Rumah Frans

Frans kini sedang duduk di kursi kerjanya sambil menyandarkan kepalanya ke punggung kursi. Ia menatap langit-langit ruang kerjanya.

Saat ini Frans sedang memikirkan wanita yang sudah berhasil menarik hatinya yang selalu membuatnya gelisah.

" Kenapa aku bisa begitu menyukai gadis ini, seakan diriku tertarik kedalamnya. Ini pertama kalinya aku merasakan perasaan seperti ini." Gumannya dalam hati sambil membayangkan wajah Dona.

Dona bersiap-siap untuk pulang karena sudah waktunya untuk pulang. Gadis itu keluar dari ruangan dan berjalan menuju ruangan Frans. Ia lalu mengetuk pintu ruangan Frans.

Tokk..tokk..tokk..

Frans mendengar suara ketukan pintu dan lansung menyadarkannya dari lamunannya.

" Masuk." Sahut Frans.

Dona membuka pintu dan masuk ke ruangan Frans. Ia berjalan menuju meja kerja Frans.

" Permisi Pak Frans, apa masih ada yang bisa saya bantu, kalau tidak saya mau izin pulang." Ucap Dona. Ia menatap Frans yang sedang memeriksa berkas-berkas diatas meja kerjanya.

Saking terhanyut dalam lamunannya Frans sampai tidak menyadari kalau sudah waktunya untuk pulang. Frans menatap Dona.

" Kamu tidak boleh pulang." Ucap Frans sambil memasukan berkas-berkas ke dalam tas kerjanya. Ia ingin mengerjakan sebagian pekerjaannya di rumah.

" Tapi kenapa Pak? bukannya ini sudah waktunya untuk pulang?" Tanya Dona binggung.

" Apa kamu lupa kalau malam ini kamu akan menemani saya untuk menghadiri undangan makan malam dari Pak Hartono?" Ucap Frans. Frans berdiri dan berjalan mendekati Dona.

" Saya ingat Pak, tapi saya harus pulang dulu untuk berganti pakaian." Ucap Dona. Dona menundukan kepalanya saat Frans berdiri tepat didepannya.

" Kamu tidak perlu berganti pakaian, kamu ikuti saya sekarang." Ucap Frans. Ia berjalan menuju pintu.

" Tapi Pak--"

Frans tidak mengubris omongan Dona dan terus berjalan keluar sedangkan Dona masih terus mengerutu kesal..

" Gila apa! masa aku harus menghadiri makan malam penting dengan pakaian seperti ini! apa Pak Frans memang sengaja ingin mempermalukan aku!" Gumannya dalam hati.

" Mau sampai kapan kamu berdiri disitu!" Teriak Frans dari luar.

Dona mengerucutkan bibirnya dan masih terus mengerutu. Ia keluar dari ruangan Frans dan berlari mengejar Frans yang sudah berada jauh di depannya.

Mobil Frans berhenti di sebuah rumah mewah. Frans dan Dona keluar dari mobil. Dona terpukau melihat kemegahan rumah yang berada tepat di depan matanya.

" Ini dimana Pak?" Tanya Dona binggung. Ia melihat sekeliling rumah. Ada taman di depan rumah mewah itu.

" Rumah saya." Sahut Frans sambil berjalan menuju pintu. Frans membuka pintu rumahnya.

" Ayo masuk, ngapain kamu bengong disitu." Ucap Frans berdiri di depan pintu.

" Emmm..saya tunggu diluar saja Pak." Ucap Dona. Ia tidak berani masuk ke rumah Bos nya ini.

" Kenapa? kamu takut aku apa-apain!" Ucap Frans dengan menatap tajam kearah Dona.

" Bu..bu..bukan begitu Pak, tapi lebih baik saya menunggu disini saja." Ucap Dona gugup. Frans berjalan mendekati Dona.

" Aku bilang masuk ya masuk." Ucap Frans dengan penuh penekanan. Frans menarik tangan Dona dan membawanya masuk ke dalam rumah.

" Sekarang kamu mandi dan ganti bajumu dengan ini." Ucap Frans. Frans menyerahkan sebuah paper bag kepada Dona.

" Tapi Pak--"

" Kamu bisa nggak sih sekali saja nggak membantah omongan aku." Ucap Frans kesal.

Dona hanya diam dan mengambil paper bag itu dari tangan Frans. Frans berjalan meninggalkan Dona.

" Pak..tunggu." Teriak Dona. Frans menghentikan langkahnya dan menatap Dona.

" Apa lagi! kamu masih mau membantah ucapan aku." Ucap Frans dengan nada sedikit keras.

" Bukan itu Pak, tapi saya tidak tau dimana kamar mandinya." Ucap Dona. Frans mengambil nafas dan membuangnya pelan.

" Kamu naik saja keatas, kamarnya ada disebelah kiri, kamu masuk saja." Ucap Frans. Frans melanjutkan langkahnya menuju dapur.

Dona berjalan menaiki tangga dan mencari kamar yang dimaksud oleh Frans. Kini Dona berdiri di depan kamar yang dimaksud oleh Frans.

Dona membuka pintu kamar dan masuk ke dalam kamar. Dona menatap kagum keindahan kamar itu. Kamarnya terlihat sangat luas dengan desain interior yang sangat indah dan mewah.

Dona berjalan menuju kamar mandi, Dona terkejut saat memasuki kamar mandi yang begitu luas.

" Gila ini kamar mandi gede banget, seukuran sama kamar tidur aku." Ucap Dona dengan wajah terkagum-kagum.

Donapun berendam di bathtub. Tak lupa ia mencampurkan sedikit wewangian ke dalam bathtub. Dona berendam sambil bersenandung. Suara Dona memang sangat merdu saat menyanyi.

Frans yang sedang berada di kamar sebelah Dona bisa mendengar nyanyian Dona walau tidak begitu jelas.

" Ternyata suaranya merdu juga." Ucap Frans. Terlihat senyuman di wajah Frans.

Setelah selesai mandi Frans keluar dari kamar mandi. Ia berjalan menuju lemari dan mengambil jas berwarna hitam dengan kemeja berwarna biru muda. Setelah selesai berpakaian Frans berniat memanggil Dona.

Dona yang tidak sadar kalau dia sudah berendam terlalu lama. Ia pun langsung menyalakan shower untuk membilas tubuhnya. Setelah selesai mandi Dona keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit tubuh indahnya.

Dona duduk di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya. Setelah itu ia berjalan menuju ranjang dan membuka paper bag yang diberikan oleh frans. Mata dona terbelalak melihat isi kotak itu.

" Gaun ini sangat indah, kenapa Pak Frans memberikan gaun ini ke aku? pasti gaun ini harganya sangat mahal." Ucap Dona. Dona berniat untuk mengenakan gaun yang diberikan oleh Frans.

Frans keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Dona. Tanpa mengetuk pintu Frans membuka pintu kamar Dona dan masuk ke dalam kamar.

" Kamu sudah siap." Ucap Frans sambil mengotak-atik ponselnya.

" Aaaaa..." Teriak Dona keras. Dona terkejut karena tiba-tiba Frans sudah berada di dalam kamarnya.

Frans terkejut mendengar teriakan Dona. Frans sontak langsung menatap kearah Dona.

" Ada apa Don?" Tanya Frans terkejut. Mata Frans terbelalak melihat apa yang ada dihadapannya. Dona sontak langsung menutupi tubuhnya dengan handuk.

" Pak Frans kalau mau masuk itu ketuk pintu dulu!" Ucap Dona marah.

" Maaf..maaf, aku kira kamu sudah selesai bersiap-siap, dari tadi kamu ngapain aja sih, sampai sekarang belum juga selesai. Dasar wanita!" Ucap Frans sambil membalikan tubuhnya membelakangi Dona.

" Kalau sudah selesai cepetan turun, aku tunggu dibawah." Imbuh Frans lalu berjalan keluar dari kamar.

Frans menutup pintu kamar. Ia memegang dadanya yang berdebar-debar. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. Frans mengambil nafas dan membuangnya perlahan.

" Gila! bagaimana bisa aku masuk tanpa mengetuk pintu dulu. Apa yang akan Dona pikirkan tentang aku nanti." Gumannya dalam hati.

Frans tersenyum-senyum sendiri sambil membayangkan apa yang baru saja ia lihat.

" Kamu harus menjadi milikku Don." Gumannya dalam hati.

Frans berjalan menuruni tangga. Ia menunggu Dona di ruang tamu. Ia duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

Tak berselang lama Dona keluar dari kamar dan menuruni tangga. Dona berjalan menghampiri Frans yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

" Maaf Pak, sudah membuat Pak Frans menunggu lama." Ucap Dona sambil menundukan kepalanya.

Frans melihat kearah Dona. Ia semakin terkagum-kagum melihat kecantikan Dona. Dona terlihat sangat cantik menggenakan gaun yang dibelikan oleh Frans yang memperlihatkan keindahan lekuk tubuhnya. Frans menatap Dona tanpa berkedip.

" Pak." Ucap Dona. Frans menjadi salah tingkah. Ia merasa dirinya seakan seperti sedang kepergok mencuri sesuatu.

" Kita mau berangkat kapan?" Imbuhnya. Dona tau Frans sedari tadi menatapnya tanpa berkedip sedetikpun. Dona mencoba menahan senyumannya.

" Emmmm..k--kita berangkat sekarang." Ucap Frans gugup. Dona dan Frans berjalan keluar rumah.

🌟🌟🌟🌟

semoga tak bosen membaca novel aku

 

🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

 

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

iya kasih visualnya dong Thor, kan rame nih ceritanya

2022-04-12

0

Febri Ana

Febri Ana

bagus thor ceritanya lanjuut

2021-04-29

0

Nadda Fitri

Nadda Fitri

visual ny mana nih..

2020-07-27

3

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Ada apa denganku.?
3 Kerinduan
4 Kecemburuan
5 Prasangka buruk
6 Rumah Frans
7 Api cemburu
8 Luapan emosi
9 Permintaan maaf
10 Club malam
11 Lepas kendali
12 Harus tetap kuat
13 Kamu milik ku
14 Perubahan sikap
15 Bekal untuk Frans
16 Alasan
17 Khawatir
18 Perhatian
19 Perhatian dan bimbang
20 Sikap berubah 180 derajat
21 Ungkapan perasaan
22 Kabar buruk
23 Kegelisahan Frans
24 Frustasi
25 Aku merindukanmu
26 Luapan kerinduan
27 Kebahagiaanmu kebahagiaan mama
28 Teringat mama
29 Kamar kita
30 Tinggal bersama
31 Banyak kerjaan
32 Hadiah tak terduga
33 Paris
34 Happy Birthday
35 Melamar
36 Kejutan tak terduga
37 Kejujuran
38 Berita mengejutkan
39 Kepergok
40 Terungkap
41 Kabar mengejutkan
42 Cerita masa lalu
43 Kedatangan Sandy dan Mona
44 Bertemu mama kembali
45 Sakit hati ( Sandy )
46 Salah paham
47 Hari bahagia
48 Masih merasa malu
49 Merasa nggak enak..
50 Keras kepala
51 Berpisah lagi
52 Rasa takut akan kehilangan
53 Kegelisahan
54 Percayalah padaku
55 Gagal honeymoon..
56 Teman kuliah
57 Tamu bulanan
58 Pernikahan Selin
59 Honeymoon
60 Cinta tak bisa dipaksakan
61 Sahabat
62 Lamaran untuk Mira
63 Kedatangan Marcel
64 Lamaran Marcel..
65 Jadi ayah..
66 Kebahagiaan.
67 Kekhawatiran Frans..
68 Pernikahan Mira
69 Malam pertama..
70 Kebahagian Marcel dan Mira..
71 Tujuh bulan
72 Melepas kerinduan
73 Kebahagiaan terindah..
74 Nggak punya hati..
75 Ulang tahun Sandy
76 Jaga jarak..
77 Mulai menjaga jarak
78 Memastikan..
79 Sampai kapan ?
80 Melarang
81 Cemburu
82 Tak ingin kehilangan..
83 Berkumpul
84 Mati lampu..
85 Keraguan..
86 Intropeksi diri..
87 Merindukan..
88 Sisi lemah..
89 Penganggu..
90 Hilang kesucian..
91 Bali
92 Berbeda sifat dan sikap..
93 Candu..
94 Menyelidiki..
95 Memulai rencana..
96 Takut..
97 Mantan pacar..
98 Salah paham..
99 Break..
100 Keputusan Mery..
101 Sama sama cemburu..
102 Kecewa..
103 Sandiwara..
104 Salah langkah..
105 Membenci..
106 Masih sayang..
107 Saran..
108 Makan malam..
109 Lamaran romantis..
110 Melamar..
111 Liburan..
112 Masa lalu Marcel..
113 Cuti..
114 Cemburu..
115 Protektif..
116 Kebahagiaan yang ditunggu tunggu..
117 Kepercayaan..
118 Ketakutan Mery..
119 Hasil lab..
120 Kebahagian Mery dan Sandy..
121 Ending..
122 Bonus Chapter 1
123 PROMOSI
124 Bonus Chapter 2
125 Bonus Chapter 3
126 Bonus Chapter 4..
127 Bonus Chapter 5
128 Bonus Chapter 6..
129 Bonus Chapter 7..
130 Bonus Chapter 8..
131 Binus Chapter 9..
132 Bonus Chapter 10..
133 Bonus Chapter 11..
134 Bonus Chapter 12..
135 Bonus Chapter 13..
136 Bonus Chapter 14..
137 Bonus Chapter 15..
138 Bonus Chapther 16..
139 Bonus Chapter 17..
140 Bonus Chapter 18..
141 Bonus Chapter 19..
142 Bonus Chapter 20..
143 Bonus Chapther 21..
144 Bonus Chapter 22..
145 Bonus Chapter 23..
146 Bonus Chapter 24..
147 Bonus Chapter 25..
148 Bonus Chapter 26..
149 Bonus Chapter 27..
150 Bonus Chapter 28..
151 Bonus Chapter 29..
152 Bonus Chapter 30..
153 Bonus Chapter 31..
154 Bonus Chapter 32..
155 Bonus Chapter 33..
156 Bonus Chapter 34..
157 Bonus Chapter 35..
158 Bonus Chapter 36..
159 Bonus Chapter 37..
160 Bonus Chapter 38..
161 Bonus Chapter 39..
162 Bonus Chapter 40..
163 Bonus Chapter 41..
164 Bonus Chapter 42..
165 Bonus Chapter 43...
166 Bonus Chapter 44..
167 Bonus chapter 45..
168 Bonus Chapter 46..
169 Bonus Chapter 47..
170 Bonus Chapter 48..
171 Bonus Chapter 49..
172 Bonus Chapter 50
173 Bonus Chapter 51..
174 Bonus Chapter 52..
175 Bonus Chapter 53..
176 Cuplikan season 2..
Episodes

Updated 176 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Ada apa denganku.?
3
Kerinduan
4
Kecemburuan
5
Prasangka buruk
6
Rumah Frans
7
Api cemburu
8
Luapan emosi
9
Permintaan maaf
10
Club malam
11
Lepas kendali
12
Harus tetap kuat
13
Kamu milik ku
14
Perubahan sikap
15
Bekal untuk Frans
16
Alasan
17
Khawatir
18
Perhatian
19
Perhatian dan bimbang
20
Sikap berubah 180 derajat
21
Ungkapan perasaan
22
Kabar buruk
23
Kegelisahan Frans
24
Frustasi
25
Aku merindukanmu
26
Luapan kerinduan
27
Kebahagiaanmu kebahagiaan mama
28
Teringat mama
29
Kamar kita
30
Tinggal bersama
31
Banyak kerjaan
32
Hadiah tak terduga
33
Paris
34
Happy Birthday
35
Melamar
36
Kejutan tak terduga
37
Kejujuran
38
Berita mengejutkan
39
Kepergok
40
Terungkap
41
Kabar mengejutkan
42
Cerita masa lalu
43
Kedatangan Sandy dan Mona
44
Bertemu mama kembali
45
Sakit hati ( Sandy )
46
Salah paham
47
Hari bahagia
48
Masih merasa malu
49
Merasa nggak enak..
50
Keras kepala
51
Berpisah lagi
52
Rasa takut akan kehilangan
53
Kegelisahan
54
Percayalah padaku
55
Gagal honeymoon..
56
Teman kuliah
57
Tamu bulanan
58
Pernikahan Selin
59
Honeymoon
60
Cinta tak bisa dipaksakan
61
Sahabat
62
Lamaran untuk Mira
63
Kedatangan Marcel
64
Lamaran Marcel..
65
Jadi ayah..
66
Kebahagiaan.
67
Kekhawatiran Frans..
68
Pernikahan Mira
69
Malam pertama..
70
Kebahagian Marcel dan Mira..
71
Tujuh bulan
72
Melepas kerinduan
73
Kebahagiaan terindah..
74
Nggak punya hati..
75
Ulang tahun Sandy
76
Jaga jarak..
77
Mulai menjaga jarak
78
Memastikan..
79
Sampai kapan ?
80
Melarang
81
Cemburu
82
Tak ingin kehilangan..
83
Berkumpul
84
Mati lampu..
85
Keraguan..
86
Intropeksi diri..
87
Merindukan..
88
Sisi lemah..
89
Penganggu..
90
Hilang kesucian..
91
Bali
92
Berbeda sifat dan sikap..
93
Candu..
94
Menyelidiki..
95
Memulai rencana..
96
Takut..
97
Mantan pacar..
98
Salah paham..
99
Break..
100
Keputusan Mery..
101
Sama sama cemburu..
102
Kecewa..
103
Sandiwara..
104
Salah langkah..
105
Membenci..
106
Masih sayang..
107
Saran..
108
Makan malam..
109
Lamaran romantis..
110
Melamar..
111
Liburan..
112
Masa lalu Marcel..
113
Cuti..
114
Cemburu..
115
Protektif..
116
Kebahagiaan yang ditunggu tunggu..
117
Kepercayaan..
118
Ketakutan Mery..
119
Hasil lab..
120
Kebahagian Mery dan Sandy..
121
Ending..
122
Bonus Chapter 1
123
PROMOSI
124
Bonus Chapter 2
125
Bonus Chapter 3
126
Bonus Chapter 4..
127
Bonus Chapter 5
128
Bonus Chapter 6..
129
Bonus Chapter 7..
130
Bonus Chapter 8..
131
Binus Chapter 9..
132
Bonus Chapter 10..
133
Bonus Chapter 11..
134
Bonus Chapter 12..
135
Bonus Chapter 13..
136
Bonus Chapter 14..
137
Bonus Chapter 15..
138
Bonus Chapther 16..
139
Bonus Chapter 17..
140
Bonus Chapter 18..
141
Bonus Chapter 19..
142
Bonus Chapter 20..
143
Bonus Chapther 21..
144
Bonus Chapter 22..
145
Bonus Chapter 23..
146
Bonus Chapter 24..
147
Bonus Chapter 25..
148
Bonus Chapter 26..
149
Bonus Chapter 27..
150
Bonus Chapter 28..
151
Bonus Chapter 29..
152
Bonus Chapter 30..
153
Bonus Chapter 31..
154
Bonus Chapter 32..
155
Bonus Chapter 33..
156
Bonus Chapter 34..
157
Bonus Chapter 35..
158
Bonus Chapter 36..
159
Bonus Chapter 37..
160
Bonus Chapter 38..
161
Bonus Chapter 39..
162
Bonus Chapter 40..
163
Bonus Chapter 41..
164
Bonus Chapter 42..
165
Bonus Chapter 43...
166
Bonus Chapter 44..
167
Bonus chapter 45..
168
Bonus Chapter 46..
169
Bonus Chapter 47..
170
Bonus Chapter 48..
171
Bonus Chapter 49..
172
Bonus Chapter 50
173
Bonus Chapter 51..
174
Bonus Chapter 52..
175
Bonus Chapter 53..
176
Cuplikan season 2..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!