kenapa sih kamu itu bisanya cuma merepotkan orang lain? " Bathin Dona.

" Apa dari tadi Pak Frans berdiri disini?" Tanya Dona sambil mencoba keluar dari kamar mandi.

" Iya, aku sengaja menunggu kamu, aku takut terjadi apa-apa sama kamu." Ucap Frans sembari menelan salivanya.

Frans melihat Dona hanya mengenakan handuk yang melilit tubuhnya. Jantungnya berdegup sangat cepat, seperti ada sesuatu yang menjalar dalam tubuhnya. Frans mencoba menahannya sekuat tenaga.

" Sini aku bantuin jalan." Sambung Frans lagi. Frans memapah tubuh Dona menuju depan lemari pakaiannya.

Dona terpaksa menerima bantuan Frans karena keadaannya saat ini. Dona tidak bisa menolak tawaran Frans karena kakinya benar-benar terasa sakit. Walau dengan jantung yang berdegup dengan sangat kencang dan wajah yang bersemu merah.

" Sudah sampai sini aja pak, saya akan melakukannya sendiri." Ucap Dona sambil melepaskan tangan frans dari pinggangnya. Posisi ini membuat Dona tidak nyaman karena tubuhnya sangat lekat dengan tubuh Frans.

" Ok..aku akan tunggu kamu diluar, kalau kamu butuh bantuan panggil aku saja." Ucap Frans. Frans berjalan menuju pintu dan membuka pintu.

Frans menutup pintu kamar, ia lalu menyandarkan tubuhnya di pintu. Saat ini jantungnya masih berdetak dengan sangat cepat.

" Astaga! jantung aku rasanya mau copot. Kalau aku nggak buru-buru keluar, aku nggak tau apa yang akan terjadi. Apa aku akan sanggup mengendalikan diri aku saat melihat Dona seperti itu?" Bathin Frans.

Frans mengambil nafas dan menghembuskannya secara perlahan. Ia mengusap dadanya naik turun karena saat ini detak jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Frans mencoba menetralkan kembali detak jantungnya.

Setelah merasa lebih rilex Frans berjalan menuju dapur. Ia ingin membuatkan sarapan untuk Dona. Lelaki itu menyiapkan semua bahan-bahan untuk membuat nasi goreng.

Setelah nasi gorengnya matang Frans menaruhnya ke dalam piring. Ia juga membuatkan segelas susu hangat untuk Dona.

" Emm..karena kaki Dona masih sakit, mendingan makanan ini aku bawa ke kamar saja, pasti sekarang Dona sudah selesai berpakaian." Bathin Frans.

Frans berjalan menuju kamar Dona sambil membawa nampan yang berisikan Nasi goreng dan segelas susu. Sampai di depan kamar, Frans mengetuk pintu.

Tokk..tokk..tokk.

Setelah mendengar sahutan dari dalam kamar Frans membuka pintu dan masuk kedalam kamar. Ia melihat Dona tengah duduk di tepi ranjang.

" Ini aku bawakan sarapan buat kamu." Ucap Frans sambil menaruh nampan di atas meja.

Frans berjalan menghampiri Dona yang sedang duduk di tepi ranjang. Ia mencoba membantu Dona berdiri dan memapah tubuh Dona. Frans membantu Dona untuk duduk di kursi dekat meja.

" Aku suapin ya? "

" Emm..nggak usah pak, saya bisa sendiri. " Tolak Dona sambil mengambil nasi goreng dari atas meja.

Frans tersenyum menatap Dona yang makan dengan lahap. Dona sebenarnya merasa sangat malu karena Frans terus saja menatapnya tanpa berkedip. Setelah selesai makan Frans memberikan segelas susu hangat kepada Dona. Demi menyenangkan hati Frans Dona meneguk susu itu sampai habis.

" Sekarang kamu istirahat, aku mau pulang dulu, nanti sepulang dari kantor aku ke sini lagi." Ucap Frans. Dona hanya menganggukan kepalanya. Frans membantu Dona berjalan menuju ranjang. Ia mendudukan Dona di tepi ranjang.

" Tapi ingat, jangan melakukan hal-hal yang bisa bikin kamu celaka." Ucap Frans. Frans mengecup kening Dona. Dona terkejut mendapatkan perlakuan seperti ini dari Frans.

Frans mengambil piring dan gelas kotor lalu membawanya keluar kamar.

Dona hanya terdiam sambil menatap Frans keluar dari kamarnya.

" Kenapa kamu melakukan semua ini Pak? segala sikap dan perhatian kamu membuat hati aku bimbang, sempat terbesit dalam pikiran aku untuk menerima kamu tapi aku juga takut kalau sikap kamu ini ternyata hanya sementara. Kepedulian kamu ini hanya sebatas tanggungjawab kamu kepada karyawan kamu saja." Bathin Dona.

⭐⭐⭐⭐

Terpopuler

Comments

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

Dona sih udh peka ma sikap frans,cuma Lbh baik gk mupuk perasaan dulu Krn perbedaan stts.bnr la tindakan Dona jaga hati dulu sblm dunia halu menguasai😀😀

2021-08-19

0

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

sni aku urutin biar cpet sembuh don😁

2021-02-10

0

Vhie Vhie

Vhie Vhie

dona terlalu lebay.

2020-08-04

2

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Ada apa denganku.?
3 Kerinduan
4 Kecemburuan
5 Prasangka buruk
6 Rumah Frans
7 Api cemburu
8 Luapan emosi
9 Permintaan maaf
10 Club malam
11 Lepas kendali
12 Harus tetap kuat
13 Kamu milik ku
14 Perubahan sikap
15 Bekal untuk Frans
16 Alasan
17 Khawatir
18 Perhatian
19 Perhatian dan bimbang
20 Sikap berubah 180 derajat
21 Ungkapan perasaan
22 Kabar buruk
23 Kegelisahan Frans
24 Frustasi
25 Aku merindukanmu
26 Luapan kerinduan
27 Kebahagiaanmu kebahagiaan mama
28 Teringat mama
29 Kamar kita
30 Tinggal bersama
31 Banyak kerjaan
32 Hadiah tak terduga
33 Paris
34 Happy Birthday
35 Melamar
36 Kejutan tak terduga
37 Kejujuran
38 Berita mengejutkan
39 Kepergok
40 Terungkap
41 Kabar mengejutkan
42 Cerita masa lalu
43 Kedatangan Sandy dan Mona
44 Bertemu mama kembali
45 Sakit hati ( Sandy )
46 Salah paham
47 Hari bahagia
48 Masih merasa malu
49 Merasa nggak enak..
50 Keras kepala
51 Berpisah lagi
52 Rasa takut akan kehilangan
53 Kegelisahan
54 Percayalah padaku
55 Gagal honeymoon..
56 Teman kuliah
57 Tamu bulanan
58 Pernikahan Selin
59 Honeymoon
60 Cinta tak bisa dipaksakan
61 Sahabat
62 Lamaran untuk Mira
63 Kedatangan Marcel
64 Lamaran Marcel..
65 Jadi ayah..
66 Kebahagiaan.
67 Kekhawatiran Frans..
68 Pernikahan Mira
69 Malam pertama..
70 Kebahagian Marcel dan Mira..
71 Tujuh bulan
72 Melepas kerinduan
73 Kebahagiaan terindah..
74 Nggak punya hati..
75 Ulang tahun Sandy
76 Jaga jarak..
77 Mulai menjaga jarak
78 Memastikan..
79 Sampai kapan ?
80 Melarang
81 Cemburu
82 Tak ingin kehilangan..
83 Berkumpul
84 Mati lampu..
85 Keraguan..
86 Intropeksi diri..
87 Merindukan..
88 Sisi lemah..
89 Penganggu..
90 Hilang kesucian..
91 Bali
92 Berbeda sifat dan sikap..
93 Candu..
94 Menyelidiki..
95 Memulai rencana..
96 Takut..
97 Mantan pacar..
98 Salah paham..
99 Break..
100 Keputusan Mery..
101 Sama sama cemburu..
102 Kecewa..
103 Sandiwara..
104 Salah langkah..
105 Membenci..
106 Masih sayang..
107 Saran..
108 Makan malam..
109 Lamaran romantis..
110 Melamar..
111 Liburan..
112 Masa lalu Marcel..
113 Cuti..
114 Cemburu..
115 Protektif..
116 Kebahagiaan yang ditunggu tunggu..
117 Kepercayaan..
118 Ketakutan Mery..
119 Hasil lab..
120 Kebahagian Mery dan Sandy..
121 Ending..
122 Bonus Chapter 1
123 PROMOSI
124 Bonus Chapter 2
125 Bonus Chapter 3
126 Bonus Chapter 4..
127 Bonus Chapter 5
128 Bonus Chapter 6..
129 Bonus Chapter 7..
130 Bonus Chapter 8..
131 Binus Chapter 9..
132 Bonus Chapter 10..
133 Bonus Chapter 11..
134 Bonus Chapter 12..
135 Bonus Chapter 13..
136 Bonus Chapter 14..
137 Bonus Chapter 15..
138 Bonus Chapther 16..
139 Bonus Chapter 17..
140 Bonus Chapter 18..
141 Bonus Chapter 19..
142 Bonus Chapter 20..
143 Bonus Chapther 21..
144 Bonus Chapter 22..
145 Bonus Chapter 23..
146 Bonus Chapter 24..
147 Bonus Chapter 25..
148 Bonus Chapter 26..
149 Bonus Chapter 27..
150 Bonus Chapter 28..
151 Bonus Chapter 29..
152 Bonus Chapter 30..
153 Bonus Chapter 31..
154 Bonus Chapter 32..
155 Bonus Chapter 33..
156 Bonus Chapter 34..
157 Bonus Chapter 35..
158 Bonus Chapter 36..
159 Bonus Chapter 37..
160 Bonus Chapter 38..
161 Bonus Chapter 39..
162 Bonus Chapter 40..
163 Bonus Chapter 41..
164 Bonus Chapter 42..
165 Bonus Chapter 43...
166 Bonus Chapter 44..
167 Bonus chapter 45..
168 Bonus Chapter 46..
169 Bonus Chapter 47..
170 Bonus Chapter 48..
171 Bonus Chapter 49..
172 Bonus Chapter 50
173 Bonus Chapter 51..
174 Bonus Chapter 52..
175 Bonus Chapter 53..
176 Cuplikan season 2..
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Ada apa denganku.?
3
Kerinduan
4
Kecemburuan
5
Prasangka buruk
6
Rumah Frans
7
Api cemburu
8
Luapan emosi
9
Permintaan maaf
10
Club malam
11
Lepas kendali
12
Harus tetap kuat
13
Kamu milik ku
14
Perubahan sikap
15
Bekal untuk Frans
16
Alasan
17
Khawatir
18
Perhatian
19
Perhatian dan bimbang
20
Sikap berubah 180 derajat
21
Ungkapan perasaan
22
Kabar buruk
23
Kegelisahan Frans
24
Frustasi
25
Aku merindukanmu
26
Luapan kerinduan
27
Kebahagiaanmu kebahagiaan mama
28
Teringat mama
29
Kamar kita
30
Tinggal bersama
31
Banyak kerjaan
32
Hadiah tak terduga
33
Paris
34
Happy Birthday
35
Melamar
36
Kejutan tak terduga
37
Kejujuran
38
Berita mengejutkan
39
Kepergok
40
Terungkap
41
Kabar mengejutkan
42
Cerita masa lalu
43
Kedatangan Sandy dan Mona
44
Bertemu mama kembali
45
Sakit hati ( Sandy )
46
Salah paham
47
Hari bahagia
48
Masih merasa malu
49
Merasa nggak enak..
50
Keras kepala
51
Berpisah lagi
52
Rasa takut akan kehilangan
53
Kegelisahan
54
Percayalah padaku
55
Gagal honeymoon..
56
Teman kuliah
57
Tamu bulanan
58
Pernikahan Selin
59
Honeymoon
60
Cinta tak bisa dipaksakan
61
Sahabat
62
Lamaran untuk Mira
63
Kedatangan Marcel
64
Lamaran Marcel..
65
Jadi ayah..
66
Kebahagiaan.
67
Kekhawatiran Frans..
68
Pernikahan Mira
69
Malam pertama..
70
Kebahagian Marcel dan Mira..
71
Tujuh bulan
72
Melepas kerinduan
73
Kebahagiaan terindah..
74
Nggak punya hati..
75
Ulang tahun Sandy
76
Jaga jarak..
77
Mulai menjaga jarak
78
Memastikan..
79
Sampai kapan ?
80
Melarang
81
Cemburu
82
Tak ingin kehilangan..
83
Berkumpul
84
Mati lampu..
85
Keraguan..
86
Intropeksi diri..
87
Merindukan..
88
Sisi lemah..
89
Penganggu..
90
Hilang kesucian..
91
Bali
92
Berbeda sifat dan sikap..
93
Candu..
94
Menyelidiki..
95
Memulai rencana..
96
Takut..
97
Mantan pacar..
98
Salah paham..
99
Break..
100
Keputusan Mery..
101
Sama sama cemburu..
102
Kecewa..
103
Sandiwara..
104
Salah langkah..
105
Membenci..
106
Masih sayang..
107
Saran..
108
Makan malam..
109
Lamaran romantis..
110
Melamar..
111
Liburan..
112
Masa lalu Marcel..
113
Cuti..
114
Cemburu..
115
Protektif..
116
Kebahagiaan yang ditunggu tunggu..
117
Kepercayaan..
118
Ketakutan Mery..
119
Hasil lab..
120
Kebahagian Mery dan Sandy..
121
Ending..
122
Bonus Chapter 1
123
PROMOSI
124
Bonus Chapter 2
125
Bonus Chapter 3
126
Bonus Chapter 4..
127
Bonus Chapter 5
128
Bonus Chapter 6..
129
Bonus Chapter 7..
130
Bonus Chapter 8..
131
Binus Chapter 9..
132
Bonus Chapter 10..
133
Bonus Chapter 11..
134
Bonus Chapter 12..
135
Bonus Chapter 13..
136
Bonus Chapter 14..
137
Bonus Chapter 15..
138
Bonus Chapther 16..
139
Bonus Chapter 17..
140
Bonus Chapter 18..
141
Bonus Chapter 19..
142
Bonus Chapter 20..
143
Bonus Chapther 21..
144
Bonus Chapter 22..
145
Bonus Chapter 23..
146
Bonus Chapter 24..
147
Bonus Chapter 25..
148
Bonus Chapter 26..
149
Bonus Chapter 27..
150
Bonus Chapter 28..
151
Bonus Chapter 29..
152
Bonus Chapter 30..
153
Bonus Chapter 31..
154
Bonus Chapter 32..
155
Bonus Chapter 33..
156
Bonus Chapter 34..
157
Bonus Chapter 35..
158
Bonus Chapter 36..
159
Bonus Chapter 37..
160
Bonus Chapter 38..
161
Bonus Chapter 39..
162
Bonus Chapter 40..
163
Bonus Chapter 41..
164
Bonus Chapter 42..
165
Bonus Chapter 43...
166
Bonus Chapter 44..
167
Bonus chapter 45..
168
Bonus Chapter 46..
169
Bonus Chapter 47..
170
Bonus Chapter 48..
171
Bonus Chapter 49..
172
Bonus Chapter 50
173
Bonus Chapter 51..
174
Bonus Chapter 52..
175
Bonus Chapter 53..
176
Cuplikan season 2..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!