Author..
Kamu harus tetap tersenyum dengan apa yang ada dihadapanmu. Jika nanti ada yang mencoba menyakitimu, janganlah kamu membalasnya. Kamu hanya perlu membalasnya dengan senyuman manismu. Kamu hanya perlu mendo'akan yang terbaik untuknya. Agar dia sadar dan merubah sikap buruknya.
..Jika nanti ada yang mengacaukan hari-harimu maka kamu tidak boleh memarahinya, tapi berusahalah meredam amarahmu walaupun itu terasa sangat sulit.
..Jika nanti kamu merasa tidak ada lagi yang memperdulikanmu, maka kamu harus tetap kuat dan bersabar dalam menghadapi hidup ini. Kamu harus tetap tegar walau kamu harus menelan kesendirian.
..Tak apa, walaupun semua itu terasa sangat membekas dihatimu. Kamu harus tetap belajar menerima dan mengikhlaskan apapun yang dilakukan orang itu terhadapmu.
✨✨✨✨
Setelah merasa agak tenang Dona berjalan menuju ruangannya. Gadis itu membuka pintu dan masuk ke dalam ruangannya lalu mendudukan tubuhnya di kursi kerjanya.
" Aku harus tetap bertahan, aku harus ikhlas menghadapi semua ini. Semua ini demi keluargaku." Gumannya dalam hati.
Dona melihat bunga mawar diatas meja kerjanya. Ia mencium harum bunga mawar itu.
" Kalau di lihat-lihat bunga ini cantik juga. Aku nggak menyangka Pak Frans punya ide seperti ini. Ternyata Pak Frans romantis juga, aku pikir dia hanya mempunyai sifat yang angkuh dan juga sombong." Ucap Dona. Dona terus menatap bunga mawar itu dan sesekali mencium wangi bunga mawar itu.
Frans merasa sangat lapar. Dia keluar dari ruangannya untuk sarapan. Saat dia melewati ruangan Dona, dia sangat terkejut. Dia melihat apa yang sedang dilakukan Dona.
Frans tersenyum melihat Dona yang sedang mencium bunga mawar pemberiannya. Frans memutuskan untuk masuk ke ruangan Dona.
Frans membuka pintu ruangan Dona dan berdiri di depan pintu.
" Kamu lagi ngapain Don?" Tanya Frans.
Dona terkejut mendengar suara Frans. Dia meletakan bunga yang ada ditangannya keatas meja. Dona menatap Frans yang tengah berdiri di depan pintu.
" Pak Frans! ngapain berdiri disitu?" Tanya Dona terkejut. Saat ini Dona sangat gugup. Frans berjalan menuju meja kerja Dona lalu berdiri tepat di depan Dona.
" Tadi saya kebetulan lewat ruangan kamu dan tidak sengaja melihat kamu sedang menciumi bunga mawar pemberian saya" Ucap Frans. Frans mengambil bunga mawar dari atas meja dan mencium bunga mawar itu.
" Ternyata bunga mawar ini menjadi lebih harum setelah kamu cium." Sambung Frans lagi.
" Apaaa! maksud Pak Frans--" Reflek Dona langsung membungkam mulutnya. Frans tersenyum menatap tingkah Dona.
" Siiiaall! ini mulut kenapa protes aja sih! apa Pak Frans akan marah ya." Gumannya dalam hati.
" Don, saya mau pergi sarapan. Kamu sudah makan belum? mau menemani saya sarapan?" Tanya Frans. Frans berharap Dona tidak akan menolak ajakannya.
" Emmmm...saya...saya sudah sarapan kok Pak..jadi--"
" Sudah tidak usah menolak, saya tau kamu belum sarapan." Ucap Frans. Frans menarik tangan Dona dan berjalan keluar dari ruangannya.
Dengan terpaksa Dona melangkahkan kakinya mengikuti kemana pun Frans pergi karena saat ini tangannya tengah digenggam erat oleh Frans.
Semua karyawan menatap kearah Frans dan Dona. Mereka saling berbisik entah apa itu.
" Emm..Pak Frans, bisa tolong lepaskan tangan saya tidak, semua orang melihat kearah kita." Ucap Dona. Frans tidak memperdulikan ucapan Dona. Ia semakin mempererat genggamannya.
" Kita makan di kantin saja ya." Ucap Frans. Dona hanya bisa menganggukan kepalanya. Saat ini Dona sedang berjalan sambil menundukan kepalanya.
Para karyawan terus saja menatap kearah Frans dan dona. Mereka sangat terkejut saat melihat Frans berjalan sambil mengandeng tangan Dona.
" Pak lepasin tangan saya, semua orang melihat kearah kita." Ucap Dona lagi. Dia benar benar merasa sangat malu. Ia takut akan jadi bahan gosip dikantor ini.
" Biarin aja, biar semua orang tau kalau kamu adalah milik aku." Goda Frans.
" Sejak kapan saya menjadi milik bapak?" Tanya Dona terkejut mendengar kata-kata Frans.
Sejak hari ini." Ucap Frans dengan tersenyum. Dona hanya diam mendengar kata-kata Frans. Entah mengapa jantung Dona berdebar-debar setelah mendengar ucapan Frans.
Sesampainya di kantin semua penghuni kantin menatap kearah Dona dan Frans. Frans hanya cuek dan mendudukan Dona di kursi. Frans duduk disebelah Dona.
" Kamu mau pesan apa Don?" Tanya Frans.
" Terserah Pak Frans aja." Ucap Dona. Sesekali Dona melirik kekanan dan kekiri. Dona merasa semua mata kini tengah menatap kearahnya.
Frans memanggil pelayan dan memesan makanan. Frans melihat Dona terlihat sangat gugup. Ia juga melihat Dona yang tengah menengok kearah kanan dan kiri.
" Jangan dilihatin. Biarin aja mereka melihat kearah kita. Lagian kita cuma mau sarapan nggak ngapa-ngapain, kenapa mesti takut." Ucap Frans sambil menggenggam tangan Dona. Frans merasa tangan Dona sangat dingin.
Tak berselang lama makanan pun datang. Frans melepas tangan Dona.
" Ayo dimakan." Ucap Frans. Dona mulai memakan makanan yang ada dihadapannya.
" Don, ayo buka mulut kamu...aaaaa.." Ucap Frans sambil menyodorkan satu sendok penuh makanan di depan mulut Dona.
" Pak Frans ngapain, malu tau dilihat banyak orang." Ucap Dona sambil melihat sekeliling.
Semua orang yang ada di kantin menatap tajam kearah Dona dan Frans.
" Saya tidak peduli, cepetan dong buka mulut kamu, tangan saya sudah mau patah ini rasanya." Goda Frans. Frans tersenyum manatap Dona yang kini tengah kebinggungan.
Dengan sangat terpaksa Dona membuka mulutnya dan memakan makanan dari tangan Frans. Dona mengunyah makanan itu.
" Nah gitu dong, enak kan makan dari tangan aku." Ucap Frans senang. Dona tersenyum sembari menganggukan kepalanya.
Dona memakan makanannya sampai habis. Dona mengambil minuman dari atas meja dan meneguknya.
" Kenapa buru-buru Don, nggak akan ada yang minta makanan kamu." Goda Frans. Frans melihat piring Dona sudah kosong sedangkan makanannya masih separuh piring.
Dona merasa sangat malu, dia lupa kalau saat ini ia sedang makan bersama dengan Frans. Mungkin saking gugup dan rasa lapar yang ia rasakan telah membuatnya menjadi linglung.
" Kamu malu ya, muka kamu merah gitu, kayak buah tomat." Goda Frans. Dona menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
" Jangan menggoda saya lagi deh Pak, saya sudah malu banget ini, semua orang menatap kearah kita, nanti pada ngengosip yang tidak-tidak lagi." Ucap Dona. Frans melihat keseluruh ruangan. Memang benar semua sedang menatap kearahnya.
" Siapa yang berani ngengosipin kamu, biar aku pecat sekalian." Ucap Frans marah.
" Jangan main pecat orang dong Pak, kan kasian." Ucap Dona. Dona menatap semua karyawan yang kini tengah menatapnya.
" Bapak itu harus bersikap baik sama semua karyawan, karena mereka sudah bantuin bapak menjalankan perusahaan ini. Kalau tidak ada mereka, apa bapak bisa menjalankan perusahaan ini sendiri?" Sambung Dona lagi.
" Iya-iya, saya mengalah deh, saya akan berusaha merubah sikap saya, saya akan bersikap baik sama semua karyawan, demi kamu Don." Ucap Frans sambil tersenyum.
Dona pun tersenyum mendengar kata-kata Frans.
" Semoga itu bukan hanya omongan Pak Frans saja. Semoga Pak Frans memang mau merubah sikap angkuhnya." Gumannya dalam hati.
🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
hrusnya judulnya " bos angkuh jatuh cinta "
2021-02-10
1
yen
Ceritanya masih belum naik ya, artinya alurnya masih disitu juga.
2021-02-05
0
Vhie Vhie
nah gitu dong...
2020-08-04
1