Dona merebahkan tubuh Frans diatas ranjang. Ia menatap wajah Frans yang kini tengah terlelap. Ia menyentuh pipi Frans dengan lembut.
" Pak Frans..kenapa kamu menjadi seperti ini? aku nggak menyangka kamu akan melakukan hal kayak gini hanya gara-gara aku." Bathin Dona.
Dona melepas sepatu Frans dan menyelimuti tubuh Frans dengan selimut. Saat Dona hendak pergi tiba-tiba tangan Dona ditarik oleh Frans hingga Dona terjatuh diatas dada bidang Frans.
Dona sangat terkejut, karena ia mengira Frans sedang tertidur. Saat ini jantung Dona berdetak dengan sangat kencang.
Deg..
Deg..
Deg..
Dona bahkan bisa mendengar detak jantung Frans yang sama cepatnya. Dona mencoba untuk bangun tapi Frans semakin memeluknya dengan sangat erat.
" Pak tolong lepasin saya." Pinta Dona. Dona terus berusaha melepaskan dirinya dari pelukan Frans tapi usahanya sia-sia karena kini Frans semakin memeluk erat tubuh Dona.
" Pak lepasin, saat ini bapak sedang mabuk berat. Apa yang akan Pak Frans lakukan!" Teriak Dona. Ia takut Frans akan melakukan hal-hal yang tak akan pernah bisa ia bayangkan.
" Aku mohon sebentar saja tetaplah seperti ini, aku sayang banget sama kamu Don, please maafin aku ya." Ucap Frans di telinga Dona. Dona mendongakan wajahnya dan menatap Frans yang masih terpejam.
" Saya sudah memaafkan Pak Frans, jadi tolong lepaskan saya." Ucap Dona sambil berusaha untuk melepaskan pelukan Frans.
" Please, aku ingin tetap seperti ini. Aku janji nggak akan melakukan apa-apa. Aku hanya ingin memelukmu seperti ini." Ucap Frans. Frans membuka matanya secara perlahan. Ia menatap wajah Dona yang kini juga tengah menatapnya.
" Tapi pak saya--"
Dona belum sempat menyelesaikan ucapannya Frans langsung menarik tengkuk Dona dan mencium bibirnya. Dona sangat terkejut, matanya seketika melebar.
Dona mencoba melepaskan diri dari ciuman Frans, tapi usahanya sia-sia karena tenaganya tidak bisa menandingi tenaga Frans.
Frans menatap wajah Dona dan mengecup kening Dona.
" Aku sangat mencintaimu Don, aku nggak tau sejak kapan perasaan ini muncul di hati aku. Tapi aku benar-benar sangat mencintaimu." Ucap Frans. Karena pengaruh alkohol yang sangat kuat akhirnya Frans kembali memejamkan matanya.
Dona yang mendengar pernyataan cinta Frans hanya bisa diam dalam pelukan Frans. Dona yang sudah sangat mengantuk sudah tidak bisa lagi menahan kantuknya. Akhirnya Dona terlelap dalam pelukan Frans.
Keesokan harinya Dona terbangun dari tidurnya. Ia merasa ada yang sedang memeluk pinggangnya. Ia menatap Frans yang masih terlelap.
" Kalau sedang tidur wajahnya imut juga. Tapi kalau sudah bangun berubah jadi nyebelin dan
ucapannya bikin orang sakit hati." Guman Dona dalam hati.
Dona mencoba melepaskan tangan Frans yang kini berada dipinggangnya. Dona turun dari ranjang.
" Semalam aku ketiduran, apa Pak Frans memelukku semalamannya?" Bathin Dona.
Wajah Dona bersemu merah, dia teringat kejadian semalam dimana Frans mencium bibirnya dan mengatakan kalau Frans mencintainya.
" Nggak..nggak..Pak Frans pasti hanya asal bicara. Dia kan semalam lagi mabuk berat dan juga mana mungkin Pak Frans jatuh cinta sama orang miskin kayak aku ini. Jangan mimpi Don." Ucap Dona pada dirinya sendirinya.
Dona berjalan menuju kamar mandi. Di dalam kamar mandi Dona masih tergiang-giang suara Frans yang mengutarakan perasaannya. Dona menepuk-nepuk pipinya agar segera tersadar dari mimpinya. Setelah selesai mandi Dona keluar dari kamar mandi.
Dona melihat Frans masih tertidur lelap. Ia berjalan mengendap-endap menuju lemari pakaian. Dona membuka lemari pakaian secara perlahan agar tidak membangunkan Frans.
Frans yang sedari tadi sudah bangun kini berpura-pura tidur.
Dona mengambil pakaian dari dalam lemari, saat Dona hendak berjalan menuju kamar mandi dia terkejut karena kini Frans sedang berdiri didepannya.
" Pak Frans sudah bangun!" Tanya Dona terkejut.
Dona langsung menyilangkan kedua lengannya diatas dadanya. Saat ini Dona hanya mengenakan handuk untuk melilit tubuhnya.
Frans hanya tersenyum dan terus berjalan maju mendekati Dona. Dona terus melangkah mundur.
" Bapak mau ngapain." Tanya Dona takut. Tubuh Dona gemetar dan keluar keringat dingin dari kedua tangan dan keningnya. Kini badan Dona sudah menempel ke dinding.
" Kamu sudah mandi sayang." Ucap Frans sembari menyungingkan senyuman. Frans kini meletakan kedua tangannya ke dinding. Tubuh Dona tidak bisa bergerak karena kini dia berada dalam kukungan Frans.
" Pak Frans mau ngapain, lepasin saya pak!" Seru Dona. Dona mencoba mendorong tubuh Frans agar menjauh dari tubuhnya tapi bukannya menjauh Frans malah menarik tubuh Dona ke dalam pelukannya dan menenggelamkan wajah Dona kedada bidangnya agar dia bisa merasakan detak jantungnya yang terus berdebar-debar.
Dona bisa mendengar detak jantung Frans yang begitu cepat.
" Apa ini? kenapa detak jantung Pak Frans begitu cepat? " Bathin Dona.
Frans mencium aroma tubuh Dona. Aroma yang bisa membuatnya merasa tenang dan nyaman.
" Pak Frans, lepasin! apa yang sedang Pak Frans lakukan!" Seru Dona. Ia sangat terkejut akan ulah Frans. Dona mencoba melepaskan diri dari pelukan Frans tapi Frans malah menarik tengkuk Dona dan mendaratkan ciuman dibibir Dona. Ia berusaha memberontak.
" Emm..pak..le..lepasin!" Seru Dona.
Usaha Dona sia-sia, Frans semakin memeluknya dengan sangat erat. Kini tubuh Dona terasa lemas, dia sudah tidak berdaya. Tanpa sadar air mata mengalir membasahi kedua pipinya.
Frans melihat air mata Dona mengalir dari kedua mata indahnya.
" Sayang maafin aku." Ucap Frans lalu menghapus air mata Dona. Frans memeluk tubuh Dona dan terus mengucapkan kata maaf kepada Dona. Dona menangis dalam pelukan Frans.
Frans merengkuh tubuh Dona dan mendudukannya di tepi ranjang. Ia berjongkok di depan Dona.
" Maafin aku sayang, aku nggak bisa mengendalikan diri aku." Ucap Frans. Frans menghapus air mata Dona yang terus mengalir.
" Apa yang Pak Frans lakukan? apa Pak Frans berniat melecehkan saya lagi." Ucap Dona sambil menahan tangisannya.
" Aku tidak bermaksud seperti itu sayang, maafin aku." Ucap Frans. Frans menggenggam tangan Dona dan mengecup punggung tangan Dona.
" Tinggalin saya sendiri." Ucap Dona marah.
" Tidak, aku tidak akan pergi dari sini sebelum kamu mau memaafkan aku." Ucap Frans. Ia masih tetap berjongkok di depan Dona seraya menatap sendu wajah Dona.
" Aku sayang sama kamu Don, aku tidak mungkin melakukan hal bejat itu. Maafin aku karena aku nggak bisa mengendalikan diri aku." Imbuhnya.
" Please Pak, tinggalin saya sendiri." Mohon Dona sambil mengatupkan kedua tangannya.
" Bagaimana aku bisa meninggalkanmu sendirian karena kesalah pahaman ini."
" Saya mohon pak, saya ingin sendiri. Jika Pak Frans memang perduli sama saya, tolong tinggalkan saya sendiri." Ucap Dona sambil menatap wajah Frans dengan tatapan sendunya.
🌟🌟🌟🌟
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 176 Episodes
Comments
Fransiska Siba
sok jual mahal lo Dona
2022-05-08
0
Rahmawaty❣️
ko frans jd lebay banget gtu siihh..
ga cocok ah thorrr.. yg td nya angkuh ko jd lembek
2021-02-10
0
Elise MoeZza
hadeuuuh maen nyosor ajaaah
2020-09-25
1